Anda di halaman 1dari 37

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kebidanan Komunitas di RT 17-18 RW VI Dusun Kepuh


Selatan Desa Kepuhharjo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang tanggal 8
Juni 2006 s/d 1 Juli 2006.

Mengetahui

Bidan Desa Kepuharjo

Dosen Pembimbing
Akademi Kebidanan Widyagama Husada
Malang

( Herwin )

( Sulistiyah, S. Sit )

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan
pada keluarga Tn K dengan masalah kurangnya pengetahuan Ibu tentang ASI
Eksklusif dan pemberian makanan tambahan.
Laporan asuhan kebidanan keluarga ini disusun sebagai pemenuhan tugas
praktek kebidanan komunitas yang dilaksanakan pada 8 Juni 2006 sampai dengan
30 Juni 2006 di desa kepuharjo kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Dimana kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka realisasi mata kuliah ASKEB V
(kebidanan komunitas) yang bertujuan untuk ajang sosialisasi mahasiswa dalam
masyarakat dan menerapkan asuhan kebidanan pada suatu komunitas.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak sedikit hambatan dan
rintangan yang kami temui. Namun atas bantuan dari berbagai pihak, asuhan
kebidanan keluarga ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepala Puskesmas Karangploso beserta staf.
2. Bapak Suwito selaku Kepala Desa Kepuharjo
3. Ibu Sulistiyah, S. Sit selaku dosen pembimbing
4. Ibu Herwin selaku pembimbing lapangan
5. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya ASKEB Keluarga
ini.
Dalam penyusunan ini tak lepas dari keterbatasan dan kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mohon saran dan kritik sehingga dapat membuat ASKEB lebih
baik lagi.
Harapan penulis semoga Askeb ini berguna bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Malang,

Juni 2006

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan
dan bidan lain yang berkaitan agar mampu mencapai sehat sejahtera.
(Effendi: 1998)
Mengenai asuhan kebidanan kelaurga ini disesuaikan dengan
jangkauan kemampuan penyusun agar dalam pelaksanaannya dapat
memberikan bantuan terutama dibahas pada laporan ini adalah tentang
kesehatan ibu dan anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa
terjun ke masyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah
kesehatan khususnya dalam keluarga, membantu mengatasi masalah tersebut
bersama-sama masyarakat (keluarga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang
akan muncul dalam masa hamil, bersalin, nifas, serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penyusunan akan memberikan asuhan kebidanan
pada keluarga S yang mengalami masalah kesehatan mengenai ASI
Eksklusif.
B. Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
kebidanan keluarga dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata dalam
memberikan asuhan kebidanan keluarga.
2.1.2 Tujuan khusus
1. Dapat melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan

2. Mampu menganalisis data keluarga untuk menentukan masalah


kesehatan
3. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan
4. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan yang dilakukan
5. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan keluarga
6. Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan yang telah
dilakukan
7. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah dilakukan
asuhan kebidanan keluarga.
C. Sistematika Penulisan
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sistematika Penulisan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
B. Konsep Teori ASI Eksklusif

BAB III

ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN


A. Pengkajian
B. Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
F. Catatan Perkembangan

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian
Keluarga dalam unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Depkes. RI. 1998).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung
karena hubungan darah. Hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
diadakan perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan.
(Salvician & Ara Ceilis, 1989)
2.1.2 Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada bermacam-macam diantaranya adalah :
2.2.1

Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.

2.2.2

Matrilineal
Adalah keluarga sedarah dalam beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

2.2.3

Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

2.2.4

Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.

2.2.5

Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri

2.1.3 Tipe / Bentuk Keluarga


1. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga berantai (serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cahabitation) adalah 2 orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga

2.1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga


1. Terorganisasi
Yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
2.

Ada Keterbatasan
Yaitu setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing

3.

Ada Perbedaan dan kekhususan


Yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing.

2.1.5 Pemegang kekuasaan Dalam Keluarga


1. Patriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah di pihak ayah.
2. Matriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah di pihak ibu
3. Equalitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah
dan ibu.
2.1.6 Ciri-ciri Keluarga
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
5. Ada pengambilan keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam suatu rumah
2.1.7 Peranan Keluarga
1. Peranan Ayah
Sebagai suami dan ayah dari anak-anak berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga , sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anakanaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari

lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai


pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

2.1.8 Fungsi Keluarga


1. Fungsi biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak jaminan hari tua
dan sebagainya.

5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2.2 Konsep ASI Eksklusif


2.2.1

Pengertian
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir
sampai umur 4 atau 6 bulan dengan kriteria yang segera yaitu segera
setelah dilahirkan, tidak dapat menggunakan makanan pengganti ASI pada
awal penyusunan dan hanya minum ASI sampai bayi berusia 4-6 bulan
tanpa makanan tambahan (susu formula, air teh, madu, air putih) atau
tanpa makanan padat seperti pisang, nasi yang dilembutkan, biscuit, bubur
nasi tim, dan sebagainya.
Bayi umur 0 sampai 4 atau 6 bulan hanya diberikan ASI saja karena
kemampuan usus atau pencernaan bayi masih terbatas. Akibatnya makanan
atau minuman selain ASI belum dapat dicerna dengan baik. Dan makanan
selain ASI dapat menyebabkan diare dan alergi (tidak tahan).
ASI Eksklusif yang keluar pada hari-hari pertama (1-5 hari) disebut
Colostrum. Cairan yang lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan ini
mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut :
a. Mengandung banyak zat antibodi yang melindungi bayi dari infeksi
b. Mengandung banyak protein yang sebagian besar berupa globulin,
mineral, dan vitamin
c. Kandungan lemak dan gulanya rendah sehingga mudah diserap oleh
usus bayi

d. Memperlancarkan keluarnya mekonium bayi yang berwarna hitam


petat
2.2.2

Peran ASI dalam perhubungan bayi


a. ASI adalah makanan bayi alamiah dan sangat sesuai dengan kebutuhan
tubuh bayi
b. ASI adalah makanan tunggal mengandung cukup zat gizi yang
dibutuhkan bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi baru lahir sampai
umur 4 - 6 bulan.
c. ASI mengandung unsur penting bagi otak bayi karena itu pemberian
ASI eksklusif berperan utama dalam perkembangan tingkat kecerdasan
bayi dikemudian hari.
d. ASI sebagai perlindungan terhadap penyakit infeksi
e. ASI segar, hangat dan bebas dari bakteri

2.2.3

Keuntungan Pemberian ASI


a. Bagi Bayi
Nilai gizi ASI bermutu tinggi, sebab mengandung zat-zat makanan
yang lengkap dan susunannya sesaui dengan kebutuahnnya bayi
Kebersihan ASI terjamin sebab langsung diminum bayi dalam
keadaan segera dan suhunya sesuai dengan suhu bayi.
ASI mudah dicerna dan diserap oleh alat pencernaan
ASI bebas dari kuman-kuman yang membahayakan kesehatan
bayi bahkan mengandung zat-zat kekebalan terhadap penyakit
saluran pencernaan dan penyakit infeksi
Bayi memperoleh rasa aman, puas dan bahagia sebab saat
menyusu bayi didekap ibunya dan disinilah terjalin rasa kasih
sayang

antara

ibu

dan

anak

yang

akan

menumbuhjan

perkembangan mental dan kepribadian anak.


ASI mengandung zat-zat yang ikut dalam prosentase pembuatan
sel saraf otak sehingga dapat mencerdaskan bayi

b. Bagi Ibu
Membantu mempecepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan
mengurangi perdarahan setelah persalinan. Ini karena isapan bayi
pada payudara yang dilanjutkan melalui saraf kekelenjar hipofisis
di otak yang mengeluarkan hormon oksitosin
Pemberian ASI mudah karena tersedia dalam keadaan segar dengan
suhu yang sesuai sehingga bisa langsung diberikan dan selalu siap
jika diperlukan pada malam hari.
Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu biaya
Mengurangi biaya perawatan sakit karena bayi yang minum ASI
tidak mudah terkena infeksi
Memberikan rasa puas dan banga pada ibu yang berhenti menyusu
akan menggelitik perasaan ibu dalam memperkuat ikatan batin
antara ibu dan bayi
Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian
keganasan kanker atau carsinoma payudara dan ovarium atau
kandung telur.
Pemberian

ASI

secara

eksklusif

dapat

berfungsi

sebagai

kontrasepsi sampai 4 bulan setelah kelahiran karena isapan bayi


merangsang hormon prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi
atau pematangan telur sehingga menunda kesuburan
c. Bagi Ayah
ASI siap sedia diperoleh pada saat kapan saja dan tidak memerlukan
ongkos apapun.
d. Bagi keluarga
ASI dapat menghemat pengeluaran uang sehingga keluarga dapat
bermanfaat untuk keperluan penting lainnya.

2.2.4

Waktu yang tepat untuk pemberian ASI


a. Segera setelah lahir (dalam waktu 30 menit pertama)
b. Pada waktu umur 0-4 atau 0-6 bulan berikan ASI saja sesering
mungkin dan apabila bayi menginginkannya termasuk malam hari
c. Waktu yang diperlukan tiap kali menyusu rata-rata 10-15 menit sampai
payudara kosong

2.2.5

Cara Pemberian ASI yang baik dan yang benar


a. Cara menghisap, mulut sebaiknya masuk sampai ke daerah puting atau
areola agar lebih aktif dan puting tidak lecet.
b. Posisi ibu harus menyenangkan baik berbaring maupun duduk.
c. Keadaan ibu waktu menyusui santai dan rileks agar ASI keluar banyak.
d. Berikan ASI segera setelah lahir reflek hisap bayi, paling kuat jam
setelah lahir.
e. Jangan memberikan makanan apapun sebelum ASI keluar, misalnya
madu, air kelapa, air tajin, usahakan bayi segera disusukan untuk
merangsang produksi ASI.
f. Berikan colostrum yaitu ASI yang kental dengan warna kekuningkuningan yang keluar pada hari-hari pertama, colostrum mengandung
zat gizi kekebalan yang tinggal selain itu colostrum mempercepat
pengeluaran mekonium yaitu isi usus sewaktu bayi mau lahir yang
akan keluar sebagai berak hitam.
g. Berikan hanya ASI saja sudah cukup untuk kebutuhan dan
perkembangan bayi.
h. Pada usian 0-6 bulan berikan ASI sesering mungkin termasuk malam
hari.
i. Gunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali
menyusui.

2.2.6

Nilai gizi yang terkandung dalam ASI


a. Lemak
Lemak merupakan sumber kalori (energi) utama dalam ASI dengan
kadar yang cukup tinggi yaitu sebesar 50 %. Lemak ASI juga
merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi, tetapi mudah
diserap oleh tubuh bayi karena sudah berbentuk emulsi lemak ASI
yang terdiri dari trigliserida (98-99 %) enzim lipase yang terdapat
dalam sistem pencernaan bayi dari ASI akan mengurangi trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak . Salah satu keunggulan lemak ASI
adalah kandungan asam lemak esensial, yaitu decosahexaenic Acid
(DNA) dan arachidnoid acid (AA). Asam lemak Essensial sebenarnya
adalah kelompok Omega 3 yang dapat diubah menjadi AA.Kelebihan
ASI adalah selain mengandung omega 3 dan omega 6 ASI juga
mengandung AA dan DHA. Kadar kolesterol dalam ASI juga lebih
tinggi karena dibutuhkan untuk merangsang enzim protektif yang
membuat metabolisme kolesterol menjadi efisien.
b. Karbohidrat
Karbohidrat utam (kadarnya paling tinggi) dalam ASI adalah Laktosa
yang mempertinggi penyerapan kalsium yang dibutuhkan bayi.
Laktosa mudah menjadi glukosa dan Galaktosa oleh enzim yang
terdapat dalam mukosa (selaput lendir) bayi sejak lahir.
c. Protein
Rata-rata kandungan protein ASI diterima 1,15 gram/100 ml. Kadar
protein ASI ini lebih cukup untuk pertumbuhan optimal bayi dan
menghasilkan larutan bermuatan rendah yaitu sesuai dengan ginjal
bayi yang masih belum matang dibanding dengan susu formula yang
dominan dengan kasein, urea dalam darah dan kadar Amnionnya
meningkat, jadi muatan larutan bagi ginjal menjadi lebih tinggi.
d. Garam dan mineral
ASI merupakan susu dalam kadar mineral yang rendah sehingga tidak
merusak fungsi ginjal pada bayi.

e. Zat Besi
Jumlah zat besi dalam ASI termasuk sedikit, tetapi mudah diserap, bayi
dilahirkan dengan persediaan zat besi, selain itu ditambah juga dengan
zat besi yang berasal dari pemecahan sel darah merah yang dapat
digunakan kembali. Persediaan besi ini jika ditambah dengan zat besi
dalam ASI akan mencukupi kebutuhan bayi saat usia 6 bulan dengan
menyusu ASI bayi akan kekurangan zat besi
f. Zeng
Seng diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan imunitas
selain itu juga diperlukan untuk mencegah penyakit Dermatitis Enfuro
patika, yaitu penyakit kulit dan pencernaan yang fatal bagi seseorang.
Bayi yang mendapat ASI tidak menderita penyakit ini, pada bayi yang
mendapat ASI dari ibu yang sehat sampai umur 6 bulan tidak
mendapat gejala defisiensi lain sehingga dapat dikatakan dalam ASI
cukup terdapat elemen oleh pertumbuhan.
g. Vitamin
ASI yang berasal dari ibu dengan pola makan yang memadai cukup
mengandung vitamin yang diperlukan bayi, kandungan vitamin E
dalam ASI terutama dalam kolostrum tergolong tinggi.
2.2.7

Faktor-faktor anti bakteri, anti virus dan anti parasit


yang terkandung dalam ASI
A. Faktor anti bakterial
- Ig A Sekreton
- Ig M, Ig E
- Ig D
- Faktor pertumbuhan (Befido Bacterium Bifidum)
- Faktor pengikat protein (Zeng, vitamin B12, Asam folat)
- Laktoferin
- Lakto peroktidase
- Licosin

- Hidrat arang
- Lemak
B. Faktor Anti Virus
- Ig A
- Ig M, Ig G
- Lemak (Asam tak jenuh dan mono Gliserida)
- Makromolekul non Imunoglobulin
- Alfa 2 makroglobulin
- Ribuno klease
- Inhibitor hemaglutinin
- Sel-sel ASI
C. Faktor Anti Paradin
- Ig A Sekreton
- Lemak (bebas)
2.2.8

Cara Pemberian ASI yang baik dan benar


a. Posisi ibu harus menyenangkan berbaring/duduk
b. Keadaan ibu waktu menyusui santai dan rileks agar ASI keluar banyak.
c. Mulut bayi masuk sampai ke arah areola dan puting agar lebih efektif
dan puting tidak lecet
d. Berikan Asi segera setelah lahir
e. Berikan kolostrum
f. Berikan hanya ASI saja selama 0-6 bulan
g. Gunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian.

2.2.9

Cara Penyimpanan ASI


a. Di luar (di Udara) bertahan 6 jam
b. Bila disimpan di dalam kulkas/ lemari es ASI dapat bertahan selama 12
jam.
c. ASI disimpan dengan memakai botol kaca, tidak boleh memakai botol
plastik, karena molekul dari susu dapat tertinggal di dalam botol
sehingga akan mengurangi komposisi ASI

BAB III
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
A. PENGKAJIAN
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Kepala keluarga
Nama

: Tn. Kasmanu

Jenis kelamin

: laki-laki

Umur

: 33 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SLTA

Pekerjaan

: Swasta/karyawan pabrik

b. Data anggota keluarga


No
1
2
3
4

Nama
Mimin E
Aditya
Vivin
Ningsih

Umur
29 th
2 th
2 bln
35 th

Sex
P
L
P
L

Agama
Islam
Islam
Islam
Islam

Hub.
Istri
Anak
Anak
PRT

Pend
SD
Belum sekolah
Belum sekolah
SD

Pekerjaan
Swasta
Tidak bekerja
Tidak bekerja
PRT

c. Genogram / Silsilah
60

35

61

5
7

32

2
9

26

Keterangan :
: Laki-laki

33

5
5

2
9

26

: Perempuan
.................. : Keluargayang dibina dan tingga dalam satu rumah
__________ : ada hubungan kelaurga
: anggota kelaurga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan
adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan
istri, dan anggota keluarga lainya
e. Hubungan dalam keluarga
Huungan antara anggota kelaurga cukup baik, meskipun kadang terjadi
percecokan antara anggota keluarga hal tersebut tidak pernah berlarutlarut lama. Dalam hal mengasuh anak lebih banyak dilakukan oleh
istri, namun suami pun ikut serta dalam mengasuh anak.
f. Kebutuhan dalam sehari-hari
1) Kebutuhan nutrisi
Pengadaan makanan dalam kelaurga sehari-hari dengan memasak
sendiri. Mengenai kompisisnya sayur mayur, nasi, tahu, tempe,
ikan dan krupuk.
Setiap anggota keluarga mempunyai frekuensi makan tidak sama.
Ibu dan bapak bisa makan 3x sehari. Namun Aditya yang masih
berusia 2 tahun lebih dari itu. Frekuensi makan dapat lebih dari 3 x
sehari.Sedangkan Vivin yang berusia 2 bulan diberikan ASI sesuka
hatinya. Namun juga diberi pisang kerik setiap pagi saat usia ini.
2) Kebutuhan eliminasi
Pola BAB masing-masing anggota kelaurga sama yaitu 1-2 x
sehari, kecauli pada Vivin yang usianya 2 bulan BAB 2-3 x sehari,
warna kuning konsistensi lembek. BAK anak 10-12 x sehari
sedangkan anggota kelaurga yang lain BAK 6 - 7 x sehari
3) Kebutuhan olahraga

Ibu mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak waktu untuk


olahraga karena setiap pagi sudah menyiapkan diri untuk bekerja.
4) Kebersihan diri
Dalam sehari kelaurga mandi 2x sehari mengunakan sabun mandi,
gosok gigi 2 x sehari dengan menggunakan pasta ketika mandi
dilakukan dikamar mandi rumahnya. Sumber air bersih dari sumur
yang dibantu alat seperti Sanyo.
5) Istirahat
Kebiasaan tidur Tn. Kasmanu serta Ibu, malam hari dari pukul
22.00 WIB s/d jam 04.00 pagi, sedangkan tidur siang bapak
dan ibu hampir tidak pernah.
Sedangkan kebiasaan tidur anak 2 tahun, tidur siang 10.00 WIB
s/d 14.00 WIB, tidur malam 21.00 WIB s/d 06.00 WIB.
Anak ke-2 yang berusia 2 bulan tidur sepanjang hari, terbangun
jika lapar, haus, BAB atau BAK.
6) Rekreasi
Kebiasaan rekreasi ke tempat hiburan jarang dilakukan minimal 1
kali selama setahun, biasanya ke taman Sengkaling. Bila ada waktu
senggang digunakan untuk menonton televisi atau mendengarkan
radio.
g. Kebiasaan berobat
Bapak, ibu dan keluarga mempunyai kebiasaan berobat di Puskesmas.
2. Faktor Sosial Budaya
1) Penghasilan dan pengeluaran
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah suami dan istri
dengan bekerja di pabrik.
- Penghasilan suami Rp. 700.000 / bulan dengan bekerja mulai 07.00
15.00 WIB begitu halnya dengan penghasilan istri Rp
700.000,-/bulan.

- Pengeluaran rata-rata untuk makan Rp. 5.000 10.000 sehari.


Bayar listrik Rp. 30.000 / bulan. Belanja keperluan anaknya Rp.
100.000 / bulan.
2) Sistem nilai
Keluarga adalah suku jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai tertentu
yang bertentangan dengan ras.
3) Hubungan dengan masyarakat
Semua anggota keluarga memiliki hubugan yang baik dengan tetangga
sekitarnya. Ibu mengikuti organisasi dalam masyarakat yaitu tahlil
setiap hari sabtu dan PKK setiap hari.
4) Spiritual
Semua anggota keluarga memiliki keyakinan dalam menganut agama
Islam. Ibu dan Bapak manjalankan Ibadah sholat 5 waktu setiap
harinya serta melakukan ibadah lainnya sesuai dengan agama dan
keyakinannya.
5) KB (Keluarga Berencana)
Dalam keluarga yang menggunakan alat kontrasepsi adalah ibu, yaitu
dengan mengikuuti KB IUD yang dipasang pada saat usai persalinan
berlangsung oleh bidan.
3. Faktor lingkungan
1) Perumahan
Rumah yang ditempati Tn. Kasmanu ini adalah milik sendiri yang
ditempatinya bersama istri dan kedua anak-anaknya.
Kamar
Ruang Tamu
Tidur I
B

Ruang TV
dan rumah
Denah
Ruang Keluarga

Kamar
Tidur III

S
T

U
Kamar
Tidur II

Kamar
mandi

Keterangan
Luas banguna 90 m2
Ukuran ruangan
Ruang tamu

: 3 x 4 m (1 jendela tertutup, 2 jendela terbuka, 3


ventilasi)

Kamar tidur I

: 3 x 4 m (1 jendela terbuka, 1 ventilasi)

Kamar Tidur II : 5 x 4 m (1 jendela tertutup, 2 jendela terbuka, 3


ventilasi)
Kamar Tidur III : 3 x 4 m (1 jendela terbuka, 1 ventilasi)
Ruang Keluarga : 5 x 4 m (1 jendela tertutup, 2 jendela terbuka, 2
ventilasi)
Dapur

: 4 x 1,5 m (1 jendela tertutup, 1 ventilasi)

Kamar Mandi

: 1,5 x 2 m (2 jendela tertutup, 1 ventilasi)

2) Jenis bangunan

Lantai rumah dari tegel, dinding tembok, 13 buah ventilitasi, 9 buah


jendela terbuka, 5 buah jendela tertutup, penerangan dari listrik,
cahaya matahari yang masuk baik (setiap pagi sinar matahari dapat
masuk ke seluruh penjuru ruangan dalam rumah).
3) Kebersihan
Halaman rumah cukup bersih, lantai rumah dari tegel cukup bersih,
tidak berdebu dan tidak terlalu lembab. Pada pekarangan terdapat
tanaman produktif seperti bunga mawar, anggrek dan melati.
4) Sarana Informasi
Untuk mendapatkan informasi keluarga menggunakan Televisi, radio
serta pesawat telepon. Bapak tidak berlangganan media cetak seperti
koran, hanya sesekali saja beli eceran.
5) Pemakaian air
Sumber air berasal dari sumur pompa dengan kedalaman 9 meter,
dengan kondisi air berwarna jernih dan bila hujan kondisi air tetap
jernih dan tidak keruh.
6) Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga adalah latrin dengan jarak dengan sumber air lebih
dari 10 meter. Jamban terletak di dalam kamar mandi dan kamar
mandi terletak di dalam rumah. Kondisi jamban dan kamar mandi
bersih.
7) Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah rumah tangga adalah melalui selokan yang
mengalir dan bermuara di sungai.
8) Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga biasanya langsung dibuang ke bak sampah
tanpa harus dibungkus terlebih dahulu. Dan sampah diambil oleh
petugas kebersihan setiap hari Rabu dan Sabtu.

4. Psikologis

1) Situasi emosional
Suami dan istri suka bergaurau dan bercengkerama, suasana rumah
sangat harmonis.
2) Konsep diri
a. Harga diri
Ibu mengatakan baik suami maupun istri sama-sama bekerja,
sehingga suami istri saling menghargai tidak ada yang berkuasa
penuh pada sebuah keluarga suami dan istri menganggap ningsih
seperti keluarganya sendiri, bukan pembantu.
b. Identitas diri
Tidak ada gangguan mengenai identitas diri dalam keluarga karena
setiap anggota keluarga saling menghargai dan menjalankan
fungsinya

masing-masing.

Istri

sangat

menghormati

dan

menghargai Tn. Kasmanu sebagai kepala keluarga.


3) Pola Interaksi
Hubungan keluarga dengan masyarakat tidak ada masalah, keluarga
sangat baik dengan tetangga sekitar rumah. Keluarga juga aktif dalam
mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat.
5. Data Neurologik
Pertumbuhan bayi Vivin usia 2 bulan.
- Berat badan

: 4,2 kg

- Tinggi badan : 55 cm
Perkembangan bayi Vivin usia 2 bulan
- Motorik
Adanya reflek menggenggam bila telapak tangannya disentuh jari
kita.
Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
- Penglihatan dan pendengaran

Pandangan mata belum terarah dengan baik


Dapat mengikuti benda-benda yang digerakkan di depan mata
- Berbicara dan berbahasa
Melihat ke arah pembicara.
(Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak. EGC, 1995)
A. Status Kesehatan Keluarga
No

Nama

Px Fisik

Keterangan

Tn. Kasmanu

BB : 55 kg
TB : 157cm
TD : 120/80
N : 88 x / mnt
K/U : baik
Kesadaran
composmentis

Kadang badannya pegal-pegal. Biasanya


Tn. Kasmanu mengkonsumsi jamu pegal
linu atau dipijat oleh dukun pijat. Bila
sakitnya belum juga sembuh Tn. Kasmanu
pergi ke Puskesmas untuk disuntik dan
diberi obat.

Ny. Mimin E

BB : 60 kg
TB : 162 cm
TD : 110/80
N : 90 x / mnt
K/U : baik
Kesadaran
composmentis

Kadang batuk atau linu-linu. Jika badan


linu Ny. Mimin minum jamu pegel linu.
Bila batuk Ny. Mimin pergi ke puskesmas
untuk diperiksa

Aditya

BB : 12,5 kg
TB : 125 cm
K/U : baik
Kesadaran
composmentis

Vivin

BB : 4,2 kg
TB : 50 cm
K/U : baik
composmentis

Lahir tanggal 18-08-2004 ditolong oleh


bidan di Rumah Bersalin. BBL 3000 gr,
PB 50 cm, lahir spontan B. Bayi diberi
ASI sesuka hati, namun saat usia 2 bulan
bayi sudah diberi pisang kerik. Bayi diberi
ASI sampai usia 1 tahun. Dan imunisasi
lengkap.
Lahir tanggal 10-04-2006 ditolong oleh
bidan di Rumah Bersalin. BBL 2900 gr,
PB 48 cm. Lahir spontan B. Bayi diberi
ASI sesuka hati, namun saat ini bayi
sudah diberi pisang kerik. Imunisasi yang
didapat Hepatitis B saat usia 1 bulan.

B. Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan

No

Data

Masalah Kesehatan

Ds : Ibu mengatakan memberikan ASI sesuka


hatinya . Namun setiap pagi bayi selalu
diberi makan pisang kerik. Ibu memberi
ASI setiap 2 jam sekali sehabis pulang
kerja.
Do: Bayi tampak kurus, feces bayi berwarna
kuning kehitaman. Bayi BAB 2-3 x / hari
BB bayi menurut KMS sesuai dengan BB
normal

Kurangnya pengetahuan
ibu tentang ASI
EKSKLUSIF.

Ds : Ibu mengatakan memberikan ASI sesuka


hatinya . Namun setiap pagi bayi selalu
diberi makan pisang kerik. Ibu
mengatakan anaknya BAB 2-3 x/hari,
konsistensi keras kuning kehitaman
Do: Ibu memberikan ASI sesuka hatinya dan
memberikan pisang kerik pada bayinya
yang masih usia 2 bulan
BB : 4,2 kg
TB : 50 cm
N
: 133 x / menit
K/U : baik
Kesadaran : composmentis

Kurangnya pengetahuan
ibu tentang pemberian
makanan tambahan

C. Prioritas Masalah
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang eksklusif
No
Kriteria
1 Sifat Masalah
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah

Perhitungan
2
/3 x 1
1
/2 x 2

Potensi Pencegahan

Menonjolnya masalah

Total

/3 x 1

/2 x 2

Skore
2/3
1
2

/3

Pembenaran
Ancaman kesehatan
Keluarga dapat mengatasi
dengan datang ke
Puskesmas
Kurangnya pengetahuan
ibu tentang ASI Eksklusif
dan PMT dapat diatasi
dengan pemberian
penyuluhan
Keluarga tidak menyadari
bahwa kurangnya
pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif merupakan
kesehatan yang serius

Berdasarkan prioritas masalah kebidanan pada keluarga,


dapat dirumuskan masalah kesehatan keluarga sebagai berikut :
1. kurangnya pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dan PMT
Kriteria
1. Adanya umpan balik dari ibu
D. Perencanaan
1) Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan pemberian
makanan tambahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ibu dapat :
1. Mengerti

pengertian

ASI

eksklusif

dan

mampu

menjelaskannya
2. Menghentikan

pemberian

makanan

yang

sebelum

waktunya sampai usia bayi 6 bulan


3. Mengerti kelebihan pemberian ASI eksklusif
4. Mengerti kandungan ASI
5. Mengerti kerugian bila tidak diberikan ASI eksklusif
Kriteria :
1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara lisan
Standart

1. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI eksklusif


2. Ibu mampu menjelaskan kandungan dan pengertian ASI
eksklusif
3. Ibu bersedia menghentikan pemberian PMT sebelum
waktunya.
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif
bayi

R/ Untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI pada Ibu


2. Jelaskan keuntungan memberikan ASI bagi bayinya
R/ Ibu semakin termotivasi untuk memberikan ASI
EKSKLUSIF pada bayi.
3. Jelaskan waktunya pemberian ASI eksklusif
R/ Ibu mengerti waktu pemberian ASI dengan tepat dan
benar
4. Jelaskan kandungan ASI
R/ Ibu tahu akan kandungan apasaja yang terdapat dalam
ASI,sehingga ibu bersemangat untuk memberikan ASI pada
bayinya secara eksklusif
5. Berikan penyuluhan mengenai keunggulan dan keuntungan
memberikan ASI eksklusif
R/ Ibu mengerti dan mengetahui keuntungan tentang
ASI,sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu
6. Berikan

penyuluhan

mengenai

kerugian

bila

tidak

memberikan ASI eksklusif.


R/ Ibu termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif.
E. Implementasi
Tanggal
10-06-2006
pukul 10.00

11-06-2006
pukul 10.00

Masalah Kesehatan
Kurangnya
pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif

Implementasi
Kunjungan Rumah I
- Memperkenalkan diri dengan keluarga
- Menjelaskan
tujuan
kunjungan,
membuat janji untuk melakukan
kunjungan ulang
- Mengkaji
status
keluarga
dan
lingkungan wawancara dan pengamatan
Kunjungan Rumah II
Menjelaskan bahwa ASI adalah satusatunya makanan terbaik untuk bayi. 06 bulan karena mengandung cukup zat
gizi untuk tumbuh kembang bayi serta
pertahanan tubuh bayi.

Tanggal

Masalah Kesehatan

Implementasi
Menjelaskan bahwa ASI memiliki
banyak keuntungan yaitu :
Mem
punyai kandungan yang paling
banyak sesuai dengan bayi
Meng
andung zat kekebalan / zat produktif
Tidak
menimbulkan alergi atau gigi
keropos
Mem
bentuk ikatan batin dengan Ibu
Mem
bantu pembentukan rahang
Meng
embalikan bentuk rahim
Menj
arangkan kehamilan
Meng
urangi terjadinya kanker payudara
Tidak
mendapatkan dan hemat
Menjelaskan bahwa sebaiknya bai pada
usia 0 6 bulan hanya diberi ASI saja,
disusukan minimal 30 menit, setelah
lahir, bergantian 15 menit payudara
kiri, 15 menit payudara kanan.
Menjelaskan bahwa ASI pertama yang
berwarna kekuningan mengandung zat
gizi bermutu tinggi dan kekebalan
tubuh
Menganjurkan ibu tidak memberikan
susu formula atau makanan tambahan
lain sebelum usia anak 6 bulan.
Menjelaskan bahwa pencernaan bayi
belum kuat mencerna makanan lain
selain ASI sehingga dapat menderita
diare, selain itu juga dapat menurunkan
produksi ASI.
Menjelaskan cara menyimpan ASI jika
ibu sedang bekerja yaitu dengan cara :
ASI
diperas dimasukkan dalam botol
Jika

Tanggal

Masalah Kesehatan

12-06-2006
pukul 10.00

Implementasi
disimpan di tempat terbuka dapat
bertahan selama 6-8 jam.
Jika
dimasukkan kulkas, ASI tahan 24
jam s/d 48 jam.
Jika
dimasukkan ke dalam freezer, ASI
tahan 1 bulan.
Menjelaskan pula cara memberikan ASI
yang telah disimpan dalam kulkas
Caranya :
ASI dimasukkan ke dalam mangkok
berisi air panas biarkan hingga suhu
ASI sama dengan sebelumnya.
Kunjungan Rumah III
- Mengevaluasi apakah ibu sudah
melaksanakan pemberian ASI eksklusif
sesuai dengan penyuluhan yang
diberikan

F. Evaluasi
Tanggal / Jam
10-06-2006

Implementasi
Kunjungan

Evaluasi
S : - Ibu mengatakan memberikan ASI

pukul 10.00

Rumah

sesuka hatinya namun setiap pagi

bayi diberi makan pisang kerik.Ibu


mengatakan anaknya BAB 2-3
kali/hari, konsistensi keras kuning
kehitaman.
O:-

Bayi tampak kurus

perut sedikit buncit


- feces bayi berwarna kuning
kehitaman.
BB : 4,2 kg

Tanggal / Jam

Implementasi

Evaluasi
TB : 50 cm
N : 133 x/menit
KU : baik
Kesadaran : composmentis
A : Masalah belum teratasi
P : -

Lakukan kunjungan ulang


-

Berikan penyuluhan tentang ASI


eksklusif

11-06-2006

Kunjungan

pukul 13.00

Rumah II

S : - Ibu mengatakan telah diberi


penyuluhan

tentang

ASI

eksklusif
- Ibu

merespon

penyuluhan

dengan antusias
- Ibu

bertanya

tentang

ASI

eksklusif
O : -

Ibu mampu menyebutkan berbagai


keuntungan ASI yang dilakukan
dengan cara membuat Quessioner
misalnya ibu diberi pertanyaan :
Apa saja keuntungan dari ASI.
Jawab : ASI dapat meningkatkan
kekebalan tubuh pada bayi.
- Ibu mengatakan tidak
memberikan pisang kerik setiap
pagi.

A : Ibu telah mengerti tentang ASI


eksklusif
P : -

Hentikan penyuluhan

- Berikan leaf fleat agar ibu tidak

Tanggal / Jam

Implementasi
lupa

Evaluasi
mengenai

penyuluhan

yang telah diberikan


12-06-2006

Kunjungan

pukul 10.00

Rumah III

S : Ibu mengatakan sudah membaca leaf


fleat yang diberikan
O : - Ibu mampu menjelaskan manfaat
ASI eksklusif
-

Ibu
tetap menyusukan bayinya supaya
ASInya keluar lagi

A : Masalah teratasi sebagian


P : - Anjurkan ibu untuk memberikan susu
formula jika ASI tetap tidak keluar
-

Anju
rkan ibu sering membaca leaf fleat

G. Catatan Perkembangan
Tanggal
11-06-2006

Masalah kesehatan
Kurangnya pangetahuan Ibu
tentang ASI Eksklusif

Tindakan
menjelaskan tentang ASI
eksklusif
menjelaskan keuntungan
ASI eksklusif
menjelaskan pentingnya
colostrums
menjelaskan cara
menyimpan ASI jika ibu
sedang bekerja

Evaluasi
S : - Ibu mengatakan telah
diberi penyuluhan
tentang ASI eksklusif
- Ibu merespon
penyuluhan dengan
antusias
- Ibu bertanya tentang
ASI eksklusif
O : - Ibu mampu
menyebutkan berbagai
keuntungan ASI yang
dilakukan dengan cara

Tanggal

Masalah kesehatan

Tindakan

Evaluasi
membuat Quessioner
misalnya dengan
memberi pertanyaan
pada ibu : Apa saja
keuntungan dari ASI ?
Jawab : meningkatkan
kekebalan tubuh bagi
bayi.
- Ibu mengatakan tidak
akan memberikan
pisang kerik setiap pagi
A : Ibu telah mengerti
tentang ASI eksklusif
P : - Hentikan penyuluhan
- Berikan leaflet agar ibu
tidak lupa mengenai
penyuluhan yang telah

12-06-2006

diberikan
evaluasi S : Ibu mengatakan telah

melakukan
apakah

ibu

melaksanakan
pemberian
Eksklusif

sudah

membaca leaflet yang


telah diberikan

ASI O : - Ibu mampu


menjelaskan manfaat
ASI Eksklusis
- Ibu tetap menyusukan
bayinya supaya ASInya
keluar lagi
P : - Anjurkan Ibu untuk
memberi susu formula
jika ASI tidak keluar

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah malaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. K masalah
ketidaktahuan ibu tentang ASI EKSKLUSIF dan pemberian makanan tambahan di
RT 18 RW VI Dsn. Kepuh Selatan Ds. Kepuharjo Kec. Karangploso Kab. Malang
sesuai dengan langkah manajemen kebidanan, penulis menemui adanya
kesenjangan teori dan praktek yaitu mengenai pemberian ASI Eksklusif. Pada
teori bayi baru lahir harus diberi ASi saja dari usia 0-6 bulan. Namun di lahan
praktek hamper 100 % penduduk balita tidak mengalami pemberian ASI
Eksklusif. Hal ini disebabkan karena jumlah ibu yang bekerja meningkat.
Namun setelah mendapatkan Asuhan Kebidanan, maka keluarga Tn.K
dapat mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya. Hal itu tampak pada
evaluasi yaitu ibu tidak akan memberikan pisang kerik lagi pada batinya dan ibu
juga sudah memiliki pengetahuan mengenai ASI Eksklusif.
Masalah yang muncul dalam suatu keluarga sangatlah unik, tidak sama
antara satu keluarga dengan keluarga lain. Hal itu, karena keluarga terdiri dari
beberapa anggota keluarga yang setiap orang memiliki sifat yang unik secara
biopsikososial dan spiritual.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat
disimpulkan :
1.

Keluarga Tn.K termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang


ditempati adalah milik sendiri dan penghasilannya cukup untuk
menghidupi keluarganya.

2.

Masalah

yang

ditemukan

dalam

keluarga

Tn.K

yaitu

ketidaktahuan ibu tentang ASI eksklusif dan pemberian makanan


tambahan.
3.

Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga


Tn.K dapat mengatasi masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif

4.

Pada dasarnya keluarga Tn.K sudah memiliki sikap sadar


kesehatan, terbukti pada status kesehatan keluarga Tn.K sudah tampak,
berusaha mengatasi masalah kesehatan dengan pergi ke polindes

B. Saran

Petugas Kesehatan
1.

Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya


diperlukan pengkajian sedalam-dalamnya sehingga masalah tersebut
benar-benar dapat ditangani

2.

Pemberian

penyuluhan/pendidikan

kesehatan

secara

berkala kepada masyarakat pada umumnya dan keluarga pada


khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluagaan
sangat dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali
kesehatan yang lebih mengena pada masyarakat dengan dibantu pihakpihak lain yang bersangkutan.

Masyarakat

1. Lebih meningkatakan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak


2. Lebih aktif dalam kegiatan masyarakat yang menunjang peningkatan
kesehatan ibu dan anak.

Mahasiswa
1. Lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
dengan cara banyak membaca serta melihat secara langsung
bagaimana keadaan masyarakat secara nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi. 1998. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

DepKes RI. 1998. Keluarga Dalam Masyarakat. Jakarta : Depkes RI

Saluician Ceilis. 1989. Keluarga dan Komponennya. Jakarta : Pustaka Ilmu.

Notoadmojo. 1999. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Pustaka Ilmu

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA Tn. K DENGAN
KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
RT 18 / RW 06 DESA KEPUHARJO
KECAMATAN KARANGPLOSO
MALANG

Disusun Oleh :
MAWADDA RIZQIYYA
(0403.26)

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2006

Anda mungkin juga menyukai