permukaan atau interval antara dua bidang tersebut. Bidang permukaan tersebut
biasanya adalah bidang perlapisan atau lapisan, tapi terdapat pula bidangbidang lainnya
misal bidang patahan, atau bidang ketidakselarasan.
Suatu hal yang khas dari pemetaan bawah permukaan adalah sifat kuantitatif dari petapeta tersebut. Sifat-sifat kuantitatif tersebut dinyatakan dengan garis kesamaan atau
garis iso, atau secara popular disebut garis kontur (contourline, tranches untuk peta
topografi). Garis ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai nilai yang sama
terutama nilai kuantitatif dari suatu gejala atau sifat tertentu yang terdapat pada suatu
bidang permukaan (perlapisan) atau dalam interval antar dua bidang permukaan/ perlapisan.
Nilai atau gejala tersebut dapat berupa :
1. kedalaman suatu lapisan terhadap permukaan laut (kontur struktur),
2. kedalaman suatu bidang ketidakselarasan, basement (isolith),
3. ketebalan suatu interval antara dua bidang, dan
4. ketebalan total lapisan-lapisan batuan tertentu dalam suatu interval (isolith).
Seiring
dengan
majunya
pada
kedalaman
yang
sama.
Dengan
demikian,
peta
ini
akan
memperlihatkan penyebaran lapisan atau fasies batuan secara lateral dan atau vertikal
yang dikontrol oleh struktur sesar atau lipatan.
b. Peta Stratigrafi
Peta stratigrafi adalah peta yang memperlihatkan perlapisan batuan beserta
perubahannya secara lateral dan dinyatakan dalam nilai-nilai tertentu, misalnya
ketebalan, kedalaman atau perbandingan/ prosentase dari lapisan batuan. Peta
stratigrafi dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu :
1. Peta Isopach : adalah peta yang menggambarkan ketebalan-ketebalan dari suatu
lapisan atau seri/ kumpulan lapisan yang dinyatakan dengan garis -garis kontur.
Terdapat beberapa macam peta Isopach sebagai berikut :
a. Peta Isochore : menggambarkan tebal lapisan batuan yang ditembus oleh
lubang bor (ketebalan semu), dimana dip/ kemiringan lapisan > 100 atau
lubang bor non vertikal (directional well),
b. Net Sand Isopach Map : menggambarkan total ketebalan lapisan reservoir
yang porous dan permeabel dalam ketebalan stratigrafi sebenarnya, dan
Isofasies
RF =
(1)
Salah satu cara perhitungan cadanyan minyak dalah menggunakan metode
volumetrik. Perhitungan menggunakan metode Volumetrik ini
didasarkan pada
adalah porositas dan saturasi hidrokarbon. Persamaan yang digunakan dalam metode
volumetrik adalah :
(2)
atau
(3)
Keterangan :
STOIIP = Volume hidrokarbon mula-mula (a) STB atau (b) STM3
Vb = Volume reservoir, (a) acre-ft atau (b) m3
= Porositas batuan
Sh
Boi
7758
RF
= Recovery factor
Dalam perhitungan volume reservoir dibutuhkan data berupa net pay area dan
alat planimeter, dimana alat planimeter akan mengukur luas masing-masing kontur
ketebalan yang ada pada peta tersebut. Kemudian dari bentuk kontur yang ada di
peta tersebut dapat digambarkan bentuk reservoir, ditentukan dengan dua cara,
yaitu cara pyramidal dan trapezoidal.
a. Cara pyramidal
Metode ini digunakan apabila harga perbandingan antara kontur yang
berurutan kurang atau sama dengan 0.5 atau An+1/An<0.5 (Slyvian, J, Pirson,
1985). Persamaan yang digunakan adalah :
(5)
b. Cara trapezoidal
Metode ini digunakan bila harga perbandingan antara luas kontur yang
berurutan lebih dari 0.5 atau An+1/An 0.5 (Slyvian, J, Pirson, 1985).
Persamaan yang digunakan adalah :
(6)
Keterangan :
Vb
H
An
An+1
= luas daerah yang dibatasi oleh garis net pay diatasnya (m2)