PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakann uniselular (bersel tunggal),
dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai
prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang
memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota
atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di
mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan
bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada jenis dapat
menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak
menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Sejarah
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan
mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada
tahun 1828, diambil dari kata Yunani yang memiliki arti "small stick"
Morfologi/bentuk bakteri
Untuk mengetahui adanya bakteri Escherichia Coli, Salmonella & Shigella pada sampel tinja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Escherichia Coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utamabakteri gram negatif.
Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus
besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat
mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E. Coli yang tidak berbahaya dapat
menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam
usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagaivektor untuk
menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. colidipilih karena
pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya.
Klasifikasi ilmiah
Superdomain: Phylogenetica
Filum:
Proteobacteria
Kelas:
Gamma Proteobacteria
Ordo:
Enterobacteriales
Famili:
Enterobacteriaceae
Genus:
Escherichia
Spesies:
E. coli
Struktur Antigen
Escherichia coli memiliki antigen O tersusun dari komplek polisakarida-phospolipid dengan fraksi protein
yang tahan terhadap pemanasan, sehingga antigen O dikenal sebagai antigen permukaan yang tahan
panas (heat-stable). Antigen K merupakan antigen kapsul atau amplop. Antigen K terletak di atas antigen
O dan mencegah antigen O kontak dengan antibodi O. tersusun dari lipopolisakarida Antigen fimbria
terletak pada fimbria (pili), yang merupakan penonjolan pada dinding sel dan tersusun dari protein.
Antigen H merupakan antigen flagela, protein dan tidak tahan panas (Gross,1997).
Antigen yang digunakan untuk menentukan serotipe adalah sebagai berikut:
Somatik atau antigen O. Dituliskan menggunakan numeral Arabik; sebagai contoh, O33 (Carter, 2004).
Antigen O merupakan bagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan terdiri unit berulang
lipopollisakarida. Beberapa polisakarida spesifik O mengandung gula unik. Antigen O tahan terhadap
panas dan alcohol dan biasanya dideteksi dengan cara aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O
adalah IgM. Sedangkan tiap jenis enterobacteriaceae digabungkan dengan kelompok khusus O sehingga
tiap organisme tunggal dapat membawa beberapa antigen O yang sama dengan E. coli. E. coli dapat
bereaksi silang dengan beberapa spesies providencia, klebsiella, dan salmonella. Biasanya antigen O
berhubungan dengan penyakit khusus pada manusia, misalnya tipe spesifik O dari E. coli ditemukan
pada diare dan infeksi saluran kemih (Brooks, 1995).
Antigen K (permukaan atau amplop). Ada lebih dari 80 Antogen K yang berbeda-beda. Dituliskan
menggunakan numeral Arabik; contoh, K4 (Carter, 2004). Antigen K merupakan bagian luar dari antigen
O pada beberapa, tetapi tidak pada semua enterobacteriaceae. Beberapa antigen K adalah polisakarida,
termasuk antigen K dari E. coli dan yang lainnya protein. Antigen K dapat berpengaruh pada reaksi
aglutinasi dengan antisera O dan mereka dapat dihubungkan dengan virulensi misalnya strain E. coli
memproduksi K1 yang merupakan penyebab utama pada meningitis neonatal, dan antigen K dari E. coli
menyebabkan perlekatan bakteri pada sel epithelial yang memungkinkan invasi ke sistem
gastrointestinal atau saluran kemih) (Brooks, 1995).
Antigen H atau flagella. Ditulis dengan H diikuti dengan numeral Arabik; contoh, H2. Apabila tidak ada
flagella , dituliskan dengan NM (nonmotil) (Carter, 2004). Antigen H terletak pada flagella dan denaturasi
atau dihilangkan oleh panas atau alkohol. Mereka dapat diawetkan dengan pemberian formalin pada
varian bakteri yang motil. Antigen H mengadakan aglutinasi dengan antibodi H , biasanya Ig G. Penentu
dalam antigen H merupakan fungsi dari rangkaian asam amino pada protein flagella (flagellin) (Brooks,
1995).
Patogenesis :
seluruh dunia. E, Coli ini diklasifikasikan oleh cirri khas sifat sifat
virulensinya dan setiap grup menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda, antara lain:
a. E. Coli Enteropatogenik (EPEC)
Penyebab penting diare pada bayi, khususnya di Negara
berkembang. EPEC melekat pada sel mukosa yang kecil.
Faktor yang diperantarai secara kromosom menimbulkan
pelekatan yang kuat. Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair yang biasanya sembuh sendiri taetapi
dapat juga kronik. Lamanya diare EPEC dapat diperpendek dengan
pemberian anibiotik. Diare terjadi pada manusia, kelinci,
anjing, kucing dan kuda. Seperti ETEC, EPEC juga
menyebabkan diare tetapi mekanisme molekular dari kolonisasi dan etiologi adalah berbeda.
EPEC sedikit fimbria, ST dan LT toksin, tetapi EPEC menggunakan adhesin yang
dikenal sebagai intimin untuk mengikat inang sel usus. Sel FARMASI USD YOGYAKARTA 3
EPEC invasive (jika memasuki sel inang) dan menyebabkan radang.
Gejala diare :
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang
kadang disertai:
Muntah
Badan lesu atau lemah
Panas
Tidak nafsu makan
Darah dan lendir dalam kotoran
Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga
bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.
Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan
bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun
menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18
bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.
Selain diare, E. Coli juga dapat menyebabkan beberapa penyakit yang bisa juga disebabkan
beberapa bakteri lain, antara penyakitnya sebagai berikut :
Gejala :
Sering kencing, disuria, hematuria, dan piura. Kebanyakan infeksi ini
disebabkan oleh E. Coli dengan sejumlah tipe antigen O.
2. Sepsis
Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E. Coli dapat memasuki aliran darah dan
menmyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir dapat sangat rentan terhadap sepsis E. Coli karena tidak
memiliki antibody IgM. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih. FARMASI USD YOGYAKARTA 8
3. Meningitis
Pengobatan Diare
Kerangka Operasional
Spesimen
Media transport
(carry-Blair)
Media Pemupuk
(Boillon Agar)
Inkubasi 370 C, 24 jam
Sedang
Hijau metalik
smooth
Besar
Merah tua
Cembung
smooth
Sedang-besar
Merah keruh
E M B
Endo Agar
Cembung
Smooth
Differential medium
TSIA
(inkubasi 370 C, 24 jam)
Uji sensitivitas
B. Salmonella & Shigella
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne
diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan.
Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang yang
mengalami salmonellosis adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah
memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala lainnya adalah demam, sakit
kepala, mual dan muntah-muntah. Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S.
typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever),
karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan
makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. S.
typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi Salmonella dapat
berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini
disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah
dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Kerajaan: Bakteria
Filum:
Proteobakteria
Kelas:
Gamma Proteobakteria
Ordo:
Enterobakteriales
Famili:
Enterobakteriakceae
Genus:
Salmonella
Klasifikasi ilmiah
Media tumbuh
Untuk menumbuhkan Salmonella dapat digunakan berbagai macam media, salah satunya adalah
media Hektoen Enteric Agar (HEA). Media lain yang dapat digunakan adalah SS agar, bismuth sulfite
agar, brilliant green agar, dan xylose-lisine-deoxycholate (XLD) agar. HEA merupakan media selektifdiferensial. Media ini tergolong selektifkarena terdiri dari bile salt yang berguna untuk menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan beberapa gram negatif, sehingga diharapkan bakteri yang
tumbuh hanya Salmonella. Media ini digolongkan menjadi media diferensial karena dapat membedakan
bakteri Salmonella dengan bakteri lainnya dengan cara memberikan tiga jeniskarbohidrat pada media,
yaitu laktosa, glukosa, dan salisin, dengan komposisi laktosa yang paling tinggi. Salmonella tidak dapat
memfermentasi laktosa, sehingga asam yang dihasilkan hanya sedikit karena hanya berasal dari
fermentasi glukosa saja. Hal ini menyebabkan koloni Salmonella akan berwarna hijau-kebiruan karena
asam yang dihasilkannya bereaksi dengan indikator yang ada pada media HEA, yaitu fuksin asam dan
bromtimol blue.
Morfologi dan Fisiologis
Bentuk batang,
gram negatif fakultatif aerob
bergerak dengan flagel peritrich,
mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung
empedu.
Sebagian besar salmonella bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi pada
manusia. Binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas, ternak, anjing dan kucing.
Di alam bebes salmonella dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau bahan makanan.
Dalam feces di luar tubuh manusia tahan hidup 1 - 2 bulan.
Dalam air susu dapat berkembang biak da hidup lebih lama sehingga sering merupakan batu loncatan
untuk penularan penyakit lainya.
Salmonella spesies adalah gram negatif, aerob, berbentuk batang, bakteri zoonosis yang dapat
menginfeksi manusia, burung, reptil, dan hewan lainnya. genus ini termasuk sekitar 2.000 spesies dibagi
menjadi lima subgenera. Dari subgenera lima, dua subgenera, Subgenus Subgenus I dan III, dapat
ditemukan pada burung. Subgenus saya berisi spesies salmonella yang paling sering menginfeksi unggas.
Subgenus III, berisi spesies Salmonella arizonae dan Arizona hinshawii, yang kadang-kadang dilaporkan
pada burung, terutama yang berhubungan dengan, atau dekat dengan reptil.
Kuman tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob, pada suhu 15 - 41o C (suhu
pertumbuhan optimum 37o C) dan pH pertumbuhan 6 - 8. Pada umumnya isolat
kuman Salmonella dikenal dengan sifat-sifat, gerak positif, reaksi fermentasi terhadap manitol dan
sorbitol positif dan memberikan hasil negatif pada reaksi indol, laktosa, Voges Praskauer dan Sebagian
besar isolat Salmonella yang berasal dari bahan klinik menghasilkan H2S. Samonella thypi hanya
membentuk sedikit H2S dan tidak membentuk gas pada fermentase glukosa. Pada agar SS,Endo, EMB
dan MacConkey koloni kuman berbentuk bulat, kecil dan tidak berwana, pada agar Wilson Blair koloni
kuman berwarna hitam berkilat logam akibat pembentukan H2S.
Struktur Antigen
Seperti Enterobacteriaceae lain, salmonella memiliki beberapa antigen O (dari keseluruhan yang
berjumlah lebih dari 60) dan antigen H yang berbeda pada salah satuatau kedua fase. Beberapa
salmonella mempunyai antigen simpai (K), yang disebut Vi,yang dapat mengganggu aglutinasi melalui
antiserum o. Antigen ini dihubungkan dengan sifat invasif yang dimilikinya. Tes aglutinasi dengan
antiserum serapan untuk O dan Hyang berbeda merupakan dasar untuk klasifikasi salmonella secara
serologi.
Enteric fever
Mencakup demam tifoid dan demam paratifoid. Deman tifoid atau tifus abdominalis disebabkan
oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi tertelan bersama makanan atau terkontaminasi dan bersarang
di jaringan limfoid pada dinding usus . Aliran limfa membawa organisme ini kedalam duktus torak
kemudian kedalam darah. Sedangkan demam paratifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh
salmonella enteristidis ( Tambayong, J, 2000).
Demam paratifoid disebabkan oleh Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B, Salmonella
paratyphi C, gejala kliniknya biasanya lebih ringan dan mempunyai masa inkubasi lebih pendek 1 10
hari, demam diasa berlangsung selama 1 3 minggu, rose spots jarang ditemukan.
- Septikemia
Disebabkan oleh Salmonella choleraesus, infeksi terjadi melalui rute oral dan akhirnya masuk kedalam
sirkulasi darah dan berkembang biak. Salmonella tersebar luas dalam tubuh dan cenderung
menyebabkan supurasi local, abses, meningitis,pneumonia dan endokartidis terutama pada orang
orang yang fisiknya dalam keadaan lemah, tetapi manifestasi pada saluran usus sering tidak ada.
Septikemia ini ditandai dengan demam tinggi yang turun naik, kultur darah positif.
- Gastroenteritis/enterokolitis
Merupakan manifestasi infeksi Salmonella yang wajar, timbul sesudah makan makanan yang tercemari
bakteri penyakit Salmonella, spesies Salmonella yang lazim menyebabkan penyakit ini
adalah Salmonella typhimurium dan Salmonella enteridis, bakteri tersebut masuk kedalam sirkulasi
darah. Gejala gejalanya timbul dalam waktu 8 49 jam sesudah makan makanan yang
tercemar Salmonella tersebut. Diare disertai demam berlangsung selama 1 4 hari. Kultur darah
biasanya negative tetapi kultur tinja positif untuk Salmonella.
Epidemologi
Di banyak negara berkembang, diare akut yang disebabkan oleh Salmonella tidak begitu besar.
Terutama di daerah urban diare pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi Salmonella sekitar 10%.
Transmisi kuman terjadi secara meat-borne, yaitu melalui makanan yang berasal dari hewan seperti
daging, unggas, telur, susu; tetapi dapat pula terjadi secara water-borne.
Kerangka operasional
Spesimen
Media transport
(carry-Blair)
Media Pemupuk
(Boillon Agar)
Inkubasi 370 C, 24 jam
Bulat
Putih jernih
Bulat
Merah mengkilap
Cembung
Keci, rata
Memecah laktosa
Mac conkey
SSA
Uji sensitivitas
Shigella adalah genus dari Gram-negatif, non-motil, bakteri endospor berbentuk-tongkat yang
berhubungan dekat dengan Escherichia coli dan Salmonella. Shigella merupakan penyebab dari
penyakit shigellosis pada manusia, selain itu, Shigella juga menyebabkan penyakit pada primata lainnya,
tetapi tidak pada mamalia lainnya.Shigella adalah bakteri yang dapat menginfeksi saluran pencernaan
dan menyebabkan gejala mulai dari diare, nyeri perut, muntah, dan mual, sampai komplikasi yang lebih
serius. Infeksi ini disebut Shigellosis, terkadang dapat menghilang dalam perjalanan penyakitnya,
antibiotik dapat mempersingkat perjalanan penyakit. Shigellosis, yang paling umum terjadi dalam musim
panas, umumnya mengenai anak-anak usia 2-4 tahun, dan jarang menginfeksi bayi kurang dari 6 bulan.
: Bakteria
: Proteobakteria
: Gamma Proteobakteria
: Enterobakteriales
: Enterobakteriaceae
: Shigella
Demam dan diare ini sembuh secara spontan dalam 2 5 hari pada lebih dari setengah kasus otang
dewasa. Namun pada anak anak dan orang tua, enyakit ni berlangsung lama. Kehilangan cairan dan
elektrolit dapat menyebakan dehidrasi,asidosis, bahkan kematian.
Setelah sembuh, kebanyakan orang mengeluarkan bakteri disentri dalam waktu yang singkat,
namun beberapa diantaranya menjadi pembawa yang kronis yang dapat mengalami serangan penyakit
berulang ulang (Jawetz, 2005).
Infeksi ini sangat menular dan dapat dicegah dengan cuci tangan yang baik. Tanda dan Gejala Bakteri
Shigella menghasilkan racun yang dapat menyerang permukaan usus besar, menyebabkan
pembengkakan, luka pada dinding usus, dan diare berdarah. Keparahan diare pada Shigellosis berbeda
dari diare biasa. Pada anak-anak dengan Shigellosis, pertama kali buang air besar besar sering dan
berair. Kemudian buang air besar mungkin lebih sedikit, tetapi terdapat darah dan lendir di dalamnya.
Gejala lain Shigellosis termasuk :
Nyeri perut
Demam tinggi
Hilangnya nafsu makan
Mual dan muntah
Nyeri saat buang air besar
Dalam kasus Shigellosis yang sangat parah, seseorang mungkin mengalami kejang, kaku
kuduk, sakit kepala, kelelahan, dan kebingungan. Shigellosis juga dapat menyebabkan dehidrasi dan
komplikasi lain yang jarang terjadi, seperti radang sendi, ruam kulit, dan gagal ginjal. Beberapa anak
dengan kasus Shigellosis yang berat mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Shigellosis sangat menular.
Seseorang dapat terinfeksi melalui kontak dengan sesuatu yang terkontaminasi oleh tinja dari orang
yang terinfeksi. Ini termasuk mainan, permukaan di toilet, dan bahkan makanan yang disiapkan oleh
seseorang yang terinfeksi. Misalnya, anak-anak yang menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh
shigella seperti toilet atau mainan dan kemudian memasukkan jari-jari mereka di mulut maka mereka
bisa menjadi terinfeksi. Shigella bahkan dapat dibawa dan disebarkan oleh lalat yang kontak dengan
tinja yang terinfeksi.
Karena tidak membutuhkan banyak bakteri Shigella untuk menyebabkan infeksi maka
penyakit dapat menyebar dengan mudah dalam keluarga dan penampungan anak. Bakteri mungkin juga
tersebar di sumber air di daerahdengan sanitasi yang buruk. Shigella masih dapat disebarkan dalam 4
minggu setelah gejala penyakit selesai (walaupun pengobatan antibiotik dapat mengurangi pengeluaran
bakteri Shigella di tinja).
Cara terbaik untuk mencegah penyebaran Shigella adalah dengan sering mencuci tangan yang
bersih dengan sabun, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum mereka makan. Hal ini
terutama penting dalam perawatan anak.
Jika Anda merawat anak yang mengalami diare, cuci tangan sebelum menyentuh orang lain
dan sebelum memegang makanan. (Siapa pun dengan diare sebaiknya tidak menyiapkan makanan bagi
orang lain.) Pastikan untuk sering membersihkan dan membersihkan toilet yang digunakan oleh
seseorang dengan Shigellosis. Popok anak dengan Shigellosis harus dibuang dalam tong sampah yang
tertutup, dan bekas popok harus dibersihkan dengan disinfektan setelah digunakan. Anak-anak
(terutama mereka yang masih menggunakan popok) dengan Shigellosis atau dengan diare dari setiap
penyebab harus dijauhkan dari anak-anak lain. Penanganan, penyimpanan, dan persiapan makanan juga
dapat membantu mencegah infeksi Shigella. Makanan dingin harus disimpan dingin dan makanan panas
harus disimpan panas untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Untuk mengkonfirmasi diagnosis Shigellosis, dokter akan mengambil sampel tinja dari anak
Anda yang akan diuji untuk bakteri Shigella. Tes darah dan tes lainnya juga dapat menyingkirkan
kemungkinan penyebab lain dari gejala, terutama jika anak Anda memiliki sejumlah besar darah dalam
tinja.
Beberapa kasus Shigellosis tidak memerlukan pengobatan, tetapi antibiotik akan diberikan
untuk memperpendek penyakit dan untuk mencegah penyebaran bakteri kepada orang lain. Jika dokter
memberikan resep antibiotik sesuai diagnosis maka berikan mereka sesuai dosis. Hindari pemberian
obat bebas untuk muntah-muntah atau diare, karena mereka dapat memperpanjang penyakit.
Acetaminophen (parasetamol) dapat diberikan untuk mengurangi demam dan membuat anak Anda
lebih nyaman. Untuk mencegah dehidrasi, ikuti petunjuk dokter Anda tentang apa yang anak Anda harus
makan dan minum. Dokter anda dapat merekomendasikan minuman khusus yang disebut cairan
rehidrasi oral, atau CRO (seperti Pedialyte) untuk menggantikan cairan tubuh dengan cepat, terutama
jika diare telah berlangsung selama 2 atau 3 hari atau lebih. Anak-anak yang mengalami dehidrasi
sedang-berat atau yang memiliki penyakit lain yang lebih serius mungkin perlu dirawat di rumah sakit
untuk dipantau dan mendapat tatalaksana seperti cairan infus atau antibiotik.
Diagnosa Laboratorium
Bahan pemeriksaan dapat berupa feces, urine, rectal swab, makanan, minuman, dan air. Dari
bahan tersebut kemudian dilakukan pewarnaan gram, perbenihan MacConkey, EMBA, Endo, SSA, HEA,
XLD agar dan diinkubasi pada suhu 370 C. Selanjutnya koloni yang tumbuh dilakukan pewarnaan gram
kembali, tes biokimia, dan penentuan tipe bakteriofag.
BAB III
MATODE KERJA
A. Alat dan Bahan .
Alat :
Objek gelas
Ose
Nall
Lampu spiritus
Mikroskop
Inkubator
Cotton buds
Pipet tetes
Bahan :
Alkohol 96%
Lugol
Safranin
KOH 10%
Metil Red
-naftol 1 %
NaCl 0,85%
Kovaks
Tinja
Medium perbenihan :
Mac conkey agar
EMB
ENDO agar
SSA (salmonella shigella agar)
BSA (bismuth sulfit agar)
Selenit dan MKT sebagai media pengaya
Deretan gula-gula : semi solid, TSIA, Manit, dan pepton
B. Prosedur Kerja
1. Escherichia Coli
v Hari I
-
v Hari II
-
Koloni tersangka E. coli diambil, kemudian di tanam pada agar miring, dan gula-gula
Koloni tersangka di :
ENDO
MC
EMB
smooth