Anda di halaman 1dari 2

I.

LATAR BELAKANG
Pestisida nabati adalah pestisida yang
bahan dasarnya berasal dari tumbuhan.
Pestisida nabati sudah lama digunakan petani
seperti penggunaan perasan daun tembakau
untuk mengendalikan hama kepik.
Saat ini pestisida nabati mulai banyak
diminati petani, hal tersebut disebabkan oleh
mahalnya harga pestisida kimia. Selain itu
penyemprotan dengan menggunakan pestisida
kimia secara tidak bijaksana menyebabkan
hama menjadi kebal. Hal ini menyebabkan
petani cenderung menggunakan dosis pestisida
yang lebih tinggi dan dilakukan berulang-ulang.
Kondisi
demikian
dapat
menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah
penggunaan
pestisida
nabati.
Penggunaan pestisida nabati selain dapat
mengurangi pencemaran lingkungan, harganya
relatif murah apabila dibandingkan pestisida
kimia.
Pestisida nabati dapat dibuat dengan
teknologi sederhana oleh kelompok tani atau
perorangan. Berupa larutan hasil perasan,
rendaman, ekstrak dan rebusan bagian tanaman
yakni berupa akar, umbi, batang, daun, biji dan
buah.
Berdasarkan studi dari berbagai pustaka
ada beberapa jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida nabati melalui
teknologi sederhana. Jenis-jenis tanaman
tersebut antara lain :
1. Daun tanaman gamal/ambas
2. Ranting dan kulit pacar cina

3. Umbi Gadung
4. Akar, batang, dan daun
tembakau
5. Daun dan biji mimba
6. Biji Srikaya
7. Biji dan daun sirsak
8. Akar tuba
9. Bunga piretrum
10.
Daun dan biji mindi
11.
Daun sirih hutan
12.
Biji jarak
13.
Daun pepaya

3.

4.

5.

6.
Cara Membuat Pestisida nabati
1. Untuk mengendalikan trips dan kutu
daun cabai
Daun sirsak (50-100 lembar)
dihancurkan
Masukkan dalam 5 liter air ,
rendam semalam, saring.
Setiap 1 liter larutan encerkan
ddengan 10 liter air, tambahkan detergen 1
gram.
2. Untuk mengendalikan hama bawang
merah

7.

- Umbi gadung 1 kg dan Daun mimba 1 kg


dihancurkan
- Masukkan dalam 20 liter air + 2 gram
detergen, rendam semalam
- Saring dan langsung aplikasi
Untuk mengendalikan hama kubis
- Serbuk atau tepung bunga krisan 25 gram
- 10 liter air ditambah detergen/sabun colek
10 gram
- Rendam semalam, saring dan langsung
aplikasi.
Untuk mengendalikan Keong
- Tumbuk halus 5-10 gram akar tuba, tambah
dengan1 liter air + 1 gram detergen, aduk
rata dan biarkan semalam
- Saring dan dan langsung aplikasi.
Untuk mengendalikan tikus
- Haluskan 1 kg umbi gadung
- Tambah 10 kg dedak padi/jagung, 1 ons
teoung ikan, 1buah kemiri dan air
secukupnya.
- Aduk adonan hingga rata dan bentuk
menjadi pelet.
Untuk mengendalikan wereng
coklat/Kutu daun
- Tumbuk halus segegnggam daun sirsak +
segnggam rimpang jeringau + 20 siung
bawang putih.
- Rendam bahan-bahan tersebut dalam 20
liter air + 20 gram detergen selama 2 hari,
kemudian saring.
- Encerkan tiap 1 liter larutan dengan 10-15
liter air.
- Semprotkan larutan hasil pengenceran ke
pertanaman.
Untuk mengendalikan ulat, hama
pengisap, jamur, bakteri, nematoda
- Tumbuk halus 200-300 gram biji mimba

- Rendam serbuk biji mimba kedalam 10 liter


air selama semalam
- Saring dan semprotkan ke pertanaman
8. Untuk mengendalian ulat dan hama
pengisap
- Tumbuk halus 500 gram umbi gadung dan
peras
- Tambahkan 10 liter air kedalam larutan hasil
perasan dan aduk rata
- Saring larutan dan semprotkan ke
pertanaman.
9. Untuk mengendalikan ulat dan hama
pengisap
- Rajang 1 kg daun pepaya segar
- Rendam daun pepaya ke dalam 10 liter air +
2 sendok makan minyak tanah + 50 gram
detergen selama semalam
- Saring dan semprotkan ke pertanaman.

Mimba

Lengkuas

PESTISIDA NABATI

Serai

Krisan

Keunggulan Pestisida Nabati


1. Murah dan mudah dibuat oleh petani
2. Relatif aman terhadap lingkungan
3. Tidak menyebabkan keracunan terhadap
tanaman
4. Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama
5. Kompatibel
digabung
dengan
cara
pengendalian yang lain
6. Menghasilkan produk pertanian yang sehat dan
bebas residu pestisida.
Kelemahan Pestisida Nabati
1. Daya kerjanya relatif lambat
2. Tidak membunuh jasad sasaran secara
langsung
3. Tidak tahan terhadap sinar matahari
4. Kurang praktis
5. Tidak tahan disimpan
6. Kadang harus disemprotkan berulang-ulang.

Penyunting : Indah Sugiastuti, SP

DINAS PERTANIAN KOTA BALIKPAPAN

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN


KARANG JOANG
2014

Anda mungkin juga menyukai