Anda di halaman 1dari 3

Adapun pola pengembangan paragraf itu sendiri antara lain sebagai berikut:

1.
Pola Umum-Khusus
Diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum. Ditandai dengan kata-kata
umumnya, banyak. Pernyataan tersebut kemudian dijelaskan dengan pernyataan
berikutnya yang lebih khusus.
Contoh:
Memiliki server sendiri memiliki banyak keuntungan. Salah satunya kita dapat
memanfaatkannya secara maksimal. Meskipun demikian biaya yang dikeluarkan
jauh lebih besar. Biaya untuk hardware saja sudah di atas Rp 10 juta, belum lagi
biaya perbulan. Selain itu kita juga membutuhkan tenaga professional untuk
menjadi operatornya.
2.
Pola Khusus-Umum
Merupakan kebalikan dari pola deduktif.
Contoh:
Sebagian besar orang tampak berjejer di pinggir jalan masuk. Sebagian lagi duduk
santai di atas motor dan mobil yang diparkir seenaknya di kiri dan kanan jalan
masuk. Kawasan bandara sore ini memang benar-benar telah dibanjiri lautan
manusia.
3.
Pola Perbandingan
Pola yang membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan atau persamaan.
Contoh :
Sepak bola adalah olahraga paling populer di dunia banyak orang memainkan
olahraga ini mulai dari anak anak hingga orang dewasa. Namun seiring dengan
perkembangan zaman lapangan sepak bola sudah sangat sulit untuk di temukan di
kota kota besar di Jakarta. Sehingga banyak yang beralih ke olahraga futsal.
Futsal sendiri adalah olahraga yang hampir serupa dengan sepak bola hanya saja
untuk olahraga futsal hanya dimainkan oleh 5 orang dalam satu tim sehingga
lapangan yang digunakan pun lebih kecil dibandingkan dengan sepak bola.
4.
Pola Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek
lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan
bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan
bagaikan.
Contoh :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang
berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun
yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali
untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang
sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab
tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah,

janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan
tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
5.
Pola Sebab akibat
Pengembangan paragraf dengan cara Sebab Akibat dilakukan jika menerangkan
suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang
sering digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena
Contoh :
Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam keseharia
kita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk
mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Mereka
menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa
rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar
kita menjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, banjir melanda
ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan
orang lain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari
ulah mereka sendiri.
6.
Pola Proses
Merupakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan suatu peristiwa.
Contoh:
Pohon anggur selain airnya dapat diminum, daunnya pun dapat digunakan sebagai
pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu tumbuk
sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya. Tunggu sampai
mendidih. Setelah ramuan mendingin, ramuan siap digunakan. Oleskan ramuan
pada wajah, tunggu beberapa saat, lalu bersihkan.
7.
Pola Sudut Pandang
Merupakan tempat pengarang melihat atau menceritakan suatu hal. Sudut pandang
diartikan sebagai penglihatan seseorang atas suatu barang. Misalnya dari samping,
dari atas, atau dari bawah. Sebagai orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga.
Contoh:
Dengan tersipu Imas dan Jaka menghalau kerbau mereka ke sungai. Bersama-sama
mereka memandikan kerbaunya. Mereka pun sama-sama mandi. Namun hal itu
tidak lama karena hari sudah senja. Ayah Imas melinting rokok di depan gubuk
kecilnya semabrai menunggu Imas pulang. Malam pun terasa mulai sunyi. Dari
tepi hutan terdengar lolongan anjing.

8.
Pola Generalisasi
Adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau pweristiwa khusus yang dikemukakan
harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Bersdarkan data keuangan tahun 2009, laba yang didapatkan oleh PT X adalah
sebesar 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008
perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini
menunjujkan bahwa perusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba
sebesar 250 juta rupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan
menjadi evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan mereka. Pihak
manajemenpun dituntut untuk segera mengambil kebijakan untuk mengatasi hal
tersebut.
9.
Pola Klasifikasi
Pola ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk
memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal
berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan
pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Contoh:
Dalam karang mengarang atau tulis menulis, dituntut beberapa kemampuan antara
lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan
pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah
kemampuan menerapkan ejaan,pungtuasi,kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan
yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata
paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan
kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.
10. Pola Interatif
Paragraf interatif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah
bagian paragraf (di antara awal dan akhir paragraf)
Contoh :
Seminggu menjelang hari raya Idhul Fitri, kebutuhan masyarakat semakin
meningkat. Mulai dari harga makanan pokok hingga sandang. Masyarakat khawatir
jika tidak mempersiapkan kebutuhan hari raya dari sekarang, stok kebutuhan
menjelang hari raya semakin sedikit. Seriring meningkatnya kebutuhan orang
banyak, rupanya kekhawatiran masyarakat tersebut dimanfaatkan oleh para
pedagang untuk meningkatkan harga kebutuhan pokok. Karena perbuatan
pedagang yang seperti ini, terpaksa masyarakat harus membeli dengan harga
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai