Mengetahui
Dosen Pembimbing
Akademi Kebidanan Widyagama Husada
Malang
( Herwin )
( Sulistiyah, S. Sit )
KATA PENGANTAR
Juni 2006
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan
dan bidan lain yang berkaitan agar mampu mencapai sehat sejahtera.
(Effendi: 1998)
Mengenai asuhan kebidanan kelaurga ini disesuaikan dengan
jangkauan kemampuan penyusun agar dalam pelaksanaannya dapat
memberikan bantuan terutama dibahas pada laporan ini adalah tentang
kesehatan ibu dan anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa
terjun ke masyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah
kesehatan khususnya dalam keluarga, membantu mengatasi masalah tersebut
bersama-sama masyarakat (keluarga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang
akan muncul dalam masa hamil, bersalin, nifas, serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penyusunan akan memberikan asuhan kebidanan
pada keluarga S yang mengalami masalah kesehatan mengenai ASI
Eksklusif.
B. Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
kebidanan keluarga dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata dalam
memberikan asuhan kebidanan keluarga.
2.1.2 Tujuan khusus
1. Dapat melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
B. Konsep Teori ASI Eksklusif
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
2.2.2
Matrilineal
Adalah keluarga sedarah dalam beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
2.2.3
Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
2.2.4
Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
2.2.5
Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri
Ada Keterbatasan
Yaitu setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
3.
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Pengertian
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir
sampai umur 4 atau 6 bulan dengan kriteria yang segera yaitu segera
setelah dilahirkan, tidak dapat menggunakan makanan pengganti ASI pada
awal penyusunan dan hanya minum ASI sampai bayi berusia 4-6 bulan
tanpa makanan tambahan (susu formula, air teh, madu, air putih) atau
tanpa makanan padat seperti pisang, nasi yang dilembutkan, biscuit, bubur
nasi tim, dan sebagainya.
Bayi umur 0 sampai 4 atau 6 bulan hanya diberikan ASI saja karena
kemampuan usus atau pencernaan bayi masih terbatas. Akibatnya makanan
atau minuman selain ASI belum dapat dicerna dengan baik. Dan makanan
selain ASI dapat menyebabkan diare dan alergi (tidak tahan).
ASI Eksklusif yang keluar pada hari-hari pertama (1-5 hari) disebut
Colostrum. Cairan yang lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan ini
mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut :
a. Mengandung banyak zat antibodi yang melindungi bayi dari infeksi
b. Mengandung banyak protein yang sebagian besar berupa globulin,
mineral, dan vitamin
c. Kandungan lemak dan gulanya rendah sehingga mudah diserap oleh
usus bayi
2.2.3
antara
ibu
dan
anak
yang
akan
menumbuhjan
b. Bagi Ibu
Membantu mempecepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan
mengurangi perdarahan setelah persalinan. Ini karena isapan bayi
pada payudara yang dilanjutkan melalui saraf kekelenjar hipofisis
di otak yang mengeluarkan hormon oksitosin
Pemberian ASI mudah karena tersedia dalam keadaan segar dengan
suhu yang sesuai sehingga bisa langsung diberikan dan selalu siap
jika diperlukan pada malam hari.
Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu biaya
Mengurangi biaya perawatan sakit karena bayi yang minum ASI
tidak mudah terkena infeksi
Memberikan rasa puas dan banga pada ibu yang berhenti menyusu
akan menggelitik perasaan ibu dalam memperkuat ikatan batin
antara ibu dan bayi
Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian
keganasan kanker atau carsinoma payudara dan ovarium atau
kandung telur.
Pemberian
ASI
secara
eksklusif
dapat
berfungsi
sebagai
2.2.4
2.2.5
2.2.6
e. Zat Besi
Jumlah zat besi dalam ASI termasuk sedikit, tetapi mudah diserap, bayi
dilahirkan dengan persediaan zat besi, selain itu ditambah juga dengan
zat besi yang berasal dari pemecahan sel darah merah yang dapat
digunakan kembali. Persediaan besi ini jika ditambah dengan zat besi
dalam ASI akan mencukupi kebutuhan bayi saat usia 6 bulan dengan
menyusu ASI bayi akan kekurangan zat besi
f. Zeng
Seng diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan imunitas
selain itu juga diperlukan untuk mencegah penyakit Dermatitis Enfuro
patika, yaitu penyakit kulit dan pencernaan yang fatal bagi seseorang.
Bayi yang mendapat ASI tidak menderita penyakit ini, pada bayi yang
mendapat ASI dari ibu yang sehat sampai umur 6 bulan tidak
mendapat gejala defisiensi lain sehingga dapat dikatakan dalam ASI
cukup terdapat elemen oleh pertumbuhan.
g. Vitamin
ASI yang berasal dari ibu dengan pola makan yang memadai cukup
mengandung vitamin yang diperlukan bayi, kandungan vitamin E
dalam ASI terutama dalam kolostrum tergolong tinggi.
2.2.7
- Hidrat arang
- Lemak
B. Faktor Anti Virus
- Ig A
- Ig M, Ig G
- Lemak (Asam tak jenuh dan mono Gliserida)
- Makromolekul non Imunoglobulin
- Alfa 2 makroglobulin
- Ribuno klease
- Inhibitor hemaglutinin
- Sel-sel ASI
C. Faktor Anti Paradin
- Ig A Sekreton
- Lemak (bebas)
2.2.8
2.2.9
BAB III
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
A. PENGKAJIAN
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Kepala keluarga
Nama
: Tn. Kasmanu
Jenis kelamin
: laki-laki
Umur
: 33 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Swasta/karyawan pabrik
Nama
Mimin E
Aditya
Vivin
Ningsih
Umur
29 th
2 th
2 bln
35 th
Sex
P
L
P
L
Agama
Islam
Islam
Islam
Islam
Hub.
Istri
Anak
Anak
PRT
Pend
SD
Belum sekolah
Belum sekolah
SD
Pekerjaan
Swasta
Tidak bekerja
Tidak bekerja
PRT
c. Genogram / Silsilah
60
35
61
5
7
32
2
9
26
Keterangan :
: Laki-laki
33
5
5
2
9
26
: Perempuan
.................. : Keluargayang dibina dan tingga dalam satu rumah
__________ : ada hubungan kelaurga
: anggota kelaurga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan
adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan
istri, dan anggota keluarga lainya
e. Hubungan dalam keluarga
Huungan antara anggota kelaurga cukup baik, meskipun kadang terjadi
percecokan antara anggota keluarga hal tersebut tidak pernah berlarutlarut lama. Dalam hal mengasuh anak lebih banyak dilakukan oleh
istri, namun suami pun ikut serta dalam mengasuh anak.
f. Kebutuhan dalam sehari-hari
1) Kebutuhan nutrisi
Pengadaan makanan dalam kelaurga sehari-hari dengan memasak
sendiri. Mengenai kompisisnya sayur mayur, nasi, tahu, tempe,
ikan dan krupuk.
Setiap anggota keluarga mempunyai frekuensi makan tidak sama.
Ibu dan bapak bisa makan 3x sehari. Namun Aditya yang masih
berusia 2 tahun lebih dari itu. Frekuensi makan dapat lebih dari 3 x
sehari.Sedangkan Vivin yang berusia 2 bulan diberikan ASI sesuka
hatinya. Namun juga diberi pisang kerik setiap pagi saat usia ini.
2) Kebutuhan eliminasi
Pola BAB masing-masing anggota kelaurga sama yaitu 1-2 x
sehari, kecauli pada Vivin yang usianya 2 bulan BAB 2-3 x sehari,
warna kuning konsistensi lembek. BAK anak 10-12 x sehari
sedangkan anggota kelaurga yang lain BAK 6 - 7 x sehari
3) Kebutuhan olahraga
Ruang TV
dan rumah
Denah
Ruang Keluarga
Kamar
Tidur III
S
T
U
Kamar
Tidur II
Kamar
mandi
Keterangan
Luas banguna 90 m2
Ukuran ruangan
Ruang tamu
Kamar tidur I
Kamar Mandi
2) Jenis bangunan
4. Psikologis
1) Situasi emosional
Suami dan istri suka bergaurau dan bercengkerama, suasana rumah
sangat harmonis.
2) Konsep diri
a. Harga diri
Ibu mengatakan baik suami maupun istri sama-sama bekerja,
sehingga suami istri saling menghargai tidak ada yang berkuasa
penuh pada sebuah keluarga suami dan istri menganggap ningsih
seperti keluarganya sendiri, bukan pembantu.
b. Identitas diri
Tidak ada gangguan mengenai identitas diri dalam keluarga karena
setiap anggota keluarga saling menghargai dan menjalankan
fungsinya
masing-masing.
Istri
sangat
menghormati
dan
: 4,2 kg
- Tinggi badan : 55 cm
Perkembangan bayi Vivin usia 2 bulan
- Motorik
Adanya reflek menggenggam bila telapak tangannya disentuh jari
kita.
Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
- Penglihatan dan pendengaran
Nama
Px Fisik
Keterangan
Tn. Kasmanu
BB : 55 kg
TB : 157cm
TD : 120/80
N : 88 x / mnt
K/U : baik
Kesadaran
composmentis
Ny. Mimin E
BB : 60 kg
TB : 162 cm
TD : 110/80
N : 90 x / mnt
K/U : baik
Kesadaran
composmentis
Aditya
BB : 12,5 kg
TB : 125 cm
K/U : baik
Kesadaran
composmentis
Vivin
BB : 4,2 kg
TB : 50 cm
K/U : baik
composmentis
No
Data
Masalah Kesehatan
Kurangnya pengetahuan
ibu tentang ASI
EKSKLUSIF.
Kurangnya pengetahuan
ibu tentang pemberian
makanan tambahan
C. Prioritas Masalah
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang eksklusif
No
Kriteria
1 Sifat Masalah
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah
Perhitungan
2
/3 x 1
1
/2 x 2
Potensi Pencegahan
Menonjolnya masalah
Total
/3 x 1
/2 x 2
Skore
2/3
1
2
/3
Pembenaran
Ancaman kesehatan
Keluarga dapat mengatasi
dengan datang ke
Puskesmas
Kurangnya pengetahuan
ibu tentang ASI Eksklusif
dan PMT dapat diatasi
dengan pemberian
penyuluhan
Keluarga tidak menyadari
bahwa kurangnya
pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif merupakan
kesehatan yang serius
pengertian
ASI
eksklusif
dan
mampu
menjelaskannya
2. Menghentikan
pemberian
makanan
yang
sebelum
penyuluhan
mengenai
kerugian
bila
tidak
11-06-2006
pukul 10.00
Masalah Kesehatan
Kurangnya
pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif
Implementasi
Kunjungan Rumah I
- Memperkenalkan diri dengan keluarga
- Menjelaskan
tujuan
kunjungan,
membuat janji untuk melakukan
kunjungan ulang
- Mengkaji
status
keluarga
dan
lingkungan wawancara dan pengamatan
Kunjungan Rumah II
Menjelaskan bahwa ASI adalah satusatunya makanan terbaik untuk bayi. 06 bulan karena mengandung cukup zat
gizi untuk tumbuh kembang bayi serta
pertahanan tubuh bayi.
Tanggal
Masalah Kesehatan
Implementasi
Menjelaskan bahwa ASI memiliki
banyak keuntungan yaitu :
Mem
punyai kandungan yang paling
banyak sesuai dengan bayi
Meng
andung zat kekebalan / zat produktif
Tidak
menimbulkan alergi atau gigi
keropos
Mem
bentuk ikatan batin dengan Ibu
Mem
bantu pembentukan rahang
Meng
embalikan bentuk rahim
Menj
arangkan kehamilan
Meng
urangi terjadinya kanker payudara
Tidak
mendapatkan dan hemat
Menjelaskan bahwa sebaiknya bai pada
usia 0 6 bulan hanya diberi ASI saja,
disusukan minimal 30 menit, setelah
lahir, bergantian 15 menit payudara
kiri, 15 menit payudara kanan.
Menjelaskan bahwa ASI pertama yang
berwarna kekuningan mengandung zat
gizi bermutu tinggi dan kekebalan
tubuh
Menganjurkan ibu tidak memberikan
susu formula atau makanan tambahan
lain sebelum usia anak 6 bulan.
Menjelaskan bahwa pencernaan bayi
belum kuat mencerna makanan lain
selain ASI sehingga dapat menderita
diare, selain itu juga dapat menurunkan
produksi ASI.
Menjelaskan cara menyimpan ASI jika
ibu sedang bekerja yaitu dengan cara :
ASI
diperas dimasukkan dalam botol
Jika
Tanggal
Masalah Kesehatan
12-06-2006
pukul 10.00
Implementasi
disimpan di tempat terbuka dapat
bertahan selama 6-8 jam.
Jika
dimasukkan kulkas, ASI tahan 24
jam s/d 48 jam.
Jika
dimasukkan ke dalam freezer, ASI
tahan 1 bulan.
Menjelaskan pula cara memberikan ASI
yang telah disimpan dalam kulkas
Caranya :
ASI dimasukkan ke dalam mangkok
berisi air panas biarkan hingga suhu
ASI sama dengan sebelumnya.
Kunjungan Rumah III
- Mengevaluasi apakah ibu sudah
melaksanakan pemberian ASI eksklusif
sesuai dengan penyuluhan yang
diberikan
F. Evaluasi
Tanggal / Jam
10-06-2006
Implementasi
Kunjungan
Evaluasi
S : - Ibu mengatakan memberikan ASI
pukul 10.00
Rumah
Tanggal / Jam
Implementasi
Evaluasi
TB : 50 cm
N : 133 x/menit
KU : baik
Kesadaran : composmentis
A : Masalah belum teratasi
P : -
11-06-2006
Kunjungan
pukul 13.00
Rumah II
tentang
ASI
eksklusif
- Ibu
merespon
penyuluhan
dengan antusias
- Ibu
bertanya
tentang
ASI
eksklusif
O : -
Hentikan penyuluhan
Tanggal / Jam
Implementasi
lupa
Evaluasi
mengenai
penyuluhan
Kunjungan
pukul 10.00
Rumah III
Ibu
tetap menyusukan bayinya supaya
ASInya keluar lagi
Anju
rkan ibu sering membaca leaf fleat
G. Catatan Perkembangan
Tanggal
11-06-2006
Masalah kesehatan
Kurangnya pangetahuan Ibu
tentang ASI Eksklusif
Tindakan
menjelaskan tentang ASI
eksklusif
menjelaskan keuntungan
ASI eksklusif
menjelaskan pentingnya
colostrums
menjelaskan cara
menyimpan ASI jika ibu
sedang bekerja
Evaluasi
S : - Ibu mengatakan telah
diberi penyuluhan
tentang ASI eksklusif
- Ibu merespon
penyuluhan dengan
antusias
- Ibu bertanya tentang
ASI eksklusif
O : - Ibu mampu
menyebutkan berbagai
keuntungan ASI yang
dilakukan dengan cara
Tanggal
Masalah kesehatan
Tindakan
Evaluasi
membuat Quessioner
misalnya dengan
memberi pertanyaan
pada ibu : Apa saja
keuntungan dari ASI ?
Jawab : meningkatkan
kekebalan tubuh bagi
bayi.
- Ibu mengatakan tidak
akan memberikan
pisang kerik setiap pagi
A : Ibu telah mengerti
tentang ASI eksklusif
P : - Hentikan penyuluhan
- Berikan leaflet agar ibu
tidak lupa mengenai
penyuluhan yang telah
12-06-2006
diberikan
evaluasi S : Ibu mengatakan telah
melakukan
apakah
ibu
melaksanakan
pemberian
Eksklusif
sudah
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah malaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. K masalah
ketidaktahuan ibu tentang ASI EKSKLUSIF dan pemberian makanan tambahan di
RT 18 RW VI Dsn. Kepuh Selatan Ds. Kepuharjo Kec. Karangploso Kab. Malang
sesuai dengan langkah manajemen kebidanan, penulis menemui adanya
kesenjangan teori dan praktek yaitu mengenai pemberian ASI Eksklusif. Pada
teori bayi baru lahir harus diberi ASi saja dari usia 0-6 bulan. Namun di lahan
praktek hamper 100 % penduduk balita tidak mengalami pemberian ASI
Eksklusif. Hal ini disebabkan karena jumlah ibu yang bekerja meningkat.
Namun setelah mendapatkan Asuhan Kebidanan, maka keluarga Tn.K
dapat mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya. Hal itu tampak pada
evaluasi yaitu ibu tidak akan memberikan pisang kerik lagi pada batinya dan ibu
juga sudah memiliki pengetahuan mengenai ASI Eksklusif.
Masalah yang muncul dalam suatu keluarga sangatlah unik, tidak sama
antara satu keluarga dengan keluarga lain. Hal itu, karena keluarga terdiri dari
beberapa anggota keluarga yang setiap orang memiliki sifat yang unik secara
biopsikososial dan spiritual.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat
disimpulkan :
1.
2.
Masalah
yang
ditemukan
dalam
keluarga
Tn.K
yaitu
4.
B. Saran
Petugas Kesehatan
1.
2.
Pemberian
penyuluhan/pendidikan
kesehatan
secara
Masyarakat
Mahasiswa
1. Lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
dengan cara banyak membaca serta melihat secara langsung
bagaimana keadaan masyarakat secara nyata.
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA Tn. K DENGAN
KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
RT 18 / RW 06 DESA KEPUHARJO
KECAMATAN KARANGPLOSO
MALANG
Disusun Oleh :
MAWADDA RIZQIYYA
(0403.26)