Anda di halaman 1dari 16

1

IMAN KEPADA KITAB

Beriman kepada kitab Allah adalah mempercayai dan


meyakini sepenuh hati bahwa Allah swt menurunkan
wahyunya kepada rasul berupa kitab-kitab sebagai pedoman
hidupnya dan umatnya.
Firman Allah: Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah
timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai
pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah
didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang
kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena
dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. dan
Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus.(Al-Baqarah 213)

IMAN KEPADA KITAB


Ayat tersebut mengandung pengertian bahwa:
1. Allah telah benar-benar menurunkan kitab
2. Tujuan diturunkannya al-kitab adalah
sebagai pedoman dalam mengambil suatu
keputusan
Dan dari segi caranya, beriman kepada kitab
Allah ada dua cara, yaitu :
1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum AlQur'an yaitu dengan cara: Meyakini kitabkitab itu benar wahyu Allah dan bukan
karangan rasul-rasulnya dan Meyakini isi
kitab-kitab tersebut benar.

IMAN KEPADA KITAB


Beriman kepada Al-Qur'an, yaitu dengan
cara :
Meyakini Al-Qur'an wahyu Allah, Bukan
karangan nabi Muhammad saw.
Meyakini kebernaran Al-Qur'an, Tanpa
ada keraguan sedikit pun.
Memperlajari,memahami dan
mengahayati isi kandungan Al-Qur'an.
Mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an
untuk kehidupan Sehari-hari.

JANJI ALLAH TERHADAP ORANG


BERIMAN KEPADA KITAB
Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit
dengan menurunkan hujan dan menimbulkan
rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah,
kepada orang yang jujur, lurus dan tidak
menyimpang dari kebenaran.
Sebagai contoh dalam ayat: "...dan sekiranya
mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum)
Taurat dan Injil dan (Al-Qur'an ) yang diturunkan
kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka
akan mendapat makanan dari atas dan dari
bawah kaki mereka. Di antara mereka ada
golongan yang pertengahan, dan alangkah
buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan
mereka. (Al-Maidah: 66)

SHUHUF DAN MUSHAF

Tulisan-tulisan firman Allah (Kitab Allah) zaman dahulu dibuat


menjadi 2 jenis, yaitu bisa berupa shuhuf dan mushaf. Kata shuhuf
pula terdapat di surah al A'laa: "(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan
Musa..
Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang sama yaitu,
"sahafa" (menulis). Shuhuf ( ;tunggal: sahifa) berarti sepenggal
kalimat yang ditulis dalam material seperti kertas, kulit, papirus dan
media lain. Sedangkan mushaf ( ;jamak: masahif) berarti
kumpulan-kumpulan shuhuf.
Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, shuhuf terdiri dari
beberapa lembaran yang pada akhirnya Qur'an dikumpulkan pada
masa Abu Bakar. Dalam shuhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam
surah telah tepat, tetapi lembaran-lembaran yang ada belumlah
tersusun dengan rapi, tidak dibundel menjadi satu isi.
Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaran-lembaran yang
dikumpulkan di dalam Qur'an yang telah dikoleksikan pada masa
Utsman bin Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah
disusun dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut setiap
duplikat Qur'an, yang mana memiliki keteraturan tiap ayat dan surah
disebut mushaf.

SHUHUF
Beberapa shuhuf yang telah dicatat dari firman Allah kemudian
dijadikan satu yang memiliki nama bermacam-macam, yang
telah diberikan kepada para rasul-Nya. Di antaranya adalah:
1.
Taurat (Torah) . tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat
(hukum) dan kepercayaan yang benar dan diturunkan melalui
Musa, pada kira-kira abad 12 sebelum masehi. Isi pokok
Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu,
Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga
Musa dan kumpulan hukum. Firman Allah : "Allah telah
menurunkan
kitab
kepadamu
dengan
sebenarnya;
membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, lagi
menurunkan Taurat dan Injil. (Ali 'Imran 3:3)
2.
Zabur (Mazmur) . Berisi mazmur (nyanyian pujian bagi
Allah) yang dibawakan melalui Daud yang berbahasa Qibti,
pada kira-kira abad ke-10 sebelum masehi. Kitab ini tidak
mengandung syariat, karena Daud diperintahkan untuk
meneruskan syariat yang telah dibawa oleh Musa. Firman
Allah"...dan kami telah memberi kitab zabur kepada Nabi
Dawud. (An-Nisa' 4:163)

SHUHUF

Injil. Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani


melalui murid-murid Isa untuk bangsa Israel sebagai
penggenap ajaran Musa. Injil diturunkan pada permulaan
abad pertama masehi. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa
Yunani yaitu euangelion yang berarti "kabar gembira". Injilinjil tidak mempunyai pembahasan sistematis mengenai satu
tema atau tema-tema tertentu, meskipun di dalamnya banyak
membahas hal kerajaan Surga. Injil yang ada saat ini
mengandung firman Allah dan riwayat Isa, yang semuanya
ditulis oleh generasi setelah Isa.
"...dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil)
dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurat, dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan
dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat, dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Al-Ma'idah
5:46)

INJIL
Kata injil umumnya diartikan sebagai rekaman tertulis
akan perkataan dan perbuatan Yesus. Asal katanya dari
bahasa Yunani, euaggelion, atau dalam bahasa Latin
Evangelium, yang artinya adalah Kabar Gembira.
Maka kisah yang dituliskan di sana adalah kisah yang
berhubungan dengan kehidupan Kristus.
Menurut New Advent Catholic Encyclopedia, terdapat
sekitar 50-an karya-karya tulis di abad- abad awal yang
menulis tentang Pribadi dan karya Kristus, dan ada 20
karya yang disebut injil walaupun hanya empat kitab
Injil yang disebut Injil kanonik, artinya dinyatakan oleh
Gereja sebagai Injil yang ditulis atas ilham Roh Kudus.
Keduapuluh Injil tersebut adalah:

MACAM MACAM INJIL


Keduapuluh Injil tersebut adalah:
Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Injil
menurut jemaat Ibrani, Injil Petrus, Injil
menurut jemaat Mesir, Injil Matias, Injil Filipus,
Injil Tomas, Proto-evangelium Yakobus, Injil
Nicodemus (Acta Pilati), Injil Keduabelas
Rasul, Injil Basilides, Injil, Valentinus, Injil
Marcion, Injil Hawa, Injil Yudas, Tulisan Genna
Marias, Injil Teleioseos.
Namun dari keduapuluh Injil ini hanya empat yang
diakui oleh Gereja sebagai Injil yang diilhami
oleh Roh Kudus, yaitu Injil Matius, Markus,
Lukas, Yohanes.

KITAB AL-QURAN

AL-QURAN
Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan
Allah sebagai satu kesatuan kitab sebagai pedoman
hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut syariat Islam,
kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada
keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan,
dan merupakan tuntunan membentuk ketaqwaan
manusia. Firman Allah: "Pada bulan Ramadan yang di
dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia. (Al-Baqarah 2:185)
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa
prosa berirama, puisi epik, dan simfoni dalam
keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an juga
dianggap unik, berupa paduan filsafat semesta, catatan
sejarah, peringatan-peringatan dan hiburan, dasardasar hukum, serta doa-doa.

SIKAP MUSLIM TERHADAP


KITAB TERDAHULU

Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk


mempelajari isi Taurat, Zabur, dan Injil
yang ada saat ini, karena menurut ajaran
Islam, dianggap telah mengandung
berbagai tafsiran yang tidak benar dan
karena isi kesemua kitab yang masih
diperlukan, telah dimasukkan ke dalam
kitab Al-Qur`an. Namun tidak diperlukan
juga upaya untuk menyerang atau
menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur,
atau Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah
di dalamnya.

Al Imraan 3 ayat 4: "Sebelum (Al-Qur'an), menjadi


petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayatayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah
Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
An Nissa 4 ayat 27: "Wahai orang-orang yang beriman,
tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
An Nissa 4 ayat 163: "Sesungguhnya Kami telah
memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya,
Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami
berikan Zabur kepada Daud.

WAKTU TURUNNYA KITAB


Semua kitab turun pada bulan Ramadan.
Menurut sumber berdasarkan hadits shahih
dari Imam Ahmad, kesemua kitab-kitab suci
tersebut turun pada bulan Ramadan,
a. shuhuf Ibrahim turun pada awal malam
pertama bulan Ramadan,
b. Taurat turun pada hari keenam bulan
Ramadan
c. Injil pada hari ketiga belas dari Ramadan.
d. Al-Quran diturunkan pada 17 bulan
Ramadan

Anda mungkin juga menyukai