Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN

SKLERA

Di Susun Oleh :
Robuwan
0810221023
UPN Veteran Jakarta

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATA


RUMAH SAKIT PERSAHABATAN
PERIODE 20 OKTOBER 22 NOVEMBER 2014

DEFINISI
Jaringan kuat yang lentur dan berwarna putih pada
bola mata
Bersama kornea merupakan pembungkus di bagian
belakang dan pelindung isi bola mata
Berhubungan dengan kornea dalam bentuk
lingkaran = limbus
Sklera anterior ditutupi 3 jar.ikat vaskuler
Kekakuannya mempengaruhi pengukuran tekanan
bola mata

PEMERIKSAAN
1.Pemeriksaan Tajam Penglihatan
a. Uji lubang kecil
Kel refraksi / kel media penglihatan
Menghadap snellen dgn jarak 6m.
Melihat huruf terkecil yang masih
terlihat jelas ditaroh pinhole
(0,75mm)
Perbaikankel refraksi
Kemunduran gangguan media

Pemeriksaan tajam
penglihatan
2. Uji Pengkabutan (fogging test)

3. Uji Celah Stenopik


Celah selebar 1mm lurus yg terdapat pd lempeng
- Mengetahui adanya astigmatisme
- Melihat sumbu koreksi
- Mengetahui besarnya astigmatisme
- Menentukan rencana pembedahan iridektomi
optik

4. Uji Silinder Silang


Dua lensa silinder yg sama tetapi
kekuatan berlawanan dan diletakkan
dgn sumbu tegak lurus
- Melihat koreksi silinder yg telah
dilakukan pada astigmatisme
- Melihat apakah sumbu lensa silinder
sdh sesuai

5. Uji duokrom = uji keseimbangan


merah biru
Mata satu ditutup lalu melihat huruf
atas kartu warna merah hijau
Hipermetrop : warna hijau lbh jlas
Miopia : warna merah

6. uji dominan anak


Mengetahui mata dominan pd anak

7. Uji crowding phenomena


Mengetahui adanya ambliopia

STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi :
Regio buccal sinistra
Efloresensi :
Tampak makula eritematosa
berukuran plakat dengan diameter
10 cm, berbatas tegas

Lokasi :
regio colli anterior dextra
Efloresensi :
makula eritematosa
berukuran plakat dengan
diameter 5cm
berbatas tegas

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Anestesi
Tes sensorik pada lesi :
Tes raba : Anestesi (-)
Tes tajam tumpul: Anestesi (-)
Akromia : Hipopigmentasi pada lesi (-)
Alopesia :Madarosis (-)
Anhidrosis : ( -)
Atrofi : (-)

Pemeriksaan fungsi
motorik :

Claw hand
Wrist drop
Foot drop
Lagoftalmus

(-/-)
(-/-)
(-/-)
(-/-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Bakteriologis
Uji BTA tidak dilakukan
Pemeriksaan Histopatologik (dilakukan
tanggal 17 september 2014)
Hasil pemeriksaan biopsi ( tanggal 24
September 2014) :
Tampak lapisan epidermis dengan sel-sel
epitel gepeng berlapis menipis, pada
beberapa bagian akantosis, inti sel dalam
batas normal.

Subepidermis jaringan ikat


fibrokollagen bersebukan sel-sel
limfosit dan sel histiosit.
Diantaranya tampak pembentukan
tuberkel dengan sel-sel epiteloid sel
datia langerhans.
Kesimpulan : histopatologis sesuai
Granuloma peradangan kronis
mengesankan MH tipe BT.

RESUME
Pasien Ny. R.A berusia 38 tahun dengan keluhan
timbul Bercak kemerahan di pipi sebelah kiri
sejak 2 bulan terasa nyeri tetapi tidak gatal.
Bercak timbul setelah berbenturan dengan kepala
anaknya, telah berobat ke dokter umum dan
diberikan obat salep Thrombophob di pakai 2
kali sehari. Setelah satu minggu pemakaian obat
rasa nyeri menghilang tetapi bercak kemerahan
tetap ada dan semakin meluas. 2 minggu yang
lalu timbul bercak kemerahan di leher sebalah
kanan yang semakin melebar tidak nyeri, namun
terkadang gatal.

Pada pemeriksaan fisik didapat status generalis


dalam batas normal. Status dermatologis
didapat pada regio buccal sinistra yaitu makula
eritematosa berukuran plakat dengan diameter
10 cm,berbatas tegas dan regio colli anterior
dextra yaitu : makula eritematosa berukuran
plakat dengan diameter 5 cm,berbatas tegas.
Pemeriksaan Tambahan :
Anastesi :Tes sensorik pada lesi :Tes raba :
Anestesi (-),Tes tajam tumpul: Anestesi (-)
Akromia : Hipopigmentasi pada lesi (-)
Alopesia : Madarosis (-)
Anhidrosis :
Atrofi : (-)

Hasil Pemeriksaan Histopatologik


(tanggal 24 september 2014)
Kesimpulan : histopatologis sesuai
Granuloma peradangan kronis
mengesankan MH tipe BT.

DIAGNOSA KERJA
Morbus Hansen Tipe Pausibasilar

DIAGNOSA BANDING
Tidak ada

PEMERIKSAAN ANJURAN:
Pemeriksaan secara klinis setiap bulan
dan pemeriksaan Bakterioskopik
BTA setelah 6 bulan pada akhir
pengobatan .
Pemeriksaan dilakukan minimal setiap
tahun selama 2 tahun

PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa

Edukasi pasien dan keluarga mengenai reaksi


penyakit ini dan gejalanya, serta pentingnya
kontrol secepatnya apabila timbul reaksi
Meminum obat sesuai dosis yang diberikan
dan tidak mendadak berhenti serta rutin
kontrol minimal 2 minggu sekali untuk melihat
perbaikan penyakit
Pasien dan keluarga pasien wajib menjaga
kekebalan tubuh dengan istirahat cukup dan
asupan yang baik bergizi

Medikamentosa
:
Obat sistemik :
Paket MDT Pausibasilar
Minum di depan petugas:
Rifampisin 600 mg/ bulan
DDS 100 mg/ bulan
Minum di rumah :
DDS 100 mg/ hari

PROGNOSIS
Ad vitam
Ad fungtionam
Ad sanationum

: Ad bonam
: Dubia
: Ad bonam

Anda mungkin juga menyukai