Anda di halaman 1dari 17

SGD

BLOK SPESIAL SENSE II


Skenario 4

DESI NURSOBIYA
121001427

SKENARIO 4
Seorang anak perempuan Nn, usia 7 tahun, BB: 26 kg, dibawa ibunya
berobat ke klinik kulit dengan keluhan bercak putih pada wajah, gatalgatal dan kulit menebal dikedua lipat siku dan lipat lutut. Dari
alloanamnese (ibu os) timbul bercak putih di wajah +/-3 minggu, gatalgatal timbul pertamakali dilipat siku terutama pada malam hari,
kemudian menyebar kelipat lutut kiri dan kanan, keadaan ini sudah
dialami Nn +/-2 minggu. Sebelumnya Nn sudah sering mengalami
keluhan yang sama dan sudah pernah dibawa berobat ke puskesmas,
namun penyakit tidak pernah tuntas(keluhan berkurang tetapi kambuh
kembali), hal ini sudah dialami Nn +/-1 tahun.
Status dermatologi: Makula hipopigmentasi di regio facialis, papul
eritema yang disertai likenifikasi, hiperpigmentasi dan sedikit skuama
diatasnya pada kedua fossa cubiti dan fossa poplitea, xerosis(+).
RPT: (-)
RPK: bersin-bersin pada pagi hari(+)pada ayah Nn

TERMINOLOGI
Makula hipopigmentasi: kelainan kulit berupa

bercak putih
Likenifikasi: penebalan kulit sehingga garis-garis
lipatan kulit tampak lebih jelas
Xerosis: kekeringan pada kulit
Fossa poplitea: lipatan pada siku dan lutut

IDENTIFIKASI MASALAH
Mengapa Os mengalami keluhan bercak putih pada
wajah, gatal-gatal dan kulit menebal dikedua lipat
siku dan lutut?
Jb: - bercak putih:
1.

MIND MAPP

LEARNING OBJECT
Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan:
1. Defenisi Dermatitis Atopik(DA)
2. Epidemiologi & hubingan atopi pada DA anak dengan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

orang tua
Etiopatogenesis & faktor pemicu dari DA
Manifestasi klinis DA
Diagnosis banding DA
Diagnosis DA
Pemeriksaan penunjang DA
Penatalaksanaan DA
Komplikasi DA
Prognosis DA

DERMATITIS ATOPIK (DA)

DEFINISI
Dermatitis atopik (DA) adalah
suatu inflamasi kronis epidermis dan dermis yang
gatal. Sering sehubungan dengan orang-orang atau
keluarga yg mempunyai riwayat asma, rhinitis
alergika, konjungtivitas dan atopik eksema (atopi).

ETIOPATOGENESIS
Atopi bersifat konstitusionil dan familier. Alergen dalam D.A
ini yaitu glikoprotein yang memasuki tubuh melalui
pernafasan, inhalan (alergen), misal house dust mite.

Penderita D.A menghasilkan antibodi yg disebut IgE


Konsentrasi IgE pada orang normal 300 ug/cc, sedangkan pada

pasien D.A meningkat 2-10 kali lipat.


Jika alergen memasuki tubuh seseorang yang secara konstitusi peka

terhadap alergen ini alergen akan difagositosis oleh makrofag dan


berkontak dengan sel plasma sel plasma akan dirangsang
membentuk IgE.
IgE ini akan melekat dengan sel-sel jaringan misalnya sel mast dan

sel basofil kondisi ini disebut sensitisasi secara atopik.

Jika pasien ini dimasuki oleh alergen yg sama alergen

akan bereaksi dan reagin-reagin yg terikat pada sel


jaringan proses degranulasi bebasnya mediatormediator seperti histamin, bradikinin,dll.
Histamin menyebabkan kontraksi dari otot2 polos dan

peningkatan permeabilitas pembuluh darah gejala


urtikaria, asma, dan hay fever .

Histamin yg bebas dapat menyebabkan pruritus, garukan pada kulit

lama : likenifikasi
Efek farmakologis mediator-mediator ini akan mempengaruhi target

organ. Dimana reaksi antigen, antibodi terjadi, misalnya jika target


organ pada:
a. Respiratorius asma bronchial,
rhinitis alergika
b. Pembuluh darah hipotensi/ shock
c. Digestivus
diare, sakit perut
d. Kulit
dermatitis

MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis Da tergantung dari pada umur penderita.
1. Fase Infantil ( 2 bulan- 2 tahun)
Lokalisasi : kulit kepala, muka,leher
Ruam : berbatas jelas, erosive, exudatif,
simetris.
2. Fase Anak ( 2-12 thn)
Ruam : mikro papul, pada pergelangan kaki.
3. Fase Dewasa
Predileksi : siku dan lutut, tengkuk
Ruam : likenifikasi, kulit kering
warna kulit :coklat keabu-abuan

DIAGNOSIS
Ada beberapa kriteria diagnosis DA:
1. Kriteria mayor:
Pruritus (gatal)
Ada riwayat atopi individu atau keluarga
Morfologi sesuai umur dan lesi yang khas
2. Kriteria minor:
Hipopigmentasi daerah periorbita
Xerosis
Gatal bila berkeringat
Peningkatan IgE serum
Kemudahan mendapat infeksi stafilokokkus
Kerontokan pada bagian alis lateral

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Dermatografisme putih(penggoresan)
- Percobaan asetilkolin (injeksi intracutan, solusio asetilkolin 1/5000)
- Percobaan histamin hostat, diinjeksikan pada lesi
- Pemeriksaan lab : - Darah: Hb, leukosit,trombosit,elektrolit,protein

total,albumin,globulin
- Urin

PENATALAKSANAAN
- Hindari bahan penyebab
- Terapi topikal

1. Hidrasi kulit: Lukewarm soaking baths minimal 20 menit


dilanjutkan dengan occlusive emollient (untuk menahan kelembaban
kulit)
2. Steroid topikal: - fluticasone 0,05% 2x/minggu
3. Inhibitor kalsineurin topikal: -Takrolimus 0,03% (pada anak >2 th)
- Takrolimus 0,01% (dewasa)

KOMPLIKASI
Dermatitis atopik dapat menyebabkan komplikasi sbb:
1. Infeksi saluran nafas atas (ISPA)
2. Infeksi bakteri,virus,jamur sekunder pada kulit(impetigo, folikulitis,
abses, herpes)

Anda mungkin juga menyukai