Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Mayoritas dari lesi yang terjadi pada mammae adalah benigna.


Menurut Ramli M dalam buku kumpulan kuliah ilmu bedah, sekitar 45-,28%50% dari semua kasus payudara yang berobat di RS Dr.Soetomo mempunyai
lesi jinak. Namun perhatian yang lebih sering diberikan yaitu pada lesi
maligna karena kanker payudara merupakan lesi maligna yang paling sering
terjadi pada wanita di negara barat walaupun sebenarnya insidens lesi
benigna payudara adalah lebih tinggi dibanding lesi maligna. Penggunaan
mammografi, Ultrasound, Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan juga biopsi
payudara dapat membantu dalam menegakkan diagnosis lesi benigna pada
mayoritas dari pasien. Mayoritas dari lesi benigna tidak terkait dengan
pertambahan risiko untuk menjadi kanker,maka prosedur bedah yang tidak
diperlukan harus dihindari. Pada masa lalu,kebanyakkan dari lesi benigna ini
dieksisi dan hasilnya terdapat peningkatan dari jumlah pembedahan yang
tidak diperlukan. Faktor utama adalah karena pandangan dari wanita itu
sendiri bahwa lesi ini adalah sebuah keganasan. Oleh karena itu, penting bagi
ahli patologi, ahli radiologi dan ahli onkologi untuk mendeteksi lesi benigna
dan membedakannya dengan kanker payudara in situ dan invasif serta
mencari faktor risiko terjadinya kanker supaya penatalaksanaan yang sesuai
dapat diberikan kepada pasien.(1,2,3,4,5)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi
Fibroadenoma mammae adalah suatu tumor jinak payudara yang paling

sering terjadi pada wanita muda (15-30 tahun) yang berasal dari jaringan fibrosa
(mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel).(4)
Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol,
dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak melekat ke
jaringan sekitar dan amat mudah digerakkkan kesana-kemari. Biasanya,
fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Kadangkadang fibroadenoma tumbuh multiple (15%). Pada masa adolesense
fibroadenoma bias terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa
cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat
rangsangan estrogen meninggi.Dan sebagai tumor jinak tidak ada metastase
jauh maupun metastase regional (pembesaran kelenjar getah bening ketiak).
(1,5)

2.2

Epidemiologi
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu

pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari
NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma, fibroadenoma umumnya terjadi
pada wanita dengan usia 21-25 tahun. Kurang dari 5% terjadi pada usia
diatas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance,
fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15-25 tahun, dan lebih
dari satu dari enam wanita (15%) mengalami fibroadenoma dalam hidupnya.
Namun kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula pada wanita dengan usia
yamg lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah
kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda.(1,3,4)

2.3

Etiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkapkan secara pasti apa

penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui


9

bahwa pengaruh hormonal terutama aktivitas estrogen sangat berpengaruh


terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena
ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat
kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan
fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi
kanker atau tumor ganas.(5,7)
Selain itu, diperkirakan terdapat prekursor embrional yang dormant di
kelenjar mammaria yang dapat memicu pembentukan fibroadenoma yang
akan berkembang mengikuti aktivitas ovarium.(1,7)
Faktor-faktor yang diduga berperan dalam terjadinya fibroadenoma
antara lain:
1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.
2. Genetik
3. Faktor-faktor predisposisi : (7)

2.4

Usia : < 30 tahun

Jenis kelamin

Geografi

Pekerjaan

Hereditas

Diet

Stress

Patogenesis
Fibroadenoma

ditemukan

pada

merupakan

masa

tumor

reproduksi

jinak

yang

payudara

disebabkan

yang

oleh

sering

beberapa

kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan


terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary
displasia. Penyebab daripada proliferasi duktus ini pula diduga mungkin
karena sel stroma neoplastik mengeluarkan factor pertumbuhan yang
mempengaruhi sel epitel. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran
luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari
jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma
dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang
10

dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian


fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu : (6.8)
a) Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b) Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga
kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang
sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit
dan pada saat menopause terjadi regresi. (4,7)

2.5

Klasifikasi
Fibroadeno mammae dibedakan menjadi 3 macam:
Common Fibroadenoma yaitu fibroadenoma yang pada umumnya

terjadi
Giant

Fibroadenoma:

fibroadenoma

mammae

yang

umumnya

berdiameter lebih dari 10 ataupun 15 cm. disebut juga dengan fibroadenoma


raksasa.
Juvenile fibroadenoma: fibroadenoma mammae yang terjadi ada
remaja (pre-menstruasi), baik disertai dengan ukuran yang besar maupun
tidak.(8)

2.6

Gambaran Klinis
Biasanya wanita muda menyadari terdapatnya benjolan pada payudara

ketika sedang mandi atau berpakaian. Kebanyakan benjolan berdiameter 2-3


cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar (giant
fibroadenoma). lesi mungkin dirasa membesar pada akhir Daur haid dan
selama hamil. Pasca menopause massa dapat mengecil.(3,4,7)
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan
gejala dan terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan
fibroadenoma relatif lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan
ukurandan tekstur dalam beberapa bulan. Fibroadenoma memilikigejala

11

berupa benjolan dengan permukaan yang licin danmerah. Biasanya


fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadangdirasakan nyeri bila ditekan.(4,5,7)

2.7

Patologi(4,8)
Makroskopi : tampak bulat, elastic, berkapsul dan soliter, mobile
(benjolan dapat digerakkan), permukaan berwarna putih keabuan
dengan diameter rata-rata 1-10 cm, bila diameter mencapai 10 15
cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma)(3,4,8)

gambaran makroskopis dari Common Fibroadenoma yang telah


dieksisi. tumor kecil berwana kecoklatan dan berkapsul.
(sumber: Robins, Kumar Buku Ajar Patologi edisi 7, EGC 2004).

Mikroskopi :epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang


dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular
fibroadenoma

dan

pericanalicular

fibroadenoma).

Intracanalicular fibroadenoma, yaitu fibroadenoma pada payudara


yang secara tidak teratur dibentuk dari proliferasi ekstensif stroma
sehingga pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagai
celah

atau

struktur

ireguler

Pericanalicular fibroadenoma,

yaitu

mirip

bintang-bintang.

fibroadenoma

pada

payudara yang menyerupai kelenjar atau kista (membrane


basalnya jelas dan utuh) yang dilingkari oleh jaringan epitel pada
satu atau banyak lapisan yang regular.(4,8)

12

gambaran mikroskopis pembesaran-lemah suatu


fibroadenoma payudara.
(sumber: Robins, Kumar Buku Ajar Patologi edisi 7, EGC 2004).

2.8

Diagnosa
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan

pemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau


ultrasound, dan sitologi dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae
ini adalah dengan dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan
dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada
mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan t e p a t d a l a m
diagnosa

terhadap

fibroadenoma

mammae

ini

adalah

penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini


dapat

dilakukan

dengan

dengan

memasukkan

mengiris bagian

jarum

yang

kecil

mammae
dan

atau

panjang

u n t u k mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.Diagnosa terhadap


FAM

ini

dapat

klinis,u l t r a s o n o g r a f i
penggunaan jarum.

dibuat
dan

dengan

penggabungan

pengambilan

sampel

penilaian
dengan

(1,4,8)

Pemeriksaan fisik
Karena mendeteksi dengan perabaan maka dikatakan pada salah satu
refrensi massa yang dapat dideteksi yaitu massa dalam ukuran centimeter.
Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan
palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobile
13

atau tidak, kenyal atau keras,dll. Untuk membedakan dengan lesi massa jinak
lainnya pada mammae.
Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut
tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat
digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun
retraksi puting (puting masuk) dan axillary adenopathy yang signifikan pun
tidak ditemukan.
Benjolan tersebut berlobus-lobus. Tumor ini tidak melekat pada
jaringan sekitarnya sehingga mudah untuk digerakkan dan Kadang-kadang
fibroadenoma tumbuh multipel. Mayoritas tumor ini terdapat pada kuadran
lateral superior dari mammae.Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, namun
kadang nyeri jika ditekan. (1,2,5,9)

fibroadenoma pada payudara


(diambil dari Current Surgical and Treatment, edisi 10)

Mamography
Mammography digunakan untuk membantu diagnosis dan deteksi dini
(screening) karena mammography dapat menemukan massa dalam ukuran
mikron, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan
usia tua sekitar 50-60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda
(kurang dari 35 tahun) tidak digunakan mammography, sebagai gantinya
digunakan ultrasound, hal ini karena fibroglandular pada wanita muda tebal,
sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography,
mamma tampak padat dense breast, sehingga sulit untuk mendeteksi bila
terdapat kelainan..(3,9,10)
14

Berikut ini adalah indikasi untuk pemeriksaan mammografi secara umum:


(9)

1. Evaluasi benjolan yang diragukan atau perubahan samar di payudara


2. Adanya riwayat kanker payudara
3. Mencari karsinoma primer jika ada metastasis sedangkan sumbernya
tidak diketahui
4. Penapisan karsinoma mammae pada resiko tinggi
5. Penapisan sebelum tindak bedah plastik atau kosmetik
Tujuan dari mamografi adalah untuk mendeteksi adanya karsinoma
mammae pada tahap awal sebelum adanya keterlibatan kelenjar getah
bening, dan massa sekecil apapun harus sebisa mungkin dideteksi dan
menentukan jenis massa tersebut.(9)

Mammographi
(Diambil dari http://www.asiancancer.com/indonesian/cancersymptoms/breast-cancer-symptoms/).

Ultrasonography
Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang
melampaui ambang daya tangkap telinga manusia. USG berguna sebagai
diagnostik bukan lagi sebagai screening dikarenakan USG hanya dapat
mendeteksi massa dalam ukuran milimeter. Keuntungan daripada USG
adalah dapat dilakukan pada setiap usia tidak seperti pada mammography,
pelaksanaan USG dapat dilakukan tiap saat, tidak tergantung pada saat
15

menstruasi hal ini dikarenakan USG tidak terpengaruh denagn adanya efek
bio jaringan atau hormonal pada jaringan. USG juga lebih mudah dalam
pelaksanaan maupun persiapan.(9.10)
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas,
berbentuk bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar
dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya. Internal echogeniknya
homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic.
Gambaran echogenic kapsul yang tipis,merupakan gambaran khas dari
fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma
tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat padapemeriksaan USG
merupakan pseudocapsule yang disebabkan oleh penekanan dari jaringan
di sekitarnya. (10)

USG payudara dengan adanya fibroadenoma


(diambil dari http://emedicine.medscape.com/)

Sitologi
Fibroadenoma dapat dengan mudah didiagnosa melalui Biopsi Aspirasi
Jarum Halus (BAJAH) atau biopsi jarum dengan diameter yang lebih besar
(core needle biopsi). (9)
Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan
menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada
suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada
fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi
untuk diperiksa di bawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumor tersebut
tampak seperti berikut: (8)
a) Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat
fibrosa) dan berasal dari epitel(epitel kelenjar) yang berbentuk lobuslobus;

16

b) Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bulat(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler);
c) Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar
pendek uniform

biopsi jarum halus


(diambil dari http://emedicine.medscape.com/)
2.9 Diagnosa Banding
Diagnosis banding dari fibroadenoma, antara lain :

(1,2,4,5)

1. Cystosarcoma Phylloides (Tumor Filoides)


Diagnosa banding daripada FAM yang tersering yaitu tumor
phylloides (terutama dengan giant FAM karena memiliki kesamaan
dalam ukuran). Tumor phylloides merupakan tumor yang mirip
dengan fibroadenoma dengan stroma seluler yang tumbuh dengan
cepat diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. Tumor ini lebih
jarang ditemukan jika dibandingkan dengan fibroadenoma. Tumor
iniberdiameter kecil, sekitar 3-4 cm, tetapi sebagian besar terus
tumbuh

dan

membesar.

membesar

Tumor

ini

sehingga

terdapat

menyebabkan

pada

semua

payudara

usia,

namun

kebanyakan ditemukan pada usia 45 tahun. Tumor ini umumnya


jinak meskipun sebagian menjadi ganas. Perubahan yang paling
merugikan adalah peningkatan selularitas stroma disertai anaplasi
dan aktivitas mitotic yang tinggi, disertai oleh peningkatan pesat
ukuran, biasanya dengan invasi jaringan payudar sekitarnya oleh
stroma maligna. Sebagian besar tumor ini tetap lokalisata dan
disembuhkan dengan eksisi luas dengan mengikutsertakan sedikit
jaringan payudara sekitarnya yang masih normal untuk mencegah
17

rekurensi. Lesi maligna mungkin dapat kambuh, tetapi lesi ini


cenderung terlokalisasikan. Hanya yang paling ganas (sekitar 15%
kasus) menyebar ke tempat jauh. Sehingga terkadang diperlukan
tindakan mastektomi tanpa diseksi limfe nodus dikarenakan tumor
ini tidak menyebar melalui limfe.
Secara umum antara FAM dengan tumor phylloides dapat
dibedakan sebagai berikut:
Pembeda

FAM

Tumor Phylloides

Usia kejadian

15-35 tahun

Lebih tua dari FAM


(lebih dari 45 tahun)

Pertumbuhan Massa

Tumbuh perlahan

Walaupun

dapat

perlahan tetapi lebih


sering tumbuh cepat
Inspeksi

Tidak

tampak Tampak

adanya

pelebaran vena, kulit pelebaran vena dan


tidak

tampak kulit yang ter-regang

mengkilat

sehingga

kulit

tampak mengkilat
Palpasi

Massa single dapat lebih sering single


multiple
Ukuran
(terutama

cm seing

2-5

pada

common FAM)

ditemukan

dalam

ukuran

besar lebih dari 5


cm bahkan salah
satu

refrensi

mengatakan dapat
mencapai lebih dari
10-15
sehingga

cm,
mirip

dengan giant FAM


permukaan massa
Permukaan masaa
rata
18

sering
berdungkul-

teraba

dungkul
bentuk bulat; oval
konsistensi

pada

Bentuk bulat; oval

satu massa dapat

Konsistensi

teraba

kistik

sekaligus

pada

padat

kenyal

kenyal
mobile

terhadap

dinding dada
Mobile

terhadap

dinding dada

2. Papilloma intraduktus
Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75%
tumbuh di bawah areola mamma. Papilloma memberikan gejala
berupa

sekresi

cairan

serous atau

berdarah,adanya

tumor

subareola kecil dengan diameter beberapa millimeter atau retraksi


puting

payudara

(jarang

ditemukan).

Biasanya,ukuran

lesi

papilloma sangat kecil, hanya beberapa milimeter,sehingga pada


mamografi,

terlihat

gambaran

sedikit

pengembungan

atau

normal dari duktus retro-areolar.


3. Kelainan fibrokistik
Biasanya multiple dan bilateral. Disertai rasa nyeri terutama
menjelang haid. Ukuran dapat berubah yaitu menjelang haid terasa
lebih besar dan penuh dan rasa sakit bertambah dan setelah
menstruasi sakit hilang atau berkurang dan tumor pun mengecil,
sehingga perubahan dan fluktuasi gambaran klinisnya sangat jelas
dikarenakan gejala dan tanda klinis serta keluhan lebih jelas pada
saat-saat prahaid. Kelainan ini lebih sering dijumpai pada usia 3050 tahun.

19

2.10

Terapi

Terapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:


(9,10)

1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. H a s i l b i o p s y
Yang dimaksud dengan ukuran dan usia yaitu apabila kecepatan
pertumbuhan rata-rata kurang dari 16% per-bulan pada wanita usia dibawah
50 tahun dan kecepatan pertumbuhan rata-rata kurang dari 13% per-bulan
pada wanita diatas 50 tahun tanpa faktor resiko telah dipublikasikan sebagai
safe growth rate yang nantinya dilanjutkan dengan terapi non-operative tetapi
hanya dengan observasi klinis.
Karena fibroadenoma mammae adalah tumor jinak
maka

pengobatan

yang

dilakukan

tidak

perlu

dengan

pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah b e n t u k


dan

ukurannya

saja.

Pengangkatan

mammae

harus

m e m p e r h a t i k a n b e b e r a p a faktor yaitu faktor fisik dan psikol ogi


pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa
sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan. Terapi
dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan
tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini.
Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara , tetapi hanya
akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti
oleh jaringan normal secara perlahan. (1,5,9,10)
Operasi insisi yang dilakukan sejak dini bertujuan untuk memelihara fungsi
payudara dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan
berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. terdapat 3 tipe
insisi yang biasa digunakan, yaitu (11)
1. Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
2.Circumareolar Incision
3.Curve/Semicircular Incision
Tipe insisi yang paling sering digunakan

adalah

tipe

radial. Tipe

circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi


20

hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk
fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas
areola. Semicircular incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang besar
dan berada di daerah lateral payudara. (11)

2.11

Prognosa
Fibroadenoma

mamma

tidak

termasuk

kanker

kanker.

Fibroadenoma mammadapat terulang hingga 20% pada perempuan.


Sebuah jumlah kecil dapat hilang dengan sendirinya. (1,9)

2.12

Pencegahan
Fibroadenoma

Fibroadenoma

mamma

mamma

dapat

tidak

dapat

dicegah.

ditemukan lebih awal melalui

pemeriksaan payudara sendiri.


Tahap-tahap Pemeriksaan payudara sendiri atau SARAI/SADARI,
1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam
keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit
berbeda.

Perhatikan

perubahan

perbedaan

ukuranantara

payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu


(misalnya tertarikke dalam) atau keluarnya cairan dari puting
susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan
diletakkan di belakangkepala dan kedua tangan ditarik ke
belakang. Dengan posisi seperti ini maka akanlebih mudah
untuk

menemukan

perubahan

kecil

akibat

kanker.

Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama


pada payudara bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak
condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah
depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari
tangan

kanan,

telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari

tangan secara memutar (membentuk lingkarankecil) di sekeliling


payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah
21

dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan


setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang
sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat
lengan

kanan

dan

memeriksanya

dengan

tangan

kiri.

Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.


5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatik an
apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini
secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di
bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri
payudara kiri dengan menggunakan jari-jaritangan kanan.
Dengan

posisi

seperti

ini,

payudara

akan

mendatar

danmemudahkan pemeriksaan
7. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan
dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan
mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudaradilakukan
oleh jari-jari tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan
ketika

mandi

karena

d a l a m keadaan basah tangan lebih

mudah digerakkan dan kulit lebih licin

22

SARARI atau SADARI


(sumber: depkes RI)

23

Beast Self Examination


(Sumber: www.breastcancercare.org.uk ).

24

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R., De Jong W ; Kanker Payudara, Buku Ajar Ilmu


Bedah, Edisi Revisi, ECG : Jakarta;1997, p 534-542
2. Ramli M. Kanker Payudara dalam: Soelarto R. Penyunting kumpulan
kuliah ilmu bedah. Bagian FK UI. 1995: p 342-363
3. Brundicardi, F.Charles; Schwartzs Manual of surgery. 8 th edition,
McGraw-Hill Medical Publishing Devision.
4. Robins, Stanly L; Vinay, Kumar, Buku Ajar Patologi, Volume 2, Edisi 7,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004.
5. Current : Way Lawrence W.; Current Surgical and Treatment, Edisi 10,
Appleton and Lange: Norwalk, Connecticut. 2008, p 313-316
6. Gray H, Pick PT, Howden R. 1998,. Moscow: senate
7. www.bci.org.aupublicguides_Mar06Fibroadenoma%20111005.pdfhttp://indonesiannursing.
8. Weidner, Nowel; Weiss, Lawrence; Cote, Richard J. Modern Surgical
Pathology, volume 1, second edition, Saunders Elsevier, philadelphia
2009.
9. http://www.scribd.com/doc/69857289/Fibroadenoma-Mammae
10. Roubidoux

Marilyn

A.

Breast,

Fibroadenoma.

Available

from

:http://emedicine.medscape.com/ .Update on July 26, 2009.5.


11. Farrow Joseph H. Fibroadenoma of The Breast. Available from
:http://caonline.amcancersoc.org/
12. www.breastcancercare.org.uk
13. The Ottwa Hospital Womens Breast Health Center

25

Anda mungkin juga menyukai