PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2011 menurut WHO, 81 %
diakibatkan kerena komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
Bahkan sebagian besar dari kematian ibu disebabkan karena perdarahan,
infeksi,dan preeklamsia.
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012,
rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu
kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil
SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Dalam hal ini, fakta
lonjaknya kematian ini tentu sangat memalukan pemerintahan yang
sebelumnya bertekad akan menurunkan AKI hingga 108 per 100 ribu pada
2015 sesuai dengan target MDGs, AKI di Indonesia adalah tertinggi.
Dapat dilihat pada tahun 2002 AKI di Thailand 44 per 100.000 kelahiran
hidup, di Brunai 39 per 100.000 kelahiran hidup, dan di Myanmar 255 per
100.000 kelahiran hidup.
Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka
kematian ibu adalah mengetahui penyebab utama kematian. Di Indonesia
sampai saat ini ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan,
pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.
Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah
kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan
harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada
kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara
kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan
berat janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus
(Wiknjosastro, 2007).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta memperoleh
gambaran mengenai penyakit Hemoragik Antepartum sehingga
mahasiswa dapat mengerti dan bisa mengamalkan ketika praktek di
rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari Hemoragik Antepartum.
b. Mengetahui etiologi terjadinya Hemoragik Antepartum.
c. Mengetahui gejala klinis dari Hemoragik Antepartum.
d. Mengetahui patofisiologi dari Hemoragik Antepartum.
e. Mengetahui komplikasi dari Hemoragik Antepartum..
f. Mengetahui penatalaksanaan dari Hemoragik Antepartum.
g. Mengimplementasikan dalam bentuk asuhan kebidanan pada klien
dengan Hemoragik Antepartum.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Manfaat penulisan laporan ini bagi penulis adalah, penulis
mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan
Hemoragik Antepartum untuk dapat berbagi informasi ini dengan
orang lain.