Potensi Biomassa Sebagaai Sumber Energi Terbarukan Di Indonesia
Potensi Biomassa Sebagaai Sumber Energi Terbarukan Di Indonesia
Terbukti
5,10
6,10
5,80
5,60
5,20
4,98
4,73
4,87
5,10
5,20
5,12
Total
10,90
11,00
11,30
10,40
9,50
9,10
8,98
9,09
9,69
9,82
6,91
2001
2002
2003
5,10
4,72
4,70
4,65
5,03
4,10
9,75
9,75
8,80
Dari data di atas, jika digambarkan dengan grafik, adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Cadangan Minyak Bumi Indonesia (1990-2003)
Dari beberapa tampilan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia butuh
mencari solusi energi dari bentuk lain selain energi fosil. Penyediaan energi di masa
depan merupakan permasalahan yang senantiasa menjadi perhatian semua bangsa
karena bagaimanapun juga kesejahteraan manusia dalam kehidupan modern sangat
terkait dengan jumlah dan mutu energi yang dimanfaatkan. Bagi Indonesia yang
merupakan salah satu negara sedang berkembang, penyediaan energi merupakan faktor
Produksi
Potensi Bahan
Potensi listrik
yang dihasilkan
limbah
bakar cair
(kWh)
biomassa
(L/tahun)
(ton/tahun)
Tandan kosong
3.979.691
497.461.375
kelapa sawit
2
Tongkol jagung
4.001.724
500.215.500
3
Sekam padi
21.114.074
2.639.259.250
Total potensi listrik (kWh)
Namun dari potensi listrik tersebut, kapasitas terpasang baru
1.326.563.667
1.333.908.000
7.038.024.667
9.698.496.334
mencapai 302,4
Densifikasi
Densifikasi adalah teknik konversi biomassa menjadi pellet atau
briket. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan
biomassa. Tujuannya agar meningkatkan densitas dan memudahkan
penyimpanan dan pengangkutan. Proses ini dapat menaikkan nilai
kalori per unit volume, mudah disimpan dan diangkut, mempunyai
ukuran, dan kualitas yang seragam.
Karbonisasi
Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan
orgranik menjadi arang. Pada proses karbonisasi akan melepaskan zat
yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana,
formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2,
H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai
nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.
Pirolisis
Pirolisis atau bisa disebut thermolisis adalah proses dekomposisi kimia
dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses ini
sebenarnya bagian dari proses karbonisasi yaitu proses untuk
memperoleh karbon atau arang, tetapi sebagian menyebut pada proses
pirolisis merupakan high temperature carbonization (HTC) yaitu lebih
dari 500 derajat C. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan
bakar padat yaitu karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat
lainnya. Produk lainn adalah gas berupa karbon dioksida (CO2),
metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil.
Terdapat beberapa cara memanfaatkan energi yang tersimpan dalam
biomassa melalui pirolisis. Pembakaran langsung adalah cara yang
paling tua digunakan. Biomassa yang dibakar dapat langsung
menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi sebesar
10 %.
Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara ini
digunakan karena keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan,
pengangkutan, serta pembakaran. Cairan yang dihasilkan dari
pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil.
Anaerobic digestion
Proses
anaerobic
igestion
yaitu
proses
dengan
melibatkan
Gasifikasi
Gasifikasi merupakan proses yang menggunakan panas untuk merubah
biomassa padat atau padatan berkarbon lainnya menjadi gas sintetik
"seperti gas alam yang mudah terbakar. Melalui proses gasifikasi, kita
bisa merubah hampir semua bahan organik padat menjadi gas bakar
yang bersih, netral. Gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk
pembangkin listrik maupun sebagai pemanas. Gas yang dihasilkan
pada gasifikasi disebut gas produser yang kandungannya didominasi
oleh gas CO, H2, dan CH4.
Secara
sederhana,
gasifikasi
bisa
dijelaskan
sebagai
proses
pasokan
energi
nasional.
Dikhawatirkan,
jika
Indonesia
tetap
mengandalkan energi dari fosil maka beberapa puluh tahun lagi, cadangan energi
yang ada tidak akan cukup.
Energi terbarukan bisa menjadi solusi atas masalah tersebut. Energi
terbarukan berupa biomassa saat ini merupakan energi terbarukan yang paling baik
dibandingkan dengan energi terbarukan lainnya. Proses konversi yang mudah serta
investasi yang tidak terlalu besar, bisa menjadi keunggulan biomassa tersebut.
Oleh karena itu, energi biomassa ini perlu dikembangkan agar Indonesia tidak
tergantung terhadap energi yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya untuk limbah
biomassa sangat berlimpah terutama dari limbah sekam padi. Jika pemerintah serius
mengembangkan energi biomassa ini, maka ketergantungan Indonesia terhadap energi
fosil menjadi berkurang sehingga perubahan harga minyak mentah yang terus naik
bisa ditekan. Hal ini bisa menekan biaya baik bagi perusahaan dan negara, dimana
bahan bakar merupakan biaya yang paling vital untuk melakukan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Pinske. (2000). Electricity Engineering, Vol.2. Stuttgart: BG. Teubner.
Yulistiani, F. (2009). Kajian Tekno Ekonomi Pabrik Konversi Biomassa
menjadi Bahan Bakar Fischer-Tropsch melalui Proses Gasifikasi.
http://www.dw-world.de/dw/article/0,,3057079,00.html diakses tanggal 11
Oktober 2010.
Pambudi, N.A. http://alpensteel.com/article/51-111-energi-lain-lain/279energi-alternatif-itu-bernama-biomassa.pdf diakses tanggal 10 Oktober 2010.