(E-E107-10) Pemodelan Statistik Propagasi Bergerak Datas Permukaan Laut
(E-E107-10) Pemodelan Statistik Propagasi Bergerak Datas Permukaan Laut
Abstrak
Pada sistem komunikasi radio, kualitas penerimaan
sinyal sangat tergantung pada lintasan dan struktur
permukaan bumi. Propagasi gelombang radio lebih
banyak pengaruhi oleh fenomena fading lintasan jamak
dimana sinyal mengalami pantulan, penghamburan dan
pembiasan. Selain itu juga dipengaruhi oleh gangguan
ionosfer. Pengukuran karakteristik propagasi adalah
kegiatan dasar yang cukup penting untuk rancang
bangun suatu sistem komunikasi. Pengukuran yang tepat
terkait karakteristik propagasi dari komunikasi melalui
kanal VHF merupakan acuan untuk penentuan seberapa
besar pengaruh parameter-parameter tersebut sehingga
dapat dirancang suatu sistem dengan performansi
optimal.
Karena propagasi sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan komunikasi, maka penelitian ini akan
mengukur dan memodelkan parameter-parameter
komunikasi pada kanal VHF dengan membandingkan
data dari 2 daerah (Surabaya dan Rembang), dimana
akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan
spectrum analyzer sehingga didapatkan nilai level daya
terima. Hasil data yang didapat akan dianalisa dengan
berbagai macam teorema distribusi agar diketahui jenis
model distribusinya.
Dengan mendapatkan nilai n dan X dari pengukuran,
selanjutnya dapat di generate untuk melakukan
pemodelan kanal VHF dengan memasukkan random
data normal pada rumus PL = PL(d0) + 10 n log (d/d0)
+ X dimana X terdistribusi log-normal.
Keyword: VHF, model distribusi, random data normal
1. Pendahuluan
Komunikasi radio merupakan suatu bentuk
komunikasi yang memanfaatkan gelombang radio
dimana kualitas penerimaan sinyalnya sangat tergantung
pada lintasan yang dipengaruhi oleh struktur permukaan
bumi. Dalam komunikasi radio, konfigurasi dari
ketidakteraturan permukaan tanah yang alamiah, macammacam bentuk struktur bangunan, perubahan cuaca,
pepohonan dan kondisi sinyal yang diterima ketika unit
ISBN: 978-979-8689-13-0
214
2. Propagasi VHF
2.1. Karakteristik kanal VHF pada Gelombang Radio
Kanal VHF pada gelombang radio yang bekerja
pada frekuensi 30 300 MHz dengan panjang
gelombang berkisar 1 10 m. Karakteristik dari kanal
VHF yaitu dapat dipantulkan oleh ionosfer pada
ketinggian 60 600 km di atas permukaan bumi. Kanal
VHF ini dapat digunakan untuk komunikasi bergerak di
laut/udara dan mobile satellite.
2.2. Standar dan Regulasi Alokasi Frekuensi VHF
Penggunaan alokasi frekuensi gelombang radio
VHF di Indonesia diatur oleh pemerintah dalam
perundang-undangan,
yaitu:
Keputusan
Menteri
Perhubungan nomor: KM. 5 tahun 2001 tentang
penyempurnaan tabel alokasi spektrum frekuensi radio
Indonesia.[4]
2.3. Mekanisme Dasar Propagasi
Pada propagasi terdapat 3 mekanisme dasar yaitu
Refleksi (Pemantulan), Refraksi (Pembiasan), Difraksi,
Scattering (Penghamburan) [1],[6], yang nantinya akan
menyebabkan terjadinya multipath fading yang dapat
menimbulkan perlambatan waktu, peredaman amplitudo
dan pergeseran fasa.
2.4. Redaman Propagasi
Redaman propagasi merupakan selisih antara
daya yang dipancarkan dengan daya yang diterima.
Redaman propagasi pada komunikasi radio mobile,
semata-mata disebabkan karena pengaruh permukaan
bumi dan adanya scattering pada lingkungan radio
mobile.
Redaman (path loss) diekspresikan sebagai fungsi jarak
dengan menggunakan tetapan redaman propagasi (n).
Secara umum path loss dirumuskan [7]:
Tipe Lingkungan
Free Space
Urban area celluler radio
In building line of sight
Obstructed in building
Obstructed in factories
. (1)
Signal
Generator
1
HF
Transceiver
HF
Transceiver
Spectrum
analyser/
all band
Data
logge
3. Metode Penelitian
Untuk komunikasi darat ke darat (Rembang
Surabaya), dilakukan dengan kedua konfigurasi (gambar
1) pengukuran karakterisasi respon tone dan karakterisasi
pengukuran pada transmisi digital. Hasil terhadap
pengukuran ini sangat bermanfaat terhadap pengetahuan
propagasi gelombang pita frekuensi VHF di dalam
kondisi stasiun tidak bergerak. Sehingga pengamatan
PC
Modem
Radio
Modem
Radio
PC
215
Prosentase MSE:
......(5)
3.4. Proses pengolahan data untuk pemodelan
Data redaman
PL = n 10 log(d/d0 + X
(4)
216
217
5. Kesimpulan
Setelah melakukan proses pengukuran dan
pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa
Pemodelan yang sesuai untuk VHF Surabaya dengan
rumus (1) adalah:
PL = PL(d)34.6*log(d/0.0896) + randn(1,105)*7.4282
Dengan X
terdistribusi log-normal dan MSE
pemodelan 10.06%.
Sedangkan daerah Rembang memiliki pemodelan yang
sesuai adalah:
PL = PL(d)13.3*log(d/0.1014) + randn(1,88)*1.7508
Dengan X
terdistribusi log-normal dan MSE
pemodelan 5.41%.
Daftar Pustaka
[1] Parsons J. D., The Mobile Radio Propagation
Channel, John Wiley & Sons, Inc, New YorkToronto, 1992.
[2] T. S. Rappaport, Wireless Communication Principle
and Practice, IEEE Press, 1996.
[3] Johnson, E.E, Fast Propagation Predictions for HF
Network Simulations, Proceedings of MILCOM,
IEEE, 1997.
[4] Keputusan menteri perhubungan Nomor: KM.5,
Tentang Penyempurnaan Tabel Alokasi Spektrum
Frekuensi Radio Indonesia, 2001.
[5] Johnson, E.E, Interactions Among Ionospheric
Propagation, HF Modems, and Data Protocols,
Proceedings of MILCOM, IEEE, 2002.
[6] Nachwan Mufti Adriansyah, ST, Modul 1
Propagasi Gelombang EM-Pendahuluan Propagasi
Gelombang EM, 2004.
[7] Nachwan Mufti Adriansyah, ST, Modul 7 Sistem
Komunikasi
Bergerak-Prediksi
Redaman
Propagasi, 2004.
[8] National Maritime VHF Web/Audio Conference,
Use of Marine VHF Public Correspondece
Channel to Suport Ship Movement Service,
Maritel ,September, 2004.
[9] Nasipuri dan Asis, RF and Wireless
Technologies, Chapter Mobile Ad-hoc Network,
pp. 59-100, 2004.
[10] .PengantarStatistik, http://www.google.com/
standarddeviasi
[11] National Telecommunication and Information
(NTIA), High Frequency Radio Automatic Link
Establishment (ALE) Application Handbook, Annex
1.pdf.
218