Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PETA TIMBUL

A. Latar Belakang
Salah satu indikator keberahasilan mutu proses dan hasil belajar siswa,
selain guru dapat mengembangkan materi, sumber pembelajaran, metode,
strategi, evaluasi, dan penggunaan media. Media pembelajaran merupakan
bagianyang

penting

dalam

menunjangtujuan

pembelajaran

menurut

Sumaatmadja (1984), media merupakan alat dari segala benda yang


digunakan untuk membantu peroses belajar mengajar. Dilihat dari macamnya,
media pembelajaran terdiri dari: gambar-gambar, foto, grafik, poster, papan
panel, visual, hingga benda asli seperti laboratorium, narasumber, dan
sebagainya. Guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan
berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur
untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk
memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan
berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam

proses pembelajaran. Untuk itu dalam pengembangan media ini kami


membahas serta membuat media yaitu Peta Timbul.
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian media pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar, sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam

mencakup

pengertian

sumber,

lingkungan,

manusia

dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.


Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video
dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi
dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk
menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan
atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar
yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.

2. Posisi Media Pembelajaran


Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai

proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media
pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang
membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru
dan audio-visual.

Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :


1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan
sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.

Pada

hakikatnya

bukan media

pembelajaran itu

sendiri

yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media


pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga
faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan
memberikan hasil yang maksimal.

3. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran


a. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah
sebagai berikut :
1) mempermudah proses pembelajaran di kelas
2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
3) menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
4) membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran

b. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di
pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan
pengajaran dengan baik
3) metode

pembelajaran

bervariasi,

tidak

semata-semata

hanya

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,


pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

4) pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak


hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas
lain

yang

dilakukan

seperti

mengamati,

melakukan,

mendemonstrasikan dan lain-lainnya.

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan makna sesungguhnya media pembelajaran Geografi
dalam memberikan pemahaman konsep mengenai Geografi
2. Mendeskripsikan dan memperagakan media pembelajaran yang efektif
dalam menjelaskan konsep Geografi.

Adapun manfaat dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa

dapat

mengetahui

makna

media

pembelajaran

dalam

memperagakan

media

memberikan pemahaman konsep mengenai Geografi


2. Mahasiswa

dapat

menggambarkan

serta

pembelajaran yang efektif kepada murid dalam menjelaskan mengenai


Geografi

D. Alat, Bahan dan Peralatan


Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pembuatan peta timbul ini adalah :
1. Alat
a)

Cat warna (Putih, Biru, Merah, Kuning, dan Hijau, dan lain-lain)

b)

Tinner

c)

Lem Fox putih

d)

Gunting

e)

Ember

f)

Penggaris

g)

Pensil, pena, penghapus, dan peraut

h)

Kuas berbeda ukuran, dan

i)

Spidol

2. Bahan
a)

Koran dan Bubur Koran

b)

Kertas HVS

c)

Triplek

d)

Peta Sumber

E. Langkah-langkah Kerja
Langkah-langkah kerja dalam pembuatan peta timbul yaitu,
3. Pertama-tama, persiapkan terlebih dahulu alat-alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Buatlah Grid pada triplek berukuran 120 80 cm untuk mempermudah
menggambar Peta yang diinginkan berdasarkan peta sumber. Pembuatan garis
Grid berfungsi untuk mengetahui skala yang digunakan
5. Dalam membuat Peta ini perlu diperhatikan kaedah pembuatan peta dengan
segala unsur-unsur nya
6. Setelah Grid selesai digaris, buatlah pola peta yang diinginkan sesuai dengan
pembesaran yang dihitung awal
7. Ambillah bubur Koran dengan kelembaban yang sesuai lalu campurkan dan
aduk rata menggunakan lem Fox putih
8. Disamping itu, tempelkan sedikit lem Fox tersebut pada triplek yang akan
ditempelkan bubur Koran untuk menambah kekuatan melekatnya
9. Tempelkan Bubur Koran yang telah diaduk rata dengan lem diatas pola peta
pada triplek yang dibentuk
10.

Selama menempelkan bubur koran tersebut perhatikan tekstur dan

tinggi rendah permukaan peta


11.

Setelah tertempel semua dan terbentuklah peta, keringkan bubur koran

tersebut hingga membentuk peta yang utuh selama 10-15 menit

12. Tahap berikutnya adalah pewarnaan peta. Perhatikan warna-warna yang


digunakan sebab, warna melambangkan kenampakan yang sesuai lapangannya
(ketinggian, kedalaman, kontur, dan kenampakan alam lainnya)
13. Padu-padakan warna yang ada untuk diolah dan lukislah peta tersebut agar
menjadi indah. Lakukan pengecatan sebaiknya diluar ruangan yang bersuhu
tinggi untuk mempercepat mengeringkan cat
14. Selama pengecatan berlangsung lakukan dengan hati-hati karena akan
berdampak pada hasil akhir warna peta tersebut
15. Sebaiknya, melakukan pengecata sesuai dengan teknik dan cara pengecatan
yang baik agar menghasilkan polesan yang indah. Setiap selesai mengecat
dengan satu warna hendaknya biarkan warna tersebut mengering terlebih
dahulu, lalu lanjutkan dengan warna yang lain. (Do step by step)
16. Setelah pewarnaan selesai, diamkan beberapa saat guna melakukan
pengeringan secara keseluruhan pada peta tersebut
17. Berilah garis pinggir yang telah disediakan di awal untuk memperindah
penampilan menggunakan lakban dengan ketebalan yang disesuaikan
18. Lakukanclearing peta guna mendapatkan hasil yang sempurna
19. Tahap akhir dari pembuatan peta timbul ini adalah penempelan nama-nama
daerah serta iconyang terdapat pada peta yang dibuat. Penempelan nama-nama
tersebut didasarkan pada kaedah dalam penulisan peta. Selain itu, Penulisan
nama-nama kelompok diletakkan pada belakang triplek guna tambahan
informasi.

Gambar 1. Penempelan Bubur Koran Sesuai Pola Sulawesi

Gambar 2. Pengeringan dan pengecatan peta Sulawesi

Gambar 3. Tahapan Akhir pembuatan Peta Sulawesi

F. Nilai-nilai atau karakter


Nilai-nilai dan karakter yang terdapat dalam Media Peta Timbul ini tidak
jauh berbeda dengan nilai-nilai yang terdapat pada Papan Kuis Ular Tangga
Monopoli (UTM), dimana nilai-nilai yang ada ini merupakan hasil dari
implementasi kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai karakter yang terdapat dalam
media ini yaitu:
1) Nilai Estetika (berupa nilai keindahan)
2) Kekompakan (Kerjasama dalam tim)
3) Melatih kesabaran
4) Melatih diri untuk mampu memahami kondisi teman se-lingkungan
5) Sebagai media sosialisasi dalam pergaulan sehari-hari
6) Sikap Mandiri
7) Menghargai setiap ide, kritikan dan saran yang diberikan
8) Nilai Kreatifitas

G. Penutup
1. Kesan
Semua media pembelajaran mempunyai tujuan yang sama yakni
bagaimana siswa tersebut mengerti mengenai pelajaran yang pendidik
ajarkan. Maka dari itu, pendidik di Indonesia menggunakan media
pembelajaran yang kreatif untuk membuat anak didik menjadi tertarik
dalam belajar. Media pembelajaran berupa peta timbul atau peta 3D serta
papan kuis Ular Tangga Monopoli ini mempunyai kelebihan dan
kelemahannya tersendiri.
Kelebihan peta timbul itu adalah menarik perhatian dan minat belajar
peserta didik, Memberikan pengetahuan pada peserta didik tentang
kenampakan alam secara lebih rinci dibandingkan dengan peta datar,
Pembelajaran akan terasa menyenangkan, karena siswa turut peran aktif
dalam pembuatan peta, Membuat pembelajaran akan terasa lebih

bermakna, Memudahkan pendidik menjelaskan materi pelajaran. Namun


Kelemahan menggunakan peta timbul ini yakni memerlukan waktu yang
lama untuk mempersiapkan materi dan memerlukan biaya yang mahal
untuk menyelesaikannya.

2. Saran
Saran yang bisa kelompok sampaikan adalah, gunakanlah media
semenarik, sebagus dan sekreatif mungkin agar siswa dapat mengerti serta
memahami pelajaran yang diterangkan. Namun media pembelajaran yang
digunakan

sebaiknya

sesuai

dengan

pendidikan

modern

yang

mengharuskan siswa lebih aktif dari pada guru atau sesuai dengan sistem
kurikulum saat ini.

Anda mungkin juga menyukai