Anda di halaman 1dari 26

Konsep dasar SIK dan Konsep dasar SIM

A. Konsep SIK
1. Apa itu informasi?dan apa itu sistem? dan apa itu sistem informasi?
Kesehatan masih menjadi menjadi masalah di dunia. Berdasarkan laporan WHO 2014
menyebutkan bahwa angka kematian bayi masih menjadi masalah, dan incidence
tertinggi terjadi di negara-negara dengan income pendapat rendah termasuk Indonesia.
Selain itu penyakit menular juga masih mendominasi, seperti yang baru baru ini
dilaporkan adalah Ebola, disamping penyakit degeneratif yang cukup melonjak tajam
mencapai 60% untuk tiap penyakit per tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Secara
global, perlu ada usaha untuk mereduksi permasalahan tersebut. Untuk mengurai
permasalahn tersebut, maka harus mencermati dari banyak hal, salah satu contohnya
dengan memahami sistem kesehatan itu sendiri. Sistem kesehatan di Indonesia bersifat
terbuka dimana sistem tersebut dipengaruhi oleh sistem di luar sistem kesehatan yaitu
perundangan atau kebijakan dari dunia luar . Sebagai contoh, untuk menurunkan
angka mortalitas dan morbiditas penyakit malaria, WHO mempunyai kebijakan bahwa
di tahun 2030, di seluruh dunia harus zero cases. Sementara kalau kitalihat sumber
daya baik SDM, finansial, dll.
Dari sedikit latar belakang diatas apa yang diketahui dengan sistem? Informasi?
Dan sistem informasi?
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan
informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis
sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki
seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem
informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti sistem
terlalu banyak data. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah informasi yang efektif (effective bisiness system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan informasi merupakan kumpulan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya
bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut
tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi.
Sedangkan system adalah Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah aplikasi untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi: operasi, instalasi, perawatan komputer, perangkat lunak dan data. Sistem
informasi manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan

personal manajemen. Sistem informasi penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang
ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data
tersebut. Basis data merupakan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu
lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dlam sistem
informasi disebut sistem basis data (database sistem).
3. Konsep Dasar Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan
rumah sakit.
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang digunakan untuk mendukung semua fungsi dan kegiatan rumah sakit
seperti catatan: pasien, penjadwalan, administrasi, biaya dan penagihan.
Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsifungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan sub
sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari
sistem informasi rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan
fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit.

4. Ruang Lingkup Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)


Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit, mencakup pengelolaan
informasi dalam lingkup manajemen pasien (front office management). Lingkup ini
antara lain sebagai berikut:
1) Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai
keluar. Sistem ini menyediakan data yang meliputi pendaftaran pasien
baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2) Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam,
bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan
mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan
lain-lain sesuai kebutuhan. Sistem digunakan untuk menginput data diagnose
dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis
pasien.
3) Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,
konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4) Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan
seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan
lain-lain.
5) Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik),
baik
secara
langsung maupun
melalui
jaminan
dari
pihak
ketiga/asuransi/JPKM. Sistem dimaksudkan untuk menyimpan data hasil
transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang,
manajemen deposit dan lain-lain.

6) Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi


obat-obatan.

Administratif HIS: Sistem Informasi yang digunakan untuk menolong kegiatan


administratif di RS.
Patient Registering Billing Information System: Sistem Informasi yang diperuntukkan
untuk menghitung biaya penggunaan layanan kesehatan di RS.
Sistem Informasi Farmasi: Sistem Informasi tentang pengelolaan obat dan peralatan
kesehatan di apotik
Sistem Informasi Penggajian: Sistem Informasi untuk pengelolaan gaji karyawan RS
Dsb.

5. Kriteria dan Manfaat SIRS Berbasis Komputer


Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Kemudian manfaat dari penggunaan sistem informasi rumah sakit berbasis data
adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi beban kerja terutama di unit rekam medis
b. Mengurangi penggunaan kertas kecuali untuk kebutuhan formulir rekam
medis yang otentik
c. Meningkatkan komunikasi dengan sistem lain di dalam pelayanan kesehatan
dapat juga berupa layanan web
d. Peningkatan dalam pelayanan data secara real time
e. Pengelolaan data terintegrasi untuk mengurangi redundancy data
f. Kesalahan manusia dapat diminimalkan mengurangi informasi yang sudah
basi
g. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan
masalah kesehatan yang muncul, dan memantau kemajuan capaian tujuan
kesehatan.

h. Memberdayakan individu dan masyarakat dengan informasi terkait kesehatan


secara tepat waktu dan memahami pentingnya informasi bagi pelayanan
kesehatan, dan mendorong perbaikan kualitas layanan.
i. Memperkuat bukti-bukti untuk pengambilan kebijakan kesehatan yang efektif,
terukur dan memungkinkan inovasi melalui penelitian.
j. Meningkatkan tata kelola, memobilisasi sumber daya baru, dan memastikan
akuntabilitas semua aktivitas stakeholder rumah sakit.

6. Software Pendukung
Software digunakan untuk membuat sebuah program. Program dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari instruksi-instruksi atau perintah-perintah
terperinci yang sudah disiapkan oleh komputer sehnggan dapat melakukan fungsi
sesuai dengan yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan program adalah untuk
mempermudah dan mempercepat aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan data
dan untuk mmebentuk suatu sistem yang lebih baik.
a. Delphi
Borland Delphi 7 adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam
sistem operasi Windows. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang memiliki
cakupan yang sangat luas dan canggih. Berbagai aplikasi dapat dibuat dengan
Delphi, termasuk aplikasi untuk megolah teks, grafik, angka, database, dan aplikasi
web.
Secara umum, kemampuan Delphi adalah menyediakan komponen-komponen dan
bahasa pemrograman yang handal, sehingga memungkinkan untuk membuat
program aplikasi sesuai dengan keinginan, dengan tampilan dan kemampuan yang
canggih.
b. SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sistem managemen bais data yang memakai
perintah-perintah transact SQL untuk mengirimkan perintah dari komputer client
ke komputer server. Microsoft SQL Server berisi database, mesin database,
aplikasi yang diperlukan untuk mengelola data dan komponen-komponennya.
c. Macromedia dremweaver MX2004
Macromedia dremweaver MX2004 adalah suatu bentuk program editor web
yang dibuat oleh macromedia. Dalam program ini programer web dapat dengan
mudah membua dan mendesain webnya. Macromedia dremweaver MX2004 adalah
editor yang lengkap dan dapat digunakan untuk animasi sederhana yang berbentuk
layer. Dengan menggunakan program ini desainer web dapat membuat suatu
halaman web. Seperti program editor-editor web lain, macromedia dreamweaver
juga memiliki dua bentuk layer, yaitu bentuk halaman design dan halaman code,
program-program code web diantaranya JSP,PHP,ASP,Perl,dan lainnya.
d. Java Server Pages (JSP)
Java Server Pages (JSP) adalah teknologi servlet-based yang digunakan dalam
web tier, menyediakan konten dinamik dan statik. Pengertian lain, JSP adalah
teknologi text-based dan sebagian besar berisi teks template HTML yang
digabungkan dengan konten teks spesifik dinamik. JSP dimaksud untuk
menghindarkan pengembang dari memanipulasi String yang sangat panjang karena
JSP adalah teks dokumen dan mirip dengan HTML, konten dari HTML sekarang
tidak dipasang dalam kode Java sehingga ini memudahkan dalam hal maintenance.
Selain itu JSP menjadi familiar di kalangan semua orang yang mempunyai
pengetahuan HTML, dengan hanya mempelajari markup dynamic.

Java Server Pages (JSP) adalah teknologi Web berbasis bahasa pemrograman
Java dan berjalan pada Platform Java yang diproduksi oleh Sun microsystem. JSP
memungkinkan kita menggabungkan static HTML dengan dynamic content yang
dihasilkan dari Servlet. JSP juga merupakan bagian dari teknologi J2EE (Java 2
Enterprise Edition). J2EE merupakan platform Java untuk penge mbangan aplikasi
enterprise dengan dukungan API (Application Program Interface) yang lengkap
dan portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat aplikasi multi tier yang
memisahkan antara Presentation layer, Application layer dan Data Layer.
e. MySQL
MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas
menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli
atau membayar lisensinya. MySQL dapat digunakan baik sebagai client maupun
server sehingga sering disebut database client/server.
Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk
database relasional atau datam bahasa database sering disebut dengan Relational
Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa
permintaan bernama SQL.
MySQL adalah sebuah prrogram database, sedangkaan SQL adalah bahasa
perintah (Query) dalam program MySQL. selain MySQL ada beberapa program
database server lain yang menggunakan standar query berupa SQL antara lain
adalah oracle, postgreSQL, MySQL front, MsQL, dan SQL server 97/2000, MySQL
dibuat oleh TcX dan telah dipercaya mengelola sistem dengan 40 buah database
berisi 10.000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris (kira-kira 100
gigabyte data). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat,
handal dan mudah digunakan. Pada mulanya MySQL hanya dapat dijalankan pada
sistem operasi berbasis Unix seperti linuk, tetapi sekarang sudah dapat dijalankan
pada sistem operasi windows.
7. Analisis Sistem
Metode Pengembangan SIRS
1. SDLC (System Development Life Cycle), meliputi tahapan analisis, desain,
implementasi dan perawatan
2. Metode Paket (Package), merupakan pembelian modul dalam bentuk paket sistem
informasi.
3. Prototype, mengandalkan pengembangan paket kecil secara terus-menerus selama
digunakan sampai prototype tersebut memiliki bentuk jadi yang diinginkan
4. EUC (End User Computing) yang dikembangkan para praktisi dari dalam/insourcing
5. Outsourcing, merupakan sistem informasi yang dikembangkan dan dioperasikan oleh
pihak ketiga/vendor

Untuk bisa memahami system informasi , maka harus memahami terlebih


dahulu tentang data base manajemen system dengan alur contoh sebagai
berikut:
Data base:
Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang
ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data
tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu

lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem


informasi disebut sistem basis data (database sistem).
Sistem Client-Server
Sistem Client Server atau disebut juga sistem tersentralisasi diterapkan pada sebuah
sistem jaringan. Sistem Client Server ini ditujukan untuk mengatasi kelemahankelemahan yang terdapat pada sistem sebelumnya. Sistem Client Server terdiri dari
dua komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan
server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai
akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua
proses sebisa mungkin ditangani sendiri. Bila ada proses yang harus melibatkan data
yang tersimpan pada basis data barulah client mengadakan hubungan dengan server.
Rawat Inap
Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan,
rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah
sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang
oleh karena penyakitnya penderita harus menginap
Software Pendukung
Delphi
Borland Delphi 7 adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem
operasi Windows. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan
yang luas dan sangat canggih. Berbagai jenis aplikasi dapat dibuat dengan Delphi,
termasuk aplikasi untuk mengolah teks, grafik, angka, database, dan aplikasi web.
Secara umum, kemampuan Delphi adalah menyediakan komponen-komponen dan
bahasa pemrograman yang handal, sehingga memungkinkan untuk membuat program
aplikasi sesuai dengan keinginan, dengan tampilan dan kemampuan yang canggih.
SQL Server
Microsoft SQL server adalah sistem manajemen basis data yang memakai perintahperintah transact SQL untuk mengirimkan perintah dari komputer client ke komputer
server. Microsoft SQL server berisi database, mesin database, dan aplikasi yang
diperlukan untuk mengelola data dan komponen-komponennya.

Analisis Sistem
Analisis Sistem Pasien Rawat Inap yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem tidak dapat
dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang
dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut
dapat dibuat Diagram Aliran Dokumen (flowmap).
Analisis Jaringan
Jaringan yang terdapat di RSU 45 Kuningan pada dasarnya menggunakan topologi
star yang menggunakan dua jenis konektor jaringan yaitu wirelles dan kabel. Bagian
yang menggunakan wirelles diantaranya yaitu apotek dan keuangan saja. Jaringan
yang menggunakan wirelles ini menggunakan Bluetooth LAN Acces Compaq NC3121

Fast Ethernet. Sedangkan yang menggunakan kabel yaitu diantaranya ruangan VIP,
Paviliun, Ruang Bedah, ICU. Di bagian VIP ini terdapat hub yang menghubungkan
lagi ke bagian Radiologi, Kamar Operasi dan Lab. Kemudian di bagian Lab terdapat
hub lagi yang menghubungkan ke Bagian Rawat Inap dan Rawat Jalan serta
Informasi.
Kamar
Operasi

Ruang
Laboratorium

Ruang Paviliun

Bag,
Informasi

Pendaftaran
Rawat Inap

Ruang Bedah

Hub

Hub

Hub

Ruang VIP

Pendaftaran
Rawat Jalan

Ruangan
Server

Ruang Radiologi

Ruang ICU
Lantai Bawah

Apotek

Hub

Gambar 3.10a Gambar Jaringan Komputer yang Menggunakan Kabel

Ruangan
Server

Apotek
Lantai Atas

Office
Lantai Bawah

93 sq. ft.

Gambar 3.10b Gambar Jaringan Komputer yang Menggunakan Wirelles


Diagram Konteks
Untuk membatasi sistem dan menunjukkan adanya interaksi sistem dengan komponen
diluar sistem, maka perlu dibuat diagram konteks yang merupakan gambaran sistem secara
keseluruhan
Data Flow Diagram
Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang telah dikembangkan Diagram Konteks yang merupakan gambaran lingkup
suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup sistem ini ditentukan dari
besarnya pengaruh dari data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini
diwakili oleh entitas-entiras luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan
sesuatu kepada atau dari sistem.
ERD
ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk
memeperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar
yaitu entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan dalam Sistem
Informasi Pasien Rawat Inap yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
N

mendapatkan

Resep Obat

mempunyai

Rincian
Obat

mempunyai

Obat

1
N

Pasien
N

melakukan

1 Pendaftaran N
Rawat Inap

Dikelola

Pegawai RS

mendapatkan

1
Data User
menempati

Pemeriksaan
Ditangani

mempunyai

1
Ruang
Perawatan
N

N
memperoleh

1 Kegiatan Rawat
Inap
1

N
mempunyai

Lama pemakaian
ruangan

Perawatan

ISA
Konsultasi

Kegiatan
Tindakan Harian
1

1
Harga ruang
perawatan

menghasilkan

1
Biaya Rawat Inap

mempunyai

1
Biaya Tindakan
Harian

Perancangan system informasi kesehatan


4.1 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan sebuah database yang pada dasarnya
melibatkan enam tahap yang bersifat berulang yaitu perencanaan, analisis, perancangan,
pemrograman, implementasi dan penggunaan. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi
dalam merancang database
4.2 Perancangan Program
Program dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari instuksi-instruksi atau perintahperintah terperinci yang sudah disiapkan oleh komputer sehingga dapat melakukan fungsi
sesuai dengan yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk
mempermudah dan mempercepat aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan data dan
untuk membentuk suatu sistem yang lebih baik.
4.2.1 Perancangan Input
Perancangan input diperlukan untuk menghasilkan informasi, dimana perancangan
input ini meliputi perancangan bentuk dokumen-dokumen dasar yang akan digunakan untuk
mendapatkan data dalam perancangan.
4.2.2 Perancangan Output
Perancangan output digunakan untuk menghasilkan suatu informasi. Perancangan
output ini akan menampilkan data keluaran yang diinginkan untuk siap melakukan
percetakan dengan sumber data.

Landasan hukum pijakan dalam Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administasi Kependudukan (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4674);
5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
6. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
8. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3952);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Laporan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4027);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelanggaraan Pemerintahan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Daerah (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4124);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan ertanggungjawaban
Kepada Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembar Negara Tahun
2007 Republik Indonesia Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4693);
15. Peraturan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 06 Tahun 2005 tentang Petunjuk Teknis,
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/Arsip Vital Negara.
16. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
41/PER/Men.Kominfo/11/2007 tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi Nasional.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1109/Menkes/PER/IX/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Layanan
Kesehatan.
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 Tentang Rekam
Medis;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 148/Menkes/PER/IX/2010 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat;
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/Menkes/PER/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/PER/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 028/Menkes/PER/I/2011 tentang Klinik
27. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010;
28. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2001 tentang Pengawasan
Represif Kebijakan Daerah;

29. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 511/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan


Strategi Pengembangan SIK Nasional (SIKNAS);
30. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pengambangan Sistem Informasi Daerah (SIKDA);
31. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/Kep/M.PAN/2002
tentang Jabatan Fungsional Arsipasi dan Angka Kreditnya;
32. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
132/Kep/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya;
33. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan;
34. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Perawatan kesehatan manyarakat di Indonesia;
35. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 837/Menkes/SK/VII/2007 tentang
Pengembangan SIKNAS Online;
36. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.00.SJ.SK.VI.1111 Tahun 2007 tentang
Penunjukan Petugas Pengolahan SIKNAS Online;
37. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/III/2008 tentang Petunjuk
Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehtan Daerah;
38. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
39. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia;
40. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/Menkes/SK/VII/2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Keluarga;
41. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
42. Keputusan Bersama Kepala Badan Pusat Statistik dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 003/KS/2003 Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsioanal Statistisi dan Angka Kreditnya;
43. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 291 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusun Formasi Jabatan Fungsional Pranata Komputer.

3 Konsep-konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan


Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun
ketidakkompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi
secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau
pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut antara lain:

1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi


Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi
komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya

disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Pada
pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem
informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi
komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah :
a. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
b. Informasi yang tersedia, tidak relevan.
c. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
d. Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
e. Terlalu banyak informasi.
f. Informasi yang tersedia, tidak akurat.
g. Adanya duplikasi data (data redundancy).
h. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.
2. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis.
Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan
sistem informasi tidak pernah berhenti.
3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem
Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem
yang baru. Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya
umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:
a. Perkembangan organisasi tersebut
Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan
berkembang sedemikian rupa sehingga system informasi yang sekarang digunakan sudah
tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.
b. Perkembangan teknologi informasi
Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun
perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa
berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan:
1) Perangkat keras yang digunakan sudah tidak di produksi lagi, karena teknologinya
ketinggalan jaman (outdated) sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi
dilakukan
oleh perusahaan pemasok perangkat keras.

2) Perusahaan pembuat perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi
terbaru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan
optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras
yang juga telah berkembang. Meskipun pada umumnya, perusahaan pengembang perangkat
keras maupun perangkat lunak tersebut, mecoba menjaga kompatibilitas dengan versi
terdahulu, namun kalau dilihat dari sisi efektivitasnya, maka pemanfaatan infrastruktur
tersebut tidak efektif. Hal ini disebabkan karena feature-feature yang baru tidak
termanfaatkan dengan baik. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang berlangsung
dengan cepat, maka para pengguna harus sigap dalam memanfaatkan dan menggunakan
teknologi tersebut. Konsekuensi dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut adalah:
1) Dalam melakukan antisipasi perkembangan teknologi, harus tepat.
2) Harus selalu siap untuk melakukan pembaharuan perangkat keras maupun perangkat lunak
pendukungnya, apabila diperlukan.
3) Harus siap untuk melakukan migrasi ke sistem yang baru. Arah perkembangan teknologi
informasi dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1) Perkembangan perangkat keras dan komunikasi. Kecenderungan perkembangan


perangkat keras:
a) Peningkatan kecepatan.
b) Peningkatan kemampuan.
c) Penurunan harga.
d) Turn over alat yang semakin cepat.
Perkembangan perangkat komunikasi menyebabkan perubahan desain sistem
perangkat keras yang digunakan, dari sistem dengan pola tersentralisasi menjadi sistem
dengan pola terdistribusi. Pada pola terdistrubusi, kemampuan pengolahan data (computing
power) di pecah menjadi dua, satu diletakkan pada komputer induk yang berfungsi sebagai
pelayan (server) dan yang satu lagi diletakkan di komputer pengguna (client), desain ini
disebut sebagai clientserver achitecture.
2) Kecenderungan perkembangan perangkat lunak, terutama perangkat lunak basis
data(database), juga mengikuti perkembangan desain sistem perangkat keras tersebut diatas.
Pada server diletakkan perangkat lunak back-end dan pada client diletakkan perangkat lunak
front-end. Perangkat lunak backend adalah perangkat lunak pengelola sistem basis data
(database management system/DBMS), sedangkan perangkat lunak front-end adalah
perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemrograman visual berdasarkan 4GL dari

DBMS tersebut atau dengan perangkat lunak antarmuka (interface) untuk berbagai DBMS
seperti ODBC (open database connectivity).
c. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi. Sistem
informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para pemakai,
baik dari sisi :
1) Tingkat pemahaman mengenai teknologi informasi,
2) Kemampuan belajar dari para pemakai, dan
3) Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sistem.
Dari sisi pemakai, dikenal istilah end-usercomputing (EUC). EUC adalah pemakai
yang melakukan pengembangan sistem untuk keperluan dirinya sendiri. Mengingat
bervariasinya kemampuan EUC dan sulitnya melakukan pemantauan serta pengendalian
terhadap EUC,
maka EUC akan menyebabkan masalah yang serius dalam pengembangan maupun dalam
pemeliharaan sistem informasi. Ancaman yang paling serius adalah adanya disintegrasi
sistem menjadi sistem yang terfragmentasi.
4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu
sendiri.
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika
dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi
sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha
yang
berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam system informasi itu, merupakan prasyarat yang
mutlak untuk dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu. Sistem informasi, pada
dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara selaras, yaitu aspek manual
dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer). Pengembangan sistem informasi yang
berhasil apabila dilakukan dengan mengembangkan kedua aspek tersebut. Sering kali
pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri pada pengembangan aspek
komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya. Hal ini di akibatkan adanya
asumsi bahwa aspek manual lebih
mudah diatasi dari pada aspek komputernya. Padahal salah satu faktor penentu
keberhasilan pengembangan sistem informasi adalah dukungan perilaku dari para pengguna
sistem informasi tersebut, dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur
dari sistem informasi pada aspek manualnya.

5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih
untuk pengembangan sistem tersebut.
Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung
kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut.
Untuk sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi
diperlukan tahapan pengembangan seperti: Penyusunan Rencana Induk Pengembangan,
Pembuatan

Rancangan

Global,

Pembuatan

Rancangan

Rinci,

Implementasi

dan

Operasionalisasi. Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai factor seperti :


keadaan

yang

sekarang

dihadapi,

keadaan

pada

waktu

system

informasi

siap

dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang, termasuk antisipasi perkembangan


organisasi dan perkembangan teknologi. Ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan
dimasa mendatang, merupakan salah satu penyebab kegagalam implementasi dan
operasionalisasi sistem informasi.
6. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan
dilakukan secara menyeluruh (holistik).
Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan
pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena
struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam
organisasi. Sebagai
pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan
fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi
yang terpadu.
Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam
organisasi tersebut adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut.
Penyusunan rancang bangun/desain system informasi seharusnya dilakukan secara
menyeluruh sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau
segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem yang dilakukan
segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem informasi yang menyeluruh akan
menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.
7. Informasi telah menjadi aset organisasi.
Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu
organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan
eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive advantage),
karena keberadaan informasi tersebut:

a. Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja,


b. Menjadi ukuran kinerja organisasi/perusahaan,
c. Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat
organisasi tersebut dalam persaingan lokal maupun global.
8. Penjabaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan struktur hirarkis yang mudah
dipahami.
Dalam semua kepustakaan yang membahasa konsep sistem, hanya dikenal istilah
sistem dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran
sistem informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh karena itu, dalam penjabaran sering
digunakan istilah
sebagai berikut:
a. Sistem
b. Subsistem
c. Modul
d. Submodul
e. Aplikasi
Masing-masing subsistem dapat terdiri atas beberapa modul, masing-masing modul
dapat terdiri dari beberapa submodul dan masingmasing submodul dapat terdiri dari beberapa
aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Struktur hirarki seperti ini sangat memudahkan dari segi
pemahaman
maupun penamaan. Pada beberapa kondisi tidak perlukan penjabaran sampai 5
tingkat, misalnya sebuah modul tidak perlu lagi dijabarkan dalam sub-sub modul, karena
jabaran berikutnya sudah sampai tingkatan aplikasi.
4 Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Untuk mengembangkan system informasi maka harus memperhatikah rambu rambu berikut:
1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang
ditentukan oleh pemerintah daerah.
2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat
interoperable dengan jaringan lain.
3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong
pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam
teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network
yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah
daerah.

5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan


memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi
teknologi informasi yang komprehensif.
6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menanalisis,
memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi
seluruh stakeholders
7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point
lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung
jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna
dapat dicapai sebaik-baiknya
8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen
SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan,
penilaian pekerjaan, penggajiandan pengembangan karir.

B. Konsep dasar SIM


1. Apa yang di maksud dengan sistem informasi menejemen.?
2. Bagaimana sejarah perkembangan sistem informasi menejemen sampai sekarang.?
3. Apa sajakah tujuan dan peran dari sistem informasi menejemen.?
4. Bagaimanakah Fungsi sistem informasi menejemen secara umum dan khususnya
untuk sarjana Kesehatan Masyarakat.?
A. Sejarah Singkat
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch,
pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem
informasi akuntansi. Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor
baru yang menggunakan silicon chip circuitrydengan kemampuan pemrosesan yang lebih
baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen memperkenalkan
konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah
untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat
diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti
Departemen Keuangan.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang
menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau
keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan Teknologi Informasi


Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini
berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka
menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu
dan binatang buruannya.
Masa 3000 SM Untuk pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan simbolsimbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga
mempunyai bentuk bunyi yang berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi kata ,
kalimat dan bahasa.

Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)


-

2900 SM Pengunaan huruf hierogliph pada bangsa Mesir kuno.

500 SM Serat papyrus digunakan sebagai kertas.

105 M Bangsa Cina menemukan kertas.

MASA MODERN (1400-AN M S/D SEKARANG)


Mesin cetak yang menggunakan plat huruf terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti
dalam bingkai yang terbuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann
Guntenberg. Lama-kelamaan perkembangan teknologi semakin berkembang seiring dengan
kemajuan zaman, sehingga Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN
dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. Pada
tahun 1992 pembentukan komunitas internet, kemudian diperkenalkan istilah World Wide
Web (WWW) oleh CERN.Pada tahun 1993, NSF membentuk interNIC untuk menyediakan
jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh
AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc),dan jasa informasi (oleh General
Atomics/CERFnet).Pada tahun 1994 pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan
mulai merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari manusia.Tahun 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi
provider dengan membeli jaringan di Backbone.Langkah ini memulai pengembangan
teknologi informasi khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan
sistem dan alat yang lebih canggih.

B. Pengertian Sistem Informasi Menejemen

Sistem informasi kesehatan (SIM) dapat di bagi menjadi beberapa kata terpisah yang
memiliki makna berbeda seperti sistem, sistem informasi, ilmu informasi, dan sistem
informasi kesehatan. Dalam kamus besar bahasa indonesia di sebutkan bahwa sistem
mempunya dua pengertian (a) seperangkat unsur yang teratur saling berkaitan sehinggag
membentuk suatu totalitas; dan (b) susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan
sebagainya. Lalu pengertian dari sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk
mendukung suatu organisasi ,operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak dan
data. Ilmu informasi adalah ilmu yang mempelajari tentang data dan informasi, mencakup
bagaimana menginterpretasi, menganalisa, menyimpan, dan mengambil kembali. Lalu
menejemen, menurut atmosudirdjo, secara umum pengertian menejemen adalah pemanfaatan
dari semua faktor dan sumberdaya yang menurut suatu perencanaan , diperlukan untuk
mencapai atau menyelesaikan suatu prapta dan tujuan-tujuan tertentu.
Kombinasi dari istilah sistem, informasi, dan menejemen menjadi kata-kata baru yaitu
Sistem Informasi Menejemen. Raymond Mcleod Jr Mengemukakan bahwa SIM adalah
suatu sistem berbass komputer yang menyediakan informasi dari beberpa pemakai kebutuhan
serupa. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan menejemen. Output informasi
digunakan oleh menejer maupun non-menejer dalam perusahaan untuk membuat keputusan
dalam memecahkan masalah.

C. Tujuan dan Peran SIM dan Teknologi Informasi


Tujuan Sistem Informasi Manajemen :
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Tujuan Teknologi Informasi :

1. Memecahkan masalah
2. Membuka kreativitas, efektivitas, efisiensi
3. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan
Teknologi Informasi
4. Mengembangkan kompetensi
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan
telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi
ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan
dalam

bidang-bidang

antara

lain

Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari
pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek Flexible
Learning?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang
Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy) yang secara ekstrimnya guru tidak lagi
diperlukan.Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat
luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa
pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan
oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung
sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurangantara di kaya dan si miskin. Tony
Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat
penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya
akan bersifat Saat itu juga (Just on Time)?. Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah,
kolaboratif, dan inter-disipliner.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan Computer-based
Multimedia Communication (CMC)? yang bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan
pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh
globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam,
multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja saat itu juga? dan kompetitif.

Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai
berikut: (1) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning
harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa
dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
(2) Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk
mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk
memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya. (3) Sistem administrasi
mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa,
prestasi mahasiswa dan sebagainya. (4) Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering
mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah
diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi
oleh web based distance learning (5) Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai
informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti
suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
(6) Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan
bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapatlangsung terlibat
untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui
web.Mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan
web based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan
metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga
berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangannya.
Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak
perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di
Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi
kenyamanan khususnya pada non text based material. Di luar negeri, khususnya di negara
maju, pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari.
Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah
tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau
dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning
di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang dilakukan
oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer
based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih

singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah
mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra
sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan elearning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan
biaya 31% lebih murah.Dalam era global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi
sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik
umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di
kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah.
Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat me no longmahasiswa yang
berpotensi tersebut.

Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).


E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan,
seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan
keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi
bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih
umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan
teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak
lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru
seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government
to Government).Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain: (1) Pelayanan servis
yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam
seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor,
rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. (2) Peningkatan hubungan
antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi)
maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini
menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. (3) Pemberdayaan masyarakat
melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data
tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat
ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas
untuk anaknya. (4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia
yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi

antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik
yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya
berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan
sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi
pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang
berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan
strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi
paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan
menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance). Hal terpenting yang harus
dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan
berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus didukung
oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara
pemerintah dengan pihak penggunan lainnya. Upaya percepatan penerapan e- Government,
masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi
masih ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak
terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi
pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian
yang terpenting adalah menghapus opini salah yang menganggap penerapan e-Government
ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan sebuah sistem yang akan memadukan
subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan departemen.

Bidang Keuangan dan Perbankan


Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak
lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan
layanan perbankan modern.Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini
dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota
besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar.
Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini
sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia
yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan
seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan

mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi
online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama
masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan
mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua
transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat
membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha
dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama
perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi
perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam
teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi
informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi
untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.
D. Fungsi Sistem Informasi Menejemen
Dilihat dari fungsinya maka sistem informasi menejemeen dapat di bagi menjadi
beberapa antara lain :
1. .Meningkatakan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sisitem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktifitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi

menggunakan

sistem

informasi

untuk

mengolah

transaksi-

transaksi,mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk


atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada


tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk pendukung pengambilan keputusan sebuah sisitem keputusan,yaitu model
dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah
sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang
tidak diketahui dari lingkungan.
12. SIM berdasarkan Aktifitas / kegiatan Manajemen Kegiatan dan proses informasi
untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan.
13. Sistem informasi untuk Pengendalian Operasional adalah proses pemantapan agar
kegiatan operasional dilaksanakan secara afektif dan efisien.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari
a.Proses transaksi
b.Proses laporan
c.Proses pemeriksaan
14. Sistem

Informasi

manajemen

untuk

diperlukan

pengendalian
oleh

manajemen

manajer

informasi

departemen

,Pengendalian

untuk

mngukur

pekerjaan,memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru


untuk diterapkan personalia operasional, dan mengalokasi sumber daya.
15. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem
yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.
Kesimpulan
Sistem informasi menejemen (SIM) adalah suatu sistem manusia atau mesin yang
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi menejemen
dan pengambilan keputusan didalam organisasi. Sistem informasi menejemen digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi menejemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian menejemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh perangkat lunak

(Software) komputer, prosedur padoman, model menejemen dan keputusan, dan sebuah data
base.
Sistem informasi menejemen sendiri memiliki 5komponen yaitu: sistem pemerosesan
data (data processing system), sistem pelaporan menejemen (management reporting system),
sistem pendukung dalam pengambilan keputusan (decision support system), sistem otomasi
kantor (office ottomation system), dan sistem pintar (ecpert system). Sistem informasi
menejemen memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi pengumpulan komponen data internal
maupun eksternal dan fungsi pembrosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi para
pengambil keputusan menejemen

Anda mungkin juga menyukai