Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN KALOR

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut
berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam
satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun
dilepaskan oleh suatu benda.Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli
kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal)
dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air
naik 1 derajat celcius.Teori Kalor Dasar :
1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas : Azas/asas Black
- Penemu adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
- Digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)
PENGERTIAN PANAS
Panas adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah Joule. Panas
bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi-dalam
yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya. Energi-dalam ini
directly proportional terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan,
mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang
disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk menyamakan panas dan energi
internal. Perbedaanya adalah panas dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja yang
dilakukan oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum pertama
termodinamika Radiasi inframerah sering dihubungkan dengan panas, karena objek dalam suhu ruangan
atau di atasnya akan memancarkan radiasi kebanyakan terkonstentrasi dalam "band" inframerahtengah.
Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energidalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya.
Energi-dalam ini "directly proportional" terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda
bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang.
Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk menyamakan
panas dan energi internal. Perbedaanya adalah panas dihubungkan dengan pertukaran energi internal
dan kerja yang dilakukan oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum
pertama termodinamika.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indoonesia (KBBI) temperatur adalah panas dinginnya badan atau
hawa; sedangkan suhu adalah ukuran kuantitatif terhadap temperatur, panas dan dingin, sesuatu yang
diukur termometer.

WUJUD ZAT
Ada 3 macam wujud yaitu pada, cair dan gas. Masing-masing zat memiliki kesamaan dan
perbedaan. Untuk lebih jelasnya akan dibahas mengenai sifat zat di bawah ini. Sifat-sifat zat
ada 3 macam yaitu:
1. Zat padat
Ciri-ciri zat padat:

Bentuk zat tidak mudah berubah-ubah


Partikel zat padat tersusun teratur dan berdekata
Gaya antar partikel sangat kuat

1. Zat cair
Ciri-ciri zat cair:

Susunannya tidak teratur


Jarak antar partikel berjauhan
Gaya tarik antar partikel lemah
Dapat menyesuaikan bentuk wadah

1. Zat gas
Ciri-ciri gas:

Merupakan zat yang tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan


Partikel dapat bergerak bebas
Partikel gas akan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya
Gaya tarik menarik antar partikel lemah

PERUBAHAN WUJUD ZAT

diagram perubahan wujud


1. mencair atau melebur
Mencair atau meleleh adalah proses perubahan wujud suatu zat dari padat menjadi cair. Sebagai
contoh, lilin akan mencair atau meleleh ketika dibakar, es yang dibiarkan di udara terbuka akan
mencair.
2. membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai contoh,
pada suhu tertentu air dapat membeku menjadi es.
3. menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu
ketika suatu zat cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap
4. mengembun
Perubahan dari wujud gas menjadi wujud cair disebut mengembun. Contohnya: embun di pagi
hari terbentuk karena perubahan dari uap air di udara (wujud gas) menjadi air ( wujud cair)
didaun
5. menyublim
Perubahan dari wujud padat menjadi wujud gas ataupun sebaliknya disebut menyublim.
Contohnya : penguapan kapur barus dan penguapan pengharum ruangan, serta perubahan uap air
menjadi salju pada suhu yang sangat dingin.
Home Fisika , Materi Pelajaran Perpindahan Kalor (Konduksi, Konveksi, dan Radiasi)

Perpindahan Kalor (Konduksi, Konveksi, dan Radiasi)


Label: Fisika, Materi Pelajaran Diposkan oleh Memet Mulyadi Selasa, 05 Maret 2013
Perpindahan Kalor (Konduksi, Konveksi, dan Radiasi)~Planet Studi Sains (Plassa). Pernahkah
kalian menanak nasi? Menurut pendapatmu, peristiwa apa yang menyebabkan beras yang
bertekstur keras dapat berubah menjadi nasi yang lunakdan lembut? Tentu hal ini terjadi karena
adanya perpindahan kalor dari api kompor ke beras dan air yang berada dalam wadah pemasak
itu. Bagaimanakah cara kalor berpindah? Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
1. Konduksi
Proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian zat itu
disebut konduksi atau hantaran. Misalnya, salah satu ujung batang besi kita panaskan.
Akibatnya, ujung besi yang lain akan terasa panas.
Coba perhatikan gambar berikut:

Pada batang besi yang dipanaskan, kalor berpindah dari bagian yang panas ke bagian yang
dingin. Jadi, syarat terjadinya konduksi kalor pada suatu zat adalah adanya perbedaan suhu.
Berdasarkan kemampuan menghantarkan kalor, zat dapat dikelompokkan menjadi dua golongan,
yaitu konduktor dan isolator. Konduktor adalah zat yang mudah menghantarkan kalor
(penghantar yang baik). Isolator adalah zat yang sulit menghantarkan kalor (penghantar yang
buruk).
2. Konveksi
Proses perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian
yang dilaluinya disebut konveksi atau aliran. Konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
a. Konveksi pada Zat Cair
Syarat terjadinya konveksi padaz at cair adalah adanya pemanasan. Hal ini disebabkan partikelpartikel zat cair ikut berpindah tempat.
b. Konveksi pada Gas
Konveksi terjadi pula pada gas, misalnya udara. Seperti halnya pada air, rambatan (aliran) kalor
dalam gas (udara) terjadi dengan cara konveksi. Beberapa peristiwa yang terjadi akibat adanya
konveksi udara adalah sebagai berikut.
1) Adanya angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari. Pada siang hari, daratan lebih cepat
menjadi panas daripada lautan sehingga udara di daratan naik dan digantikan oleh udara dari
lautan.
2). Adanya angin darat, Angin darat terjadi pada malam hari. Pada malam hari, daratan lebih

cepat menjadi dingin daripada lautan. Dengan demikian, udara di atas lautan naik dan digantikan
oleh udara dari daratan.

3) Adanya sirkulasi udara pada ruang kamar di rurnah


4) Adanya cerobong asap pabrik.
3. Radiasi
Proses perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut radiasi atau pancaran. Kalor diradiasikan
dalam bentuk gelombang elektromagnetik, gelombang radio, atau gelombang cahaya. Misalnya,
radiasi panas dari api Apabila kita berdiam di dekat api unggun, kita merasa hangat. Kemudian,
jika kita memasang selembar tirai di antara api dan kita, radiasi kalor akan lerhalang oleh tirai
itu. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa:
Kalor dari api unggun atau matahari dapat dihalangi oleh tabir sehingga kalor tidak dapat
merambat. Ada beberapa benda yang dapat menyerap radiasi kalor atau menghalanginya. Alat
yang digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki adanya radiasi disebut termoskop, seperti
yang tampak pada gambar berikut:

Dari hasil penyelidikan dengan menggunakan termoskop, kita dapat mengetahui bahwa:
1) Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap atau permancar radiasi kalor yang baik.
2) Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap atau pemancar radiasi yang buiruk.
4. Mencegah Perpindahan Energi Kalor
Energi kalor dapat dicegah untuk berpindah dengan mengisolasi ruang tersebut. Misalnya, pada
penerapan beberapa peralatan rumah tangga, seperti termos dan setrika listrik.
a. Termos

Mengapa permukaan di dalam botol termos mengilap? Dindinnya berlapis dua ruang di antara
kedua dinding itu dihampakan. Dengm demikian, zat cair yang ada di dalamnya tetap panas
untuk waktu yang relatif lama. Termos dapat mencegah perpindahan kalor, baik
secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
b. Setrika Listrik

Mengapa pakaian yang disetrika menjadi halus atau tidak kusut? Di dalam setrika listrik terdapat
lamen dari bahan nikelin yang berbentuk kumparan. Kurnparan nikelin ini ditempatkan pada
dudukan besi. Ketika listrik mengalir, lamen setrika listrik menjadi panas. Panas ini
dikonduksikan pada dudukan besi dan akhirnya dikonduksikan pada pakaian yang disetrika.
Dengan demikian, setrika mengkonduksi kalor pada pakaian yang disetrika.
Read more: http://memetmulyadi.blogspot.com/2013/03/perpindahan-kalor-konduksi-konveksiradiasi.html#ixzz3IOrGIQEm

Pengertian Proses Adiabatik. Dalam fisika, proses adiabatik adalah sistem yang tidak
melakukan pertukaran panas dengan lingkungannya. Ini berarti ketika sistem melakukan usaha
apakah gerakan atau kerja mekanik itu idealnya tidak menjadikan lingkungan sekitarnya hangat
atau dingin. Untuk sistem yang melibatkan gas, proses adiabatik biasanya membutuhkan
perubahan tekanan untuk menggeser suhu tanpa mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Dalam
atmosfer bumi, massa udara akan menjalani ekspansi adiabatik dan mendingin, atau mereka akan
mengalami kompresi adiabatik, dan memanas. Insinyur telah merancang berbagai mesin dengan
proses yang setidaknya sebagian adiabatik.

Pengertian Proses Adiabatik


Sebuah proses adiabatik adalah proses termodinamika sistem tidak mendapatkan atau kehilangan
panas ke lingkungan sekitarnya. Sebuah proses termodinamika dapat dipahami sebagai
pengukuran perubahan energi dalam sebuah sistem, yang diambil dari keadaan awal ke keadaan
akhir. Dalam aplikasi termodinamika, sistem mungkin setiap ruang yang jelas dengan satu set
properti seragam, apakah planet, massa udara, mesin diesel, atau alam semesta. Sementara sistem
memiliki banyak sifat termodinamika, yang penting di sini adalah perubahan suhu, diukur
penambahan atau penurunan panas
Sebuah perubahan energi internal sistem akan terjadi setiap kali sistem yang melakukan usaha,
seperti ketika sebuah mesin pembakaran internal yang disebabkan oleh pergerakan bagianbagiannya. Dalam proses adiabatik dengan melibatkan gas atmosfer, seperti udara, kompresi gas
dalam sistem menyebabkan gas untuk melakukan pemanasan, sementara perluasan
mendinginkan itu. Beberapa mesin uap telah mengambil keuntungan dari proses ini untuk
meningkatkan tekanan dan dengan demikian suhu, dan dianggap mesin adiabatik. Para ilmuwan
mengklasifikasikan proses adiabatik dari mesin ke sistem cuaca adalah menurut apakah
mereka reversibel atau tidak suhu aslinya.
Dalam proses adiabatik, perubahan suhu akan terjadi hanya karena usaha yang melakukan, tapi
bukan karena kehilangan panas terhadap lingkungannya. Meningkatnya udara dingin tanpa
kehilangan panas ke massa udara disekitarnya. Mendingin karena tekanan atmosfer, yang
memampatkan dan memanaskan udara dekat dengan permukaan bumi, menurun sesuai dengan
ketinggian. Ketika tekanan pada gas berkurang, akan mengembang, dan hukum termodinamika
menganggap ekspansi menjadi usaha. Ketika massa udara mengembang dan melakukan kerja,
tidak kehilangan panas ke massa udara lain yang mungkin memiliki suhu yang sangat berbeda,
dan dengan demikian mengalami proses adiabatik.
Pengertian Kalorimeter | Apa itu kalorimeter? Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
menentukan energi yang menumpuk dengan cara mengukur perubahan suhu yang terjadi atau
perubahan efek termal lainnya. Sebuah kalorimeter adalah alat yang dipakai untuk percobaan
yang berhubungan dengan kalor. Kalorimeter didesain sedemikian sehingga perpidahan kalor ke
lingkungannya terjadi seminimum mungkin. Pada dasarnya sebuah kalorimeter terdiri dari dua
bejana yang terpisahkan oleh suatu ruang udara. Bejana disebelah dalam terbuat dari aluminium
mengkilat untuk mengurangi penyerapan kalor oleh dinding bejana. Tutup bejana terbuat dari

kayu yang merupakan penghantar yang buruk agar tidak banyak panas yang hilang. Kalorimeter
dapat digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat.

HUKUM HUKUM TERMODINAMIKA


1. Hukum Pertama Termodinamika
Pada dasarnya merupakan hukum konservasi energi, yaitu: energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan; energi hanya dapat diubah dari satubentuk menjadi bentuk yang lain.
Pengertian yang lebih hakiki tentang hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa jika satu
sistem mengalami serangkaian perubahan yang tidak terbatas kembali kekeadaan semula, maka total
perubahan energi adalah nol.
Hal ini menerangkan pada kita bahwa energi merupakan fungsi keadaan. (Hardjono Sastrohamidjojo
kimia dasar gajah mada university press) persamaannya dapat dinyatakan sebagai berikut:
E = q + w
E = perubahan energi internal.
q = panas (kalor)

Jika sistem menyerap panas, maka energi sistem bertambah (q>0)


Jika sistem melepas panas, maka energi sistem berkurang (q<0) >
w = kerja (usaha).
Jika sistem melakukan kerja, maka energi sistem berkurang (w<0)>0)
Jika E akhir awal sama, maka DE = 0
2. Hukum Kedua
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi.
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

S=Q/T
Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas.
3. Hukum KeTiga "Hukum Kenol"
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol.

Asas Black

Tahun 1799, Joseph Black, seorang ahli kimia berkebangsaan


Inggris melakukan penyelidikan tentang pelepasan dan

penerimaan kalor. Hasilnya adalah teori yang disebut Asas Black


yang berbunyi: "besarnya kalor yang dilepaskan oleh suatu
benda sama dengan besarnya kalor yang diterima oleh benda
lain."
Dirumuskan:
Qlepas = Qterima
m x c x t = m x c x t

Catatan:
Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda
tetapi tergantung pada sifat dan jenis benda tersebut.
Pada setiap penyelesaian soal Asas Black, lebih mudah jika
dibuat diagram alirnya
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu


Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor
laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada
dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor
uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

Konverensi Energi Listrik menjadi Energi Kalor


Asas Black merupakan penerapan dari hukun Kekekalan Energi,
yaitu jumlah seluruh energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi bida diubah atau dikonversi menjadi
bentuk energi yang lain.
Contoh: Dispenser dan Water Hitter
Hubungan konversi energi listrik menjadi energi kalor
dirumuskan:
W=Q
P x t = m x c x t
Keterangan:
W = energi listrik (joule)
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
P = daya listrik (watt)
t = selang waktu pemakaian listrik (sekon)

m = massa benda (kg)


c = kalor jenis zat (joule/kg C)
2.6 Manfaat di Bidang Perikanan
Menurut Wikipedia(2010) :
-

Teknik pendinginan untuk produksi hasil perikanan

Untuk pengasapan ikan

Sebagai bahan bakar solar cold strong pada kapal nelayan

2. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kalor Jenis


Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian dapat kita mendefinisikan kalor
sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
(Marthen, 2002).
Kalor jenis adalah sifat khas suatu benda atau zat yang menunjukkan kemampuannya
untuk menyerap kalor. Zat yang kalor jen isnya tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor
untuk kenaikan suhu yang rendah. Zat-zat seperti ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk
menyimpan energi termal.
(Kanginan, 2002).
Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
kg benda setinggi 1 Kelvin atau 1 derajad celcius.
(Marthen, 2002).
Kalor jenis adalah bilangan yang menujukkan berapa kalori panas yang diperlukan
untuk menaikkan suhu tip satu satuan massa zat dalam satu derajad.
(Irawati, 2008).
Kalor jenis suatu benda adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram
benda setinggi 1 derajad celcius. Atau dalam satuan Internasional sering juga orang
mendefinisikan kalor jenis menunjukkan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg
benda setinggi 1 Kelvin.
(Kamajaya, 2007).

2. Pengertian Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya
digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik
pencampuran dua zat di dalam suatu wadah
(Marthen, 2002).
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia
dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hokum Hess, perubahan entalpi
pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter
berlangsung secara adiabatic, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam
kalorimeter
(Petrucci, 1987).
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Telah kita ketahui bahwa termometer
memanfaatkan sifat termometrik zat untuk mengukur suhu. Sifat termometrik zat adalah sifat
fisis zat yang berubah jika dipanaskan, misalnya volume zat cair, panjang logam, hambatan
listrik seutas kawat platina, tekanan gas pada volume tetap, dan warna pijar kawat (filamen)
lampu
(Kanginan, 2002).

Suhu merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan panas dingin dari suatu benda.
Misalnya benda panas dikatakan memiliki suhu tinggi dan benda dingin dikatakan memiliki suhu
rendah. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer (Suwadi, 2008).

4. Prinsip Kerja Kalorimeter


Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu kalorimeter sebesar 1 0C pada air
dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri. Dalam roses ini berlaku asas Black, yaitu:
qlepas = qterima
qair panas = qair dingin + qkalorimeter

m1 C (Tp - Tc) = m2 c (Tc - Td) + (Tc - Td)


keterangan:
m1 = massa air panas
m2 = massa air dingin
c = kalor jenis air
C = kapasitas kalorimeter
Tp = suhu air panas
Tc = suhu air campuran
Td = suhu air dingin
(Petrucci, 1987).
Karena kalor jenis bernilai konstan pada suhu yang lebar, kalor jenis benda lain dapat
ditentukan dengan memanfaatkan fakta tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memanaskan benda tersebut sampai dengan suhu tertentu kemudian benda itu dicelupkan ke
dalam wadah yang suhu dan massanya diketahui. Setelah mencapai kesetimbangan termal,
suhu akhir sistem diukur. Jika seluruh sistem terisolasi dengan lingkungannya, panas yang
dilepaskan benda sama dengan panas yang diterima air dan wadahnya. Prosedur ini
dinamakan kalorimetri dan wadah yang terisolasi tersebut dinamakan kalorimeter. Kalorimeter
bekerja berdasarkan asas-asas Black.
(Ruwanto, 2007).

5. Timbangan Digital
Timbangan digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi
fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.
(Mansur, 2010).
Cara kerja timbangan digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya
timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).

Kita mengenal timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan
dengan timbangan jaman dulu yang masih menggunakan timbangan analog atau manual,
timbangan digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya timbangan digital lebih
akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital,
2010).

6. Manfaat di Bidang Perikanan


Menurut Metana (2010), manfaat kalor jenis di bidang perikanan adalah:
a. Teknik refrigerasi
Teknik pendinginan untuk produk hasil perikanan
b. Pemilihan logam untuk pembuatan kapal
c. Pengasapan ikan
Dalam bidang perikanan, kalor jenis bermanfaat pada proses pengeringan ikan.
Prosesnya melalui tahap penguapan air. Tahap ini dilakukan dengan cara menurunkan
kelembaban nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di sekeliling bahan, sehingga uap air
bahan lebih besar daripada tekanan uap air bahan ke udara. Faktor utama yang mempengaruhi
kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan adalah sifat fisik dan sifat kimia bahan. Sifat
fisik dan kimia bahan meliputi bentuk, ukuran, kalor jenis, komposisi dan kadar airnya
(Javanesa, 2010).

1. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilaksanakan, dapat disimpulkan:
a. Kalor jenis adalah bilangan yang menunjukkan berapa kalori yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram benda.

b. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada
reaksi kimia dalam sistem larutan.
c. Termometer adalah suatu benda yang memiliki suhu sehingga setiap suhu dapat
dinyatakan dalam suatu bilangan tertentu.
d. Timbangan digital adalah suatu alat yang digunakan untuk menimbang alat dan bahan
dengan ketelitian 10-2 gram
e. Kalor jenis dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Cg = A (T3- T2)B T1- T3+ k ( T3- T2 )
f.

Kalor jenis alumunium yang dihasilkan adalah 0,536 kal/gr0C.

g. Kalor jenis kaca yang dihasilkan adalah 1,3 kal/gr0C.

2. Saran
Dari praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis disarankan agar praktikan sebelum
praktikum sebaiknya memahami konsep terlebih dahulu sehingga praktikum dapat berjalan
dengan lancar, dan untuk asisten praktikum hendaknya mendampingi praktikan selama
berlangsungnya praktikum.

Daftar Pustaka
Helman. 1991. Fisika Umum. Jakarta: Erlangga

Irawati, Ani. 2008. Fisika. Surabaya: Cipta Sikan Kentjana

Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Grafindo

Javanesa, Putra. 2010. Kalor Jenis. http://triosetyawan.blogspot.com/2010/kalor-jenis.htm


diakses pada hari Minggu, tanggal 17 Oktober 2010, pukul 11.00 WIB

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika. Jakarta: Erlangga

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta:
Erlangga

Susilo. 2010. Termodinamika. Malang: Universitas Brawijaya

Sutrisno. Fisika Dasar Listrik: Magnet dan Termodinamika. Bandung: ITB

Suwadi. 2008. Fisika. Surabaya: Cipta Sikan Kentjana

Wikipedia. 2010. http://id.wikipedia.com/termometer diakses pada hari Kamis, tanggal 14


Oktober 2010, pukul 10.00 WIB

Zemansky, Mark W. 1962. Fisika Untuk Universitas 2. Jakarta: Yayasan Dana Buku Indonesia

Anda mungkin juga menyukai