Anda di halaman 1dari 4

Metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari

hasil interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dokumen resmi, ataupun data-data yang
dapat dijadikan petunjuk lainnya untuk digunakan dalam mencari data dengan interpretasi yang tepat.
Metode ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana kondisi di lapangan, proses apa-apa saja
yang telah berlangsung dengan cara diagnosa dan menerangkan hubungan yang terjadi di lapangan
dengan kajian teori, untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang ada sekarang, yang
kesemuanya disusun secara sistematis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan (Moleong
2002:7).

I. Pengertian Penelitian Deskripsi


Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena
buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau
dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian
eksperiman.
1. Karakteristik Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan
Furchan (2004) bahwa (1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena
apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan
dilakukan secara cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan
(3) tidak adanya uji hipotesis.
III. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu; (1)


Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang
dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang
perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan
ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis. (2)
Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasuskasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi
tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau
survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal
yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal
yang tidak nyata. (3) Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai
usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana
mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan
metode cross-sectional. (4) Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki perkembangan
subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu. (5)
Analisis dokumenter. Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk
menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis. (6) Analisis kecenderungan. Yakni, analisis
yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. (7) Studi korelasi. Yaitu, jenis
penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang
diteliti.
enelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi
dan

klarifikasi

mengenai

suatu

fenomena

atau

kenyataan

sosial,

dengan

jalan

mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti
antara fenomena yang diuji.[1] Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas
tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi
yang dibutuhkan.[2] Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat
tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan,
memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan
informasi

dasar

akan

suatu

hubungan,

menciptakan

seperangkat

kategori

dan

mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta


untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.[

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&
ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F127082
-T%252026329-Hubungan%2520kualitasMetodologi.pdf&ei=tuhYVIOMEM2fugSXqoH4AQ&usg=AFQjCNEQUzrs9dHJGUagHi_AbJ4mf-DCw&sig2=WUioL-rmWqnBbE27ZVt8dQ&bvm=bv.78677474,d.c2E
http://bidanshop.blogspot.com/2010/01/penelitian-deskriptif-lengkap.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif

https://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/

Anda mungkin juga menyukai