SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Dewi Hertanti
NIM 3351401077
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari : Sabtu
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Sabtu
Penguji I
Mengetahui :
Drs. Sunardi, MM
NIP. 130367998
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Dewi Hertanti
NIM. 3351401077
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
…..dan diatas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha
Mengetahui (Q.S. Yusuf : 76)
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya…(Q.S. Al-Baqarah : 286)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini,
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ari Tri Sugito, S.H, M.M, Rektor Universitas Negeri Semarang
5. Drs. Agus Wahyudin, M.Si dan Drs. Subowo, M.Si, selaku dosen
6. Mohammad Khafid, S.Pd, M.Si selaku dosen penguji atas saran dan
masukannya
vi
7. Seluruh dosen di Jurusan Ekonomi FIS Universitas Negeri Semarang yang
10. Seluruh pihak yang tidak bisa disebut satu per satu, terima kasih.
Amin.
Penulis
vii
SARI
viii
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii
PERNYATAN ................................................................................................... iv
SARI.................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.1.4 Faktor-faktor Fundamental ........................................................... 21
x
4.3 Hasil Analisis Data
4.4 Pembahasan........................................................................................... 69
5.3 Saran...................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Data Variabel Y, X1, X2,, X3, X4, X5 Tahun 2002 dan 2003
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Semakin maju pasar modal, semakin ketat regulasi yang diberlakukan. Pada
Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang masih berada pada tahap emerging market,
Menurut Suta (2000: 94), pasar modal yang fair, teratur dan efisien
terhadap praktik bisnis yang tidak sehat, tidak jujur dan bentuk-bentuk
Lebih lanjut Suta (2000: 115) mengatakan bahwa pemerintah (dalam hal
ini Bapepam) tidak menjamin atas kebenaran isi laporan tahunan (prospektus)
bagi para pebisnis membuat isu ini semakin relevan untuk dikaji. Nilai
ekonomi.
dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah
oleh peraturan yang berlaku dimana pada tingkat ini investor dapat
penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang
yang tepat mengenai informasi yang penting bagi para investor dan pihak
Dalam Surat Edaran tersebut total item pengungkapan wajib oleh perusahaan
Menurut Suta (2000:93) perbedaan ekspektasi itu antara lain : (a) investor
memberi informasi secara garis besar saja. Ekspektasi ini juga tercermin
dalam hasil survey yang dilakukan Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 1997
diwakili oleh manejer investasi. Hasil survey tersebut adalah bahwa laporan
faktor yang bersifat kualitatif berupa tipe industri, tipe auditor dan status
masa krisis (1994) dengan sampel penelitian seluruh industri yang terdaftar di
BEJ. Variabel penelitian yang digunakan adalah total aktiva, total penjualan
rentabilitas ekonomi, profit margin, rasio likuiditas, dan tipe industri, dimana
7
wajib laporan tahunan yaitu : total aktiva, rasio leverage dan rasio likuiditas.
keuangan seperti current ratio, debt to total assets dan firm size menunjukkan
semakin tinggi rasio hutang terhadap total aktiva, maka semakin luas pula
perusahaan, net profit margin, dan Kantor Akuntan Publik. Faktor yang
sukarela.
dan common stock ratio. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bukti empiris
bahwa secara parsial dan secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
pengungkapan perusahaan.
terdaftar di BEJ pada tahun 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
perusahaan manufaktur masih sekitar 64,01%. Padahal salah satu tolak ukur
adalah:
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta baik secara parsial maupun simultan
1. Manfaat Teoritis
manufaktur.
2. Manfaat Praktis
a. BAPEPAM
efisien
b. Investor
c. Emiten
BAB II
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
lalu, akan tetapi nilai riil dari laporan keuangan adalah fakta bahwa
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, serta
laporan laba ditahan, laporan sumber dan penggunaan dana serta laporan
depan.
keuangan, yaitu:
(b) Relevan
(c ) Andal
representation).
informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas suatu unit
tersebut
diakui dan yang belum diakui bagi investor dan kreditor dalam
di masa mendatang
negara yang satu dengan negara yang lain. Negara maju dengan
bisnis manajemen.
di negara bersangkutan.
indeks Wallace.
21
n
Rumus indeks Wallace : x 100% (Nugraheni, 2002:80)
k
tersebut.
tersebut.
kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Definisi ini senada dengan
diperoleh pandangan tentang keadaan solvabilitas kas pada saat ini dan
akan datang.
yang segera jatuh tempo, pajak yang belum dibayar (accued) dan
lancarnya.
Aktiva lancar
Rasio lancar =
Hutang lancar
hutangnya.
kecil.
lebih besar.
26
resiko.
aktivanya.
Total hutang
DTA = x 100%
Total aktiva
Total hutang
DER =
Ekuitas pemegang saham
arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio hutang terhadap ekuitas
yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan arus kas yang kurang
memperoleh laba.
laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA juga sering
dikuasai oleh founder dan 30% sisanya dimiliki oleh publik. Perbedaan
kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total
informasi yang lebih luas dari pada perusahaan yang memiliki kondisi
perusahaan semakin besar pula agency cost atau dengan kata lain, untuk
memperoleh laba yang tinggi. Pada kondisi seperti ini perusahaan akan
diberikan.
dengan leverage yang tinggi lebih dipercaya oleh para kreditur dan
secara berlebih.
karena itu perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan lebih berani
laporan keuangan.
Keuangan
perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat
lengkap.
bertanggungjawab.
Keuangan
besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk
banyak aktivitas banyak pula biaya yang dikeluarkan. Singhvi dan Desai
laporan keuangan.
40
Perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ
Laporan tahunan
(annual report)
Rasio likuiditas
Rasio leverage
Kelengkapan
Rasio pengungkapan
profitabilitas laporan keuangan
Porsi saham
publik
SE Bapepam
Ukuran No.02/PM/2002
perusahaan
leverage, rasio profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan secara
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai berikut :
(dua) tahun, yaitu tahun 2002-2003. Oleh karena itu, total sampel sebanyak 70
Jakarta. Penelitian ini termasuk gabungan antara penelitian time series dan
cross section.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan
n
Rumus indeks Wallace = x 100% (Nugraheni dkk, 2002:80)
k
Aktiva lancar
Rasio lancar =
Hutang lancar
Total hutang
DER =
Ekuitas pemegang saham
membagi laba bersih setelah pajak (earning after tax) dengan modal
sendiri.
4. Porsi saham publik, yang diukur dengan rasio antara jumlah saham
leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran
tahapan yaitu : uji normalitas data, analisis regresi berganda, uji hipotesis, dan
- Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) < Ztabel (1,96), atau angka signifikan >
- Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) > Ztabel (1,96), atau angka signifikan <
normal
- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
normalitas
Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal
α : intersept
X1 : rasio likuiditas
X2 : rasio leverage
X3 : rasio profitabilitas
X5 : ukuran perusahaan
ε : error term
yang terdapat pada tabel Analysis of Variance. Nilai Fhitung dapat juga
R 2 / (k − 1)
dicari dengan rumus : Fhitung =
( )
1 − R 2 / (n − k )
termasuk intersep.
variabel dependen.
Koefisien regresi(βi )
t hitung =
Standart deviasi(βi )
1. Multikolinearitas
- Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan
- Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan
tersebut
2. Heteroskedastisitas
model regresi yang tidak sama (konstan). Pada suatu model regresi
dalam suatu model regresi adalah dengan melihat grafik plot antara
sebagai berikut :
terjadi heterokedastisitas
- Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas
heterokedastisitas
3. Autokorelasi
populasinya.
51
- Bila nilai Dw terletak antara batas atas atau Upper Bound (du)
- Bila nilai Dw lebih rendah dari batas bawah atau Lower Bound
- Bila nilai Dw terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl),
BAB IV
sumberdaya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Oleh karena
a. Industri semen
b. Industri keramik
c. Industri porselen
d. Industri kaca
e. Industri kimia
f. Industri kimia
53
f. Industri kabel
b. Industri rokok
c. Industri farmasi
d. Industri kosmetika
yaitu tahun 2002 dan 2003. Sehingga total sampel sebesar 70 laporan
tahun 2002-2003 adalah PT Tira Austenite Tbk dengan nilai sebesar 0.62
kali. Likuiditas yang paling tinggi (maksimum) adalah 9,82 kali diperoleh PT
Mayora Indah Tbk. Nilai rata-rata rasio likuiditas adalah sebesar 2,5136
56
5,69 (diperoleh PT Budi Acid Jaya Tbk). Nilai rata-rata leverage perusahaan
Porsi saham publik yang diukur dengan membagi jumlah saham yang
dengan porsi saham publik yang paling sedikit periode tahun 2002-2003
adalah PT Tira Austenite Tbk sebesar 1,83%. Sedangkan nilai paling tinggi
24,5751%.
nilai ukuran perusahaan yang paling besar dimiliki PT Astra International Tbk
atau tidak.normal.
Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
,8
Expected Cum Prob
,5
,3
0,0
0,0 ,3 ,5 ,8 1,0
berikut :
59
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 60,030 2,035 29,501 ,000
X1 -1,137 ,374 -,269 -3,037 ,003
X2 1,322 ,547 ,215 2,415 ,019
X3 -,022 ,054 -,040 -,405 ,687
X4 ,157 ,047 ,309 3,343 ,001
X5 6,500E-07 ,000 ,389 3,777 ,000
a Dependent Variable: Y1
Sumber : Data diolah
60,030.
sebesar 0,00000065.
keuangan)
dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 2327,011 5 465,402 14,909 ,000(a)
Residual 1997,818 64 31,216
Total 4324,829 69
a Predictors: (Constant), X5, X2, X1, X4, X3
b Dependent Variable: Y1
Sumber : Data diolah
Ftabel dengan jumlah sampel (n) = 70; jumlah variabel (k) = 6; taraf
5%).
Uji satu sisi juga lebih sering digunakan. Dalam penelitian ini
Nilai ttabel dengan jumlah sampel (n) = 70; jumlah variabel (k)
laporan keuangan
SPSS versi 11.5 for windows dapat diketahui bahwa nilai thitung
adanya nilai negatif) dan nilai signifikansi sebesar 0,003 < taraf
laporan keuangan
SPSS versi 11.5 for windows dapat diketahui bahwa nilai thitung
(2,415) > ttabel (1,67) dan nilai signifikansi sebesar 0,019 < taraf
laporan keuangan
SPSS versi 11.5 for windows dapat diketahui bahwa nilai thitung
adanya nilai negatif) dan nilai signifikansi sebesar 0,687 > taraf
keuangan.
SPSS versi 11.5 for windows dapat diketahui bahwa nilai thitung
65
(3,343) > ttabel (1,67) dan nilai signifikansi sebesar 0,001 < taraf
SPSS versi 11.5 for windows dapat diketahui bahwa nilai thitung
(3,777) > ttabel (1,67) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf
1. Uji Multikolinearitas
dalam model regresi. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya
tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat diartikan bahwa tidak
jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi
multikolinearitas.
ini :
variabel independen > 0,10 dan begitu juga dengan nilai VIFnya
2. Uji Heterokedastisitas
heterokedastisitas.
(SRESID). Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di
heterokedastisitas.
-1
-2
-3 -2 -1 0 1 2
3. Uji Autokorelasi
(Dw). Bila nilai Dw terletak antara batas atas atau Upper Bound (du)
sebagai berikut :
Model Summary(b)
Model Durbin-Watson
1 1,896
a Predictors: (Constant), X5, X2, X1, X4, X3
b Dependent Variable: Y1
nol.
4.4 Pembahasan
rata-rata 64,0124%. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua informasi yang
disyaratkan dalam peraturan Bapepam yaitu Surat Edaran Ketua Bapepam No.
pemakainya.
item pada komponen neraca yaitu : wesel tagih, wesel bayar, kewajiban lancar
laporan laba rugi yang paling sedikit diungkap oleh perusahaan adalah item
laba (rugi) per saham dilusian, sedangkan pada laporan perubahan modal
adalah item setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian
beserta jumlahnya yang diakui secara langsung dalam ekuitas. Hal tersebut
70
0,000. Hasil ini memberikan dasar bagi penarikan simpulan bahwa Hipotesis
keuangan.
(1996), Ainun Na’im dan Fuad Rahman (2000), Yuniati Gunawan (2000),
Ditunjukkan dengan nilai thitung (-3,037) > ttabel (-1,67) dengan tingkat α = 5%
71
pada signifikansi 0,003 < 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan yang
memiliki rasio likuiditas paling rendah yaitu 0,62 dengan tingkat kelengkapan
64,01%). Dalam kondisi seperti ini likuiditas dapat dipandang sebagai ukuran
keuangan, dengan nilai thitung (2,415) > ttabel (1,67) dengan tingkat α = 5% pada
dengan leverage yang tinggi akan lebih banyak mempunyai kesempatan untuk
perusahaan dengan leverage yang tinggi karena akan meningkatkan laba yang
72
krediturnya.
(1996), Ainun Na’im dan Fuad Rahman (2000), Binsar H. Simanjuntak dan
Lusy Widiastuti (2004). Tetapi tidak konsisiten dengan hasil penelitan Fitriani
Pada varabel profitabilitas (X3) diperoleh hasil bahwa variabel ini tidak
dengan nilai thitung (-0,405) < ttabel (-1,67) dengan tingkat α = 5% pada
signifikansi 0,689 > 0,05. Hasil ini tidak sesuai dengan yang diprediksikan
ini menjadi tidak dapat diterapkan pada data dengan karakteristik variabel
tersebut diatas.
dan B. Linggar Yekti Nugraheni dkk (2002). Namun hasil penelitian ini tidak
Widiastuti (2004).
Pada variabel porsi saham publik (X4) diperoleh hasil bahwa variabel ini
dengan nilai thitung (3,343) > ttabel (1,67) dengan tingkat α = 5% pada
signifikansi 0,001 < 0,05. Semakin besar porsi saham yang dimiliki oleh
keuangan yang dituntut oleh para investornya sehingga akan semakin tinggi
laporan keuangan, dengan nilai thitung (3,777) > ttabel (1,67) dengan tingkat α =
5% pada signifikansi 0,00 < 0,05. Semakin besar ukuran perusahaan maka
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
BAB V
5.1 Simpulan
sebagai berikut :
76
item tersebut.
5.3 Saran
adalah :
pemakainya.
77
Chariri, Anis dan Iman Ghozali.2003. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Semarang:
Universitas Diponegoro
Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 2001. Perangkat dan Teknis Analisis
Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta:PT Bursa Efek Jakarta.
Suta, I Putu Gede Ary. 2000. Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta : Yayasan
SAD Satria Bakti.
A. Neraca
1. Aktiva
a. Aktiva lancar, meliputi :
1). Kas dan setara kas
2). Investasi jangka pendek
3). Wesel tagih
4). Piutang usaha
5). Piutang lain-lain
6). Persediaan
7). Pajak dibayar dimuka
8). Biaya dibayar dimuka
9). Aktiva lancar lain-lain
b. Aktiva tidak lancar, meliputi :
1). Piutang hubungan istimewa
2). Aktiva pajak tangguhan
3). Investasi pada perusahaan asosiasi
4). Investasi jangka panjang lain
5). Aktiva tetap
6). Aktiva tak berwujud
7). Aktiva lain-lain
2. Kewajiban
a. Kewajiban lancar, meliputi :
1). Pinjaman jangka pendek
2). Wesel bayar
3). Hutang usaha
4). Hutang pajak
5). Beban yang masih harus dibayar
6). Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
7). Kewajiban lancar lain-lain
b. Kewajiban tidak lancar, meliputi :
1). Hutang hubungan istimewa
2). Kewajiban pajak tangguhan
3). Pinjaman jangka panjang
4). Hutang sewa guna usaha
5). Hutang obligasi
6). Kewajiban tidak lancar lainnya
7). Hutang Subordinasi
8). Obligasi konversi
3. Ekuitas
a. Modal saham
b. Tambahan modal setor
c. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
d. Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
e. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk
dijual
f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
g. Opsi saham
h. Saldo laba
i. Modal saham diperoleh kembali
B. Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan usaha
2. Beban pokok penjualan
3. Laba (rugi) kotor
4. Beban usaha
5. Laba (rugi) usaha
6. Penghasilan (beban) lain-lain
7. Bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi
8. Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
9. Beban (penghasilan) pajak
10. Laba (rugi) dari aktivitas normal
11. Pos luar biasa
12. Laba (rugi) bersih
13. Laba (rugi) per saham dasar
14. Laba (rugi) per saham dilusian
C. Laporan Perubahan Modal
1. Laba atau rugi bersih periode bersangkutan
2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang diakui secara langsung dalam ekuitas
3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas
kesalahan mendasar
4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain
berupa penyetoran modal saham dan pembagian deviden
5. Saldo laba atau rugi pada awal dan akhir periode, yang dibagi dalam :
yang telah ditentukan penggunaanya dan yang belum ditentukan
pengunaaannya
6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dalam masing-masing jenis modal
ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos
ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang menggunakan secara
terpisah setiap perubahan
D. Laporan Arus Kas
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dari pendanaan
E. Catatan atas Laporan Keuangan
1. Gambaran umum perusahaaan
2. Penawaran umum efek perusahaan
3. Karyawan direksi dan dewan komisaris
4. Ikhtisar kebijakan akuntansi
5. Pengungkapan atas pos-pos laporan keuangan dan pengungkapan lainnya
Model Summary(b)
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Watson
1 ,734(a) ,538 ,502 5,58712 ,538 14,909 5 64 ,000 1,896
a Predictors: (Constant), X5, X2, X1, X4, X3
b Dependent Variable: Y1
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
2327,011 5 465,402 14,909 ,000(a)
n
Residual 1997,818 64 31,216
Total 4324,829 69
a Predictors: (Constant), X5, X2, X1, X4, X3
b Dependent Variable: Y1
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig. 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Toleran
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part ce VIF
1 (Constan
60,030 2,035 29,501 ,000 55,965 64,095
t)
X1 -1,137 ,374 -,269 -3,037 ,003 -1,885 -,389 -,410 -,355 -,258 ,922 1,085
X2 1,322 ,547 ,215 2,415 ,019 ,228 2,415 ,350 ,289 ,205 ,906 1,104
X3 -,022 ,054 -,040 -,405 ,687 -,131 ,087 ,169 -,051 -,034 ,752 1,330
X4 ,157 ,047 ,309 3,343 ,001 ,063 ,252 ,489 ,386 ,284 ,848 1,180
X5 6,500E-07 ,000 ,389 3,777 ,000 ,000 ,000 ,536 ,427 ,321 ,682 1,467
a Dependent Variable: Y1