Paper Security
Paper Security
PENDAHULUAN
Layanan-layanan komunikasi dengan data rate yang tinggi dan transmisi data
asimetric
Mendukung untuk koneksi yang besar dan simultan, contoh user dapat
mengebrowse Internet dan menerima fax atau panggilan telpon
Sebelum menuju ke generasi di atas maka telah ada generasi sebelumnya yaitu
generasi ke-1 dan generasi ke-2. Generasi ke-1 ditandai dengan teknologi analog
sedangkan teknologi ke-2 yang ditandai dengan teknologi digital dengan kecepatan
rendah.
Perkembangan menuju sistem komunikasi wireless generasi ke-3 (UMTS/IMT2000) dapat diterangkan seperti gambar di bawah ini :
juga video. Teknologi ini memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed wiireless
dan mobile wireless.
Peluncuran layanan-layanan wideband multimedia akan menambah performansi
dibanding dengan standar wireless yang ada sekarang. W-CDMA sangat mendukung
baik untuk komunikasi packet dan circuit switched seperti browsing Internet.
Dari awalnya, W-CDMA didesain untuk layanan data kecepatan tinggi seperti
internet base packet data menawarkan sampai 2 Mbps dalam lingkungan kantor dan
sampai 384 Kbps di outdoor atau lingkungan yang bergerak. Secara rinci hubungan
antara besarnya carrier spacing dengan dengan bit rate maksimum yang dapat
dicapai adalah sebagai berikut :
13 kbps(~ 64 kbps)
20
Sedangkan spesifikasi dari W-CDMA dapat dilihat seperti tabel di bawah ini :
JENIS / NILAI
Radio Access
DS-CDMA / FDD
Carrier spacing
1,26 / 5 / 10 / 20 MHz
Chip rate
Modulation
TCH rate
Frame length
10 ms
Voice codec
G.729 CS-ACELP
Inter BS Synchronous
Asynchronous
Layered Protocol
Signaling Protoccol
Services
Spektrum yang baru telah dialokasikan pada band frekuensi 2 GHz untuk sistem
komunikasi wireless generasi ke-3. Sebagai gambaran spektrum frekuensi yang
rencananya akan diperuntukkan di Eropa dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
2. Gelombang Multimedia
Salah satu karakteristik dari pelayanan dan aplikasi teknologi komunikasi wireless
selular generasi ketiga adalah kemampuan masing-masing pengguna terminal selular
untuk menjalankan beberapa aplikasi dan layanan secara bersamaan. Artinya masingmasing pelanggan teknologi baru ini dapat melakukan percakapan sekaligus mengakses
intranet maupun internet untuk mendapatkan informasi penting yang dibutuhkan.
5
Pelanggan juga dapat menggunakan terminal selularnya untuk video conference dan
dalam waktu yang bersamaan dapat saling bertukar informasi melalui e-mail ataupun
multimedia mail.
Beberapa layanan masa depan untuk wireless multimedia pita lebar adalah pengiriman
berita/koran secara interaktif (berupa suara, video, teks, grafik/gambar), multimedia Email (berupa teks, gambar, klip video), Audio Interactive (suara berkualitas CD), video
conference (konferensi melalui audio/video), web interactive (aplikasi Internet secara
interaktif, contohnya permainan-permainan di Internet) dan transfer file berkapasitas
besar dari intranet maupun internet (dalam waktu yang lebih singkat).
2.1 Aplikasi, Layanan dan Pemasaran dari 3G:
3G menawarkan kepada pelanggan satu layanan multimedia berkecepatan tinggi
dan user-friendly, sehingga operator mempunyai sumber pendapatan yang
baru. Dengan perangkat handphone 2G/3G quad-band (900/1800/1900/2200 Mhz)
/ dualmode, kelak pengguna akan menikmati layanan layanan seperti:
o Always-oncontohnya, e-mail, personal organizer, otomatisasi, penjualan,
dan lain sebagainya.
o Informasicontohnya, menjelajah web, Intranet perusahaan, game
jaringan, musik, layanan berita, lokasi, kejadian dan layanan transportasi.
o Belanjacontohnya, on-line shopping, transaksi bank, judi (tidak
direkomendasikan), dan pemesanan ticket..
memperbaiki
kapabilitas
dari
komunikasi
wireless,
yang
pertama
Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service
dan waktu.
3. Keuntungan W-CDMA
Konsep W-CDMA yang baru beroperasi dengan besar kanal radio 5MHz sedang
dikembangkan dengan menggunakan potensi keuntungan dari CDMA. Sistem yang baru
ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem narrowband CDMA
generasi ke-2 sekarang. Fitur teknologi W-CDMA adalah sbb:
Kapasitas lebih tinggi dan penambahan coverage : sampai 8 kali lebih tinggi
trafik per carrier dibandingkan dengan carrier narrowband CDMA
Variabel dan kecepatan data yang tinggi, sampai 384 Kbps pada wide area dan 2
Mbps pada lokal area
Paket data service adalah penting untuk membangun aplikasi yang cost efektif
untuk remote LAN dan wireless internet akses.
Layanan high speed circuit switched dibutuhkan untuk aplikasi komunikasi real
time seperti video conference.
***
11
BAB II
TEKNOLOGI PENDUKUNG
terlihat untuk kapasitas kanal yang tetap, karena lebar pita transmisi W-CDMA lebih
lebar dari N-CDMA maka W-CDMA memerlukan S/N yang lebih rendah dari NCDMA, dengan kata lain untuk sistem modulasi digital dengan E b/No yang sama , WCDMA mampu mentransmisikan data dengan kecepatan data yang lebih besar daripada
N-CDMA.
Radio akses sistem bergerak generasi ketiga harus mendukung skenario multioperator,
dimana sejumlah operator jaringan yang berbeda berada dalam satu area yang sama
menawarkan layanan yang berbeda-beda, dari beberapa kbps sampai dengan 2 Mbps.
Untuk mendukung konsep ini dan mempermudah pengaturan alokasi frekuensi, maka
sistem bergerak ini harus menerapkan multiple bandwidth kanal RF, dimana masingmasing jaringan menempati lebar pita yang berbeda. Di dalam proyek Code Division
Testbed (CODIT), telah diteliti direct sequence CDMA (DS-CDMA) asynchronous
dengan tiga kecepatan yaitu : Rc1 = 1,023 Mcps, Rc2 = 5,115 Mcps, dan Rc3 = 20,46
Mcps. Ketiga kecepatan chip tersebut menghasilkan lebar pita RF masing-masing
sekitar 1 Mhz, 5 Mhz, dan 20 Mhz, dimana dinyatakan sebagai narrowband,
mediumband, dan wideband kanal RF. Pentransmisian pada physical layer dengan
menggunakan teknik pengkodean kanal, interleaving, dan spreading, mampu
memetakan masing-masing kecepatan informasi, Rb, yang ditawarkan oleh sistem
kedalam paling sedikit salah satu dari ketiga kecepatan tersebut.
Untuk masing-masing layanan, parameter transmisi, yaitu : kecepatan coding,
interleaving, kecepatan chip, faktor spreading, daya transmisi, dsb. diatur sehingga
memungkinkan spesifikasi yang dibutuhkan untuk layanan tersebut dipenuhi. Jadi,
coding dan faktor spreading Rc/Rb bervariasi terhadap kecepatan data informasi. Untuk
lebar pita RF yang telah ditentukan, dalam hal ini kecepatan chip tetap, maka
karakteristik loss akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan bit informasi.
Multirate radio interface DS-CDMA memungkinkan diterapkannya skenario multi
operator. Hal ini ditunjukan oleh gambar 5.
13
Operator jaringan, tergantung dari jenis layanan dan spektrum yang dibutuhkan dapat
dialokasikan dalam spektrum 1 Mhz, 5 Mhz, 20 Mhz, atau kelipatannya atau kombinasi
dari ketiganya. Mediumband atau wideband dapat terdiri dari beberapa narrowband,
seperti pada jaringan 1. Untuk jaringan yang luas, beberapa jaringan dapat menempati
band frekuensi yang sama, seperti pada jaringan 5.
Layanan dengan kecepatan rendah (suara) dapat diterapkan pada kanal narrowband
maupun mediumband. Untuk telepon bergerak, kanal RF standart adalah 1 Mhz, tetapi
bila menginginkan kualitas yang lebih baik dengan mengatasi diversitas multipath dan
penginterferensi, dan mengijinkan operator untuk menerapkan ukuran cluster tunggal,
maka dipergunakan kanal 5 Mhz Untuk layanan dengan kecepatan tinggi (diatas 64
kbps) membutuhkan kanal RF 5 Mhz atau 20 Mhz.
Jaringan tersebut secara umum mempunyai fungsi yang sama dengan sistem
generasi kedua, dimana PHS termasuk didalamnya. Terdapat empat kesatuan fungsi
yang ditunjukan, yaitu : mobile station (MS), base station (BS), radio network
controller (RNC) dan mobile control node (MCN). Sebuah MS dapat dihubungkan
pada satu atau beberapa BS dan sejumlah BS berkomunikasi dengan RNC melalui
satu interface. Sejumlah RNC dihubungkan ke jaringan fixed melalui MCN.
14
1.2 Protokol
Protokol yang dikembangkan mengacu pada model referensi dari Open System
Interconnection (OSI), seperti yang ditunjukan pada gambar 7
Protokol dibagi kedalam dua bidang, yaitu : bidang pensinyalan, disebut C-plane,
dan bidang data user, disebut U-plane. Kedua bidang dibagi kedalam physical layer
(layer 1), data link layer (layer 2), dan network layer (layer 3, tak terdapat di Uplane). Layer 2 selanjutnya dipecah ke dalam dua bagian, data link control (DLC)
dan medium access control (MAC). DLC berhubungan dengan pendirian jalur (link
establishment), release dan maintenance, sedangkan MAC dipecah lagi menjadi
upper sub layer yang terdapat di RNC dan lower sub layer yang berada di masingmasing BS. Pertukaran informasi antara MS dan RNC dilayani oleh RNC dan
dikendalikan oleh kedua sub-layer ini. Pertukaran informasi ini antara lain :
handover. Pertukaran informasi antara BS dengan MS ditangani oleh lower sublayer. Pertukaran informasi BS-MS ini antara lain : channel coding, interleaving,
dan control information.
15
yang hilang maka sauatu sambungan baru harus dibangun sebelum sambungan lama
dilepaskan. Teknik ini memungkinkan suatu handover yang aman dan cepat tanpa
interupsi panggilan.
Inter-frequency handover dilakukan dengan cara membangun suatu jalur pada
frekuensi yang baru, misalnya pada sebuah BS yang baru, dengan tetap menjaga
jalur yang lama. Hal ini dilakukan dengan cara membagi struktur frame menjadi
dua tim slot (5 ms), sehingga disebut compressed mode. Dengan panjang frame 5
ms ini maka panjang simbol sebelum di-spreading akan menjadi setengahnya dari
semula dan Rc tetap maka faktor spreading direduksi dengan faktor 2. Agar
performansi sinyal tidak turun maka daya pancar digandakan. Ketika jalur baru
telah stabil dan kanal telah dapat dipindahkan ke BS yang baru dengan panjang
frame 10 ms, maka jalur yang lama dilepas.
1.4 Transceiver
1.4.1 Prinsip pentransmisian variabel rate
W-CDMA di desain untuk dapat mengakomodasikan berbagai layanan baik
suara data maupun multimedia dengan bit rate yang bervariasi. Hal ini
memungkinkan
pemakaian
spektrum
yang
paling
efisien.
Penerapan
17
Dedicated Channel
Didicated Channel terjadi apabila hubungan antara MS dengan BS
telah terbangun baik uplink maupun downlink. Kanal ini terdiri
dari : Traffic Channel (TCH) dan Dedicated Control Channel
(DCCH).
TCH berisi data user yang akan ditransmisikan pada interface radio,
yang berupa suara, data dan video, dengan kecepatan bervariasi
antara 0-144kbps.
19
Ketika hubungan telah terbentuk maka unit konfigurasi akan menentukan laju chip,
frekuensi carrier RF, fc, yang bergantung pada layanan yang akan dilayani dan
menentukan parameter-parameter untuk semua pemrosesan sinyal pada kanal fisik
dan mengkonfigurasi kanal fisik agar sesuai dengan layanan yang dilayani.
Modulasi yang dipergunakan adalah QPSK, dimana data simbol ditransmisikan
dalam bentuk in-phase (I) dan quadratur (Q) dan dikalikan dengan suatu deretan
spreading yang sama dengan phasa yang berbeda.
1.8 Receiver
22
Sistem penerima untuk jalur uplink maupun downlink, membutuhkan struktur yang
berbeda. Pada jalur downlink, dimana penerima berada di MS, kanal pilot yang kuat
dapat digunakan untuk pencarian kanal, sehingga dapat dilakukan demodulasi
PCCH dan PDCH secara koheren. Pada jalur uplink, dimana penerima berada di BS,
tidak memungkinkan menggunakan kanal pilot yang kuat untuk semua MS,
sehingga proses estimasi kanal pada uplink lebih sukar. Dibawah ini hanya
dibicarakan penerima untuk BS.
Sinyal yang diterima difilter oleh filter Matched Filter (MF) untuk meloloskan
sinyal WCDMA dan disampel pada laju 2 sample per chip (sesuai frekuensi
nyquist). Kemudian sinyal masuk ke demodulator Rake dan unit estimasi kanal.
Kanal PCCH harus dikodingkan terlebih dahulu sebelum demodulasi terhadap
PDCH, karena PCH berisikan informasi pengiriman PDCH, sehingga diperlukan
buffer frame di depan demodulator PDCH. Dua feedback dari PCCH Rake
demodulator berfungsi untuk menentukan masukan sinyal bagi unit estimasi kanal.
Pada PDCH dilakukan demodulasi koheren sedangkan pada PCCH dilakukan
encoding terlebih dahulu sebelum dilakukan proses demodulasi. Pada demodulasi
koheren harus diketahui delay dan amplituda kompleks masing-masing sinyal
multipath. Setelah proses demodulasi koheren dari PCCH dan soft decision
decoding, PCCH dapat dilihat sebagai kanal pilot. Pengkodean yang salah tidak
dapat dihindari sehingga menyebabkan frame hilang karena faktor spreading
termuat dalam PCCH. Faktor spreading yang benar akan berfungsi untuk
demodulasi PDCH. Jika PCCH setelah decoding adalah kanal pilot maka kanal
tersebut dapat digunakan untuk estimasi amplituda kompleks sinyal-sinyal
multipath.
1.9 Sinkronisasi
Dengan menggunakan DS spreading asinkron pada PDCH dan PCCH, dihasilkan
peralatan yang tidak memerlukan sinkronisasi antar sel dan sinkronisasi antar kanal.
MS melakukan sinkronisasi dengan BS (melalui PICH dan SCH) dapat secara
langsung menyesuaikan waktu frame Tx CDMA dan Rx CDMA pada lokasi MS
tertentu. Karena sinyal yang diterima di BS dari MS yang berbeda-beda tidak
23
memerlukan pengaturan frame (seperti pada sistem TDMA) maka tidak diperlukan
rangkaian pengontrol pewaktuan. Dengan menerapkan DS spreading asinkron pada
jalur downlink maka tidak diperlukan antar BS, sehingga Global Positioning System
(GPS) tidak diperlukan lagi.
Karena sinyal disebarkan dalam pita frequency yang lebar, Power Spectral Densitynya menjadi sangat kecil, sehingga sistem komunikasi yang lain tidak dipengaruhi
oleh jenis komunikasi ini. Namun, level noise Gaussian bertambah.
Dengan konsep Random Access, karena kode dalam jumlah besar dapat dihasilkan,
jumlah pelanggan dalam jumlah besar diijinkan.
Fading rejection: sistem lebih kuat terhadap distorsi, sebab bandwidth lebih lebar .
Ada beberapa teknik Spread Spectrum yang dapat digunakan. Yang paling populer
adalah Direct Spectrum (DS), juga yang lumayan terkenal adalah Frequency-Hopping
(FH). Kombinasi keduanya (DS/FH) menawarkan banyak keuntungan dan akan
menjadi basis sistem yang diajukan.
Sebuah sistem spread-spectrum harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
Sinyal yang dikirimkan menduduki bandwidth yang jauh lebih lebar daripada
bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi
24
25
26
Sinyal yang dbangkitkan dengan teknik ini nampak seperti nois yang sipancarkan
ke daerah frekwensi. Lebar bidang di disajikan oleh kode suara gaduh yang purapura mengijinkan sinyal itu jatuh di bawah ambang noise tanpa kehilangan
informasi apapun.
Untuk Frequency Hopping, di sana ada suatu kode yang menentukan pada saat
tertentu frekwensi mana yang akan dipancarkan, meloncat dari frekwensi ke
frekwensi. Karenanya, satu-satunya cara untuk memperoleh transmisi adalah harus
mempunyai suatu kode yang identik yang mengetahui frekwensi mana yang akan
melompat berikutnya.
pada sinyal narrow band, seperti halnya dalam kaitan dengan sejumlah besar
frekwensi yang digunakan menerjemahkan kode yang mustahil berikutnya.
***
29
BAB III
TEKNOLOGI KEAMANAN TELEPON MOBILE W-CDMA
30
31
3. Integritas Data
Ini mengacu pada teknologi yang mana kode autentikasi (pengesahan) ditambahkan ke
sinya data di dalam komunikasi nirkabel dalam rangka mendeteksi perubahan data yang
tidak sah. Ini juga dikenal adalah autentikasi (pengesahan) pesan. Fungsi F9 digunakan
untuk menghasilkan kode autentikasi (pengesahan) itu ( lihat gambar 3) untuk
ditambahkan pada data dalam rangka melihat kemungkinan perubahan data yang tidak
sah dan memastikan integritas data. Data, up/down link, counter, suatu nomor acak
untuk masing-masing pemakai, dan kunci integritas dimasukkan ke dalam fungsi f9
untuk menghasilkan kode pengesahan pesan (message-authentication code). Penerima
membandingkan kode pengesahan pesan yang dikirim oleh pengirim kepada kode
pengesahan pesan yang dihasilkan oleh penerima, ini membuat kemungkin untuk
konfirmasi, ketika kode itu cocok (match), yang menunjukkan tidak ada perubahan data
secara tidak sah.
32
Karena pengembangan algoritma itu hanya berlaku dalam waktu enam bulan, hal itu
telah diputuskan untuk bekerja pada suatu algoritma enkripsi yang telah ada tidak untuk
kembangkan suatu algoritma baru dari awal. Suatu pencarian algoritma enkripsi yang
telah ada memenuhi kebutuhan itu seperti diuraikan di atas menunjukkan bahwa satusatunya yang tersedia adalah MISTY, algoritma pada Mitsubishi Electric Corporation,
33
pada setiap
tingkatan
Kesimpulan :
1. Teknologi telepon mobile tumbuh dan berkembang mulai dari generasi ke-1 yang
ditandai dengan teknologi analog, sedangkan generasi ke-2 ditandai dengan
teknologi digital dengan kecepatan rendah dan selanjutnya pada abad 21 ini muncul
generasi ke-3
2. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai teknologi generasi ke-3 (3G) maka kecepatan
transmisi data dari sistem 3G harus memenuhi persyaratan kecepatan data 144 kbps
dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi, 384 kbps dalam keadaan bergerak
dengan kecepatan rendah, seperti pejalan kaki, dan 2 Mbps dalam keadaan tidak
bergerak/stasioner seperti ketentuan dari International Telecommunication Union
(ITU).
3. Teknologi keamanan yang diperlukan dalam sistem telepon mobile W-Cdma,
termasuk fungsi keamanan pada level-komunikasi suara, fungsi keamanan pada
level komunikasi data dan fungsi keamanan pada level isi (contents).
DAFTAR BACAAN
1. Wireless Technologies,
http://www.cisco.com/univercd/cc/td/doc/cisintwk/ito_doc/wireless.pdf
2. 3G CDMA TECHNOLOGY, http://www.qualcomm.com/cdma/3g.html
3. QUALCOMMs CDMA Technology Enhances Security Measures at Super Bowl
XXXVII http://www.qualcomm.com/press/pr/releases2003/press1142.html
4. WCDMA, http://www.nokia.com/nokia/0,,32893,00.html
5. Introduction to 3G Mobile Communications,
http://www.techbooks.co.uk/artech/book558.htm
6. WCDMA: Towards IP Mobility and Mobile Internet,
http://www.techbooks.co.uk/artech/book544.htm,
35
7. 3G Series, http://www.cted.ucalgary.ca/wireless/courses/3g_detailed.html
8. Nokia Preps for W-CDMA War, http://www.unstrung.com/document.asp?
doc_id=39078&site=unstrung
9. Gunadi Dwi Hantoro; Wideband CDMA;
http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel26a.html
10. Setyo Budianto; International Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000)
http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel27a.html
11. Ir. Hasudungan Manurung, MT, IPM; W-CDMA sebagai Teknik Akses Sistem
Komunikasi Bergerak Generasi Ketiga;
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ut25a.html
12. Wireless LAN; http://www.geocities.com/komnow/artikel/wrlan-2.html
13. Onno W. Purbo; Spread Spektrum
http://www.detikinet.com/database/onno/jurnal/200004/fisik/wireless/wire04.shtml
14. TOM FARLEY KD6NSP; Cellular Telephone Basics: AMPS & BEYOND
http://www.telecomwriting.com
15. 3G Frequencies http://www.umtsworld.com/technology/frequencies.htm
16. Analysis of 3G Mobile Security, http://choices.cs.uiuc.edu/MobilSec/
17. An Overview of Current Wireless Security Strategies,
http://www.researchandmarkets.com/reportinfo.asp?
cat_id=93&report_id=1492
18. 3GPP confidentiality and integrity algorithms,
http://www.3gpp.org/TB/Other/algorithms.htm
19. Standard Groups/Organizations, http://cnscenter.future.co.kr/hottopic/wwan.html
36