andalah yang menginspirasikan semangat belajar ketrampilan baru, merangsang pemikiran dan melibatkan orang dalam diskusi
Kembangkan gaya sendiri
Anda didorong untuk
mengembangkan gaya pribadi sendiri dalam memberikan training. Sambil mengembangkan gaya pribadi anda, ingat poin-poin penting berikut:
Hindari model penyajian yang otoriter. Buat
lingkungan menjadi terbuka dan informal. Mengerti diri anda sendiri dan kebutuhan anda, identifikasi hal-hal yang paling berjalan baik untuk anda Dorong peserta untuk merasa nyaman dan bebas berbagi ide-ide, pemikiran dan keahlian mereka. Berbagilah pengetahuan dan keahlian anda untuk mengilustrasikan berbagai poin. Termasuk pengalaman kemenangan anda dan yang kurang begitu menyenangkan. Ini akan membantu peserta mengidentifikasi dengan anda dan menyadari bahwa kita belajar dari semua pengalaman kita, baik positif dan negatif. Ketahui atau kenali audiens anda. Coba untuk tidak merasa terancam atau dinilai oleh audiens anda. Proyeksikan sikap positif, bersemangatlah dalam penyajiannya dan, yang paling penting, bersenang-
Sadari akan adanya bias
Kita semua memiliki bias, dan cara kita sendiri
untuk melakukan berbagai hal dan melihat dunia. Sebagai seorang fasilitator, anda harus mengenali dan menerima bias anda sendiri. Ini membantu anda mengantisipasi masalah atau hambatan yang mungkin ada. Penting untuk tetap objektif. Jika anda tidak berkenan terhadap sebuah situasi yang muncul, fokuskan pada hal spesifik. Daripada komentar umum tentang topiknya, sempitkan kepada area yang dapat dibahas secara positif. Dengan cara ini anda bisa tetap objektif, tidak menyakiti perasaan peserta dan langsung kepada hal utama (to the point).
Atasi demam panggung
Banyak di antara kita mengalami
grogi dan takut ketika mempersiapkan suatu presentasi. Ingat bahwa, kepada audiens, anda mungkin tidak tampak gugup seperti yang anda pikirkan. Sekali anda mulai, seringkali anda merasa lebih baik dan lebih percaya diri. Untuk mengurangi demam panggung:
Persiapkan dengan baik. Baca semua materi terlebih
dahulu. Buat catatan dan rencana. Miliki serangkaian catatan yang telah dipersiapkan, halaman-halaman dinomori, ukuran huruf cukup besar agar dapat dilihat sekilas dan dibuat dalam bentuk poin-poin tapi berisikan informasi yang cukup. Latihkan porsi presentasi anda. Pastikan bahwa peralatan visual bekerja dengan baik sebelum anda mulai dan buat rencana sampingan Plan B kalau-kalau rencana utama tidak berjalan. Bicara dengan peserta sebelum presentasi. Daripada khawatir tentang apa yang dipikirkan audiens tentang anda, fokuskan pada isi yang anda presentasikan. Lihat pada wajah-wajah yang tersenyum di kelompok audiens.
Pandu diskusi secara efektif
Satu cara paling baik untuk peserta berbagi
pengetahuan, keahlian dan pandangan yaitu ikut serta dalam suatu diskusi. Jika jumlah peserta kecil, anda mungkin memutuskan untuk memandu semua yang melibatkan seluruh kelompok. Jika jumlah peserta besar atau topiknya sensitif, lebih baik membagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil. Tujuan suatu diskusi adalah mengeksplorasi beragam pandangan dan untuk menentukan berragam kemungkinan. Ketika memandu suatu diskusi, pertimbangkan panduan berikut ini:
Tentukan apa yang ingin kelompok-kelompok
diskusikan. Berikan batasan waktu. Bimbing kelompok untuk menjaga fokus dan relevansi kepada mata pelajarannya. Tawarkan sebagian fleksibilitas, tergantung pada ukuran kelompok, kerangka waktu dan area yang diminati. Pastikan semua peserta memiliki kesempatan untuk berkontribusi. Rujuk kepada prinsip-prinsip Partisipasi. Bimbing diskusi untuk memenuhi jadwal, terus lanjutkan ketika ada ketertundaan atau gangguan. Jika perlu, berikan bimbingan kepada peserta yang sulit yang mungkin mendominasi atau mengganggu diskusi.
Sebagai fasilitator, adalah tanggung jawab anda
untuk mengelola diskusi dengan memberikan struktur dan panduan seperlunya. Jangan takut memberikan pendapat yang berbeda dari yang telah dieskpresikan. Jelaskan bahwa semua sisi memiliki suatu isu yang harus dipertimbangkan dan bahwa ada banyak sisi untuk situasi apapun. Ketika pendapat berlawanan dikemukakan, gunakan ini sebagai kesempatan memberi contoh menghormati berbagai pendapat. Berikan contoh bagaimana memiliki diskusi yang pandangan berlawanannya dianggap setara dan orang dengan pandangan-pandangan ini dihargai dan tidak otomatis dinilai salah.
Variasikan kecepatan berbicara anda
Pada awal presentasi anda, luangkan
waktu untuk mencatat kecepatan berbicara anda kepada audiens. Berbicara terlalu cepat membuat audiens sulit mengejarnya dan mereka akan berhenti mendengarkan. Berbicara terlalu lamban akan membuat audiens anda tertidur. Variasikan kecepatan berbicara anda tergantung informasi yang sedang anda bahas:
Kurangi kecepatan berbicara anda ketika
informasi yang anda berikan lebih sulit, ketika anda mengenalkan ide yang rumit, ketika anda membacakan kutipan atau ketika informasi memerlukan perhatian khusus. Tingkatkan kecepatan berbicara ketika anda membaca daftar informasi untuk membuat suatu poin. Selama penyajian, cek kepada peserta. Minta mereka memberitahukan jika anda berbicara terlalu cepat atau ketika mereka tidak dapat mendengar anda. Ini menetapkan nada untuk lingkungan belajar yang nyaman. Ini juga membuat audiens anda tahu bahwa anda fasilitator yang bisa didekati.
Perhatikan volume dan nada anda
Pertimbangkan kelompok peserta yang anda
rujuk. Apakah ada beberapa orang, kelompok kecil, atau kelompok besar? Volume dan nada suara anda akan juga mempengaruhi kemampuan audiens untuk tetap fokus. Pastikan suara anda cukup keras agar semua bisa mendengar anda tapi tidak terlalu keras sehingga membuat tidak nyaman. Variasikan nada suara anda. Ini alat penyajian yang efektif dan sering bisa membawa kembali ketertarikan dari pikiran yang berkelana. Perubahan dalam volume atau nada suara bisa mengindikasikan pentingnya poin yang dibuat.
Ekspresi wajah
Pendengar biasanya memfokuskan pada wajah
presenter. Tata krama wajah membantu mereka memahami makna di balik kata-kata presenter. Wajah kaku membuat audiens kehilangan perhatian. Selain itu, kejujuran dan antusiasme presenter dinyatakan dalam wajahnya. Selain itu, ada tindakan nonverbal dan verbal yang dapat sangat mengganggu presentasi: Suara: Gemetar, monoton, gagap, jeda canggung. Mulut: Menelan, berdehem, eh; menghela nafas. Wajah: Berkerut, ekspresi mati/kaku, mata berputar, menatap. Tangan: Kaku, tegang, melambai, gelisah. Tubuh: Melenggang, melangkah bolak-balik, memegang podium, tangan memukul-mukul sesuatu, rambut dimainkan, menggaruk. Penampilan : Pakaian disesuaikan,Pakaian sopan, beretika dengan budaya setempat.