Departemen Sains
DEFINISI USAHA
Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding
dengan gaya dan perpindahan
Usaha yang dilakukan makin besar jika
gaya yang bekerja pada benda juga besar
Jika gaya yang bekerja pada benda besar
namun benda belum bergerak maka tidak
ada usaha
Departemen Sains
DEFINISI ENERGI
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha
Beberapa contoh energi
Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak dinamakan
energi kinetik
Contoh mobil yang bergerak akan memiliki energi kinetik
Energi yang ada karena letak atau konfigurasi sistem dinamakan
energi potensial
Departemen Sains
W F .r F (r ) cos
WAB F .dr .
A
Departemen Sains
A
F
A
F
B
A
Contoh
Departemen Sains
x(m)
( 2, 0 )
( 2, 4 )
( 0, 0 )
( 2, 0 )
WAB
( 2, 4 )
( 2, 0)
2 xdy 4dy 16 J
Departemen Sains
( 0, 4 )
( 2, 4 )
( 0, 0 )
( 0, 4 )
WAB
( 2, 4 )
( 0, 4)
ydx 4dy 8 J
Departemen Sains
( 2, 4 )
( 0, 0 )
ydx 2 xdy
Departemen Sains
( 2, 4 )
( 0, 0 )
ydx 2 xdy
WAB x 2 4 x 2 dx 5 x 2 dx
WAB 40 / 3J
Departemen Sains
Departemen Sains
B A B B
W Fnk .dr Fnk .dr Fnk .dr Fnk .dr Fnk .dr 0
A
C1
B
C2
A
C1
C1
A
B
C2
Departemen Sains
A
C2
Departemen Sains
Gaya F yi xj N
WAB
A
( 2, 4 )
( 2, 4 )
( 0, 0 )
( 0, 0 )
Departemen Sains
Daya
Daya menyatakan seberapa cepat usaha berubah terhadap
waktu atau didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan
per detik
Daya disimbolkan dengan P memiliki satuan Joule/detik atau
Watt
dW F .dr
P
F .v
dt
dt
dengan F adalah gaya yang bekerja dan v adalah kecepatan
benda
Departemen Sains
Departemen Sains
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
oleh setiap benda yang bergerak
Departemen Sains
Departemen Sains
Contoh
Sebuah benda bermassa 2 kg dilepaskan dari ketinggian 5 m. Berapa
usaha yang dilakukan gaya gravitasi dan berapa laju benda setelah
sampai di tanah?
Usaha gaya gravitasi
A
mg
mgh 12 mvB2
vB 10m / s
Departemen Sains
WAB F ( x)dx
A
F(N)
8
6 X(m)
WAB 8 16 8 32 m
Usaha = perubahan energi kinetik
Departemen Sains
Contoh
k
0,5
10 x(m)
Departemen Sains
Wges
x 10
f dx 20 dx
k
x 0
x 0
Wges 12 mv 2 12 mv 02
80 12 (2)v 2 12 (2)(10 ) 2
v 20 m / s
Departemen Sains
Energi Potensial
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya
konservatif maka usaha yang dilakukan gaya ini
tidak bergantung pada lintasan tempuh,
usahanya hanya bergantung pada titik awal dan
titik akhir saja (usahanya hanya bergantung pada
posisi)
Departemen Sains
Oleh karena itu dapat didefinisikan besaran U yang merupakan fungsi dari posisi awal dan akhir
Fk .dr U ( B) U ( A)
B
WAB
Departemen Sains
Fk .dr U ( B) U ( A) U ( B)
B
WAB
Acuan
U (r ) Fk .dr
r
Acuan
Contoh
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada ketinggian h :
h
U ( x) kxdx 12 kx2
0
WAB Fk .dr U ( B) U ( A)
A
Fk .dr EkB EkA
B
WAB
Ek B Ek A U ( B) U ( A)
atau
Ek B U ( B) Ek A U ( B)
Departemen Sains
Ek B U ( B) Ek A U ( B)
Energi total di suatu titik adalah jumlah semua energi potensial
pada benda tersebut ditambah energi kinetiknya
E Ek U (r )
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi maka
hukum kekal energi menjadi
1
2
mv B2 mghB 12 mv A2 mgh A
Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kecepatan awal menuju titik B. Jika bidang miring 37o licin dan jarak
AB adalah 5 m, tentukan :
N
mgsin37
A
hA
mg
37o
B
Wgrav
Departemen Sains
mv B2 mghB 12 mv A2 mgh A
1
2
( 2)vB2 0 0 2(10 ) hA ,
vB
hA ( AB ) sin 37 3m
60 m / s
Departemen Sains
Contoh 2
m
A
Penyelesaian :
Gunakan hukum kekal energi untuk titik A sampai B
1
2
mv B2 U ( B) 12 mv A2 U ( A)
Departemen Sains
mv C2 12 kxC2 12 mv B2 12 kxB2
0 12 k ( BC ) 2 12 (2)( 4) 2 0
1
2
k ( 12 ) 2 12 (2)( 4) 2
k 128 N / m
Departemen Sains
Contoh 3
C
Departemen Sains
Penyelesaian
Tinjau benda m di titik B, gaya yang bekerja pada m
adalah mg dan T. Usaha yang dilakukan T adalah nol
karena tegak lurus perpindahan
Gunakan hukum kekal energi di titik A dan B
1
2
mv B2 mghB 12 mv A2 mgh A
0 mgR 12 mv A2 0
v A 2gR
Departemen Sains
C
R
mg
T
B
Departemen Sains
mv A2 mgh A 12 mv C2 mghC
1
2
mv A2 0 12 m( TRm gR) mg 2 R
v A2
TR
m
5 gR
vAmin 5gR
(ambil T=0)
Departemen Sains
F Fk Fnk
B
Fk .dr Fnk .dr
B
WAB
WAB U ( B) U ( A) Wnk
dengan Wnk
Departemen Sains
Departemen Sains
Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kecepatan awal menuju titik B. Jika bidang miring 37o kasar dengan
k=1/2 dan jarak AB adalah 5 m, tentukan :
N
fk
mgsin37
A
hA
x
mg
37o
B
Wnk Wges 40 J
Selain gesekan, pada balok hanya bekerja gaya gravitasi yang
termasuk gaya Konservatif sehingga untuk persoalan di atas
berlaku Hukum Kekal Energi dalam gaya konservatif dan non
konservatif
1
2
1
2
hA ( AB ) sin 37 3m
vB 20 m / s
Departemen Sains
Contoh 2
B
37o
Penyelesaian
Usaha yang dilakukan gaya gravitasi sepanjang AB
B
Wgrav
Departemen Sains
Wges
vB 10 m / s
Departemen Sains
Soal
1. Balok dengan massa 20 kg didorong sepanjang permukaan
mendatar tanpa gesekan dengan gaya F yang membentuk
sudut dengan permukaan. Selama gerakannya gaya
bertambah mengikuti hubungan F=6x, dengan F dalam N
dan x dalam meter. Sudut pun berubah menurut
cos = 0,7 0,02x.
Berapa kerja yang dilakukan oleh gaya bila balok bergerak
dari x = 10 m sampai x = 20 m.
Departemen Sains
Departemen Sains
3.
C
B
A
Departemen Sains
4
F
A
Departemen Sains
Departemen Sains
Definisi Momentum
Momentum linier atau ditulis momentum saja
adalah kuantitas gerak yang bergantung pada
massa dan kecepatan benda (v)
Momentum adalah vektor dan besarnya
disimbolkan dengan P memiliki satuan kg m/s
p mv
Departemen Sains
Definisi Impuls
Secara matematis impuls didefinisikan
sebagai integral dari gaya yang bekerja pada
benda terhadap waktu
Impuls juga besaran vektor, disimbolkan
dengan I memiliki satuan Ns
t
I Fdt
t0
Departemen Sains
dp d
F
mv
dt dt
p
t
F
dt
d
p
m
v
m
v
0
0
p0
I p p 0 p
Contoh
Benda bermassa 2 kg bergerak dengan
kecepatan awal 2 m/s dalam arah sb x,
dan 4 m/s dalam arah sb y. Kemudian
pada benda bekerja gaya dalam arah
sb y Fy=2t N, dan gaya dalam arah sb x
seperti gambar di samping.
Fx (N)
4
2
t(s)
-5
I I x i I y j
I x 12 (2)(5) 12 (2)( 5) 0
I y 2tdt t
2 4
0
Jadi : I 16 j Ns
16 Ns
I p p 0 16 j p 2 2i 4 j
p 4i 24 j kgm / s
Sehingga kecepatan
saat t=4 s adalah
p
v 2i 12 j m / s
m
Departemen Sains
p p1 p 2 p3 p N
Jika pada partikel 1 dalam sistem tersebut bekerja gaya eksternal Fe1 maka dinamika partikel 1 adalah
dp1 e
F1 F12 F13 F1N
dt
dengan F12, F13,, F1N adalah gaya internal/interaksi antara
Partikel ke-1 dengan ke-2, dengan ke-3, .., dengan ke-N
Departemen Sains
Hal yang sama akan terjadi pada partikel ke-2, ke-3, , ke-N,
jika pada setiap partikel tsb bekerja gaya eksternal
dp2 e
F2 F21 F23 F2 N
dt
dp
3
dt
dpN e
FN FN 1 FN 2 FN ( N 1)
dt
Dinamika sistem banyak partikel ini akan ditentukan oleh
resultan dari dinamika masing-masing partikel, yaitu
d
( p1 p2 p3 ... pN )
dt
e e e e
dp
dt
e e e
e
F1 F2 F3 .... FN
e e e
e
I F1 F2 F3 .... FN dt p
N
Departemen Sains
Pusat Massa
Dalam sistem banyak partikel, momentum total sistem adalah
resultan dari momentum setiap partikel penyusunnya
p p1 p 2 p3 p N
p m1v1 m2 v 2 m3 v3
dr1
dr2
p m1
m2
m3
dt
dt
mN v N
dr3
drN
mN
dt
dt
dt
M
p MV pm
Departemen Sains
d
V pm R pm
dt
disebut dengan kecepatan pusat massa sistem banyak
partikel, dan
m r m2 r2 m3r3 mN rN
R pm 1 1
Departemen Sains
Contoh
Tentukan letak pusat massa sistem yang tersusun atas empat
buah partikel yang bermassa m1=1kg, m2=2kg, m3=3kg, dan
m4=4kg. Keempat partikel terletak pada titik sudut bujur sangkar
yang memiliki panjang sisi 1 m
Dengan sumbu koordinat seperti gambar
y
maka posisi pusat massa terbagi 2 komm4
m3
ponen
m1
m2
x pm
0,5m
1 2 3 4
y pm
0,7m
1 2 3 4
Departemen Sains
1
rpm
r dm
M
Massa total sistem
M dm
Departemen Sains
Contoh
Batang yang panjangnya 10 m dibentangkan pada sumbu x dari
X=0 sampai dengan x=10 m. Jika batang tidak homogen, rapat
massanya fungsi dari posisi =12x kg/m, tentukanlah pusat
Massa batang!
elemen kecil batang pada posisi x yang panjangnya dx akan
memiliki elemen kecil massa dm= dx
Massa total batang
10
10
M dm dx 12 xdx 600kg
Pusat massa batang
x pm
1
20
xdx
m
M
3
Departemen Sains
dP
0
dt
atau
P kons tan
Departemen Sains
Departemen Sains
Tumbukan
Dalam setiap tumbukan berlaku hukum kekal momentum, meskipun dalam tumbukan antara 2 benda bekerja gaya yang sangat
singkat (gaya impulsif) namun jika 2 benda dipandang sebagai
satu sistem masing-masing gaya impulsif dapat dipandang sebagai pasangan gaya aksi-reaksi.
Ada 3 jenis tumbukan :
Tumbukan lenting sempurna
(pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekal
energi kinetik)
Tumbukan tidak lenting sama sekali
Tumbukan lenting sebagian
Departemen Sains
Contoh
Benda m1=2 kg bergerak dengan kecepatan 13 m/s ke kanan
menumbuk benda lain m2=4 kg yang sedang bergerak ke kiri
dengan laju 2 m/s. Setelah tumbukan kedua benda bersatu.
Tentukan :
Kecepatan kedua benda setelah tumbukan
Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah peristiwa
tumbukan terjadi
Penyelesaian :
Berlaku hukum kekal momentum
Momentum awal sistem = momentum akhir sistem
Ek 2 12 m2 v22 8 J
Energi kinetik kedua benda setelah tumbukan
Departemen Sains
Soal
1. Sebuah pesawat angkasa 1000 kg bergerak dengan
kecepatan 2000 i m/s. Sebuah meteor menumbuk
pesawat tsb sehingga kecepatannya menjadi 2000 i +
2000 j m/s. Berapa Impuls tumbukkan ?
2. Sebuah bola 0,5 kg bertumbukan lenting sempurna dengan
bola kedua yang sedang diam. Bola kedua tersebut menjauh dengan laju setengah laju awal bola pertama.
Berapa persen energi kinetik yang dipindahkan ke bola kedua
Departemen Sains
3. Sebuah bola bilyar bergerak dengan kecepatan 4 m/s menumbuk bola lain yang identik dalam keadaan diam. Setelah
tumbukan bola pertama membentuk sudut 30o terhadap
arah semula. Bila tumbukkan lenting sempurna, tentukan
kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan.
5.
R
Departemen Sains
Departemen Sains