Hasil:
Berdasarkan hasil dari Focused Grup Discussion ( FGD ) tentang Perlunya
Pemira Serentak. Maka dapat ditarik Kesimpulan dari ke 5 masing-masing Perspektif
yaitu sebagai berikut :
Grup 1
Prespektif Pendidikan untuk Menekan Angka Apatis Ketika Pemira Serentak
Narasumber: Anis - DEMA FKIP (085781794009)
Moderator & Notulensi : Alfiansyah DEMA FH
Grup 2
Perspektif Politik untuk menjawab persoalan Pemira Serentak
Narasumber: Ali - DEMA FISIP (085728513772)
Moderator & Notulensi : Riswanda DEMA FH
dikarenakan ada beberapa fakultas yang mempunyai partai dan partai yang
dimiliki oleh setiap fakultas itu tidak saling berhubungan dengan partai yang ada
di tingkat universitas, sehingga bisa menyebabkan partai tidak mendapatkan
dukungan karena mempunyai kepentingan yang berbeda dan tujuan yang tidak
sama;
2. Seharusnya dalam DEMA universitas bisa menentukan peraturan untuk mengatur
segala macam urusan yang menyangkut keorganisasian . kendalanya adalah
terlalu banyak golongan golongan dalam DEMA UNS yang lebih mementingkan
kepentingan golongannya sendiri;
3. Beberapa ide yang ditawarkan oleh peserta FGD grup 2 adalah menyiapkan
gagasan bahwa presiden hanya universitas dan di fakultas adalah ketua;
4. Setelah itu masalah yang didapatkan oleh para peserta FGD grup 2 yang
berkaitan dengan politik adalah Sistem pemilu yang berbeda menimbulkan
angka apatis yang tinggi dan masalah yang kedua adalah Sinergitas antara
BEM/ DEMA dari fakultas dengan universitas kurang. BEM/ DEMA dari
universitas cenderung kurang mendapatkan dukungan karena visi dan misi yang
berbeda;
5. Solusi yang dapat ditawarkan oleh FGD grup 2 adalah:
5.1. Agar berkurang angka apatis maka aturan yang dibuat haruslah dibuat oleh
universitas sehingga tiap tiap fakultas bisa sama antara yg satu dengan yang
lain.
5.2. Untuk menjalankan pemerintahan mahasiswa yang lebih baik , kita harus
merubah sistem yang ada secara bertahap agar bisa mejadi lebih baik lagi.
Pemerintahan mahasiswa harus membentuk sistem pemerintahan yang
sesungguhnya yang berpusat ke universitas. semua peraturan yang berlaku
harus dibuat oleh DEMA UNS. Presiden hanya berlaku untuk BEM
universitas dan BEM fakultas berlaku Ketua BEM . Sistem ini bisa diterapkan
secara bertahap
dan
yang
Grup 3
Perspektif Perbaikan Sistem UNS untuk menjawab persoalan Pemira Serentak
Narasumber: Prayogo - DEMA FH (081832691)
Moderator & Notulensi : Irma DEMA FH
Pemira
UNS
secara
serentak,
tentu
perlu
diadakan
Grup 4
Perspektif Membudayakan Pemilu Serentak
Narasumber: Intan - DEMA FSSR (085647365254)
Moderator & Notulensi : Gayanti DEMA FH
pemilu
sendiri-sendiri.
Seperti
yang
kita
ketahui,
penyelenggaraan Pemira ini harus ada kesepakatan dari pihak pusat khususnya
dari DEMA UNS dan pihak dari universitas;
2. Kurangnya peran dari DEMA UNS secara langsung kepada DEMA tiap fakultas ini
juga menjadi kendala utama dari akan terselenggaranya Pemira ini. Seharusnya
Focused Grup Discussion Perlunya Pemira Serentak Fakultas Hukum, 8 Oktober 2013.
DEMA UNS memberikan contoh aktif, komunikasi yang baik, serta peraturanperaturan yang bersifat memaksa;
3. Ego untuk menyelenggarakan Pemilu dari masing-masing fakultas sebenarnya
juga berakar dari budaya pemerintah Indonesia yang melakukan Pemilu
Pemerintah Pusat berbeda waktunya dengan Pemilu Pemerintah Daerah masingmasing provinsi;
4. Solusi yang ditawarkan Grup 4 adalah Dengan cara menyentil DEMA UNS untuk
menjadi tuan rumah dengan melakukan Focus Grup Discussion lagi diharapkan
akan menjadi solusi yang baik untuk penyelenggaraan Pemira ini. Closing
statement yang diberikan oleh narasumber adalah, Harus ada penanaman
budaya politik dari lingkungan kita sendiri..
Grup 5
Perspektif Hukum Menjawab Persoalan Pemira Serentak
Narasumber: Haekal - DEMA FH (087739662005)
Moderator & Notulensi : Fida DEMA FH
5. Grup 5 memberikan solusi yaitu perlunya kita memperjelas hierarki dan sistem
hukum yang akan dipakai seperti apa serta harus adanya koordinasi yang jelas
antara DEMA unviersitas dengan DEMA fakultas;
6. Solusi lain yang ditawarkan Grup 5 adalah membuat forum/musyawarah besar dari
setiap fakultas agar suaranya didengar dan kekuatan hukumnya lebih kuat;
7. Serta bila segala cara sudah ditempuh untuk Pemira serentak namun belum
terpenuhi, Grup 5 memberikan solusi untuk membuat nota kesepahaman dari 10
DEMA se-UNS yang ditandatangani & di cap oleh masing-masing DEMA guna
Menyepakati Pemira serentak yang ditujukan kepada pihak Rektorat untuk
menyentil pihak rektorat bahwa kita menginginkan pemilu bersama. Karena Nota
Kesepahaman dari 10 DEMA se-UNS merupakan kekuatan hukum yang kuat
untuk menggoyang singgahsana rektorat;
8. Solusi lain yang ditawarkan juga adalah bila memang DEMA se-UNS serius
terhadap isu Pemira Serentak, segera dibuat Renstra (Rencana Strategis) untuk
beberapa tahun kedepan disempurnakan
Mengingat kerja tiap DEMA se-UNS hanya 1 tahun periode maka periode
selanjutnya hanya tinggal melanjutkan dan menyempurnakan progress report
tentang Pemira Serentak ini.
Focused Grup Discussion Perlunya Pemira Serentak Fakultas Hukum, 8 Oktober 2013.
akan
mudah
terlaksana.
Sehingga
dengan
sendirinya
dapat
menumbuhkan iklim demokrasi yang ideal serta dapat menjawab pertanyaan kita
bersama yaitu apakah angka apatis di lingkup UNS dapat ditekan atau tidak;
3. Ketika frame para pembuat sistem sudah sama dan tujuan kita bersama yaitu pemira
serentak sudah terlaksana maka sudah pasti jenjang karir para aktivis kampus akan
lebih jelas, contohnya dari presiden BEM Fakultas naik jabatan menjadi presiden BEM
Universitas dalam satu waktu yang sama. Sehingga rancangan hierarki yang ideal
dapat tercapai ketika Pemira Serentak dapat terlaksana;
4. Ketika memilih sistem harus jelas, sistemnya mengarah kemana, bentuknya
bagaimana kemudian sosialisasikan dahulu ke seluruh mahasiswa. Sehingga jika
terjadi penolakan atau ketidak sesuaian masih bisa dikaji ulang karena belum
diterapkan;
5. Sosialisasi sangat diperlukan karena agar mudah menyampaikan maksud dan tujuan
kita pada generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan untuk pemira ini.
Karena orang-orang yang hadir dalam FGD ini dan mempunyai gagasan untuk
perbaikan sistem tidak mungkin ada terus-menerus di sini. Selain itu dibuat pula
peraturan yang jelas bersifat saklek & memaksa sehingga penerus tahu langkah apa
yang harus dilakukan dan tidak menyimpang dari tujuan yang kita maksudkan
bersama. Serta mengetahui urgensinya mengapa Pemira serentak itu perlu
dilakukan;
Focused Grup Discussion Perlunya Pemira Serentak Fakultas Hukum, 8 Oktober 2013.
6. Dalam proses menuju pemira serentak. Segala kemungkinan dapat terjadi, contohnya
jika pemira diundur maka sisi positif yang dapat diambil adalah kita dapat lebih siap &
lebih sempurna dasar serta pembahasan mengenai Pemira serentak, namun
konsekuensinya masa jabatan BEM/DEMA periode sekarang akan menjadi lebih
lama atau bahkan lebih cepat;
7. Beberapa tawaran sistem yang dibahas oleh peserta FGD adalah dalam membuat
sistem, bagaimana jika dibuat seperti WTO. Jadi BEM/DEMA universitas punya
aturan untuk menampung kepentingan dari BEM/DEMA fakultas. jadi ketika dianggap
sesuai dengan aspirasi. dibuatlah ratifikasi sehingga dengan sendirinya BEM/DEMA
fakultas tunduk kepada peraturan yang dibuat;
8. Jika dalam pembahasan lanjutan BEM/DEMA universitas tidak mau bergerak,
secepatnya segara adakan Forbes DEMA Fakultas kemudian hasil forbes kita tanda
tangani bersama lalu di tunjukan kerektorat dengan atas nama mahasiswa.
9. Solusi: Menyentil DEMA UNS untuk menyindir adanya lanjutan FGD ini, serta
seragamkan partai kampus universitas dengan partai kampus fakultas;
10. Berbicara Pemira pastilah berkaitan dengan dana, sebenarnya dana berasal dari
fakultas dan fakultas berasal dari universitas. Jadi secara tidak langsung sebenarnya
dari universitas merekomendasikan untuk Pemira akhir tahun;
11. Hal yang dimulai sebagai percontohan adalah menyamakan periode re-or HMJ, HMP
sehingga bisa naik ke atas BEM DEMA Fakultas lalu ke BEM DEMA Universitas;
12. Solusi yang ditawarkan oleh peserta FGD adalah Membentuk forum lanjutan,
membentuk peraturan bersama yang nantinya ditaati semua BEM dan DEMA tingkat
univ maupun fakultas (jika ada aturan deadlock, mau tidak mau aturan ini akan
dilaksanakan);
13. menentukan arah dan menyelenggarakan adanya forum lanjutan yang sakral
merupakan salah satu solusi yang ditawarkan dan dibahas oleh peserta FGD,
sehingga hasil dari apa yang telah diputuskan forum tidak mudah untuk dirubah.
Contoh: Kongres, (ITB), Musma (UI);
14. Dalam keberjalanannya Harus ada estafet dari hasil FGD ini sehingga dapat
mewujudkan Rencana Strategis (Renstra) karena ini bukan proker, contoh di Fakultas
Kedokteran saja membentuk KBM FK diprediksi bisa selesai tahun 2016.
Focused Grup Discussion Perlunya Pemira Serentak Fakultas Hukum, 8 Oktober 2013.
10
Penutup:
Dari hasil diskusi yang dilihat dari 5 perspektif serta pendapat para peserta FGD dengan
tema Perlunya Pemira Serentak selasa 8 oktober 2013 dapat ditarik kesimpulan serta
menjawab grand tema dari FGD ini yaitu:
Selanjutnya diharapkan adanya forum lanjutan untuk membahas lebih lanjut mengenai
gagasan Pemira serentak ini. Terimakasih atas partisipan yang telah hadir mulai dari
DEMA FKIP, FSSR, FISIP, FK, FP. Serta seluruh elemen mahasiswa yang telah
membantu mensukseskan acara FGD perlunya pemira serentak yang tentu tidak dapat
kami sebutkan satu per satu. semoga hasil & kesimpulan FGD ini masih akan terus
dikembangkan dan disempurnakan lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja serta sistem
yang lebih baik untuk Almamater UNS ini. Terimakasih.
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!
Regards,
#DedikasiPerubahan
Focused Grup Discussion Perlunya Pemira Serentak Fakultas Hukum, 8 Oktober 2013.