Makalah Pak Tahdid (Panas Bumi)
Makalah Pak Tahdid (Panas Bumi)
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas
tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini
juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi
ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin
atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk
menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga
panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan
menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia.
air
tanah
yang
terpanaskan
akan
mengalami
proses
satuan luas yang rata-rata ditemui. Gunung api merupakan contoh dimana
panas terkonsentrasi dalam jumlah besar. Pada gunung api, konsentrasi panas
ini bersifat intermittent yang artinya sewaktu-waktu dapat dilepaskan dalam
bentuk letusan gunung api. Berbeda dengan gunung api, pada sistem panas
bumi konsentrasi panas ini bersifat kontinu. Namun demikian, pada
kebanyakan kasus, umumnya gunung api baik yang aktif maupun yang
dormant, adalah sumber panas dari sistem panas bumi. Hal ini ditemui di
Indonesia dimana umumnya sistem panas buminya adalah sistem hidrotermal
yang berasosiasi dengan pusat vulkanisme atau gunung api.
Dalam hal ini, gunung api menjadi penyuplai panas dari sistem
panas bumi di dekatnya. Oleh karena gunung api merupakan sumber panas
potensial dari suatu sistem panas bumi, maka daerah yang berada pada jalur
gunung api berpotensi besar memiliki sistem panas bumi temperatur tinggi (di
atas 225 Celcius). Itulah kenapa Indonesia yang dikenal berada pada jalur
cincin api (ring of fire) diklaim memiliki potensi panas bumi atau geothermal
terbesar di dunia. Daerah lain yang berpotensi menjadi sumber panas adalah:
daerah dengan tekanan litostatik lebih besar dari normal (misal pada
geopressured system), daerah yang memiliki kapasitas panas tinggi akibat
peluruhan radioaktif yang terkandung di dalam batuan, daerah yang memiliki
magmatisme dangkal di bawah basemen. Namun pada kasus-kasus ini,
intensitas panasnya tidak sebesar panas dari gunung api.
Reservoir
Reservoir panas bumi adalah formasi batuan di bawah permukaan
yang mampu menyimpan dan mengalirkan fluida termal (uap dan atau air
panas). Reservoir biasanya merupakan batuan yang memiliki porositas dan
permeabilitas yang baik. Porositas berperan dalam menyimpan fluida termal
sedangkan permeabilitas berperan dalam mengalirkan fluida termal.
Reservoir panas bumi dicirikan oleh adanya kandungan Cl (klorida) yang
tinggi dengan pH mendekati normal, adanya pengayaan isotop oksigen pada
fluida reservoir jika dibandingkan dengan air meteorik (air hujan) namun di
saat bersamaan memiliki isotop deuterium yang sama atau mendekati air
Sehingga dari sini dapat dikatakan juga bahwa pengembangan panas bumi
bersahabat dengan lingkungan.
Daerah Discharge dengan Manifestasi Permukaan
Daerah luahan (discharge area) merupakan daerah dimana arah
aliran air tanah di tempat tersebut bergerak menuju muka tanah. Dengan kata
lain, air tanah di daerah luahan akan bergerak menuju ke atas permukaan
bumi. Daerah luahan pada sistem panas bumi ditandai dengan hadirnya
manifestasi di permukaan. Manifestasi permukaan adalah tanda-tanda yang
tampak di permukaan bumi yang menunjukkan adanya sistem panas bumi di
bawah permukaan di sekitar kemunculannya.
Manifestasi permukaan bisa keluar secara langsung (direct discharge) seperti
mata air panas dan fumarola. Fumarola adalah uap panas (vapor) yang keluar
melalui celah-celah batuan dengan kecepatan tinggi yang akhirnya berubah
menjadi uap air (steam). Tingginya kecepatan dari fumarola sering kali
menimbulkan bunyi bising.
Manifestasi permukaan juga bisa keluar secara terdifusi seperti
pada kasus tanah beruap (steaming ground) dan tanah hangat (warm ground),
juga bisa keluar secara intermittent seperti pada manifestasi geyser, dan juga
bisa keluar secara tersembunyi seperti dalam bentuk rembesan di sungai.
Secara umum, manifetasi permukaan yang sering muncul pada
sistem-sistem panas bumi di Indonesia adalah: mata air panas, fumarola,
steaming ground, warm ground, kolam lumpur panas, solfatara, dan batuan
teralterasi. Solfatara adalah uap air (steam) yang keluar melalui rekahan
batuan yang bercampur dengan H2S, CO2, dan kadang juga SO2 serta dapat
mengendapkan sulfur di sekitar rekahan tempat keluarnya. Sedangkan batuan
teralterasi adalah batuan yang terubahkan karena adanya reaksi antara batuan
tersebut dengan fluida panas bumi.
11
12
Dalam grafik yang diperoleh dari salah satu sumber di atas, potensi
produksi sumur geothermal terus meningkat sejak pertama kali proses produksi
dilakukan. Pada tahun 2025 diproyeksikan geothermal Indonesia dapat
menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW atau setara dengan 400 ribu barel oil
equivalen (boe) per harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya mampu
menjadikan panas bumi sebagai sumber energi utama dan menjadi acuan bagi
negara lainnnya. Selama ini kita masih berkiblat pada selandia baru dan islandia
dalam upaya pemanfaatan teknologi panas bumi.
Sebagian besar energi panas-bumi yang diperoleh dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik. Lebih dari 200 lokasi panas-bumi terletak di daerah
terpencil seperti Nusa Tenggara dan Maluku berpeluang untuk pengembangan
listrik pedesaan. Pengembangan sumber panas-bumi skala kecil (<10 MW)
dimanfaatkan
untuk
listrik
pedesaan
13
disamping
untuk
keperluan
Kapasitas
(MW)
Sarulla
6 x 55
Sumatera Utara
Sibayak
3 x 40
Sumatera Selatan
Lumut Bai
3 x 70
Patuha
2 x 55
Kamojang
2 x 30
14
Jawa Barat
Jawa Tengah
Gunung Salak 7
3 x 55
Wayang Windu 2
2 x 110
Cibuni
1 x 10
Dieng 2
2 x 60
Kapasitas Total
1.205
Kapasitas
(MW)
Pulau Weh
2 x 40
Begkulu
Ululais
3 x 55
Rantau Dedap
3 x 70
Ulubelu
3 x 55
Lumut Balai
6 x 55
Jawa barat
Karaha bodas
2 x 110
Jawa timur
Argopuro
3 x 70
Gorontalo
Kotamobagu
2 x 40
Sulawesi Utara
Lahendong 2
2 x 20
Tompaso
2 x 40
Ambon
2 x 25
Lampung
Maluku
Kapasitas Total
1.590
yang tinggi yang berusaha untuk keluar dan mencapai permukaan bumi. Semua
energi panas bumi ini sering tampak dipermukaan bumi dalam bentuk semburan
air panas, uap panas, dan sumber air belerang.
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah sebagai berikut:
air panas yang berasal dari sumur akan disalurkan ke separator, oleh separator air
dengan uap dipisah, kemudian uap akan digunakan untuk menggerakkan turbin.
Ada dua sistem dalam pembangkit ini yaitu:
1. Simple flash (kilas nyala tunggal)
2. Double flash (kilas nyala ganda)
Dapat dikemukakan bahwa sistem double flash adalah 15-20% lebih
produktif dengan sumur yang sama dibanding dengan simple flash. Uap yang
keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut dalam
bahan-bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni, zat-zat pengotor antara
lain Fe, Cl, SiO2, H2S, dan NH4. Pengotor ini akan mengurangi efisiensi PLTP,
merusak sudu-sudu turbin dan mencemari lingkungan.
16
uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam
bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.
17
Bagian pusat bumi ini sangat panas sehingga dapat mencairkan batu
dengan cukup mudah. Apabila Anda pergi menuju kerak bumi, suhu akan lebih
tinggi dan lebih tinggi. Menurut perkiraaan, untuk setiap empat puluh meter
(belum sampai setengah panjang lapangan sepak bola), suhu naik sekitar 34o F.
Akibatnya adalah batu-batu yang panas di bawah permukaan bumi ikut
memanaskan air sehingga terjadilah peguapan. Untuk memanfaatkannya,
kemudian dibuat lubang dengan cara mengebor ke daerah panas bumi pada
kedalaman tertentu sehingga uap air dapat terbebaskan. Selama proses, di stasiun
panas bumi dibor lubang seperti disebutkan di atas dan dibuat sumur injeksi
dimana air dingin dipompakan ke sumur. Air dingin ini kemudian dialirkan
melewati batu panas dan kemudian tekanan digunakan untuk mengeluarkan air
kembali. Setelah air panas mencapai permukaan, air tersebut berubah menjadi
uap, yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber daya. Uap yang sudah
dibersihkan dan disaring lalu digunakan untuk menggerakkan turbin listrik, yang
pada gilirannya akan mengahasilkan energi listrik.
Perhatikan gambar 2.6.1.1 berikut:
listrik. Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil untuk
mendidihkan air guna menghasilkan uap. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
hanya saja pada PLTU, uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan
pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Pembangkit yang digunakan
untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai
komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi,
yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger,
chiller, pompa, dan sebagainya. Ada tiga macam teknologi pembangkit listrik
tenaga panas bumi yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga system
yang diterapkan untuk mengeksplorasi sumber energi panas bumi pada dasarnya
bersifat relatif yang penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Lihat pada gambar 2.5.1.2 berikut :
Gambar 2.5.1.2 : pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem dry steam
(sumber : http://rudimayardi.wordpress.com)
19
umumnya
terletak
jauh
di
dalam perut
bumi,
sehingga
untuk
20
21
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Salah satu energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik
dalam jumlah yang sangat besar dan ramah lingkungan adalah energi
geothermal. Energi geothermal berasal dari panas bumi yang tidak
membutuhkan media penyimpanan seperti energi alternatif lainnya
sehingga bisa digunakan untuk melengkapi energi terbarukan lainnya,
seperti matahari, angin dan air. Selain memiliki dampak negatif yang
kecil terhadap lingkungan, energi geothermal juga tidak menghasilkan
emisi gas. Selain itu, keuntungan dari energi alternatif yang berasal
dari geothermal adalah sumber energi yang tidak akan habis dan bisa
di daur ulang.
23