Pembimbing:
dr. Wiendarto L, Sp.KJ
Disusun oleh :
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. M
No.Rekam Medik
: 04-73467
Jenis kelamin
: Laki-laki
Usia
: 25 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhihr
: SMA
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Status pernikahan
: Belum Menikah
Alamat
A. Keluhan Utama
Os merasa dalam tubuhnya terdapat alat komunikasi yang tertanam dan terus
terdengar di telinganya sejak + 3 tahun yang lalu
Pasien dikandung selama 9 bulan oleh Ibunya dan tidak pernah ada masalah
selama kehamilannya. Pasien dilahirkan secara normal di tolong oleh dukun.
Pasien lahir dengan sehat dan tidak mengalami trauma saat lahir ataupun cacat
bawaan. Pasien merupakan anak yang diharapkan oleh keluarganya.
2.
Pasien tumbuh dan berkembang sehat sesuai dengan usianya seperti anak lainnya.
Pasien menerima ASI dari ibu selama 2 tahun kurang. Ia tinggal dan mendapatkan
kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya.
3.
Pasien tidak pernah tinggal kelas selama duduk di bangku Sekolah Dasar,
pasien termasuk anak yang biasa saja, tidak terlalu menonjol di bidang
akadaemis dan non akademis.
4.
a.
Pasien merupakan anak yang pendiam dan hanya memiliki sedikit teman. Jika
memiliki masalah pasien hanya memendamnya sendiri
b.
Riwayat Pendidikan
Pasien termasuk anak yang pintar dan rajin di sekolah sering menjadi juara kelas.
Pasien menyelesaikan sekolah sampai SMA.
c.
5.
a.
Masa dewasa
Riwayat Pekerjaan
Aktivitas Sosial
Pasien termasuk orang yang pendiam dan hanya memiliki sedikit teman.
c.
Riwayat Psikoseksual
F. Impian,Fantasi,nilai nilai
Saat ini pasien hanya ingin mengeluarkan alat komunikasi yang ada dalam tubuhnya
dengan cara dibedah.
POHON KELUARGA
Keterangan :
: pria
: wanita
: Tinggal Serumah
jiwa
1.
2.
Kesadaran :
Penampilan Umum
Seoranglaki-lakiberumur
sekitar 20
dengan usianya, kulit kuning langsat, rambut pendek berwarna hitam, tampak kurang
tenang. Pakaian atas kurang rapih dan terlihat lusuh,pakaian bawah hanya
menggunakan sarung saja, tidak beralas kaki dan terlihat kukunya kotor serta tangan
dan kaki dalam keadaan terikat.
3.
Selama wawancara,
pasien kurang
mata dengan
haloperidol 5 mg.
4.
Pembicaraan
Pasien dapat bicara spontan, dengan suara dan intinasi sedang.Terkadang pasien
inkoheren dalam ucapannya.
5.
: kooperatif
B. Alam Perasaan
1.
Mood
: Iritabel
2.
Afek
: Terbatas
3.
Ekspresi afektif
a.
Kestabilan
: Tidak stabil
b.
Kesungguhan : Echt
c.
Keserasian
d.
Pengendalian : Cukup
e.
Empati
:Serasi
C. Fungsi Intelektual
1.
Pengetahuan Umum
: cukup
Kecerdasan
membagi angka-angka
2.
Daya konsentrasi:
3.
Orientasi :
Sakit
Daya Orientasi Personal
4.
Daya ingat:
5.
Pikiran Abstrak
6.
Kemampuan Menolong Diri : Baik. Pasien mampu makan dan mandi sendiri
D. Gangguan Persepsi
1.
Halusinasi
2.
: Tidak ada
Depersonalisasi
Derealisasi
: tidak ada
: tidak ada
E. Proses Pikir
1.
Arus Pikir
Produktivitas
Kontinuitas Pikiran
Hendaya Berbahasa
dimengerti/kata kata baru yang hanya pasien mengerti (neologisme) atau pasien
mengunakan bahasa secara lazim sesuai dengan tata bahasa
2.
Isi Pikir
Preokupasi
: Tidak ada
Waham
: Waham rujukan
F. Pengendalian Impuls
9
G. Daya Nilai
1.
Baik. ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah-marah pada orang tua itu baik
atau tidak, pasien menjawab hal tersebut tidak baik
2.
Penilaian realita
H. Tilikan
: Derajat I
: Dapat dipercaya
A. Status Internus
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Kompos mentis
Tekanan darah
Frekuensi napas
Frekuensi nadi
: 120/80 mmHg
: 20x/menit
: 84x/menit
Suhu
: Afebris
Status gizi
: Kuning langsat
Kepala
Rambut
Mata
THT
Leher
Thoraks
Jantung
Paru
Tampak bekas luka bakar pada thoraks sebelah kanan dengan ukuran 7x5 cm
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologis
GCS
: 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk
: (-)
Pupil
(-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi
11
Sensorik
Reflex fisiologis
: Normal
Reflex patologis
: (-)
Gejala ekstrapiramidal
: (-)
: Normal
: Normal
: (-)
Pasien laki-laki usia 20 tahun, dibawa oleh keluarganya dengan keluhan sering
marah-marah dan mengamuk. Pasien merasa merasa kesal dan terganggu karena
mendengar suara-suara serta melihat bayangan hitam. Pasien juga sudah kurang nafsu
makan dan tidak dapat merawat diri pada saat dibawa ke RS.
Kesadaran pasien compos mentis, alam pikiran, perasaan dan perbuatan terganggu.
Pasien berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, kulit kuning langsat, kerapihan
dan kebersihan kurang. Terdapat halusinasi auditorik, halusinasi visual, dan waham
rujukan. Daya nilai realita terganggu karena adanya waham dan halusinasi. Tilikan
derajat 1 dan secara keseluruhan dapat dipercaya.Berdasarkan pemeriksaan fisik tidak
terdapat kelainan kondisi medik lain.
12
Diagnosis aksis II :
Berdasarkan anamnesis aksis II pada pasien tidak dapt di diagnosis karena pasien
sudah mengalami gangguan sebelum usia 18 tahun
Diagnosis aksis III :
Pada pemeriksaan fisik
berhubungan dengan kondisi pasien pada saat ini, dapat disimpulkan belum ada
diagnosis pada aksis III
13
Diagnosis aksis IV
tetangga
Masalah pendidikan
Masalah ekonomi
besar.
Diagnosis aksis V
Skala GAF :
GAF HLPY
: 70-61
(beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum
masih baik)
Fungsi Psikologis
Fungsi sosial
GAF Current
: 60-51
Aksis III
Aksis IV
: Masalah ekonomi
Aksis V
: GAF HLPY
: 70-61
GAF Current
: 60-51
IX.PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad fungtionam
: Dubia ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
15
jiwa
X. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka
Non farmakologi
Sosioterapi
Pasien:
Axis I:
hatinya atau permasalahan yang sedang dihadapinya, sehingga pasien lebih merasa
tenang dan berarti.
tentang penyakit yang dideritanya, yaitu gejala, dampak, faktor penyebab, cara
pengobatan, prognosis dan kekambuhan. Selain itu, harus dijelaskan pula bahwa
pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping obat dan pengaturan dosis
obat hanya boleh diatur oleh dokter.
Axis II :
16
keterampilan
Axis III : Axis IV :
Kontrol ke puskesmas bila jarak ke rumah sakit jauh atau biaya lebih besar,
untuk mendapatkan obat secara teratur dan minum obat secara disiplin
Mencari sistem sumber untuk pasien guna mendapatkan pekerjaan baru yang
sesuai
Axis V :
kepada pasien
-
sehari-hari karena bisa mengalihakan perhatiaan pasien kepada hal hal yang positif
-
kakaknya sehingga pasien merasa berguna dan dapat memberikan rasa percaya diri
dalam diri pasien bahwa ia mampu untuk berfungsi secara normal
17
18