Anda di halaman 1dari 21

PERCOBAAN 1

GERBANG LOGIKA (LOGIC GATE)


A. Tujuan Percobaan
1. Mengenal jenis-jenis gerbang (gate) yang ada.
2. Mengetahui cara kerja masing-masing gate dengan melihat tabel kebenarannya.
B. Dasar Teori
Gerbang logika adalah rangkaian yang menggunakan sinyal digital sebagai masukan dan
keluarannya. Apa yang membuat rangkaian disebut sebagai gerbang bahwa setiap keluaran
tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukannya. Jika sinyal masukan ini
berubah, maka keluarannya juga berubah.
Rangkaian digital yang menggunakan gerbang logika biasanya disusun sehingga keluarannya
berlogika 1 hanya jika di masukan terdapat sinyal masukan dalam kombinasii tertentu, itu
sebabnya rangkaian ini kadang-kadang disebut sebagai rangkaian logika kombinasional.
Gerbang logika terdapat beberapa jenis, yaitu :
1. NOT (inverter)
2. AND
3. OR
4. NAND
5. NOR
6. EXCLUSIVE-OR (EXOR)
7. EXCLUSIVE-NOR (EXNOR)
C. Alat dan Bahan
1. Panel Logic Tutor LT 345 Mk2
2. Power Supply 5 volt
3. Kabel penghubung
D. Pelaksanaan Percobaan
1. Percobaan yang dilakukan meliputi :
a. Inverter / NOT Gate
b. NAND Gate
c. AND Gate
d. OR Gate
e. NOR Gate
f. EXLUSIVE-OR Gate
g. EXLUSIVE-NOR Gate
2. Sambungkan kabel input DC pada modul ke power supply yang telah disediakan,
pastikan kabel terpasang pada tegangan +5 Volt dan 0 Volt. Jangan lupa power supply
masih dalam keadaan Off.

3. Langkah-langkah dari setiap percobaan adalah sebagai berikut :


a. Hubungkan masing-masing input dengan input switch (S1, S2, S3, dan S4)
b. Hubungkan output dengan salah satu input lampu (LP1, LP2, LP3 atau LP4)
c. Power supply di ON-kan.
4. Isi tabel kebenaran dari masing-masing percobaan seperti tabel berikut :
Tabel kebenaran untuk 2 input
Input
Output
LP1
S1
S2
0
0
0
1
1
0
1
1

Tabel kebenaran untuk 4 input


Input
Output
LP1
S4
S3
S2
S1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1

5. Inverter / NOT Gate


Tabel Kebenaran
Input
Output
S1
LP1
0
1

Realisasi rangkaian :
NOT

LP1

S1
6. AND Gate

AND
S1

S2

AND Gate 2 Input

LP1

AND

LP1

S1 S2 S3 S4

AND Gate 4 Input


2

7. NAND Gate
Realisasi rangkaian :
NAND

LP1

S1 S2 S3 S4
8. OR Gate
Realisasi rangkaian :
LP1

OR

S1 S2 S3 S4
9. NOR Gate
NOR

LP1

S1 S2 S3 S4
10. XOR Gate
A
B

XOR

F =A. B +A. B

OR
AND

LP1

AND
S1

S2

11. XNOR Gate


A
B

F =A. B +A. B

XNOR

Realisasi rangkaian :
OR
AND

LP1

AND
S1

S2

Tugas Pendahuluan
Cari data sheet IC di bawah ini !
74LS32
74LS08
74LS86

74LS33 (SN7433N)
74LS266
74LS00

PERCOBAAN 2

FLIP - FLOP
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal berbagai jenis rangkaian flip-flop
2. Mengetahui sifat dan prinsip kerja berbagai jenis rangkaian flip-flop
B. DASAR TEORI
Flip-flop merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai satu atau beberapa
masukan dan dua keluaran, keluaran yang satu merupakan komplemen dari keluaran yang
lain.
Dengan memberikan pulsa pada masukan, keluaran flip-flop dapat diubah dari logika 0
menjadi 1 atau dapat pula dilakukan hal seballiknya.
Bila tidak ada perubahan keadaan pada masukan, maka keluaran flip-flop tetap. Dengan
demikian flip-flop dapat dipakai sebagai memori.
Flip-flop terdiri dari beberapa jenis antara lain :
1. Reset-Set (RS) Flip-flop
2. Set-Reset Flip-flop dengan clock
3. Delay (D) Flip-flop
4. JK Flip-flop
5. Master-Slave JK Flip-flop
6. Toggle (T) Flip-flop
C. BAHAN DAN ALAT
1. 1 Panel Advence Logic Trainer CK341
2. 2 Modul Quad 2 input NAND (Type 7400)
3. 1 Modul Single Level Triggered JK Flip Flop (Type 7472)
4. 1 Modul Dual 4 Input NAND (Type 7420)
5. Power Supply +5V
6. Kabel-kabel penghubung.
D. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Percobaan yang dilakukan meliputi :
a. S-R Flip-flop
b. D Flip-flop
c. JK Flip-flop
d. Master-Slave JK Flip-flop
e. T Flip-flop
2. Sambungkan kabel input DC pada modul ke power supply yang telah disediakan,
pastikan kabel terpasang pada tegangan +5 volt dan 0 volt. Jangan lupa power supply
masih dalam keadaan Off.

3. S-R Flip-flop
a. S-R Flip-flop tanpa clock
- Pasanglah 1 modul Quad 2 input NAND (Type 7400) pada panel CK341.
- Buat realisasi rangkaian seperti gambar berikut :
S

R
-

Power supply di-ON-kan.


Lakukan percobaan untuk tiap kombinasi input dan catat hasilnya pada tabel
kebenaran.
- Power supply di-OFF-kan.
Tabel kebenaran S-R Flip-flop tanpa clock
S

0
0
1
1

0
1
0
1

b. S-R Flip-flop dengan clock


- Pasanglah 1 modul Quad 2 input NAND (Type 7400) pada panel CK341.
- Buat realisasi rangkaian seperti gambar berikut :
S
Qn
Clock
Qn+1
R
-

Power supply di-ON-kan


Lakukan percobaan untuk tiap kombinasi input dan berikan clock dengan
menekan push button sesudah setiap perubahan dan selidiki hasilnya sesudah dan
sebelum perubahan.
Catat hasilnya pada tabel kebenaran.
Power Supply di-OFF-kan.

0
0
1
1

0
1
0
1

Qn

Qn+1

Keterangan :
Qn = Q sebelum diberi clock 1
Qn+1 : Q sesudah diberi clock 1

4. D Flip-flop
- Pasanglah 2 modul Quad 2 input NAND (Type 7400) pada panel CK341.
- Buat realisasi rangkaian seperti gambar berikut :
D
Qn
Clock
Qn+1

Lakukan langkah-langkah selanjutnya seperti nomor 3B.


Tabel Kebenaran D Flip-flop
D

Qn+1

0
1
5. JK Flip-flop
- Pasanglah 1 modul Single Level Triggered JK Flip-flop (Type 7472) pada panel
CK341
- Hubungkanlah seperti pada gambar berikut :

Clock

Lamps

preset

clear

Clock Preset
Push-button P

Clear
C

Power supply di-ON-kan


Lakukan percobaan untuk tiap kombinasi input dan berikan clock dengan menekan
push button sesudah setiap perubahan dan selidiki hasilnya sesudah dan sebelum
perubahan.
Catat hasilnya pada tabel kebenaran.
Power Supply di-OFF-kan.

Tabel Kebenaran JK Flip-flop


J

0
0
1
1

0
1
0
1

Qn

Qn+1

6. Master-Slave JK Flip-flop
- Pasanglah 1 modul Dual 4 input NAND (Type 7420), dan 2 modul Quad 2 input
NAND (Type 7400) pada panel CK341
- Buat realisasi rangkaian sepert gambar berikut :

7420 or 7410

7400

7400

J
Qn
Input
Switches

K
Clock
Push-button

Qn

- Power Supply di-ON-kan


- Lakukan langkah-langkah seperti nomor 5
- Power Supply di-OFF-kan
Tabel Kebenaran Master Slave JK Flip-flop
INPUT
J
0
0
1
1
0
0
1
1

OUTPUT MULA
K
0
1
0
1
0
1
0
1

Q
0
0
0
0
1
1
1
1

Q
1
1
1
1
0
0
0
0

OUTPUT AKHIR
Q

7. T Flip-flop
- Pasanglah 1 modul Single Level Triggere JK Flip-flop (Type 7472) pada panel
CK341
- Buat realisasi rangkaian seperti gambar berikut :

C
K
-

Power Supply di-ON-kan


Lakukan langkah-langkah seperti nomor 5
Catat hasilnya pada tabel kebenaran.
Power Supply di-OFF-kan

Tabel Kebenaran T Flip-flop


Qn
Qn+1
0

1
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan prinsip kerja D Flip-flop dan JK Flip-flop
2. Cari datasheet IC LS7472 dan 7476

PERCOBAAN 3

SEVEN SEGMEN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Memahami prinsip kerja seven segmen

10

B. DASAR TEORI
Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks. Jenis 7-segmen,
sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8
seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan
dalam Gambar 3.1 ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan
beberapa segmen yang sesuai akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, juga bentuk
huruf A sampai F (dimodifikasi).
Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7-segmen, sehingga
harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari
gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa
saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen.
a
f

g
e

c
d

Gambar 3.1 : Bentuk tampilan 7-segmen dengan huruf-huruf segmennya.


C. BAHAN DAN ALAT
1. 1 panel Logic Tutor LT 345 Mk2
2. Power supply 5 volt.
3. Kabel-kabel penghubung.
D. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Hubungkan input Decoder (a b c d) ke switch S1, S2, S3, S4.
2. Sambungkan kebel input DC pada modul ke power supply yang telah disediakan,
pastikan kabel terpasang pada tegangan +5 volt dan 0 volt.
3. Power supply di-ON-kan.
4. Aturlah posisi switch sesuai dengan tabel. Lakukan percobaan untuk tiap kombinasi input
dan amatilah tampilan pada Seven Segmen dan catat pada tabel kebenaran.
5. Power Supply di-OFF-kan.

Tabel kebenaran seven segmen


No.
0

A
0

INPUT
B
C
0
0

D
0

OUTPUT
c
d
e

11

1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
0
0
0
0
0
0
1
1

0
0
0
1
1
1
1
0
0

0
1
1
0
0
1
1
0
0

1
0
1
0
1
0
1
0
1

Tugas Pendahuluan
1. Cari dan gambarkan data sheel IC 74LS247 dan IC 74LS248 serta rangkaian ekivalennya !
2. Apa kegunaan IC tersebut ?

PERCOBAAN 4

REGISTER
A. TUJUAN PERCOBAAN
12

1. Mengenal berbagai jenis register


2. Mengetahui prinsip kerja berbagai jenis register
B. DASAR TEORI
Register geser adalah suatu rangkaian yang menggunakan flip-flop yang saling
disambungkan secara seri sehingga setiap bit yang disimpan di keluaran Q digeser ke flipflop selanjutnya. Penggeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsa clock
tersebut dikirimkan ke semua flip-flop dalam register, sehingga operasinya berjalan secara
sinkron. Flip-flop jenis apapun yang operasinya sesuai (terpicu tepian) dapat dipakai, dan
gambar 4.1 memperlihatkan rangkaian-rangkaian umum yang menggunakan flip-flop tipe D
terpicu tepian, tipe RS yang diberi cocok, dan flip-flop induk hamba.
IN

Do

Qo

D1

Q1

D2

Q2

Tipe D

Clock
IN

Ro

Qo

D1

0
So

D2

1
Qo

S1

Q2
RS (terpicu tepi)

2
Q1

S2

Q2

Clock
IN

Q1

Jo

Qo

J1

0
Ko

Q1

J2

1
Qo

K1

Q2

JK

2
Qo

K2

Qo

Clock
Gambar 4.1
Rangkaian-rangkaian register geser, menggunakan tiga jenis flip-flop yang berlainan
Flip-flop tipe D dengan logika 1 di masukan D, akan beralih pada tepi pimpin pulsa
clock, tetapi tundaan yang terjadi akan menjamin bahwa keluaran Q ini tidak mempengaruhi
masukan flip-flop berikutnya, sehingga keluaran Q1 berubah sesudah tepi naik pulsa clock.
Demikian pula halnya masuka R = 1, S = 0 (akibat inverter) untuk tipe RS menjamin bahwa
Qo = 0 dan Qo = 1 segera sesudah tepi naik pulsa clock, teapi tanpa dampak pada flip-flop 1.
Flip-flop JK juga dipengaruhi seperti itu, dengan Jo = 1, Ko = 0 pada pulsa clock pertama,
Qo = 1 dan Q1 = 0 pada tepi turun clock, mempersiapkan flip-flop JK kedua untuk pulsa
clock berikutnya.

13

Namun dimikian flip-flop manapun yang dipakai, pulsa clock pertama pada flip-flop
pertama telah mengalihkan keluarannya dari kondisi asal logika 0 ke logika 1, yaitu tegangan
masukan data. Pada pulsa clock pertama ini, setiap flip-flop lainnya dalam deretan menerima
masukan data sama dengan 0 dari tingkat sebelumnya (R=1, S=0 untuk tipe RS). Sehingga
pulsa clock pertama meninggalkan setiap flip-flop kecuali yang pertama dengan keluaran 0.
Lihat gambar 4.2 pada pulsa clock kedua, dengan masukan data flip-flop pertama masih pada
logika 1, masukan data ke setiap flip-flop kedua adalah juga 1 (R=0, S=1 untuk tipe RS).
Oleh karena itu, pada pulsa clock kedua keluaran flip-flop 1 tidak berubah, tetapi keluaran
flip-flop 2 akan beralih ke logika 1. Flip-flop lain yang mengikutinya tidak akan terpengaruh
karena pada tepi naik pulsa clock keduanya mempunyai masukan 0.

Gambar 4.2
Clock pada register geser
Pada pulsa clock ketiga, dengan anggapan bahwa masukannya masih dipertahankan pada
logika 1, flip-flop ketiga pada setiap deretan akan beralih, dan membiarkan flip-flop keempat
berada pada logika 0. Flip-flop keempat pada gilirannya akan beralih pada pulsa clock
keempat.
Sebelum kita membicarakan tentang pemilihan rangkaian register geser, perlu kita
ketahui bahwa ada 4 tipe dasar register. Tipe diperlihatkan pada gambar 1 adalah tipe SISO
(Serial In Serial Out, masuk seri keluar seri). Tegangan logika di masukan diumpankan ke
register geser pada setiap pulsa clock, dan dapat berubah pada waktu di antara pulsa-pulsa
clock. Sesudah sejumlah pulsa clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, pada
keluaran terdapat bit yang sama dengan bit yang pertama kali masuk tadi. Register SISO
yang dipakai dengan cara ini dapat bertindak sebagai tundaan waktu, di mana bit dikeluarkan
tertunda selama beberapa pulsa clock (sama dengan jumlah flip-flop).
Register geser dasar jenis lain adalah PIPO (Parallel In Parallel Out, masukan parallel
keluar parallel) seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.3. Dalam tipe ini bit informasi
(data) dimasukkan ked lam setiap flip-flop secara parallel dan biasanya menggunakan
terminal set/reset bukan dengan pemberian clock. Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan,
bit tidak digeserkan dan pembacaan di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan.
Pemakaian register ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit
secara sementara.
Dua jenis register lainnya merupakan kombinasi metode seri dan parallel, yaitu register
PISO dan SIPO. Register PISO (Parallel In Serial Out, Masuk parallel keluar seri)
menggunakan terminal Set/Reset pada flip-flop JK untuk memasukkan bit data ke dalam
setiap flip-flop terpisah pada waktu yang sama. Data kemudian digeserkan keluar satu bit

14

pada suatu saat ketika diberikan pulsa clock. Hal ini memungkinkan data yang disajikan
dalam bentuk parallel (beberapa saluran pada saat yang sama) dapat diubah menjadi bentuk
serial (bit demi bit) untuk dipancarkan melalui satu saluran. Pengubahan menjadi bentuk
serial memang dibutuhkan jika bit akan dipanjarkan melalui saluran telepon direkam dalam
pita, dikirimkan ke monitor video atau dipakai untuk mengoperasikan teleprinter.
Keluaran

PIPO

Pulsa geser
(clock)

Masukan
Gambar 4.3
Register PIPO
Register SIPO (Serial Input Paralel Output, Masuk seri keluar parallel) melaksanakan
kebalikan fungsi register PISO (gambar 4.4). Dalam tipe ini data disajikan satu bit pada satu
saat lalu digeserkan masuk pada setiap pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock
lengkap. Register menjadi penuh dan kandungannya dapat dibaca di terminal Q atau
dikeluarkan melalui seperangkat saluran parallel. Dalam pengertian ini dikeluarkan berarti
bahwa bit-bit tersebut dapat dipakai untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaian lain,
sementara registernya sendiri tidak mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan
menggunakan register SIPO, bit-bit data yang sudah dipancarkan secara berurutan dari
sebuah saluran dapat dikumpulkan hingga membentuk suatu kata dari beberapa bit.

Pulsa geser
(clock)

PISO

Keluaran serial

Masukan
Keluaran
Masukan serial
SIPO
Pulsa geser
(clock)
Gambar 4.4
C. BAHAN DAN ALAT
Register PISO dan SIPO
1. 1 panel Digital System CK342A
2. Power supply 5 volt
3. Kabel penghubung
D. PELAKSANAAN PERCOBAAN

15

1. Percobaan yang dilakukan meliputi :


Register seri geser kanan (Shift Right Serial Register)
Register seri geser kiri (Shit Left Serial Register)
Register paralel
2. Sambungkan kabel input DC pada modul ke power supply yang telah disediakan,
pastikan kabel terpasang pada tegangan +5 volt dan 0 volt. Jangan lupa Power Supply
masih dalam keadaan OFF.
3. Register seri geser kanan
Hubungkan input serial geser kanan () pada salah satu Input Switches (SW5)
Hubungkan CLR Register dengan Input Switches (SW5)
Hubungkan mode control input (S1 S0) dengan Input Switches (SW4) dan posisikan
switch S1 S0 = 0 1
Hubungkan output (QD, QC, QB, QA) dengan LED Display
Hubungkan clock input (CK) dengan clock output (CK Out), posisikan clock rotary
switch (SW1) pada OS.
Power supply di-ON-kan
Amatilah tampilan pada LED Display setiap kali menekan tombol Clock OS (SW2).
Setiap kali menekan Clock OS rubahlah posisi (ON-OFF) switc LD.
Power supply di-OFF-kan.
4. Register seri geser kiri
Pindahkan posisi input serial geser kanan () ke input serial geser kiri ()
Lakukan langkah seperti pada register seri geser kanan mulai dari langkah kedua,
kecuali dengan merubah posisi switch S1 S0 = 1 0
5. Register parallel
Lepaskan input serial geser kiri atau kanan
Hubungkan input (D C B A) dengan input switches (SW3)
Rubah posisi switch S1 S0 = 1 1
Power supply di-ON-kan
Amatilah tampilan LED Display setiap kali menekan clock OS dengan merubah
kombinasi input switches (SW3)
Power supply di-OFF-kan
6. Simpulkan perbedaan dari ketiga jenis register di atas.
Tugas Pendahuluan
1. Cari data sheet IC 74194, 74193 !
2. Mengapa T Flip-Flop dikatakan bertindak sebagai Toggle Switch ?
3. Mengapa dalam percobaan Shift Register banyak dipakai D Flip-Flop ?
PERCOBAAN 5

COUNTER (PENCACAH)

16

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal berbagai jenis pencacah
2. Mengetahui prinsip kerja berbagai jenis pencacah
B. DASAR TEORI
Pencacah biner adalah suatu rangkaian yang masukannya berupa serangkaian pulsa dan
keluarannya adalah digit biner, dengan saluran tersendiri untuk tiap nilai pangkat dua 2 0 , 21 ,
22 , dan seterusnya. Pencacah biner yang paling sederhana adalah rangkaian flip-flop. Seperti
yang diperlihatkan pada gambar 5.1 (di sini dipakai flip-flop type D). Pencacah jenis ini
dikenal dengan berbagai nama seperti pencacah ripple, pencacah ripple-trough, atau
pencacah tak sinkron.
Misalkan kita memiliki rangkaian flip-flop yang berganti pada keadaan tepi turun pulsa
clock. Di keluarkan Q setiap flip-flop dipasang LED, sehingga LED tersebut akan menyala
jika Q = 1. Kita misalkan semua LED pada pada awal cacahan. Jika pulsa pertama dating,
flip-flop dialihkan sehingga keluaran Q0 tinggi (gambar 5.2) dan LED menyala. Karena jenis
flip-flop ini berpindah keadaan pada tepi turun pulsa clock, flip-flop 1 tidak berubah akibat
kenaikan Q0 dari 0 ke 1. Pulsa kedua ke flip-flop 0 membuat flip-flop ini berpindah keadaan
kembali, sehingga tegangan keluarannya berubah dari 1 ke 0. Ini adalah tepi turun, sehingga
flip-flop 1 dihidupkan dan keluaran Q1 naik ke logika 1, LED kedua menyala. Pada saat yang
sama, LED pertama dipadamkan oleh jatuhnya tegangan Q 0. Pulsa ketiga akan menyebabkan
LED pertama menyala kembali, membiarkan LED kedua tidak terganggu. Pulsa keempat
akan mematikan LED pertama dan LED kedua, tetapi menghidupkan LED ketiga.
Pencacah Sinkron
Kelemahan pencacah ripple telah dikemukakan di depan, terutama masalah waktu.
Pilihan lain untuk metode pencacahan adalah pencacah sinkron yang masing-masing flipflopnya diberi clock oleh pulsa yang sama, sehingga semua perubahan terjadi pada saat yang
sama.
Rancangan pencacah sinkron dengan beberapa tingkat cukup sederhana, tetapi menjadi sukar
jika diperlukan banyak tingkat. Untungnya, terdapat LSI pencacah sinkron jumlah cacahan
yang banyak diperlukan. Selain itu tersedia pula metode lain untuk bilangan cacahan yang
bukan decimal, BCD, atau pangkat dua yang mudah.
Prinsip kerja pencacah sinkron adalah bahwa pada setiap keadaan pencacahan, bilangan
biner yang ada di keluaran setiap flip-flop dipakai untuk men-set masukan JK Flip-flop
berikutnya. Pola sambungan harus benar jika diharapkan pencacahan berlangsung normal.
Untuk melihat bagaimana cara kerja pencacah sinkron, perhatikan pencacah dua tingkat
yang sangat sederhana pada gambar 5.3 dan ingat kembali table kebenaran untuk JK Flipflop. Table keadaan logika di samping diagram memperlihatkan keluaran-keluaran Q 0 dan
Q1, juga tegangan di masukan J1 dan K1.
C. BAHAN DAN ALAT
1. 1 panel Digital System CK342A
2. Power Supply 5 volt
3. Kabel penghubung

17

D. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Percobaan yang dilakukan meliputi :
a. Pencacah Naik (Up-Counter)
b. Pencacah Turun (Down-Counter)
c. Pencacah Paralel
2. Sambungkan kabel input DC pada modul ke power supply yang telah disediakan,
pastikan kabel terpasang pada tegangan +5 volt dan 0 volt. Jangan lupa Power Supply
masih dalam keadaan OFF.
3. Pencacah Naik
Hubungkan UP dengan CK out pada clock, clock rotary switch pada (SW1) posisi
OS.
Hubungkan CLR pada counter dengan salah satu input Switches A (SW3)
Hubungkan output (QD, QC, QB, QA) dengan LED Display dan HEX Display secara
parallel.
Power supply di-ON-kan
Amatilah tampilan pada kedua display setiap kali menekan tombol Clock OS (SW2)
Power Supply di-OFF-kan.
4. Pencacah Turun
Pindahkan posisi UP ke DN
Lakukan langkah seperti pada Pencacah Naik mulai dari langkah kedua.
5. Pencacah Paralel
Hubungkan Input (D, C, B, A) pada Counter dengan Input Switches B (SW4)
Hubungkan LD pada Counter dengan salah satu Input Switch A (SW3)
Hubungkan CLR pada Counter dengan salah satu Input Switch A (SW3)
Power Supply di-ON-kan
Amatilah tampilan pada LED Display dengan merubah-rubah kombinasi Input
Switches B.
Power Supply di-OFF-kan
6. Simpulkan perbedaan dari ketiga jenis pencacah di atas.
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan bagaimana suatu rangkaian counter dapat digunakan sebagai pembagi frekuensi !
2. Sebutkan kegunaan lain dari counter !
3. Buat rangkaian asynchrounous counter modul 5, 8, 10, 13 !
4. Jelaskan mengapa asynchronous counter sering disebut pula sebagai ripple counter !
5. Tunjukkan berbagai jenis aplikasi dari rangkaian asynchronous counter !
PERCOBAAN 6

18

ARITHMETIC LOGIC UNIT (ALU)


A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami operasi Penjumlah Paralel (Parallel Addition)
2. Memahami operasi Pengurang Paralel (Parallel Subtractor)
B. DASAR TEORI
Aithmetic Logic Unit (ALU) merupakan jantung dari sebuah computer. Sesuai dengan
namanya ALU mampu melakukan operasi aritmatika dan logika dengan data biner.
Simbol skematik rangkaian ALU ditunjukkan seperti pada gambar 6.1
Carry in
Mode
selection
Mode control

data input

CI
S0
S1
S2
S3
M
A0
B0
A1
B1
A2
B2
A3
B3

ALU

CO
Carry out
A=B
P
G

P
Q
P
Q
P
Q
P
Q

(1)

F0

(2)

F1

(3)

F2

(4)

F3

Carry control

output

Gambar 7.1 : Simbol skematik ALU


Fungsi mode selection dan mode control
Mode
Mode
Selection
Control
S3 S2 S1 S0
M
1 0 0 1
0
(Operasi
(Operasi
penjumlahan)
aritmatika)
0 1 1 0
1
(Operasi
(Operasi
pengurangan
logika)
C. BAHAN DAN ALAT
1. 1 panel Digital System CK342A
19

2. Power Supply +5 volt


3. Kebel penghubung
D. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Percobaan yang dilakukan meliputi :
a. Penjumlah Paralel
b. Pengurang Paralel
2. Sambungkan kebel input DC pada modul ke power supply yang telah disediakan,
pastikan kabel terpasang pada tegangan +5 volt dan 0 volt. Jangan lupa power supply
masih dalam keadaan OFF.
3. Penjumlah Paralel
Hubungkan mode selection (S3 S2 S1 S0) ke Input Switches SW5 dan atur posisi
switch S3 S2 S1 S0 = 1 0 0 1.
Hubungkan carry in (CL) ke +5 volt
Hubungkan mode control (M) ke 0 volt.
Hubungkan output F pada ALU ke LED Display dan ke HEX Display secara parallel.
Hubungkan Input A (3 2 1 0) dengan output Shift Register A.
Hubungkan Input B (3 2 1 0) dengan output Shift Register B.
Hubungkan masing-masing clock (CK) pada register dengan CK out pada Clock dan
Switch SW1 pada posisi OS.
Hubungkan masing-masing input register (D C B A) dengan input Switches, input
register A dihubungkan ke Input Switches SW3 dan input register B dihubungkan
dengan Input Switches SW4
Power Supply di-ON-kan
Lakukanlah operasi penjumlahan dan amatilah tampilan pada display.
Power Supply di-OFF-kan
4. Pengurang Paralel
Rubahlah posisi mode selection (S3 S2 S1 S0) = 0 1 1 0
Rubah pula posisi carry in (CL) ke 0 volt
Posisi yang lain tidak berubah, lakukan hal yang sama seperti Penjumlah Paralel
Tugas Pendahuluan
1. Cari data sheel 74HC181N (rangkaian dalamnya) !
2. Jelaskan mengenai Half Adder dan Full Adder !
3. Gambarkan rangkaian penjumlah dan pengurang 4 digit !

20

BUKU PANDUAN

PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM

21

Anda mungkin juga menyukai