1. Tanpa Alat
1.1 KB alamiah
a. metode kalender (ogino-knaus)
1) Dasar
a) Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12 bulan
terakhir.
b) Tahun 1930 Kyusaku Ogino di jepang dan Herman Knaus di Austria, yang
bekerja sendiri-sendiri, menemukan bahwa:
Ogino : ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-15 sebelum haid
berikutnya, tetapi dapat pula terjadi 12-16 hari sebelum haid
yang akan datang.
Knaus : ovulasi selalu terjadi pada hari ke-15 sebelum haid yang akan
datang.
Problem terbesar dengan Metode Kalender adalah bahwa jarang ada wanita
yang mempunyai siklus haid teratur setiap 28 hari.
2) Tehnik Metode Kalender
a) Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan:
Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk menentukan awal
dari masa suburnya.
Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir
dari masa suburnya.
b) Kalkulasi masa subur secara tradisional didasarkan pada 3 asumsi:
Ovulasi terjadi pada hari ke14 tambah kurang 2 hari sebelum permulaan
haid berikutnya.
Spermatozoa bertahan hidup 2-3 hari.
Ovum hidup selama 24 jam.
c) Diperlukan catatan siklus haid 8 bulan atau lebih.
Hari pertama persangkaan masa subur : siklus terpendek 18.
Asal angka 18 : 14 + 2 + 2
Hari hidup spermatozoa.
Hari terakhir persangkaan masa subur : siklus terpanjang 11
Asal angka 11 : 14 2 1
Hari hidup ovum.
3) Efektivitas Metode Kalender
Angka kegagalan: 14.4 47 kehamilan pada 100 wanita per tahun.
b. metode suhu basal (termal)
1) Dasar
Peninggian suhu badan basal 0.2 - 0.5 0C pada waktu ovulasi. Peninggian suhu
badan basal mulai 1 - 2 hari setelah ovulasi, dan disebabkan oleh peninggian
kadar hormon progesteron.
Ingin
berpartisipasi
dalam
program KB.
Ingin segera mendapatkan alat
kontrasepsi.
Ingin kontrasepsi sementara.
Ingin kontrasepsi tambahan.
Hanya
ingin
menggunakan
alat kontrasepsi
jika
akan
berhubungan.
Berisiko
tinggi
tertular/
menularkan IMS.
8) Cara Penggunaan
a) Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual.
b) Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida ke dalam
kondom.
c) Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau
benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan.
d) Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada
glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra.
Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut kea
rah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis
ke vagina.
e) Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian
ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar
tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi.
f) Kondom dilepas sebelum penis melembek.
g) Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom
tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom di luar vagina
agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
h) Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai.
i) Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman.
j) Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di
tempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi
rusak atau robek saat digunakan.
k) Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak
rapuh/kusut.
l) Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan
petrolatum karena akan segera merusak kondom.
Mengurangi
hubungan seksual.
Penanganan
Buang dan pakai kondom baru atau
pakai spermisida digabung kondom.
Jika dicurigai ada kebocoran,
pertimbangkan pemberian Morning
After Pill.
Reaksi alergi, meskipun jarang,
dapat sangat mengganggu dan bisa
berbahaya. Jika keluhan menetap
sesudah berhubungan dan tidak ada
gejala IMS,berikan kondom alami
(produk hewani: lamb skin atau gut)
atau bantu klien memilih metode
lain.
kenikmatan Jika penurunan kepekaan tidak bisa
ditolelir biarpun dengan kondom
yang lebih tipis, anjurkan pemakaian
metode lain.
b. Diafragma
1) Definisi
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
2) Jenis
a) Flat spring (flat metal band).
b) Coil spring (coil wire).
c) Arching spring (kombinasi metal spring).
3) Cara Kerja
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat
spermisida.
4) Manfaat
Kontrasepsi
a) Efektif bila digunakan dengan benar.
b) Tidak mengganggu produksi ASI.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya.
d) Tidak mengganggu kesehatan klien.
e) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Nonkontrasepsi
2.2 Kimiawi
a. Spermisida
1) Dasar
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
a) Aerosol (busa).
b) Tablet vaginal, suppositoria.
c) Krim.
2) Cara Kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan
sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
3) Pilihan
a) Busa (Aerosol) efektif segera setelah insersi.
b) Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode
kontrasepsi.
c) Tablet vagina, suppositoria, dan film penggunaannya disarankan menunggu
10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual.
d) Jenis spermisida jelli biasanya hanya digunakan dengan diafragma.
4) Manfaat
Kontrasepsi
a) Efektifitas seketika (busa dan krim).
b) Tidak mengganggu produksi ASI.
c) Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain.
d) Tidak mengganggu kesehatan klien.
e) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
f) Mudah digunakan.
g) Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
h) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.
Nonkontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV
dan HIV/AIDS.
5) Keterbatasan
a) Efektifitas kurang (18-29 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama).
b) Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara
penggunaan.
Iritasi vagina.
Dalam pemilihan metode/alat kontrasepsi (alkon) ini ada beberapa fase yang akan
dijadikan sasaran,yaitu :
1) Fase menunda perkawinan/kesuburan
usia < 20 th
Alkon bersifat reversibilitas tinggi
Alkon yang efektifitasnya tinggi
2) Fase menjarangkan kehamilan
Usia 20 - 35 th
Jumlah anak 2 orang dengan jarak 2 - 4 th
Alkon efektivitas tinggi, reversibilitas tinggi dan dapat dipakai 2 - 4 th sesuai jarak
yang diinginkan
Alkon tidak mengganggu produksi ASI bagi buteki
3) Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan
Usia > 35 th dan mempunyai anak 2/lebih
Alkon dengan efektifitas tinggi
Dapat dipakai jangka panjang
Tidak menambah kelainan yang ada
Jadi dalam pemilihan Alat Kontrasepsi (Alkon) ini hendaknya disesuaikan dengan fase
yang anda alami sekarang.
Untuk lebih mudahnya lihat table dibawah ini:
No
1
2
3
Fase Menunda/Mencegah
Kehamilan
Usia 20 th
PIL
Fase
Menjarangkan Fase
Mengakhiri
Kehamilan
Kesuburan/Kehamilan
20 35 th
IUD
Kontap
(Kontrasepsi
Tetap):
IUD-Mini PIL
Suntik
IUD
Metode Sederhana yaitu: Mini PIL
Implant
MAL (Metode Amenorhe
Laktasi),
Senggama
Terputus,
Suhu
Basal,
Lendir
Servik,Kondom,
Diafraghma, Spermatisid
PIL
Suntikan
Implant
Sederhana
Metode Sederhana yaitu PIL
: MAL (Metode Amenorhe
Laktasi),
Senggama
Terputus,
Suhu
Basal,
Lendir
Servik,Kondom,
Diafraghma, Spermatisid
Pemilihan Alat Kontrasepsi sebaiknya disesuaikan dengan fase yang anda alami sehingga
kelak dalam pemilihan itu tepat dan efektif untuk anda.
Pembagian Metode Kontrasepsi (Menurut Cara Kerjanya)
1. Metode Sederhana
a. Tanpa Alat
1) MAL (Metode Amenorhe Laktasi),
Keuntungan :
efektifitas tinggi, tdk menggangu senggama, tdk ada efek samping, tdk
perlu pengawasan medis,tdk perlu obat/alat, tanpa biaya.
Keterbatasan
:
perlu mempersiapkan sejak perawatan kehamilan untuk menyusui dalam 30
menit pasca persalinan, Keterbatsan kondisi sosial, efektifitas tinggii hanya
sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan, tdk melindungi
terhadap IMS, hepatitis B. HIV/AIDS
Ibu yang sebaiknya tdk pakai MAL :
Sudah mendapat haid setelah melahirkan, tdk menyusui secara eksklusif,
usia bayi >6 bulan, bekerja berpisah dari bayi > 6 jam
2) Senggama Terputus
Adalah metode KB tradisional dimana pada pria mengeluarkan alat
kelaminnya dari vagina
sebelum pria mencapai ejakulasi.
Manfaat
:
efektifitas tinggi bila dilakukan dgn benar, tdk mengganggu produksi ASI,
tdk ada efek samping, dapt digunakan setiap waktu, tdk membutuhkan
biaya
Metode ini dapat dipakai pada
:
suami ingin berpartisipasi dalam KB, Pasangan
yg taat
beragama/mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai metode lain,
Pasangan yng memerlukan kontrasepsi dgn segera, Pasangan yg
memerlukan metode sementara sambil menunggu metode lain, Pasangan yg
melakukan hubungan seksual tidak teratur.
3) Metode Kalender
Syarat menggunakan metode ini : Siklus haid dicatat 6-12 bln terakhir,
siklus pendek dikurangi 18 untuk menentukan masa subur, siklus terpanjang
dikurangi 11 untuk menentukan akhir masa subur.
Kalkulasi masa subur didasarkan pada : Ovulasi terjadi pada hari ke 14
kurang atau tambah 2 hari sebelum haid berikutnya, spermatozoa bertahan hidup
2-3 hari dlm uterus, ovum hidup selama 24 jam
b. Menggunakan Alat
1) Kondom
Efek samping :
agak menggangu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung), pada
beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan mempertahankan ereksi.
Keuntungan :
Dijual dimana saja, semua pria bisa memakai, dapat mencegah IMS.
1) Diafraghma
Merupakan kap berbentuk mangkok terbuat dari lateks yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum hubungan seks dan menutupi serviks.
Cara kerja :
menahan sperma agar tdk mendapat akses mencapai saluran alat reproduksi
bagian atsa sebagai alat spermatisida.
Indikasi :
apabila metode lain tdk cocok, sbg kontrasepsi sederhana
Kontra indikasi :
alergi karet, Prolapsus uteri, hiper retrofleksi, septu vag, introtus vag
sempit, ketidakmampuan klien untuk mempelajari cara pemasangan yang
benar
2. Metode Efektif Hormonal
a. PIL KOMBINASI (Esterogen & Progesteron)
Indikasi :
sebagian perempuan aman memakai pil kecuali ada kontra indikasi
Kontra indikasi :
Merokok dan berusia > 25 thn, memiliki tekanan darah > 180/110 mmHg, baru
3 minggu melahirkan, menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina
yg belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain
Efek samping :
Mual2, Flek/bercak diantara masa haid, sakit kepala ringan, nyeri payudara, BB
naik/turun, mengurangi ASI, tdk dpt mencegah IMS
Keuntungan :
efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, membantu
mengurangi perdarahan menstruasi dan kram, siklus haid menjadi teratur,
kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
b. Mini PIL (Progesteron)
Indikasi :
sebagian perempuan aman memakai mini Pil terutama bagi ibu yang menyusui
yang ingin ber-KB kecuali ada kontra indikasi
Kontra indikasi :
mungkin hamil, perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya, ada masalah
kesehatan lain, menggunakan obat TBC, Mioma Uteri
Efek samping :
mual2, Flek/bercak diantara masa haid, sakit kepala ringan, nyeri payudara, BB
naik/turun, tdk dpt mencegah IMS
Keuntungan :
efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, membantu
mengurangi perdarahan menstruasi dan kram, siklus haid menjadi teratur,
kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
c. Metode Efektif Hormonal Suntik 1 Bulan
Indikasi :
sebagian perempuan aman memakai suntik 1 bulan kecuali ada kontra indikasi
Kontra indikasi :
Merokok dan berusia > 35 thn, memiliki tekanan darah > 180/110 mmHg, baru
3 minggu melahirkan, menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina
yg belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain
Efek samping :
mual2, Flek/bercak diantara masa haid, sakit kepala ringan, nyeri payudara, BB
naik/turun, tdk dpt mencegah IMS
Keuntungan :
efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, siklus haid
menjadi teratur, kesuburan segera kembali setelah dihentikan
Kunjungan Ulang :
Tiap 4 minggu/jika ada keluhan, bila terlambat < 7 hari suntikan bisa diberikan,
bila terlambat > 7 hari suntikan bisa diberikan asalkan selama hub sex
menggunakan kondom atau tidak hub sex sampai mendapat suntikan, jika terasa
sangat nyeri pada perut, dada atau kaki, sakit kepala hebat, bila tidak haid > 2
bulan kembali ke klinik untuk tes kehamilan.
d. Metode Efektif Hormonal Suntik 3 Bulan
Indikasi :
sebagian perempuan aman memakai suntik 3 bulan terutama bagi ibu yang
menyusui yang ingin ber-KB kecuali ada kontra indikasi
Kontra indikasi :
menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina yg belum jelas
penyebabnya, ada masalah kesehatan lain.
Efek samping :
perubahan haid bulanan, BB naik, keluhan lain spt. sakit kepala ringan, nyeri
payudara, mual2, rambut rontok, gairah seks menurun dan jerawat, Terlambat
kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, tdk dpt mencegah IMS
Keuntungan :
efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, tidak
mempengaruhi ASI
e. Metode Efektif Hormonal Implant/Susuk (Progesteron)--- ( 1-2 kapsul untuk 3
tahun, 6 kapsul untuk 5 tahun)
Indikasi :
sebagian perempuan aman memakai susuk kecuali ada kontra indikasi
Kontra indikasi :
menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina yg belum jelas
penyebabnya, ada masalah kesehatan lain.
Efek samping :
bercak/haid ringan, haid tdk teratur, keluhan lain, terlambat kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian, tdk dpt mencegah IMS
Keuntungan :
efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, tidak
mempengaruhi ASI, dapat kembali subur setelah implant dicabut
Kunjungan Ulang :
1 minggu setelah pemasangan, untuk mencabut AKBK (3-5 thn), AKBK di
cabut kapan pun klien mau, jika ada keluhan, jika terjadi haid yang banyak dan
lama
4. Kontraindikasi
a. Wanita yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurugai)
b. Wanita dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c. Wanita dengan infeksi sistemik atau pelvik yang akut
d. Wanita yang tidak bolah menjalani proses pembedahan
e. Wanita yang kurang pasti mengenai keinginan fertilitas di masa depan
f. Wanita yang balum memberikan persetujuan tertulis
5. Macam macam Kontap
a. Penyinaran
Merupakan tindakan penutupan yang dilakukan pada kedua tuba falopii wanita yang
mengakibatkan yang bersangkutan tidak hamil atau tidak menyebabkan kehamilan
lagi.
Keuntungan penyinaran adalah kerusakan tuba falopii terbatas, mordibitas rendah,
dapat dikerjakan dengan laparoskopi, hiteroskopi.
Kerugiannya adalah: memerlukan alat-alat yang mahal, memerlukan latihan khusus,
belum tentukan standarlisasi prosedur ini, potensi reversibel belum diketahui.
b. Opertif
Dapat dilakukan dengan cara:
1) Abdominal
a) Laparatomi
Laparatomi sudah tidak digunakan karena diperlukan insisi yang panjang.
Kontrasepsi ini diperlukan bila cara kontap yang lain gagal atau tumbul
komplikasi sehingga memerluka insisi yang lebih besar.
b) Mini-laparatomi
Laparatomi khusus untuk tubektomi yang paling mudah dilakukan 1-2 hari
pasca persalinan. Efektifitas: angka kegagalan 0-2,7 kehamilan per100
wanita.
Sayatan dibuat dibuat digaris tenggah diatas simpisis sepanjang 3cm sampai
menembus peritoneum. Untuk mencapai tuba digunakan alat khusus
(elevator uterus) ke dalam kavum uteri. Dengan bantuan alat tersebut uterus
dalam keadaan retrofleksi dijadikan letak antefleksi dahulu kemudian
didorong kearah lubang sayatan, lalu dilakukan penutupan tuba dengan
salah satu cara.
Keuntungan mini-laparatomi adalah aman, mudah, wanita yang baru
melahirkan umumnya mempunyai motifasi tinggi untuk mencegah
mendapatkan lebih banyak anak. Kerugiannya adalah resiko komplikasi
(kesalahan, kegagalan teknis), perdarahan serta resiko infeksi.
c) Laparoskopi
Mula mula dipasang cunam serviks pada bibir depan porsio uteri, dengan
maksud supaya dapat menggerakkan uterus jika hal tersebut diperlukan saat
laparaskopi. Sayatan dibuat dibawah pusat sepanjang lebih dari 1cm.
Kemudian ditempat luka tersebut dilakukan pungsi sepanjang rongga
peritoneum dengan jarum khusus (jarum veres) dan melalui jarum itu dibuat
pneumoperitoneum dengan memasukkan CO2sebanyak 1 sampai 3liter
Tubal ring dapat dipakai pada mini laparotomi, laparoskopi, dan cara transvaginal, dan dipasang pada ampula 2 3 cm dari uterus.
d. Penyumbatan tuba kimiawi
Zat zat kimia dalam cair, pasta, padat dimasukkan ke dalam melalui serviks ke
dalam uteri-tubal junction, dapat dengan visualisasi lanfsung ataupun tidak. Cara
kerjanya adalah zat kimia akan menjadi tissue padat sehingga terbentuk sumbatan
dalam tuba falopii (Tissue Adhesive), zat kimia akan merusak tuba falopii dan
menimbulkan fibrosis (Sclerosing agent).
Keuntungan dari metode ini adalah mudah mengerjakannya, dapat rawat jalan.
Kerugiannya adalah kebanyakan zat kimia kurang efektif, ada zat kimia yang sangan
toksik kadang dapat merusak jaringan, ireversibel.
6. Efek samping MOW
1) Perubahan perubahan hormonal
Efek kontap wanita pada umpan balik hormonal antara kelenjar hypofise dan
kelenjar gonad ditemukan kadar FSH, LH, testosteron dan estrogen tetap normal
setelah melakukan kontap wanita.
2) Pola haid
Pola haid abnormal setelah menggunakan kontap merupakan tanda dari post tubal
ligation syndrome,
3) Problem psikologis
Dinegara maju wanita (usia <30tahun) yang menjalani kontap tidak merasa puas
dibanding wanita usia lebih tua dan minta dipulihkan.