Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1
bagian-bagian yang lebih kecil dari ukuran semula, sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan gaya-gaya mekanis. Umumnya tujuan dari size reduction adalah
memungkinkan pemisahan komponen yang tak dikehendaki dengan cara mekanik, untuk
mempercepat pelarutan, mempercepat reaksi kimia, untuk memperkecil bahan-bahan berserat
agar udah penaganannya, mempertinggi kemampuan penyerapan,mempercepat transportasi,
dan mempermudah proses lanjut.
Di dalam industri pengolahan, zat padat itu diperkecil dengan berbagai cara sesuai
dengan tujuannya masing-masing. Bongkahan-bongkahan biji menth dihancurkan supaya
lebih mudah diolah pada tahap selanjutnya. Seperti bahan kimia sintetik digiling mejadi
tepung dengan cara grinder.
Karakteristik bahan terdiri dari :
contoh opererasi yang kedua yaitu pemotongan dimana operasi ini menghasilkan bahan
dengan ukuran yang relatif masih besar.
Tipe mesin Size reduction (pengecilan ukuran) terbagi menjadi empat tipe yaitu cutter
(pemotongan), Crusher (penghancuran), grinder dan milling (penggilingan). Operasi
pemotongan biasanya dilakukan pada buah dan sayur yaitu untuk canning, penghancuran
yaitu diaplikasikan pada proses choping pada batang jagung untuk pakan ternak, grinding
untuk batu kapur dan bebijian, dan milling untuk menghasilkan tepung (Raharjo, 1976).
Tipe mesin size reduction yang pertama adalah Crusher. Crusher merupakan Alat
size reduction yang memecahkan bongkahan padatan yang besar menjadi bongkahan
bongkahan yang lebih kecil, dimana ukurannya sampai batas beberapa inch. Crusher terbagi
menjadi dua yaitu Primary crusher dan Secondary crusher. Primary crusher Mampu
beroperasi untuk segala ukuran feed. Produk yang dihasilkan mempunyai ukuran 610 inch.
Sedangkan secondary crusher Mampu beroperasi dengan ukuran feed, seperti di produk
primary crusher dengan ukuran /4 inch. Tipe mesin size reduction yang kedua yaitu cutter
(pemotong). Mesin tipe ini mempunyai cara kerja yang berbeda dengan size reduction
sebelumnya. Pada cutter ini, cara kerjanya dengan memotong. Alat ini dipakai untuk produk
ulet dan tidak bisa diperkecil dengan cara sebelumnya. Ukuran produk yaitu 210 mesh. Tipe
mesin yang terakhir yaitu grinder dan miller. Mesin tipe ini beroperasi untuk memecah
bongkahan yang dihasilkan crusher, sehingga bongkahan ini menjadi bubuk. Untuk
intermediate grinder, produk yang dihasilkan 40 mesh. Ultrafine grinder hanya dapat
menerima ukuran feed lebih kecil /4 mesh.
1.2
ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan proses mixing yaitu hasil pencampuran
yang merata dan menghindari segregasi partikel-partikel bahan.
Tujuan utama dari proses Grinding adalah :
a) Meningkatkan luas permukaan partikel bahan terhadap sistem pencernaan sehingga
meningkatkan daya cerna bahan.
b) Memperbaiki cara penanganan terhadap bahan baku.
c) Memperbaiki karakteristik mixing dari setiap bahan baku sehingga bisa diperoleh
hasil mixing.
d) Meningkatkan efisiensi pelleting dan kualitas pellet karena persentase tepung bisa
dikurangi dan mengurangi pekerjaan ulang dari proses pelleting akibat banyaknya
tepung yang kembali ke sistem pellet.
e) Memuaskan selera konsumen dalam hal ini peternak karena tampilan pakan menjadi
lebih baik.
1.3
sebuah casing berbentuk silinder. Umpan masuk dari bagian puncak casing dan dihancurkan,
selanjutnya keluar melalui bukaan pada dasar casing. Umpan dipecahkan oleh seperangkat
palu ayun yang ada pada piring rotor. Kemudian pecahan itu terlempar pada anvil plate di
dalam sebuah casing sehingga dipecah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Lalu digosok
menjadi serbuk. Akhirnya didorong oleh palu ke luar bukaan yang dilapisi dengan ayakan.
Kapasitas dan kebutuhan daya bervariasi menurut jenis umpan. Dan ukuran butir (dan juga
derajat pengecilan) tergantung pada besarnya lubang ayakan. Mesin giling komersial
biasanya dapat memperhalus 60 sampai 240 kg/kWh energi yang dikonsumsi. Mampu
menghancurkan menjadi serbuk dengan ukuran bermacam-macam hingga kehalusan
mencapai Mesh 80 100 dengan kapasitas produksi mencapai 5 T/H. Dalam industri
pertanian dapat digunakan untuk biji-bijian, batok kelapa, gandum, jagung, bonggol jagung,
dan sekam padi. Dalam penambangan dapat digunakan untuk batu bara. Bahan kontruksi dari
logam atau baja.
Road Mill
Road mill adalah salah satu alat penghalus yang menggunakan road (batang) sebagai
penggiling. Alat ini terdiri dari suatu shell silinder yang didalamnya terdapat media
penggiling, yang tercampur dengan bahan gilingan dan terjadilah tumbukan terhadap bahan
gilingan dengan road.
Media penggiling tersebut dipasang parallel dengan sumbu putar. Batang (road) yang
mengisi hampir keseluruhan dari panjang mesin terbuat dari baja karbon yang terbaik dengan
diameter batang 50 mm.
Prinsip kerja alat ini adalah material akan akan diperhalus akibat tumbukan antara
batang penggiling yang berada dalam shell silinder yang berputar pada sumbu putar
horizontal.
Parameter penting: jumlah bola = 33% dari volume alat; jumlah pasta normal =
25
c.
perubahan
warna logam (untuk tipe Steel Ball Mill), hasil yang terbuang saat proses pencucian, dan
sulit untuk dibersihkan.
1.3.3
Impactor
Impactor adalah menyerupai hammer mill, tapi tidak dilengkapi dengan ayakan. Alat ini
merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan biji, dengan kemampuan mengolah
sampai 600 ton / jam. Partikel yang dihasilkan hampir seragam menyerupai kubus. Pada
impaktor, hanya terjadi aksi pukulan. Rotornya dapat dijalankan kedua arah yang sama. Hal
ini dilakukan untuk memperpanjang umur palu-palunya (Gambar 2.3.3). Impactor
merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan biji. Bahan olahan berupa batu-batuan
dan bijih. Bahan kontruksi terbuat dari logam atau baja
Attrition Mill
Pada attrition mill ini, partikel-partikel solid yang lunak mengalaimi gesekan diantara alur
permukaan datar piring-piring (circular disc) yang berputar.
horizontal tapi terkadang vertikal. Pada single runner mill, salah satu piring diam dan
satunya lagi berputar dengan kecepatan tinggi dalam arah yang berlawanan.
Umpan masuk melalui bukaan pada pusat salah satu piring, lalu keluar lagi dari tepi
piring masuk ke dalam casing yang diam. Sebaiknya pada salah satu grinding plate itu
dipasang pegas sehingga apabila ada bahan yang tidak dapat dipecahkan, maka ia dapat
keluar lagi dengan mudah tanpa merusak mesin.
Tepung kayu
Bahan kimia
Keramik
Logam bubuk
Pada single-runner mill, diameter cakram antara 10 sampai 54 in (250 sampai
1370 mm), dan kecepatan putar antara 350 sampai 700 rpm. Pada double-runner mill,
kecepatan putar lebih tinggi, yaitu antara 1200 sampai 7000 rpm.
Ukuran umpan maksimum sekitar in (12 mm), dan harus dimasukkan dengan
kecepatan yang terkontrol. Ukuran produk, biasanya lolos 200-mesh.
Berikut salah satu contoh gambar single-runner attrition mills.
1.3.5
Penggiling Fuller
Dalam penggiling pusingan ini sebuah peluru atau lebih yang bergerak bebas dalam
rumah-rumah atau lintasan giling akan bergerak berkeliling dalam sebuah lintasan akibat
pergerakan dari tangan-tangan yang diputarkan oleh suatu sumbu. Bila tangan-tangan ini
berputar semakin cepat, maka semakin besar pula gaya sentrifugal yang terjadi pada peluru
terhadap lintasan gilingnya. Biasanya hasil giling dari penggiling semacam ini sangat halus,
sehingga pengeluaran hasil gilingnya ditiup oleh udara dari lintasan giling dan ditangkap oleh
sebuah penampung. Penggiling ini sering dipakai untuk membuat arang bubuk dan semen.
1.3.6
Penggiling Raymond
Pada penggiling Raymond terdapat tiga sampai enam buah sumbu yang digantungkan
berengsel pada tangan-tangan. Pada ujung-ujung sumbu itu dipasang roda-roda penggiling.
Bila poros utama berputar, maka tangan akam membawa tanga-tangan yang menggantung itu
akan berputar berkeliling. Roda-roda penggiling akan menekan pada cincin penggiling atau
lintasan giling hingga bahan giling akan digilas sampai halus. Pemasukan bahan giling diatur
dengan menggunakan sebuah roda sudu yang berputar dengan kecepatan yang tetap.
Dibagian bawah roda penggiling dipasang sudu-sudu atau kipas-kipas angin yang
turut berputar bila sumbu utama berputar. Sudu-sudu ini akan menghembus keatas hingga
bahan giling yang sudah halus akan tertiup dan ditangkap, kemudian dipisahkan oleh sebuah
pemisah zat yang disebut pesawat topan.
Sebagai pengganti sudu-sudu atau kipas angin, kadang-kadang dipakai juga sebuah
baling-baling. Penggunaan baling-baling ini selain untuk meniup bahan giling yang sudah
halus, juga untuk menjaga bilamana ada bahan giling yang jatuh ke bawah ruang giling. Oleh
sebab itu bahan giling itu akan kembali diantara roda penggiling dan lintasan giling.
Penggiling Raymond sering dipakai untuk menggiling fosfat, batu kapur, arang bubuk, dan
sebagainya pada mesin dengan ukuran sedang, kapasitas giling sampai kira-kira 5000 kg
arang batu tiap jam dengan ukuran butir yang dihasilkan kira-kira 0,07 mm.
Pada mesin sedang bekerja, peluru-peluru ini tidak boleh jatuh diatas ayakan, karena
dapat mengakibatkan ayakan menjadi cepat rusak. Kadang-kadang pengeluaran hasil giling
yang sudah halus pada mesin ini bersama-sama dengan air yang diisikan kedalam teromol
penggiling. Pengerjaan secara demikian ini disebut penggilingan basah.
Sebuah peluru penggiling yang teromolnya sangat panjang (kalau dibandingkan
dengan garis tengahnya) disebut pipa penggiling. Karena bahan giling yang dimasukkan atau
dikerjakan dalam sebuah pipa penggiling harus menjalani seluruh panjang dari teromol itu,
maka hasil giling akan sangat halus karena lebih lam menjalani proses penggilingan bila
dibandingkan dengan hasil dari penggiling peluru biasa (yang teromolnya lebih pendek).
Sebuah pipa penggiling dapat dipakai untuk penggilingan kering ataupun penggilingan basah.
Penggiling peluru biasanya dipakai untuk menggiling tanah liat, tepung Thomas, tulang,
arang kayu, bahan cat, pelapis kaca, email, kwarsa, dan sebagainya. Ukuran butir bahan
giling diantara 20-50 mm, dan ukuran butir hasil giling kira-kira 0,25 mm.
Penggiling buhrstone terdiri dari dua buah penggiling yang tersusun bertingkat. Pada
waktu mesin bekerja, salah satu dari batu tersebut berputar atau yang disebut dengan batu
jalan, sedangkan batu yang tidak berputar disebut batu baring.
Batu giling yang berputar bisa batu bagian atas, dengan batu giling bawah yang diam atau
bisa juga sebaliknya. letak dari dua batu giling tersebut tidak saling menekan, melainkan
mempunyai jarak yang mudah diatur sesuai dengan kebutuhan.
Batu giling bagian atas bisa dinaik-turunkan dengan cara mengatur bautnya, sedangkan batu
giling bagian bawah dapat diturun-naikkan dengan cara pengaturan roda tangan.
Batu giling bagian atas dan bagian bawah mempunyai alur-alur yang berlawanan, sehingga
bila batu giling berhadapan akan membentuk sudut lancip yang berupa tepi alur tajam yang
membantu memotong bahan giling dan menggeser bahan kearah keliling bidang giling.
Cara kerjanya bahan giling masuk dari bagian atas dan masuk ke bagian ruang tengah
penggiling. batu giling bawah berputar menggiling bahan dan hasil gilingan keluar dari
bagian bawah dengan ukuran bulir 0,07 mm.
Penggiling buhrstone dapat bekerja terus menerus dan banyak dipakai untuk menggiling
rempah-rempah, pigmen, dll.
Selain ayakan ada peralatan atau proses lain yang dapat memisahkan partikel
berdasarkan perbedaan ukuran, diantaranya proses sedimentasi, proses elutriasi dan proses
sentrifugasi.
Pada proses sedimentasi pemisahan padatan yang berbeda ukuran didasarkan pada
kenyataan bahwa laju endap (jatuh) suatu partiel dalam fluida akan sebanding dengan
ukurannya. Pada proses elutriasi pemisahan didasarkan pada laju turunnya partikel. Bila
partikel tersebut ditempatkan dalam aliran fluida yang naik ke atas dengan laju tetap, maka
partikel dengan laju jatuh normalnya lebih kecil dari laju aliran fluida ke atas, akan terbawa
keluar. Sedangkan proses pemisahan atas dasar gerakan sentrifugasi didasarkan pada
kenyataan bahwa partikel yang berat akan lebih dahulu terlempar keluar dibandingkan
dengan yang ringan. Hal ini sebagai akibat daari gaya sentrifugal yang lebih besar.
2.2 Faktor-Faktor Dalam Operasi Pengayakan
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan adalah :
a. Bentuk lubang ayakan.
Bentuk partikel yang akan diayak berperan penting dalam menentukan bentuk dari
lubang ayakan. Pada ayakan sering digunakan lubang berbentuk bujur sangkar daripada
bentuk segi empat karena bukaannya lebih besar dan material yang melewati lubang biasanya
tidak akan menyentuh lebih dari dua sisi lubang ayakan yang dipakai.
Jumlah lubang per liniar inchi pada arah panjang dan arah lebar kadang-kadang tidak
sama. Ayakan seperti ini disebut toncap screen (dimana jumlah lubang arah panjang = 2
kali arah lebar). Ayakan seperti ini mempunyai bentuk lubang 4 persegi panjang. Sedangkan
ordinary screen jumlah lubang per linier inchi untuk kedua arah panjang dan lebar adalah
sama. Pada ayakan ini bentuk lubang ayakan merupakan bujur sangkar. Sebagai
bahan
kawat yang digunakan untuk ayakan antara lain : bronze, baja, stainless steel, tembaga,
nikel atau monel,nilon dan sutera.
c. Ukuran partikel
Ukuran suatu partikel ditentukan oleh bentuk dan luas permukaan partikel itu apakah
bulat, kubus atau persegi panjang ukuran partikel biasanya diukur dalam satuan mikron.
Variasi metode yang digunakan untuk pengukuran partikel tergantung pada ukuran rata-rata,
sifat fisika dan kondisi basah.
Ukuran partikel diukur dalam satuan micron (). Satu micron sama dengan 1/1000
micron, atau sepersejuta milimeter . biasanya ukuran partikel menyatakan diameter rata-rata
atau jari-jari partikel.
Variasi metode yang digunakan untuk pengukuran partikel tergantung pada ukuran
rata-rata, sifat fisika dan kondisi basah keringnya zat. Cara paling sederhana untuk
menentukan suatuukuran dilaboratorium adalah dengan jalan melewatkan material berturutturut atas barisan ayakan atau saringan yang mempunyai lubang kecil, biasanya dianggap
sebagai rata-rata suatu aritmatik dari dua lubang ayakan dikenal dengan istilah average
dimension atau average diameter.
Metode pengumpanan
Mesin pengayakan harus diumpan dengan baik untuk mendapatkan kapasitas dan
efisiensi yang maksimum. Umpan harus disebar dengan merata pada seluruh lebar
permukaan ayakan dan mendekati ayakan dalam arah pararel pada sumbu vertikal dari
ayakan.
Permukaan ayakan
Efisiensi yang tinggi dapat diperoleh dengan barisan single deck ayakan atau yang
disebut ayakan multi deck. Ini dapat diterima karena lower deck dari ayakan multiple
deck tidak diumpan sehingga semua areal digunakan.
Sudut kemiringan
Bila letak permukaan ayakan datar, maka kemungkinan akan tersumbat cukup besar.
Untuk itu perlu dibuat kemiringan tertentu pada permukaan ayakan untuk
mempercepat material masuk dan bahan yang tidak terayak tidak mengumpul pada
permukaan tetapi mengalir melalui ujung kemiringan.
Kecepatan putaran
Kapasitas ayakan akan meningkat dengan meningkatnya kecepatan putar yang bila
ditingkatkan lagi akan menyebabkan penyumbatan pada lubang ayakan karena
material berdesak-desakan ingin keluar lubang ayakan.
Frekuensi getaran
Frekuensi getaran pada ayakan getar harus diatur dimana pada umumnya tergantung
dari ukuran dan jenisnya. Ayakan biasanya berupa anyaman dengan mata jala (mesh)
yang berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang, berupa plat yang
berlubang-lubang bulat atau bulat panjang atau juga berupa kisi. Ayakan terbuat dari
material yang dapat berupa paduan baja, nikel, tembaga, kuningan, perunggu, sutera
dan bahan-bahan sintetik.
Sesuai dengan prinsip ini, maka ayakan dapat dibagi atas lima kelompok, yaitu:
2.3.1 Ayakan Grizzly
Alat Grizzly merupakan suatu kisi-kisi yang terbuat dari batangan-batangan logam
yang sejajar dan dipasang pada rangka stasioner yang miring. Kemiringan dan lintasan itu
sejajar dengan arah panjang batangan (Gambar 4.9).
Umpan yang sangat kasar, seperti yang keluar dari mesin pemecah primer, jatuh pada
ujung atas kisi. Bongkah-bongkah besar akan menggelinding atau meluncur menjadi keujung,
bongkah-bongkah kecil jatuh ke bawah ke suatu kolektor (pengumpul) tersendiri. Jarak antar
setiap batang pada bagian atas dibuat cukup lebar dibandingkan dengan bagian bawah agar
kuat tanpa terjadi tersumbat oleh bongkah-bongkahan yang hanya lolos sebagian jarak antara
itu berkisar antara 2 8 inchi.
(a)
(b)
kerucut yang miring terhadap horizontal. Kemiringan ayakan di maksud untuk memudahkan
pengeluaran partikel kasar. Ayakan jenis ini berputar dengan kecepatan rendah yaitu 15 20
rpm.
Berdasarkan prinsip kerjanya trommel dibagi atas tiga jenis yaitu :
2.3.2.1 Ayakan trommel silinder tunggal
Ayakan jenis ini (gambar terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang pada kedua
ujungnya. Silinder tersebut diputar pada porosnya secara horizontal. Silinder terbuat dari
anyaman kawat atau pelat-pelat berlubang.
Pada trommel silinder tunggal (gambar 4.10), material dimasukkan ke lubang
pemasukan disebelah kiri atas silinder. Trommel merupakan ayakan yang diameter lubangnya
makin kekanan makin besar atau makin kekanan makin ukuran meshnya makin kecil.
Material yang tidak dapat melewati lubang ayakan yang terletak diujung kanan dikeluarkan
melalui lubang silinder yang terletak diujung kanan yang disebut pengeluaran.
mempunyai mesh paling besar (diameter lubang kecil) untuk melewatkan partikel yang halus
terlebih dahulu. Kemudian ayakan dengan mesh sedang terletak ditengah untuk melewatkan
partikel yang agak kasar. Selanjutnya ayakan yang paling kanan dekat lubang pengeluaran
merupakan ayakan dengan mesh yang terkecil (diameter lubang besar), untuk melewatkan
partikel kasar. Partikel paling kasar yang tidak dapat melewati semua permukaan ayakan
dikeluarkan lewat lubang pengeluaran.