Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH KIMIA UNSUR


UNSUR KARBON
Memenuhi tugas mata kuliah wajib Kimia Unsur oleh dosen Ibu Sri Wardhani

Disusun oleh :

Firdausy Amalina Esya (105090201111006)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012

ABSTRAK
Karbon merupakan salah satu unsur pada golongan IV A dan menjadi unsur terpenting
dalam kehidupan sehari-hari. Unsur ini sangat banyak tersebar di alam bebas, yang
merupakan senyawa esensial untuk materi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan unsur
karbon di alam, sifat fisik dan sifat kimia karbon, alotropi unsur karbon, reaksi karbon
dengan unsur lain membentuk senyawa karbon, teknik ekstraksi unsur karbon. Hasil kajian
pustaka menunjukkan bahwa karbon di alam dapat ditemukan dalam unsur bebasnya seperti
intan dan grafit, atau dalam gabungan dengan unsur lain. Karbon berbentuk padatan dan
kristal yang memiliki titik didih untuk masing-masing bentuknya. Alotropi unsur karbon
terdiri dari intan, grafit, fuleren, dan karbon amorf. Teknik ekstraksi unsur karbon salah
satunya dengan cara mereaksikan coke dengan SiO2. Reaksi karbon dengan unsur lain
diantaranya dengan oksida, halogen, sulfida, dan membentuk senyawa organik. Dari hasil
tersebut disimpulkan bahwa karbon merupakan unsur yang sangat esensial dalam kehidupan
sehari-hari, karena sangat stabil untuk membentuk ikatan dengan senyawa lain dan sangat
mudah disintesis menjadi senyawa organik.
Kata kunci : karbon, unsur, alotropi, ekstraksi, reaksi
ABSTRACT
Carbon is one of element in group IV A and become the important element in daily
life. This element extremely widespread in nature, that is an essential constituent of all living
matter, as protein, carbohydrates, and fats. This paper describe about occurrence of carbon in
nature and its abundance, physical and chemical properties of carbon, allotropy of carbon,
reaction of carbon with the other element or compound, and extraction of carbon. The result
of litterature shown that carbon occurs both as the free element (graphite and diamond) and in
combined form with the other compound or elements. Carbon is solid and crystallin that have
melting point. Allotropy of carbon are diamond, graphite, fulleren, and amorf. One of
extraction technique of carbon is reaction between coke and SiO 2. Reaction carbon with the
other elements such as oxide, halogen, sulfide, and form organic compound. Based on the
result, can be concluded that karbon is element that very essential in daily life, because of its
stability to form bonding with the other compound and easy to shyntetis be organic
compound.
Key word : carbon, element, allotropy, extraction, reaction

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur pada golongan IV A dan menjadi unsur terpenting

dalam kehidupan sehari-hari. Unsur ini sangat banyak tersebar di alam bebas, yang
merupakan senyawa esensial untuk materi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk
mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal,
C-C, tetapi juga mengandung ikatan rangkap dua C=C, serta rangkap tiga CC. Akibatnya,
jenis senyawa karbon yang luar biasa banyaknya. Kini diperkirakan terdapat sekitar dua juta
jenis senyawa karbon, dan jumlahnya semakin meningkat dengan laju kira-kira lima persen
per tahun.
Struktur elektronik atom karbon pada keadaan dasar adalah 1s22s22p2, dengan dua
elektron yang tidak berpasangan pada orbital 2p, sehingga mudah terhibridisasi menjadi sp3,
atau sp2+p, atau sp+p2 . Lebih dari sembilan puluh persen senyawa karbon merupakan senyawa
sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, jamur,
dan mikroorganisme) serta fosil (batubara dan minyak bumi).
1.2.

Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah unsur karbon antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon di alam.
2. Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia karbon
3. Untuk mengetahui alotropi unsur karbon.
4. Untuk mengetahui reaksi karbon dengan unsur lain membentuk senyawa karbon
5. Untuk mengetahui teknik ekstraksi unsur karbon.

1.3.

Rumusan Masalah
Dari ulasan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan mengenai unsur karbon
sebagai berikut :
1. Bagaimana kelimpahan dan penyebaran unsur karbon di alam?
2. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia unsur karbon?
3. Apa saja alotropi dari unsur karbon?
4. Bagaimana reaksi karbon dengan unsur lain membentuk senyawa karbon?
5. Bagaimana teknik ekstraksi senyawa karbon?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kelimpahan dan Penyebaran Unsur Karbon di Alam
Karbon dapat ditemukan dalam unsur bebasnya seperti intan dan grafit, atau dalam
gabungan dengan unsur lain ( seperti senyawa karbonat dengan Ca, Mg, dan unsur
elektropositif yang lain. Karbon juga ditemukan sebagai CO2 dalam jumlah sedikit tetapi
merupakan komponen penting dalam atmosfer. Perkiraan kelimpahan karbon dalam batuan
alam berbeda-beda, nilai kelimpahannya sekitar 180 ppm dan merupakan kelimpahan unsur
terbesar setelah Ba, Sr, S (Greenwood, 1998).
Intan merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan satu atom karbon
berikatan kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk geometri molekul
tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat keras. Arang,
wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang lain, tetapi geometri
molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang berikatan
kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom
karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian (Lee,1993)
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk
unsur bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik,
misalnya senyawa organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun
hewan. Selain itu, dalam bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak
bumi. Juga terdapat dalam senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat
(CH3COOH) dan freon (CFC). Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik,
yaitu senyawa karbondioksida (CO2) dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral
seperti karbonat dari unsur IIA (MgCO 3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat
dalam senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na 2CO3) dan
natrium bikarbonat (NaHCO3) (Greenwood, 1998).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan, terutama pada
mahluk hidup. Sebagian besar mahluk hidup mengandung atom karbon, ini dapat diketahui
jika mahluk hidup tersebut dibakar maka akan menyisakan zat yang berwarna hitam, seperti
kayu dibakar, binatang dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat hitam sisa dari
pembakaran itu adalah karbon. Karbon banyak tersebar luas di alam. Unsur ini merupakan

penyusun esensial untuk semua materi kehidupan, seperti protein, karbohidrat, dam lemak.
Unsur karbon dalam bentuk oksidanya, yaitu karbondioksida merupakan senyawa esensial
pada proses fotosintesis, dan terlibat dalam proses respirasi (Lee, 1993).
Di samping itu, unsur karbon juga tersebar pada bentuk batu bara dan minyak sebagai
karbonat pada unsur yang lebih elektropositif. Bagian terbesar dari karbon diubah dalam
bentuk batubara, batu kapur, kapur, dolomit, dan mineral lainnya (Lee, 1993).
Selain itu, terdapat kesetimbangan dinamis sebagai hasil proses alam yang dinamakan
siklus karbon. Beraneka ragam penampung unsur karbon, dan aliran siklusnya dapat
diilustrasikan pada gambar 2.1. Berdasarkan gambar tersebut, jelas bahwa terdapat dua siklus
yang berbeda, satu pada daratan dan yang lain pada lautan, secara dinamis, terhubung oleh
atmosfer. CO2 pada atmosfer (~6,7x1011 ton) dan sejumlah hanya 0,003% karbon di
permukaan bumi (~2x1016 ton). Sirkulasi ini berlangsung cepat dengan biosfer yang
digantikan oleh fotosintesis tumbuhan dan ditambah dengan respirasi tumbuhan dan hewan,
serta dekomposisi materi organik yang telah mati. Hal ini juga diproduksi oleh aktivitas
manusia serta kalsinasi batu kapur untuk semen. Dua aktivitas terakhir meningkat pada
beberapa tahun terakhir (Greenwood, 1998)

Gambar 2.1. Siklus Karbon (Greenwood, 1998)

2.2. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Unsur Karbon


2.2.1. Sifat fisika
Karbon mempunyai sifat fisik yang khas yaitu mempunyai dua bentuk kristalin yaitu
intan dan grafit. intan lebih rapat daripada grafit(3,51 g cm -3, 2,22 g cm-3),namun grafit lebih
stabil, dengan 2,9 kJ mol-1, pada 300 K dan tekanan 1 atm. Pada suhu kamar, karbon
berbentuk padat. Densitas grafit 3,367 g/cm3 sedangkan densitas intan 3,515 g/cm3. Kalor
lebur grafit 100 kJ/mol sedangkan kalor lebur intan 120 kJ/mol.
Titik leleh dan titik didih dari karbon sangat tinggi. Atom karbon sangat kecil apabila
dibandingkan dengan atom-atom lainnya. Jari-jari ion yang dihitung dalam kristal unsurunsur ini bahkan lebih kecil lagi. Karena atom-atomnya berada dalam keadaan oksidasi
positif. Karena rapatan muatan karbon,ion-ionnya tidak terdapat sebagai partikel yang berdiri
sendiri dalam senyawa, tetapi tertahan dengan ikatan kovalen.
2.2.2. Sifat kimia
Karbon memiliki bilangan oksidasi 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4. Elektronegativitas dari
karbon 2,55 (skala Pauli). Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. apabila karbon bereaksi,
tidak ada kecenderungan dari atom-atom karbon untuk kehilangan elektron-elektron terluar
dan membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan
muatan begitu tinggi.
Agar dapat membentuk karbon dengan ikatan kovalen 4 yang normal, elektron harus
dipromosikan ke keadaan valensi yang bedasarkan pada konfigurasi 2s2px2py2pz ion C4+ tidak
dapat mencapai proses kimia yang normal, ion C4- biasa disebut karbida. Secara umum,
Karbon membentuk ikatan kovalen.

2.3.

Alotropi Unsur Karbon


Alotrop adalah sifat sejumlah tertentu unsur dimana unsur ini mampu berada dalam

dua tau lebih bentuk, pada setiap alotrop atom-atom unsur tersebut berikatan dengan cara
yang berbeda sehingga membentuk modifikasi struktur yang berbeda pula. Grafit, intan,
fuleren, dan karbon amorf adalah alotrop karbon. Biasanya atom karbon membentuk empat
ikatan dengan menggunakan empat elektron valensi yang dimilikinya.
2.3.1. Grafit
Grafit berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan 6 yang mirip
cincin benzen yang terkondensasi tanpa aton hidrogen. Jarak karbon-karbon dalam lapisan
adalah 142 pm dan ikatannya memiliki karakter ikatan rangkap analog dengan senyawa
aromatik. Karena jarak antar lapisan adalah 335 pm dan lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan
yang relatif lemah yakni gaya van der Walls, lapisan-lapisan ini dengan mudah akan saling
tergelincir bila dikenai gaya. Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi grafit.
Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam, dan senyawa organik dapat
menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk senyawa interkalasi. Grafit memiliki sifat semi
logam, konduktivitasnya 10-3 cm paralel dengan lapisan dan hantarannya sekitar 100 kali
lebih kecil dalam arah tegak lurus lapisan.

Gambar 2.3.1. Struktur grafit (Saito, 1996)


2.3.2. Intan
Strukturnya disebut struktur intan. Sel satuan intan terdiri atas 8 atom karbon dan setiap atom
karbon berkoordinasi 4 berbentuk tetrahedral. Intan adalah zat terkeras yang dikenal dengan
kekerasan 10 Mhos. Intan dengan hantaran panas sangat tinggi walaupun secara listrik
bersifat isolator. Walaupun dulunya sumber padatan yang berharga ini hanya yang terbentuk

secara alami, intn industrial kini secara komersial banyak dihasilkan dengan proses pada suhu
tinggi (1200 oC atau lebih tinggi) dan tekanan tinggi (5 Gpa atau lebih) dari grafit dengan
katalis logam. Akhir-akhir ini, lapis tipis intan telah dibuat dengan pirolisis hidrokarbon pada
suhu relatif rendah (sekitar 900 oC) dan tekanan yang juga relatif rendah (sekitar 102 Gpa)
dan digunakan untuk pelapis.

Gambar 2.3.2. Struktur Intan (Saito, 1996)


2.3.3. Karbon Amorfos
Karbon amorfos atau disebut sebagai karbon reaktif, merupakan alotop karbon dimana tidak
memiliki struktur kristalin. Karbon amorfos biasa disingkat sebagai aC untuk karbon amorfos
yang biasa, aC:H untuk karbon amorfos yang terhidrogenasi, dan ta-C untuk tetrahedral
karbon amorfos (seperti diamond). Dalam bidang mineralogy, karbon amorfos biasa
digunakan untuk istilah coal dan jenis karbon yang tak murni selain grafit dan diamond
(Enghag, 2004).
.

Gambar 2.3.3. Struktur Karbon Amorfos (Enghag, 2004)

2.3.4. Fuleren
Salah satu perkembangan kimia yang paling menakjubkan dalam waktu dekat ini
yaitu telah mensintesis dan karakterisasi modifikasi molekular karbon yang dapat larut.
Bentuk alotropi yang baru dengan molekul polihedral cluster, Cn ( dengan n genap), dengan
cincin atom C pentagonal dan heksagonal. Alotopi ini memiliki simetri ikosahedral penuh
dan diberikan nama Buckmisterfullerene oleh R. Buckminster Fuller. Fuleren lain diisolasi
dan dikarakterisasi sebagai C70, C76 (kiral), C78 (3 isomer), C90 dan C94 Fuleren merupakan
molekul yang keseluruhannya dibangun oleh atom karbon dalam bentuk hollow, bulatan
(sphere), ellipsoidal, atau tube. Fuleren yang berbentuk spherical disebut buckyballs, dan
yang berbentuk silinder disebut sebagai karbon nanotube atau buckytubes. Fuleren memiliki
struktur seperti grafit akan tetapi hanya dibangun dari grafena yang saling berhubungan satu
sama lain. Penemuan fuleren menjadikan alotrop karbon semakin bervariasi dan menjadi
subyek penelitan yang penting untuk elektronik, ilmu bahan, dan nanoteknologi (Greenwood,
1998).

Gambar 2.3.4. Struktur Fuleren (Greenwood, 1998)


2.4. Reaksi karbon dengan unsur lain membentuk senyawa karbon
2.4.1. Reaksi dengan oksigen
Karbon jika direaksikan dengan oksigen akan membentuk oksidanya. Berikut ini
merupakan senyawa anorganik karbon dalam bentuk oksidanya (Sharpe, Alan G., 1986) :
2.4.1.1. Karbon monoksida(CO)

Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui


pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai
bahan bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam
ruang kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O CO +H2
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO berikatan kuat
dengan hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Orang yang mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal
(Sharpe, Alan G., 1986).
2.4.1.2. Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini
larut dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis
serta merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena
dihasilkan dari oksidasi makanan dalam tubuh (Sharpe, Alan G., 1986).
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO
dengan oksigen yang cukup.
C + O2 CO2
CH4 + 2O2 CO2 + H2O
2CO + O2 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan
asam seperti (Sharpe, Alan G., 1986):
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak
sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang
membahayakan (Sharpe, Alan G., 1986).
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya
gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul

perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca (Sharpe, Alan G.,
1986).

2.4.1.3. Karbonat dan Bikarbonat


Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta
terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO 3, BaCO3,
MgCO3 dan PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah
Ca(HCO3)2, Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut,
dimana yang paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda abu)
(Cotton, 1965).
2.4.2. Reaksi dengan halogen
Reaksi karbon dengan halogen akan membentuk senyawa karbon halida. Berikut ini
merupakan reaksi karbon dengan halogen yang dilambangkan dengan X :
C4+ + X- CX4
Berikut ini merupakan deskripsi dari senyawa karbon halida beserta karakteristiknya (Cotton,
1965) :
2.4.2.1. Karbon tetraflorida
Senyawa ini merupakan senyawa yang stabil, merupakan produk akhir florinasi
dengan unsur karbon. Senyawa ini sangat berguna untuk preparasi dalam laboratorium,
sebagai contoh florinasi silikon karbida. SiF4 yang terbentuk dihilangkan dengan mudah
dengan cara melarutkan dengan larutan NaOH 20 %. CF4 tidak berpengaruh, di mana SiF4
terhidrolisis. Karbon jenuh di mana silikon pada SiF 4 mempunyai orbital 3d yang tersedia
untuk koordinasi ion OH- pada langkah awal reaksi hidrolisis (Cotton, 1965).
2.4.2.2. Karbon tetraklorida
Senyawa ini merupakan pelarut yang umum digunakan dalam berbagai macam reaksi
di laboratorium. Senyawa ini dapat mengalami dekomposisi foto kimia dan juga dapat
melakukan transfer ion klorida menjadi substrat anion, radikal CCl3 terbentuk secara simultan
pada temperatur tinggi (300-500o). Senyawa ini juga digunakan untuk mengkonversi oksida
menjadi klorida. Meskipun secara termodinamika tidak stabil dengan hidrolisis, substansi ini
merupakan akseptor orbital pada karbon yang sangat sulit untuk diserang (Cotton, 1965).
2.4.2.3. Karbon tetrabromida

Senyawa ini berbentuk padatan berwarna kuning pucat pada suhu kamar. Senyawa ini
sangat sukar larut dalam air dan pelarut polar, tetapi larut dalam beberapa pelarut non polar
seperti benzena (Cotton, 1965).

2.4.2.4. Karbon tetraiodida


Senyawa ini berbentuk padatan kristalin berwarna merah cerah berbau seperti iodin.
Senyawa ini dapat mengalami dekomposisi menjadi iodin dan tetraiodoetilen karena panas
dan cahaya. Senyawa ini sukar larut dalam air dan alkohol, meskipun temperatur dinaikkan,
namun larut dalam benzen dengan reaksi sebagai berikut (Cotton, 1965) :
CCl4 + 4C2H5I

AlCl3

Cl4 + 4C2H5Cl

2.4.3. Reaksi karbon dengan sulfur


Karbon dengan sulfur dapat menghasilkan senyawa karbon disulfida. Berikut
ini merupakan deskripsi tentang karbon disulfida. CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan
dapat dipakai sebagai bahan pembuat CCl4,dengan reaksi (Cotton, 1965):
CS2 + 3Cl2 CCl4 +S2Cl2
2.4.4. Reaksi karbon membentuk senyawa organik
Jenis-jenis senyawa organik yang melibatkan atom karbon antara lain hidrokarbon
yang terdiri dari alkana, alkena, dan alkuna, serta senyawa aromatis hidrokarbon.
Hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya terdiri dari dua unsur karbon dan hidrogen.
Struktur senyawa aromatis hidrokarbon yang paling sederhana adalah benzen, C 6H6
(Hutchinson, 1964).
2.5. Teknik Ekstraksi Unsur Karbon
2.5.1. Karbon dibuat dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2
Karbon terdapat dialam sebagai grafit. Grafit buatan dengan mereaksikan coke
dengan silica SiO2 dengan reaksi sebagai berikut (Lee, 1993) :
SiO2 + 3C (2500C)
SiC + Si (g) + C(graphite)
2.5.2. Pembuatan karbon aktif
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan dalam industri
yang menggunakan proses absorbsi dan purifikasi. Karbon aktif adalah nama dagang untuk
arang yang mempunyai porositas tinggi, dibuat dari bahan baku yang mengandung zat arang
(Lee, 1993)..
2.5.2.1. Pembutan karbon aktif dari kulit singkong

Kulit singkong mengandung karbon sekitar 59%. Proses pembuatan karbon aktif ini terdiri
dari dua tahapan yaitu aktivasi dan karbonasi (Petruci, 1987).
tahap aktivasi
Kulit singkong kering diaktivasi secara kimia menggunakan KOH 0,3 N selama 1 jam pada
suhu 500 oC di dalam mixer kemudian dikeringkan.
tahap karbonisasi
karbonasi dilakukan di dalam furnace elektrik (oksigen terbatas) pada suhu (3000, 4500,
6000, dan 7500)oC selama 1, 2, dan 3 jam.
Uji kualitas dan kuantitas karbon aktif meliputi uji kadar abu, kadar air, uji daya serap
karbon aktif, dan yield (hasil). Bilangan iodine optimal terbentuk pada temperatur karbonisasi
3000 oC dan lamanya waktu karbonisasi 2 jam yaitu 606,589 mg/g dengan total kandungan
kadar abu 4,934%, kadar air 1,419%, dan yield 40,083% serta daya serap tinggi.
2.5.2.2. Pembutan karbon aktif dari tempurung kelapa
Pemilihan tempurung kelapa sebagai bahan baku karbon aktif atas dasar kualitas yang
dihasilkan lebih baik dari bahan lain. Proses pembuatan karbon aktif dari bahan baku
tempurung kelapa terbagi menjadi dua tahapan utama yaitu karbonisasi dan aktivasi (Petruci,
1987).
Proses pembuatan arang dari tempurung kelapa (karbonisasi)
Tempurung kelapa dipanaskan tanpa udara dan tanpa penambahan zat kimia. Tujuan
karbonisasi adalah untuk menghilangkan zat terbang. Proses karbonisasi dilakukan pada
temperature 400-600 0C.
2.5.2.3. Proses pembuatan Arang
Hasil karbonisasi adalah arang yang mempunyai kapasitas penyerapan rendah. Untuk
mendapat karbon aktif dengan penyerapan yang tinggi maka harus dilakukan aktivasi
terhadap arang hasil karbonisasi (Petruci, 1987).

Proses pembuatan karbon aktif dari arang (aktivasi)


Proses aktivasi dilakukan dengan tujuan membuka dan menambah pori-pori pada

karbon aktif. Bertambahnya jumlah pori-pori pada karbon aktif akan meningkatkan luas
permukaan karbon aktif yang mengakibatkan kapasitas penyerapannya menjadi bertambah
besar. Proses aktivasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu teknik aktivasi fisik dan
teknik aktivasi kimia (Petruci, 1987).
teknik aktivasi fisik
Di lakukan dengan cara mengalirkan gas pengaktif melewati tumpukan arang tempurung
kelapa hasil karbonisasi yang berada dalam suatu tungku.
teknik aktivasi kimia
Di lakukan dengan menambahkan bahan baku dengan zat kimia tertentu pada saat
karbonisasi. Zat itu seperti ZnCl2, NaOH, KOH, H3PO4.
Ada tiga jenis karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa yang banyak dipasaran yaitu:

Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari 0,18 mm.
Terutama digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Digunakan pada industry pengolahan
air minum, industry farmasi, terutama untuk pemurnian monosodium glutamate, penghalus
gula, pemurnian asam sitrat, pemurnian glukosa dan pengolahan zat pewarna kadar tinggi.
Bentuk Granular. Karbon aktif bentuk granular/tidak beraturan dengan ukuran 0,2 -5 mm.
Jenis ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi dari jenis
ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air tanah, pemurni
pelarut dan penghilang bau busuk. Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen
kandungan tembaga dalam air limbah.
Bentuk Pellet. Karbon aktif berbentuk pellet dengan diameter 0,8-5 mm. Kegunaaan utamanya
adalah untuk aplikasi fasa gas karena mempunyai tekanan rendah, kekuatan mekanik tinggi
dan kadar abu rendah. Di gunakan untuk pemurnian udara, control emisi, penghilang bau
kotoran dan pengontrol emisi pada gas buang.
2.5.4. Karbon dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal
Karbon juga dapat dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan
kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Di dalam tubuh
makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana dengan
membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu, beras, dan daging.
Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon) (Petruci, 1987) .
Keberadaan karbon dalam senyawa organik dapat dilakukan dengan percobaan sederhana,
seperti ditunjukkan dengan reaksi di bawah ini.
Percobaan untuk menunjukkan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik.
Bahan + CuO (oksidator)

CO2(g) + H2O(l)

Uji adanya CO2:


CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karbon merupakan unsur
yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari, karena sangat stabil untuk membentuk

ikatan dengan senyawa lain dan sangat mudah disintesis menjadi senyawa organik. Karbon
merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang begitu banyak jumlah
dan jenisnya. Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam
wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dan
arang merupakan wujud grafit. Teknik ekstraksi unsur karbon dapat dibuat dengan
mereaksikan coke dengan silica SiO2 pada suhu 2500oC, karbon aktif dibuat dengan kulit
singkong dan tempurung kelapa dengan proses aktivasi dan karbonisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A. and Wilkinson, G. 1965, Advanced Inorganic Chemistry A Comprehensive Text
3rd edition, Cambridge, London.

Enghag, Per, 2004, Encyclopedia of the Elements, Wiley-VCH, Weinheim.


Greenwood, and Earnshaw, 1998, Chemistry of the Elements 2nd edition, Pergamon Press,
British.
H. Petruci, Ralph,1987, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Bogor
Hutchinson, Eric, 1964, Chemistry the Elements and Their Reaction, Saunders Company,
Philadelphia and London.
Lee, J.D.,1993, Concise Inorganic Chemistry 4th edition, Chapman and Hall, London.
Saito, Taro, 1996, Kimia Anorganik, Iwanami Shoten Publisher, Tokyo.
Sharpe, Alan G., 1986, Inorganic Chemistry 2nd edition, Longman Singapore Publisher,
Singapore.

Anda mungkin juga menyukai