PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Warna kulit manusia di tentukan oleh berbagai pigmen. Yang berperan pada
penentuan warna kulit adalah : karoten, melanin, oksihemoglobin dan hemoglobin
bentuk reduksi, yang paling berperan adalah pigmen melanin. Kelainan pigmen kulit
kulit adalah kelainan warna kulit akibat berkurang atau bertambahnya pembentukan
pigmen melanin pada kulit. Kelainan pigmen kulit di sebut juga melanosis. Melanosis
adalah kelainan pada proses pembentukan pigmen melanin kulit, dimana di bedakan
atas dua macam yaitu Hipermelanosis (melanoderma) yang terjadi jika produksi
pigmen melanin bertambah, dan Hipomelanosis (leukoderma), bila produksi pigmen
melanin berkurang.
Hipermelanosis dapat di sebabkan oleh sel melanosit bertambah ataupun
hanya karena pigmen melanin saja yang bertambah. Sebaliknya leukoderma
(hipomelanosis) dapat di sebabkan oleh pengurangan pigmen melanin maupun tidak
adanya sel melanosit. seorang ahli kulit yang bernama Fitzpatric membagi
hipermelanosis berdasarkan distribusi melanin dalam kulit, dimana di bedakan
menjadi dua, yaitu :
MELASMA
Page 1
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri
dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit,
Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai
tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan
epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi
regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari
lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa
mengelupas dan berganti
Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat
pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak
tampak pada kulit tipis.
Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal
gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh
granula
basofilik
kasar
yang
dinamakan
granula
Page 2
kolagen
dengan
menebal
dan
sintesa
bertambahnya
usia.
Serabut
kolagen
elastin
Page 3
VASKULARISASI KULIT
MELASMA
Page 4
FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh
diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi
lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),
sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari
elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi
mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi
kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti
pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu
dan
keseimbangan
cairan
elektrolit.
Termoregulasi
dikontrol
oleh
MELASMA
Page 5
BAB II
PEMBAHASAN MELASMA
a) DEFENISI
Melasma atau lebih dikenal dengan flek-flek pada wajah adalah gangguan
pigmen yang sangat sering dijumpai, berupa perubahan warna menjadi kecoklatan
atau berwarna coklat kehitaman di kulit pada bagian tubuh yang terpapar sinar
matahari, yang biasanya terdapat di wajah ( di daerah pipi dan dahi, kadang-kadang
bibir atas), dengan distribusi menyerupai masker.
Melasma sering timbul selama kehamilan, akibat kontrasepsi suntik, akibat
pemakaian kosmetika dan sinar matahari. Melasma secara klinis seringkali ditemukan
simetris bilateral.
SINONIM atau NAMA LAIN
Dahulu melasma di sebut juga Kloasma.
b) EPIDEMOLOGI DAN INSIDEN
Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di daerah
tropis. Melasma terutama di jumpai pada wanita, meskipun pada pria dapat pula di
temukan (10%). Di Indonesia perbandingan kasus wanita dan pria adalah 24:1.
Terutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena pajanan
sinar matahari. Insiden terbanyak tampak pada usia 30-40 tahun. Melasma paling
sering mengenai wanita usia reproduktif dan jarang mengenai usia sebelum pubertas.
Terutama mengenai wanita, dengan faktor penyebab eksaserbasi antara lain
paparan sinar matahari, pengaruh hormonal seperti kehamilan dan penggunaan
kontrasepsi oral, predisposisi etnis (Hispanik, Asia, Afrika, Amerika),herediter
dan pemakai kosmetikn serta pemakai obat lainnya.
c) ETIOLOGI ATAU PENYEBAB
Etiologi melasma saat ini belum di ketahui secara pasti. Faktor penyebaB yang
dianggap berperan pada patogenitas melasma adalah :
Hal ini tergantung pada kuatnya sinar matahari (terutama jam 09.00
15.00 ) dan lamanya terkena sinar matahari. Spektrum sinar
MELASMA
Page 6
Hormon
o
dan
MHS (Melanin
stimulasi
hormone).
Pada
obat- obatan
o
Genetik
o
Ras
o
Kosmetik
o
MELASMA
Idiopatik
Page 7
Tipe Sukar dinilai karena warna kulit yang gelap, dengan sinar
wood lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar biasa jelas
terlihat. Perbedaan tipe-tipe ini, sangat berarti pada pemberian
terapi, tipe dermal lebih sulit di obati, dibanding tipe epidermal.
MELASMA
Page 8
MELASMA
Page 9
Pemeriksaan histopatologik
o
Tipe Epidermal
Tipe Dermal
Tipe Epidermal
Tipe dermal
Tipe Campuran
h) DIAGNOSIS MELASMA
MELASMA
Page 10
i) PENATALAKSANAAN MELASMA
Pengobatan melasma memerlukan waktu yang cukup lama, kontrol yang
teratur serta kerjasama yang baik antara penderita dengan dokter yang menanganinya.
Kebanyakan penderita berobat karena alasan kosmetik, pengobatan dan perawatan
kulit harus di lakukan secara teratur dan sempurna, karena melasma bersifat kronis
residif (kambuhan). Pengobatan yang baik dan sempurna, adalah dengan mencari tahu
penyebabnya dan mengatasinya.
Pencegahan melasma
o
Pengobatan melasma
o
Pengobatan Topical
Hidrokinon
MELASMA
Page 11
Asam retinoat
Asam aseleat
Pengobatan Sistemik
Asam askorbat/Vitamin C
Glutation
MELASMA
Page 12
Tindakan Khusus
o
Pengelupasan Kimiawi
Pengelupasan
kimiawi
dapat
membantu
pengobatan
kelainan hiperpigmentasi.
Bedah Laser
j) PROGNOSIS .
Pengobatan lama karerna kelainan kulit ini bersifat resdidif sehingga
membutuhkan kesabaran dan kerjasama antara dokter dan pasien. Pengobatan
baik bila pngobatan dilakukan dengan baik an teratur
MELASMA
Page 13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi, dari hasil makalah yang kami buat bahwa penyakit melasma ini
merupakan adalah gangguan pigmen yang sangat sering dijumpai, berupa
perubahan warna menjadi kecoklatan atau berwarna coklat kehitaman di
kulit pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, yang biasanya terdapat di
wajah ( di daerah pipi dan dahi, kadang-kadang bibir atas), dengan distribusi
menyerupai masker. Adapun penyebab dari melasma ini yaitu sinar ultra violet,
hormon, genetik, dan lain yang saya sebutkan diatas. Lesi melasma berupa
makula (kelainan kulit berbatas tegas,hanya berupa perubahan warna semata)
berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas dengan tepi tidak teratur,
sering pada pipi dan hidung yang di sebut pola malar. Pengbatannya dengan cara
topika seperti Asam aseleat, Asam retinoat, dan Hidrokinon. Dan pengobatan
sistemik Glutation. Prognosisnya tergantung penggunaan obatnya teratur.
MELASMA
Page 14
B. DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Keenam.
Jakarta : FKUI.
Kenneth.1984.
Pedoman
Terapi
Dermatologis.
Edisi
ke
2.
MELASMA
Page 15