b. W Edward Deming
W. Edwards Deming mengemukakan tentang Mutu bersifat Filsafat. Dalam
bukunya yang berjudul Out of the Crisis, beliau menggabungkan konsep Mutu mulai
dari wawasan Psikologis sampai dengan Kultur Mutu (Quality Culture).
Deming menyatakan, ada empat belas poin manajemen mutu yaitu terdiri dari :
kegagalan
komunikasi,
perlengkapan-perlengkapan.
atau masalah
yang berkaitan
dengan
c. Joseph M Juran
Definisi kualitas adalah kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use).
Pendekatan Juran adalah orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan. Biaya kualitas
ditentukan oleh tiga biaya yaitu biaya penilaian, pencegahan, dan kegagalan (internal
dan eksternal). Juran dalam definisi kualitasnya berpandangan bahwa faktor utama
dari biaya kualitas adalah biaya penilaian dan pencegahan. Peningkatan biaya kualitas
akan sejalan dengan peningkatan kualitas.
Menurut Juran Quality is Expensive, karena biaya pencegahan dan penilaian
mengambil komposisi biaya terbesar di perusahaan untuk menurunkan biaya
kegagalan. Dalam meningkatkan kualitas, hendaknya produsen menilai dan mencegah
terlebih dahulu kemungkinan-kemungkinan produk gagal dipasarkan di masyarakat
dan tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan asumsi, walaupun mahal di
awal namun dengan penurunan tingkat kegagalan hingga mendekati nol persen akan
meningkatkan kualitas dari produk tersebut, akibatnya biaya rework dapat
diminimalkan dan nilai suatu barang dan jasa akan meningkat di pasaran, serta
memenuhi ekspektasi pelanggan.
Jurans Three Basic Steps to Progress, menurut Juran ada 3 langkah yang harus
diambil perusahaan bila ingin mencapai kualitas tingkat dunia :
1.
Mencapai
perbaikan
terstruktur
atas
dasar
kesinambuungan
yang
3.
Selain itu juga sepuluh langkah untuk memperbaiki kualitas menurut Juran yang
lebih dikenal dengan Jurans Ten Steps to Quality Improvement :
1. Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan peluang untuk
melakukan perbaikan.
2. Menetapkan tujuan perbaikan.
3. Mengorganisasikan.
4. Menyediakan pelatihan.
5. Melaksanakan proyek-proyek yang ditujukan untuk pemecahan masalah.
6. Melaporkan perkembangan.
7. Memberikan penghargaan.
8. Mengkomunikasikan hasil-hasil.
9. Menyimpan dan mempertahankan hasil yang dicapai.
10. Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam sistem reguler
perusahaan.
d. Edward Sallis
Dalam operasi Total Quality Management dalam dunia pendidikan ada beberapa hal
pokok yang perlu diperhatikan;
memenuhi
karakteristik;
menggunakan
pendekatan
kehidupan sehari-hari {life skill objectives). Dengan kata lain, penilaian diarahkan
pada dua aspek hasil pembelajaran, yaitu instructional effects dan nurturant
effects. Instructional effaces adalah hasil-hasil yang kasat mata dari proses
pembelajaran, sedangkan nurturant effect adalah hasil-hasil laten proses
pembelajaran, seperti terbentuknya kebiasaan membaca, kebisaan pemecahan
masalah.
penghargaan
7. Menurut pendapat Deming, Crosby dan Juran untuk menciptakan mutu/kualitas perlu
menetapkan tujuan dan sasaran.
Philip Crosby
Joseph M Juran
1. Menciptakan konsistensi
1. Management Commitment
(Komitmen manajemen)
mutu)
baru
3.Menghentikan
3. Quality Measurement
(pengukuran mutu)
biaya mutu)
5. Peningkatan system
5. Quality of Awareness
(Membangun kesadaranan
semua tingkat
mutu)
terletak pd harga
kerja
6. Pengukuran ditetapkan
seluruhnya
7. Lembagakan
kepemimpinan
pelatihan pengawas)
performansi terbaik
motivasi
9. Hilang penghalang antar
departemen/unit
system) diperbaiki
cacat)
10. Hapuskan slogan,
tujuan)
tingkatkan produktivitas
tanpa menambah beban kerja
11. Hapuskan standar kerja
numerik
12. Hilangkan pengham- bat
yg merampas kebangga
karyawan atas keahliannya.
13. Lembagakan suatu
lagi)
melakukan transformasi
menuju peningkatan mutu