Anda di halaman 1dari 3

12/13/2010 7:54:00 AM

DIALOG ANTAR AGAMA


PENGERTIAN
Dialog antar agama adalah:
setiap individu dan kelompok yang berbeda agama bertemu dalam
sebuah ruang atau forum untuk melakukan pembicaraan.
Jadi setiap dialog harus didasarkan pada norma-norma dan nilai-nilai
bersama. Satu pihak tidak dapat dijadikan acuan untuk pihak yang lain.
Pertama kali diadakan di indonesia pada masa orde baru oleh
Departemen Agama ( Depag ). Prof.Dr.Mukti Ali (menteri Agama periode
1971-1978).
materi dalam dialog agama ini tidak hanya mengungkapkan persamaan
(similarities) tetapi juga perbedaan (differences) setiap kelompok
keagamaan, baik menyangkut nilai, doktrin, tradisi, kultur, teks, simbol,
wacana, sejarah, wawasan, dan pemahaman keagamaan dengan
dilandasi semangat saling menghargai keunikan dan perbedaan tiap-tiap
kelompok keagamaan.
TRILOGI KERUKUNAN
1.Kerukunan intern umat beragama
2.Kerukunan antar umat beragama
3.Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah
MANFAAT DIALOG ANTAR AGAMA
untuk meningkatkan pemahaman atas diri dan yang lain bukan sukses
argumen melawan yang lain seperti umumnya dalam debat.
melahirkan pemahaman yang benar terhadap keyakinan saudara mereka
dari lain agama.
setiap pihak mengetahui masalah-masalah yang muncul atau dihadapi
oleh masing-masing agama sehingga dapat menimbulkan perasaan
simpati dan atau empati, yakni perasaan terlibat untuk ikut membantu
memecahkan persoalan tersebut.
TUJUAN DIALOG ANTAR AGAMA
vMenyebarluaskan seruan kebaikan dan perdamaian yang dapat
menyelesaikan konflik antar agama.
vMembuka mata masyarakat supaya dapat memahami kepercayaan
penganut agama lain.
vMembina hubungan akrab antar penganut agama.

vMengangkat perbedaan untuk menemukan divergensi menuju


konvergensi.
menyingkap ketertutupan yang selama ini menyelimuti hubungan antar
agama.
BENTUK-BENTUK DIALOG
face-to-face conversations dalam seminar, diskusi, simposium, workshop,
atau dalam forum-forum debat publik formal yang melibatkan berbagai
kelompok keagamaan
humanity model
tindakan antarkelompok agama untuk melakukan aksi-aksi kemanusiaan
seperti kolaborasi lintas-agama untuk menangani kemiskinan, konflik
kekerasan, kelaparan, bencana alam, pengungsian dan lain sebagainya
MACAM-MACAM DIALOG ANTAR AGAMA
1. dialog kehidupan
bentuk yang paling sederhana dari pertemuan antar agama yang
dilakukan oleh umat beragama. Di sini, para pemeluk agama yang
berbeda saling bertemu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berbaur
dalam aktivitas kemasyarakatan secara normal. Mereka melakukan
kerjasama dalam berbagai bidang kegiatan sosial tanpa memandang
identitas agama masing masing.
2. dialog kerja social
kelanjutan dari dialog kehidupan, dan telah mengarah pada bentukbentuk kerjasama yang dimotivasi oleh kesadaran keagamaan. Dasar
historis dari dialog kerja sosial dan kerjasama antar agama banyak
ditemukan dalam tradisi berbagai agama . dialog sosial berangkat dari
problem bagaimana kita menempatkan agama kita di tengah tengah
agama orang lain
3. dialog teologi
Dialog teologis bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa di luar
keyakinan dan keimanan kita selama ini, ternyata ada banyak sekali
keyakinan dan keimanan dari tradisi agama agama selain kita.
4. dialog spiritual
Dialog ini bergerak dalam wilayah esoteris, yaitu sisi dalam agama
agama. Sebagaimana diketahui bahwa setiap agama memiliki aspek
lahiriyah ( eksoterik) dan aspek batin ( Esoteris). Sistem teologi dan ritus
agama-agama merupakan sisi eksoteris. Sementara itu pengalaman iman
yang bersifat individual merupakan sisi esoteris dari agama. Dalam studi
agama-agama aspek esoterisme ini biasanya disebut dengan istilah mistik

( Mystcism). Pada dasarnya pengalaman mistik ini adalah pengalaman


berjumpa dengan Tuhan.
HAL-HAL YANG DIANJURKAN DALAM DIALOG AGAMA YANG BAIK
setiap partisipan harus berniat tulus dan memiliki komitmen kuat untuk
mempelajari dan memahami argumen dan perspektif pemikiran
keagamaan kelompok lain
Adanya sesi tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman bukan
menjatuhkan lawan seperti umumnya dalam debat
common values and strengths yang bisa dijadikan sebagai pedoman
bersama atau solusi bersama untuk membangun hubungan keagamaan
yang sehat dan saling memahami dalam keberbedaan, dan bukannya
kelemahan tiap-tiap kelompok yang kemudian dipakai untuk menyerang
balik lawan
adanya sikap terbuka antara masing-masing pihak yang berdialog
FAKTOR PENTING DALAM MEMBANGUN DIALOG
hati nurani / tulus
Kejujuran
Keterbukaan
Tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai