Tahapan Menetapkan Kompensasi

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Persiapan
Analisis Jabatan
Evaluasi Jabatan
Menentukan Upah Patokan
Survey Upah
Menentukan Upah

1. Tahap Persiapan
a. Pembentukan Tim
b. Menetapkan Tujuan Kompensasi
c. Menetapkan Kebijakan Kompensasi
d. Mengumumkan Rencana Penataan
1.a. Pembentukan Tim/Panitia
- Dibentuk organisasi panitia yang dipimpin oleh manajer dan
membawahi seksi analisis jabatan dan evaluasi jabatan
- Ketua dan anggota pelaksana program ini perusahaan mempunyai
beberapa alternative : 1. Memanfaatkan tenaga ahli sendiri
2. Menggunakan jasa konsultan
3. Kombinasi keduanya
Organisasi Kepanitiaan :
- Manajer
- Pelaksana Analisis Jabatan
- Pelaksana Evaluasi Jabatan
Memanfaatkan tenaga ahli sendiri.
Keuntungan :
- Pengehmatan biaya. Tentunya lebih hemat daripada konsultan
dari luar
- Karyawannya akan menjadi lebih berpengalaman
- Proses kerjasama akan lebih lancar karena sudah kenal
- Pekerjaan tentunya akan lebih lancer karena sudah memahami
pekerjaan
Kerugian :
- Mengganggu pekerjaan utama
- Kurang berpengalaman
Menggunakan jasa konsultan.
Kerugian :
- Masalah biaya
- Kurang kerjasama dengan karyawan dan pimpinan perusahaan
- Bila konsultan tidak memiliki pengalaman di perusahaan yang
sejenis
- Kurangnya pengetahuan akan budaya perusahaan
- Kemungkinan lain bila konsultan menerapkan sistem imbalan
yang sukar atau komplek
Keuntungan :

Konsultan professional memiliki pengalaman dan pengetahuna

yang luas
Dihormati

Bila menggunakan konsultan :

- Mintalah kepastian siapa yang akan memimpin dan menangani
proyek ini
- Periksa kualifikasi dalam arti pengetahuan dan keahliannya
serta pengalamannya
- Telitilah reputasinya
- Periksa kemampuannya berkomunikasi dengan mengujinya
presentasi
- Sebaiknya didampingi oleh pejabat perusahaan yang nanti akan
memimpin proyek
- Pimpinan perusahaan atau direktur SDM tetap
bertanggungjawab melaksanakan komunikasi dan pemantauan
Tahap persiapan : Menetapkan tujuan kompensasi
Tujuan dapat lebih dari satu. Misal :
- Menarik tenaga kerja yang berkualiutas
- Memotivasi agar berkinerja tinggi
- Mendorong peningkatan kualitas SDM
- Memastikan keadilan
- Kontrol biaya tenaga kerja
- Menyesuaikan terhadap aturan yang ada
- Memudahkan pemahaman
- Efisiensi administrasi imbalan
Tahap persiapan : Menetapkan kebijakan kompensasi
Kebijakan ditetapkan untuk menunjang agar tujuan kompensasi
tercapai. Kebijakan merupakan pedoman yang akan memberikan
rambu-rambu bagi pelakasanaan program penataan ulang sistem
kompensasi.
Contoh kaitan tujuan dengan kebijakan :
Tujuan kompensasi
Merangsang motivasi & prestasi
Mendorong karyawan
bersemangat mempelajari iptek
Menarik SDM berkualitas tinggi

Kebijakan
Sistem imbalan harus mencakup
penghargaan untuk prestasi,
inovasi dan kreatifitas
Sistem imbalan harus
mengandung elemen untuk
keberhasilan mempelajari ilmu
dan keterampilan baru
Tingkat imbalan yang akan
diberikan kepada karyawan yang
berkualitas tinggi harus kompetitif

Tahapan persiapan : Mengumumkan rencana penataan

Sebelum diumumkan, harrus dilakukan pengecekan terlebih

dahulu terhadap semua hal yang berkaitan dengan proses
penataan upah (lihat daftar checklistnya hand out hal. 13)
Untuk pengumuman dapat dilihat hand out hal. 15

Beberapa anggapan yang keliru :

- Tujuan penataan ulang sistem kompensasi adalah penghematan
- Mengumumkan program penataan ulang sistem kompensasi
tapi tidak ada kelanjutannya
- Menjiplak/meniru kebijakan dan sistem kompensasi perusahaan
lain
- Memperlakukan program penataan ulang sistem kompensasi
sebagai proyek rahasia
Lupakan paradigm lama seperti :
- Kenaikan kompensasi otomatis akan meningkatkan produktivitas
- Tidak ada korelasi langsung antara imbalan/kompensasi dengan
prestasi kerja
- Imbalan dapat merubah sikap pelerja
- Insentif dan bonus adalah cara paling efektif untuk
meningkatkan kinerja
Strategi, kebijakan dan sistem imbalan mungkin harus berbeda
- Secara horizontal
- Atau secara vertical
Letak perbedaannya pada :
- Tujuan yang ingin dicapai
- Komposisi imbalan
- Metode dan teknik yang digunakan
- Acuan untuk patokan