Anda di halaman 1dari 32

No

Tumor prakanker

Etiologi/ faktor
predisposisi

Ca
sel basal

Ca
planoselular

Keratosis aktinik/
solaris
(keratosis senilis)

Sinar Matahari

Penyakit Bowen

- Arsen
- virus tipe C

Eritroplasia
(Queyrat)

Iritasi kronik di
mukosa genitalia
(pada pria yang
tidak dikhitan) dan
mulut

Leukoplakia

Iritasi kronik

Keratosis arsenik

Arsen

Giant condyloma
(Buschke &
Lowenstein)

- Virus
- Kelembapan

Ca
maligna

Sarkoma

Adeno Ca

No

Tumor prakanker

Etiologi/ faktor
predisposisi

Ca
sel basal

Ca
planoselular

Fibroepitelioma
(Pinkus)

Sinar X

Nevus sebaseous
(Jadassohn)

Kongenital

Giant congenital
nevus pegmentosus

Kongenital

10

Liken sklerosus et
atrofikus

11

Xeroderma
pigmentosum

Resesif autosomal

++

12

Radiodermatitis

Sinar X

Ca
maligna

Sarkoma

+
Atau
kanker
adnexal
+

Adeno Ca

1. KERATOSIS AKTINIK/ SOLARIS


(KERATOSIS SENILIS)
Deskripsi lesi :
Lesi verukosa berskuama
yang datar atau meninggi dan
terpisah.
Teksturnya
biasa
teraba kasar

Memiliki dasar eritematosa


ditutupi
skuama
putih,
kekuningan
atau
cokelat
(hiperkeratosis)
Ukuran 3-10 mm dan dapat
membesar,
menebal
dan
semakin
meninggi
secara
bertahap

membentuk
keratosis solaris hipertrofik
atau cutaneus horn

1. KERATOSIS AKTINIK/ SOLARIS


(KERATOSIS SENILIS)
Deskripsi lesi :
Cutaneous
horn
adalah
tonjolan keratin mirip tanduk.
Kadang
keratosis
solaris
berwarna
kecoklatan
atau
coklat tua (keratosis solaris
berpigmen)
Dapat berkembang menjadi
Ca sel squamosa

1. KERATOSIS AKTINIK/ SOLARIS


(KERATOSIS SENILIS)
Distribusi lesi :
Paling sering daerah yang
terpajan matahari, seperti :
Wajah
Kulit kepala yang mengalami
kebotakan
Puncak telinga (pada pria)
Punggung lengan bawah dan
punggung tangan
Bagian V leher
Tepi vermilion bibir atas

Manifestasi klinis : Asimptomatik

TERAPI
Metode destruktif
- Nitrogen cair
- Biopsi + elektrokauter atau elektrokauter

Kemoterapi
- 5-fluorourasil (5FU) krim
Imunoterapi
- Imikuimod krim 10%
Terapi lain
- Tretinoin topikal
- Terapi fotodinamik

- Pengelupasan kimiawi dan dermabrasi


- Gel Na diclofenak 3%

2. PENYAKIT BOWEN
3. ERITROPLASIA (QUEYRAT)
Penyakit
Bowen
merupakan
Karsinoma sel skuamosa (KSS)
intraepitel yang sering timbul di
tempat
yang
tidak
terpajan
matahari, seperti badan atau
ekstremitas.
Jika KSS in situ terbentuk di glans
penis disebut Eritroplasia Queyrat
Eritroplasia Queyrat

Penyakit Bowen

Penyakit Bowen

Eritroplasia (Queyrat)

Lesi berupa eritema batas tegas, Lesi berupa eritema dan plak pada
irregular, lentikular sampai plakat, glan penis, skrotum, atau uretra.
nodul lentikular dengan skuama atau Diawali oleh sebuah plak soliter
krusta, menyerupai plak psoriasis.
Kadang

terlihat

pada 50% kasus.

permukaan Keluhan : Nyeri, gatal, berdarah,

hiperkeratotik dan verukosa.

dan permukaan yang mengeras pada

lokasi lesi.
TERAPI

Eksisi untuk mengangkat semua lesi Pengobatan yang tersedia meliputi


kuretase atau elektrokauterisasi, eksisi, CO2 laser ablation, topical 5atau

salep

5-fluorourasil

selama 4-12 minggu.

topikal FU, dan topical imiquimod.

4. LEUKOPLAKIA
Lesi makula atau mirip plak putih ini dianggap sebagai prekursor KSS di

membran mukosa
Faktor kontribusi : Merokok, mengunyah tembakau, penyalahgunaan alkohol.

Dijumpai plak putih yang lekat


Lesi terbentuk di lidah, mukosa pipi, langit langit keras dan gusi

Leukoplakia oral dapat menyerupai liken planus oral, oral hairy leukoplakia
atau plak putih akibat trauma
< 5% lesi dilaporkan berkembang menjadi KSS

TERAPI
Pengangkatan lesi bila terdapat displasia sedang hingga berat.
Dapat berupa elektrokauterisasi, cryosurgery, ataupun laser, bergantung
dari luas serta derajat displasia yang terjadi.

5. KERATOSIS ARSENIK
Dapat berkembang menjadi
KSS in situ atau invasif KSS.
Terdapat di Bangladesh dan
India.
2 Tipe : Pungtata, papul
kuning pada telapak tangan dan
kaki;
Keratosis
sulit
dari
keratosis aktinik pada badan
dan
tempat lain. Sering
dihubungkan dengan KSS in
situ tipe Bowen.
Terapi = Keratosis solar

Pungtata multipel, melekat erat pada


telapak tangan

Keratosis arsenik pada


punggung. Lesi multipel
terlihat disini, mulai dari
warna merah
sampai
coklat, coklat tua dan putih

Area makula putih sedikit


lebih rendah dari permukaan
Atrofi Jaringan parut
superfisial

6. GIANT CONDYLOMA (BUSCHKE &


LOWENSTEIN) (GCBL)
GCBL tumbuh lambat, sangat mendestruksi jaringan disekitarnya, dan jarang
metastase.

Lesi awalnya berbentuk plak keratotik pada preputium dan berkembang lambat
menjadi massa berbentuk kembang kol, dapat berukuran sampai 15 cm
Lesi padad perirektal : Massa perianal (47%), fistula atau abses (32%), dan
perdarahan (18%).
Lokasi tersering : Glans penis, dapat juga ditemukan pada permukaan mukosa
anogental, termasuk vulva, vagina, rektum, skrotum dan VU
Rasio laki laki : wanita : 3,5 : 1
Rata rata usia penderita 44 tahun, jarang pada anak

GCBL regio perianal, meliputi pertumbuhan


yang lambat, ulserasi, gambaran kembang
kol

TERAPI

Pembedahan
- Eksisi luas
Terapi adjuvant
- Kemoterapeutik oral/
topikal

7. FIBROEPITELIOMA (PINKUS)
Premalignant tumor fibroepitelial
Klinis : bentuk lesi jinak, bertangkai, tumor pink
yang menyerupai Acrochordon
Lokasi : Lebih sering pada badan dan ekstremitas
daripada pada wajah
Etiologi : Terpajan sinar UV kronis
Usia : rata rata 40 60 tahun
Terapi : Pembedahan : Eksisi. Cryosurgery, Mohs
micrographic surgey, atau radiasi terapi.

8. NEVUS SEBASEOUS (JADASSOHN)


Hamartoma kongenital, dengan plak di kepala atau leher
Resiko kecil menjadi keganasan terutama Ca sel basal
Nevus sebaseous biasanya berupa lesi soliter pada neonatus dimana lesi
biasanya tidak berkembang sampai remaja
Etiologi : Faktor keturunan, mutasi genetik

Dibagi menjadi 3 bentuk stadium klinis :


Pada bayi baru lahir atau neonatus : Gambaran klinis nevus sebaseous tidak
berambut, soliter, liner atau bulat, permukaan sedikit meninggi, plak berwarna
pink, kuning, oranye atau kecoklatan dengan permukaan halus. Nevus biasanya
pada kulit kepala, sering di daerah vertex, atau di wajah.
Pada remaja, gambaran lesi menjadi veruka dan nodular, bentuk lingkaran,
oval, atau linear, lebar bervariasi dari 1->10 cm. Kebanyakn muncul sebagai lesi
tunggal, tapi dapat menjadi multipel dan memanjang.

Selanjutnya, beberapa lesi dapat berkembang menjadi beberapa tipe tumor,


seperti trikoblastoma, syringosistadenoma papiliferum, Ca sel basal

Nevus sebaseous pada bayi 4 bulan yang


bermanifestasi sebagai plak nodular
Plak kecoklatan seperti kutil pada pasien 25
tahun

Nevus sebaseus yan g bermanifestasi


seperti bald patch pada anak

Nevus sebaceous dengan plak oranye halus


pada bayi 6 bulan
Gambaran plak kecil disamping kulit yang
bersisik pada lelaki 13 tahun

Tipe Linear nevus sebaseous

TERAPI

Non Pembedahan
Terapi Fotodinamik : Aminolevulinic topikal
Pembedahan
Eksisi

9. GIANT CONGENITAL NEVUS PIGMENTOSUS


Merupakan
nevus
berukuran
besar,
hiperpigmentasi berambut, biasanya simetris
bilateral, dan kongenital
Lokasi tersering : Dada, punggung atsa, bahu,
lengan, pinggul dan sekita pangkal paha.
Biasanya
merupakan predisposisi melanoma
malignant

10. LIKEN SKLEROSUS ET ATROFIKUS


Merupakan dermatosis inflamasi kronis bergambar
plak putih dengan atrofi epidermal dan scar.
Pada awalnya lesi berwarna putih, papul poligonal
yang bergabung bersama plak.
Liken sklerosus extragenital : Asimtomatik atau
dapat gatal
Vulvar Liken sklerosus : Pruritus progresif,
dyspareunia, dysuria, atau perdarahan genital.
Penile Liken sklerosus : Pruritus, Phimosis, dan
obstruksi urin
Etiologi : Masih belum diketahui

TERAPI

Non pembedahan :
- Steroid kuat topikal
- Inhibitor calcineurin : Tacrolimus, Pimecrolimus
Pembedahan :
- Sirkumsisi : Pada laki laki
- Lesi extragenital : Eksisi
- Terapi Metode destruktif

11. XERODERMA PIGMENTOSUM


Merupakan akibat gangguan autosom resesif
Gejala : Kulit seperti terbakar dan tidak membaik,
melepuh, walau hanya terkena paparan minimal sinar
matahari., teleangiektasis, krusta, fotofobia.

12. RADIODERMATITIS
Terjadi akibat terpajan radiasi Ion dalam jangka
waktu lama
pada kulit atrofik dan teleangiektasis.
Pigmentasi biasanya berkurang, Tapi terkadang
ada beberapa area dengan produksi pigmentasi
yang meningkat.
Ulserasi radionecrotic dapat terjadi terutama
daerah lembab.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai