Metode Squash
Disusun oleh:
Nama
NIM
: K4312078
Kelas
:B
Kelompok
: 11
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
I.
JUDUL
Metode Squash
II.
TUJUAN
Membuat preparat pembelahan mitosis sel-sel akar bawang merah dengan metode
Squash.
III.
DATA PENGAMATAN
DATA PENGAMATAN
akar
Alium
cepa
Pewarnaan
Cristal Violet
akar
Alium
cepa
Pewarnaan
Cristal Violet
Perbesaran
40x
akar
Alium
cepa
Pewarnaan
Cristal Violet
Perbesaran
40x
akar
Alium
cepa
Pewarnaan
Cristal Violet
Perbesaran
40x
akar
Alium
cepa
Pewarnaan
Cristal Violet
Perbesaran
40x
IV.
PEMBAHASAN
A. PRINSIP KERJA
1. Memotong akar bawang merah 0,5 cm dari bagian ujung (diusahakan
tudung akar ikut dalam potongan)
2. Memfiksasi akar tersebut menggunakan larutan Farmers (Asam Asetat
Glasial : alkohol absolut = 1:3) selama 24 jam pada suhu 5oC.
3. Melakukan washing atau pencucian dengan aquades sebanyak 3 kali.
4. Akar dihidrolisis dengan menggunakan HCl 1 N. Memanaskan flakon
tersebut pada temperature 60o C selama 8 menit.
5. Melakukan washing atau pencucian dengan aquades sebanyak 3 kali,
kemudian melakukan staining dengan menggunakan cristal violet selama
3 menit. Selanjutnya mencuci dengan menggunakan aquades sebanyak 3
kali.
6. Melakukan Squashing dengan cara mengambil 1 ujung akar yang berwarna
merah, lalu meletakkan diatas object glass dan menetesi dengan gliserin dan
ditutup dengan deg glass, menekan deg glass tepat dibawahnya yang ada
ujung akar menggunakan gagang pensil berpenghapus hingga ujung akarnya
hancur. Mengamati dibawah mikroskop mulai dari perbesaran kecil ke
besar. Agar preparat tidak cepat kering, segel tepi deg glass dengan cat
kuku/cutex.
7. Memberi label (labeling) disebelah kiri deg glass dilekatkan etiket dan
diberi keterangan : nama spesies,dsb.
B. PEMBAHASAN
Pembuatan sediaan dengan metode squash atau pencetan yaitu teknik
pembuatan sediaan dengan menggunakan metode pencetan atau menekan bahan
yang akan digunakan sampai terbentuk lapisan yang sangat tipis sehingga bagian
sel yang ingin diamati terlihat dengan jelas. Bahan yang sering digunakan dalam
teknik squash adalah anther bunga kembang sepatu ataupun akar dari bawang
merah maupun bawang bombai. Metode squash lebih mengarah pada pembelahan
yang terjadi pada anther dan ujung akar. Untuk ujung akar yang sering digunakan
adalah bagian akar yang baru tumbuh atau bagian apeksnya yaitu bagian yang
berwarna putih, pada bagian tersebut seringkali terjadi pembelahan terutama
pembelahan
mitosis,
sedangkan
untuk
anther
seringkali
memperlihatkan
anaknya. Pewarisan sifat induk kepada kedua sel anaknya terjadi secara bertahap
fase demi fase (Campbell et al. 2002).
Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Selain itu ada pula interfase yang
merupakan fase antara metosis satu dan metosis berikutnya (Stanfield,2007).
Profase
Pada tahap profase, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala
terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu
bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Pada permulaan profase kromosomkromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Pada akhir profase mulai terbentuklah
benang-benang gelendong inti pada masing-masing kutub sel yang letaknya
berlawanan (Kimball,1983).
Metafase
Metafase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi dari
sebaris mikrotobulus yang meluas di antara ujung-ujung atau kutub sel tersebut.
Sentromer setiap duplet mulai lengket pada sekumpulan mikrotobulus dan
berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas
kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam
satu bidang di ekuator (Kimball,1983).
Anafase
Anafase mulai ketika kromosom yang terduplikat dari setiap duplet saling
berpisah. Kini bergerak memisah, masih pada gelembung dan bergerak ke kutub
berlawanan, sambil melepas ujung-ujungnya yang lepas di belakangnya. Matafor
tampaknya jatuh karena ujung-ujung yang bebas kromosom tersebut kini membalik
kearah ekuator seolah-olah
sitologis
dan
histologis,
mengawetkan
keadaan
sebenarnya,
Selain itu larutan asam asetat juga berfungsi untuk menghilangkan bahanbahan yang dapat mengganggu saat pengamatan pembelahan mitosis. Agar dapat
melunakkan jaringan sehingga mempermudah zat pewarna yang dalam langkah
kerja selanjutnya akan dilakukan dapat masuk dan terserap kuat oleh sel-sel
sehingga kromosom Allium cepa dapat terwarnai secara keseluruhan.
Setelah proses pelunakkan dinding sel dan pembersihan dari bahan-bahan
yang mengganggu, selanjutnya sel-sel diberi pewarna cristal violet, hal ini
dilakukan untuk mempermudah pengamatan pembelahan mitosis. Kemudian
dimasukkan pada suhu 5o C untuk mempertahankan protein yang ada pada
tumbuhan tersebut. Pewarna yang digunakan adalah cristal violet. Pemanasan
dilakukan untuk mempercepat proses penyerapan warna dari cristal violet. Alkohol
fungsinya sebagai senyawa desinfektan yang dipakai untuk memutihkan akar
bawang merah.
Waktu pengambilan sampel akar juga berpengaruh terhadap fase yang akan
diamati. Jika sampel diambil beberapa menit atau detik sebelum melakukan
praktikum kemungkinan fase akan lebih mudah untuk dilihat karena proses
metabolisme. Namun jika pengambilan sampel dilakukan dalam waktu yang lama
sebelum praktikum dilakukan, misalnya pengambilan saat pagi hari sedangkan
praktikum dimulai siang hari, kemungkinan proses metabolisme sel sudah terhenti
sehingga sel tersebut mati. Jika demikian pada saat praktikum fase yang dicari
tidak dapat ditemukan karena sel sudah mati.
Pembahasan gambar
Gambar
Keterangan
1. fase anafase
a. dinding sel
b. kromosom
1
a
b
2. fase telofase
a. dinding sel
b. kromosom
a
b
3. fase profase
a. dinding sel
b. kromosom
b
a
Keterangan
1. Fase telofase
a. Dinding sel
1
b. Kromosom
a
b
2. Fase metafase
a. Dinding sel
b. Kromosom
violet
b
Perbesaran 40x
3. Fase profase
a. Dinding sel
b. Kromosom
a
b
Keterangan
1. Fase metafase
1
a. Dinding sel
b. Kromosom
2
a
b
2. Fase telofase
3
a. Dinding sel
b. Kromosom
violet
Perbesaran 40x
3. Fase profase
a. Dingding sel
b. Kromosom
a
b
Keterangan
1. Fase telofase
a. Dinding sel
b. Kromosom
1
a
b
2. Fase anafase
a. Dinding sel
b. Kromosom
3
a
violet
Perbesaran 40x
3. Fase profase
a. Dinding sel
b. Kromosom
a
b
Keterangan
1. Fase profase
a. Dinding sel
b. Kromosom
b
4
2. Fase metafase
a. Dinding sel
b. kromosom
2
violet
Perbesaran 40x
c. Fase anafase
a. Dinding sel
b. Kromosom
a
b
d. Fase telofase
a. Dinding sel
b. Kromosom
a
b
Pada fase metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang
ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus
lenyap.Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada
serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom
selama pembelahan.
Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang
bidang equatorial.Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang
benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari.
Ciri-ciri fase ini adalah:
Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus
seperti kumparan.
Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.
Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong
mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
Pada fase anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat ada dua kumpulan
kromosom. Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer
sentromer masing masing kromosom berpisah, sehingga masing masing
kromatid kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan dipandung oleh serat
gelendong yang melekat padanya. Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke
salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan ke kutub yang
berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung
pada permulaan anafase. Benang benang gelendong ini memendek sehingga
belahan sentromer masing masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan
membawa kromatid.
Ciri-cirinya:
Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong.
Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.
Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
V.
KESIMPULAN
1. Pembuatan sediaan dengan metode squash atau pencetan yaitu teknik
pembuatan sediaan dengan menggunakan metode pencetan atau menekan
bahan yang akan digunakan sampai terbentuk lapisan yang sangat tipis
sehingga bagian sel yang ingin diamati terlihat dengan jelas.
2. Akar bawang digunakan untuk mempelajari mitosis dengan alasan karena akar
bawang memiliki kromosom yang besar, jumlah kromosomnya tidak terlalu
banyak, sehingga lebih memungkinkan untuk mendapatkan hasil percobaan
yang lebih baik , mudah didapatkan.
3. Tahap-tahap pembelahan pada tanaman bawang merah (Allium cepa)
berlangsung melalui beberapa fase
telofase. Selain itu ada pula interfase, yang merupakan fase antara mitosis satu
dengan mitosis berikutnya
4. DAFTAR PUSTAKA
5. LAMPIRAN