TUGAS INDIVIDU Unsur
TUGAS INDIVIDU Unsur
Disusun oleh :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
ABSTRAK
Karbon merupakan salah satu unsur pada golongan IV A dan menjadi unsur terpenting
dalam kehidupan sehari-hari. Unsur ini sangat banyak tersebar di alam bebas, yang
merupakan senyawa esensial untuk materi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan unsur
karbon di alam, sifat fisik dan sifat kimia karbon, alotropi unsur karbon, reaksi karbon
dengan unsur lain membentuk senyawa karbon, teknik ekstraksi unsur karbon. Hasil kajian
pustaka menunjukkan bahwa karbon di alam dapat ditemukan dalam unsur bebasnya seperti
intan dan grafit, atau dalam gabungan dengan unsur lain. Karbon berbentuk padatan dan
kristal yang memiliki titik didih untuk masing-masing bentuknya. Alotropi unsur karbon
terdiri dari intan, grafit, fuleren, dan karbon amorf. Teknik ekstraksi unsur karbon salah
satunya dengan cara mereaksikan coke dengan SiO2. Reaksi karbon dengan unsur lain
diantaranya dengan oksida, halogen, sulfida, dan membentuk senyawa organik. Dari hasil
tersebut disimpulkan bahwa karbon merupakan unsur yang sangat esensial dalam kehidupan
sehari-hari, karena sangat stabil untuk membentuk ikatan dengan senyawa lain dan sangat
mudah disintesis menjadi senyawa organik.
Kata kunci : karbon, unsur, alotropi, ekstraksi, reaksi
ABSTRACT
Carbon is one of element in group IV A and become the important element in daily
life. This element extremely widespread in nature, that is an essential constituent of all living
matter, as protein, carbohydrates, and fats. This paper describe about occurrence of carbon in
nature and its abundance, physical and chemical properties of carbon, allotropy of carbon,
reaction of carbon with the other element or compound, and extraction of carbon. The result
of litterature shown that carbon occurs both as the free element (graphite and diamond) and in
combined form with the other compound or elements. Carbon is solid and crystallin that have
melting point. Allotropy of carbon are diamond, graphite, fulleren, and amorf. One of
extraction technique of carbon is reaction between coke and SiO 2. Reaction carbon with the
other elements such as oxide, halogen, sulfide, and form organic compound. Based on the
result, can be concluded that karbon is element that very essential in daily life, because of its
stability to form bonding with the other compound and easy to shyntetis be organic
compound.
Key word : carbon, element, allotropy, extraction, reaction
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur pada golongan IV A dan menjadi unsur terpenting
dalam kehidupan sehari-hari. Unsur ini sangat banyak tersebar di alam bebas, yang
merupakan senyawa esensial untuk materi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk
mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal,
C-C, tetapi juga mengandung ikatan rangkap dua C=C, serta rangkap tiga CC. Akibatnya,
jenis senyawa karbon yang luar biasa banyaknya. Kini diperkirakan terdapat sekitar dua juta
jenis senyawa karbon, dan jumlahnya semakin meningkat dengan laju kira-kira lima persen
per tahun.
Struktur elektronik atom karbon pada keadaan dasar adalah 1s22s22p2, dengan dua
elektron yang tidak berpasangan pada orbital 2p, sehingga mudah terhibridisasi menjadi sp3,
atau sp2+p, atau sp+p2 . Lebih dari sembilan puluh persen senyawa karbon merupakan senyawa
sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, jamur,
dan mikroorganisme) serta fosil (batubara dan minyak bumi).
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah unsur karbon antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon di alam.
2. Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia karbon
3. Untuk mengetahui alotropi unsur karbon.
4. Untuk mengetahui reaksi karbon dengan unsur lain membentuk senyawa karbon
5. Untuk mengetahui teknik ekstraksi unsur karbon.
1.3.
Rumusan Masalah
Dari ulasan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan mengenai unsur karbon
sebagai berikut :
1. Bagaimana kelimpahan dan penyebaran unsur karbon di alam?
2. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia unsur karbon?
3. Apa saja alotropi dari unsur karbon?
4. Bagaimana reaksi karbon dengan unsur lain membentuk senyawa karbon?
5. Bagaimana teknik ekstraksi senyawa karbon?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kelimpahan dan Penyebaran Unsur Karbon di Alam
Karbon dapat ditemukan dalam unsur bebasnya seperti intan dan grafit, atau dalam
gabungan dengan unsur lain ( seperti senyawa karbonat dengan Ca, Mg, dan unsur
elektropositif yang lain. Karbon juga ditemukan sebagai CO2 dalam jumlah sedikit tetapi
merupakan komponen penting dalam atmosfer. Perkiraan kelimpahan karbon dalam batuan
alam berbeda-beda, nilai kelimpahannya sekitar 180 ppm dan merupakan kelimpahan unsur
terbesar setelah Ba, Sr, S (Greenwood, 1998).
Intan merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan satu atom karbon
berikatan kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk geometri molekul
tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat keras. Arang,
wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang lain, tetapi geometri
molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang berikatan
kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom
karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian (Lee,1993)
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk
unsur bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik,
misalnya senyawa organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun
hewan. Selain itu, dalam bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak
bumi. Juga terdapat dalam senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat
(CH3COOH) dan freon (CFC). Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik,
yaitu senyawa karbondioksida (CO2) dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral
seperti karbonat dari unsur IIA (MgCO 3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat
dalam senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na 2CO3) dan
natrium bikarbonat (NaHCO3) (Greenwood, 1998).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan, terutama pada
mahluk hidup. Sebagian besar mahluk hidup mengandung atom karbon, ini dapat diketahui
jika mahluk hidup tersebut dibakar maka akan menyisakan zat yang berwarna hitam, seperti
kayu dibakar, binatang dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat hitam sisa dari
pembakaran itu adalah karbon. Karbon banyak tersebar luas di alam. Unsur ini merupakan
penyusun esensial untuk semua materi kehidupan, seperti protein, karbohidrat, dam lemak.
Unsur karbon dalam bentuk oksidanya, yaitu karbondioksida merupakan senyawa esensial
pada proses fotosintesis, dan terlibat dalam proses respirasi (Lee, 1993).
Di samping itu, unsur karbon juga tersebar pada bentuk batu bara dan minyak sebagai
karbonat pada unsur yang lebih elektropositif. Bagian terbesar dari karbon diubah dalam
bentuk batubara, batu kapur, kapur, dolomit, dan mineral lainnya (Lee, 1993).
Selain itu, terdapat kesetimbangan dinamis sebagai hasil proses alam yang dinamakan
siklus karbon. Beraneka ragam penampung unsur karbon, dan aliran siklusnya dapat
diilustrasikan pada gambar 2.1. Berdasarkan gambar tersebut, jelas bahwa terdapat dua siklus
yang berbeda, satu pada daratan dan yang lain pada lautan, secara dinamis, terhubung oleh
atmosfer. CO2 pada atmosfer (~6,7x1011 ton) dan sejumlah hanya 0,003% karbon di
permukaan bumi (~2x1016 ton). Sirkulasi ini berlangsung cepat dengan biosfer yang
digantikan oleh fotosintesis tumbuhan dan ditambah dengan respirasi tumbuhan dan hewan,
serta dekomposisi materi organik yang telah mati. Hal ini juga diproduksi oleh aktivitas
manusia serta kalsinasi batu kapur untuk semen. Dua aktivitas terakhir meningkat pada
beberapa tahun terakhir (Greenwood, 1998)
2.3.
dua tau lebih bentuk, pada setiap alotrop atom-atom unsur tersebut berikatan dengan cara
yang berbeda sehingga membentuk modifikasi struktur yang berbeda pula. Grafit, intan,
fuleren, dan karbon amorf adalah alotrop karbon. Biasanya atom karbon membentuk empat
ikatan dengan menggunakan empat elektron valensi yang dimilikinya.
2.3.1. Grafit
Grafit berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan 6 yang mirip
cincin benzen yang terkondensasi tanpa aton hidrogen. Jarak karbon-karbon dalam lapisan
adalah 142 pm dan ikatannya memiliki karakter ikatan rangkap analog dengan senyawa
aromatik. Karena jarak antar lapisan adalah 335 pm dan lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan
yang relatif lemah yakni gaya van der Walls, lapisan-lapisan ini dengan mudah akan saling
tergelincir bila dikenai gaya. Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi grafit.
Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam, dan senyawa organik dapat
menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk senyawa interkalasi. Grafit memiliki sifat semi
logam, konduktivitasnya 10-3 cm paralel dengan lapisan dan hantarannya sekitar 100 kali
lebih kecil dalam arah tegak lurus lapisan.
secara alami, intn industrial kini secara komersial banyak dihasilkan dengan proses pada suhu
tinggi (1200 oC atau lebih tinggi) dan tekanan tinggi (5 Gpa atau lebih) dari grafit dengan
katalis logam. Akhir-akhir ini, lapis tipis intan telah dibuat dengan pirolisis hidrokarbon pada
suhu relatif rendah (sekitar 900 oC) dan tekanan yang juga relatif rendah (sekitar 102 Gpa)
dan digunakan untuk pelapis.
2.3.4. Fuleren
Salah satu perkembangan kimia yang paling menakjubkan dalam waktu dekat ini
yaitu telah mensintesis dan karakterisasi modifikasi molekular karbon yang dapat larut.
Bentuk alotropi yang baru dengan molekul polihedral cluster, Cn ( dengan n genap), dengan
cincin atom C pentagonal dan heksagonal. Alotopi ini memiliki simetri ikosahedral penuh
dan diberikan nama Buckmisterfullerene oleh R. Buckminster Fuller. Fuleren lain diisolasi
dan dikarakterisasi sebagai C70, C76 (kiral), C78 (3 isomer), C90 dan C94 Fuleren merupakan
molekul yang keseluruhannya dibangun oleh atom karbon dalam bentuk hollow, bulatan
(sphere), ellipsoidal, atau tube. Fuleren yang berbentuk spherical disebut buckyballs, dan
yang berbentuk silinder disebut sebagai karbon nanotube atau buckytubes. Fuleren memiliki
struktur seperti grafit akan tetapi hanya dibangun dari grafena yang saling berhubungan satu
sama lain. Penemuan fuleren menjadikan alotrop karbon semakin bervariasi dan menjadi
subyek penelitan yang penting untuk elektronik, ilmu bahan, dan nanoteknologi (Greenwood,
1998).
perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca (Sharpe, Alan G.,
1986).
Senyawa ini berbentuk padatan berwarna kuning pucat pada suhu kamar. Senyawa ini
sangat sukar larut dalam air dan pelarut polar, tetapi larut dalam beberapa pelarut non polar
seperti benzena (Cotton, 1965).
AlCl3
Cl4 + 4C2H5Cl
Kulit singkong mengandung karbon sekitar 59%. Proses pembuatan karbon aktif ini terdiri
dari dua tahapan yaitu aktivasi dan karbonasi (Petruci, 1987).
tahap aktivasi
Kulit singkong kering diaktivasi secara kimia menggunakan KOH 0,3 N selama 1 jam pada
suhu 500 oC di dalam mixer kemudian dikeringkan.
tahap karbonisasi
karbonasi dilakukan di dalam furnace elektrik (oksigen terbatas) pada suhu (3000, 4500,
6000, dan 7500)oC selama 1, 2, dan 3 jam.
Uji kualitas dan kuantitas karbon aktif meliputi uji kadar abu, kadar air, uji daya serap
karbon aktif, dan yield (hasil). Bilangan iodine optimal terbentuk pada temperatur karbonisasi
3000 oC dan lamanya waktu karbonisasi 2 jam yaitu 606,589 mg/g dengan total kandungan
kadar abu 4,934%, kadar air 1,419%, dan yield 40,083% serta daya serap tinggi.
2.5.2.2. Pembutan karbon aktif dari tempurung kelapa
Pemilihan tempurung kelapa sebagai bahan baku karbon aktif atas dasar kualitas yang
dihasilkan lebih baik dari bahan lain. Proses pembuatan karbon aktif dari bahan baku
tempurung kelapa terbagi menjadi dua tahapan utama yaitu karbonisasi dan aktivasi (Petruci,
1987).
Proses pembuatan arang dari tempurung kelapa (karbonisasi)
Tempurung kelapa dipanaskan tanpa udara dan tanpa penambahan zat kimia. Tujuan
karbonisasi adalah untuk menghilangkan zat terbang. Proses karbonisasi dilakukan pada
temperature 400-600 0C.
2.5.2.3. Proses pembuatan Arang
Hasil karbonisasi adalah arang yang mempunyai kapasitas penyerapan rendah. Untuk
mendapat karbon aktif dengan penyerapan yang tinggi maka harus dilakukan aktivasi
terhadap arang hasil karbonisasi (Petruci, 1987).
karbon aktif. Bertambahnya jumlah pori-pori pada karbon aktif akan meningkatkan luas
permukaan karbon aktif yang mengakibatkan kapasitas penyerapannya menjadi bertambah
besar. Proses aktivasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu teknik aktivasi fisik dan
teknik aktivasi kimia (Petruci, 1987).
teknik aktivasi fisik
Di lakukan dengan cara mengalirkan gas pengaktif melewati tumpukan arang tempurung
kelapa hasil karbonisasi yang berada dalam suatu tungku.
teknik aktivasi kimia
Di lakukan dengan menambahkan bahan baku dengan zat kimia tertentu pada saat
karbonisasi. Zat itu seperti ZnCl2, NaOH, KOH, H3PO4.
Ada tiga jenis karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa yang banyak dipasaran yaitu:
Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari 0,18 mm.
Terutama digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Digunakan pada industry pengolahan
air minum, industry farmasi, terutama untuk pemurnian monosodium glutamate, penghalus
gula, pemurnian asam sitrat, pemurnian glukosa dan pengolahan zat pewarna kadar tinggi.
Bentuk Granular. Karbon aktif bentuk granular/tidak beraturan dengan ukuran 0,2 -5 mm.
Jenis ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi dari jenis
ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air tanah, pemurni
pelarut dan penghilang bau busuk. Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen
kandungan tembaga dalam air limbah.
Bentuk Pellet. Karbon aktif berbentuk pellet dengan diameter 0,8-5 mm. Kegunaaan utamanya
adalah untuk aplikasi fasa gas karena mempunyai tekanan rendah, kekuatan mekanik tinggi
dan kadar abu rendah. Di gunakan untuk pemurnian udara, control emisi, penghilang bau
kotoran dan pengontrol emisi pada gas buang.
2.5.4. Karbon dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal
Karbon juga dapat dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan
kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Di dalam tubuh
makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana dengan
membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu, beras, dan daging.
Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon) (Petruci, 1987) .
Keberadaan karbon dalam senyawa organik dapat dilakukan dengan percobaan sederhana,
seperti ditunjukkan dengan reaksi di bawah ini.
Percobaan untuk menunjukkan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik.
Bahan + CuO (oksidator)
CO2(g) + H2O(l)
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karbon merupakan unsur
yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari, karena sangat stabil untuk membentuk
ikatan dengan senyawa lain dan sangat mudah disintesis menjadi senyawa organik. Karbon
merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang begitu banyak jumlah
dan jenisnya. Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam
wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dan
arang merupakan wujud grafit. Teknik ekstraksi unsur karbon dapat dibuat dengan
mereaksikan coke dengan silica SiO2 pada suhu 2500oC, karbon aktif dibuat dengan kulit
singkong dan tempurung kelapa dengan proses aktivasi dan karbonisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A. and Wilkinson, G. 1965, Advanced Inorganic Chemistry A Comprehensive Text
3rd edition, Cambridge, London.