Noza Afrian
Abi Yusuf Aulia
Edo Satrio Noviando
Yudi Adriko Putra
Arbi Wahyu
>>
>>
>>
>>
>>
>>
3
>>
>>
>>
>>
>>
>>
2
>>
>>
>>
>>
>>
>>
1
>>
>>
>>
>>
>>
>>
START
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
1. Serat
Serat didapatkan dengan jalan mengepres buah
yang terdiri dari sejumlah minyak dengan mesin screw
press. Setelah itu, serat buah kelapa sawit akan terpisah
dengan bijinya. Sebenarnya serat ini masih mengandung
sedikit minyak. Kalori yang terkandung diserat ini sekitar
2637-4554 kkal/kg.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
2. Cangkang (Shell)
Bagian luar biji yang dipisahkan dari inti dinamakan
cangkang. Cangkang ini didapatkan dengan memecah biji
buah kelapa sawit dengan alat pemecah. Cangkang ini
mempunyai kalori yang tinggi sekitar 4105-4802 kkal/kg,
sehingga dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Tapi
dalam penggunaannya cangkang ini hanya digunakan
beberapa persen saja.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang ditimbulkan pada
pembangkit ini tergolong cukup rendah, bila dibanding
dengan pembangkit yang menggunakan gas dan
batubara. Emisi Gas CO2 yang dihasilkan per kWh sekitar
1100 g pada batubara, sedangkan pada pembangkit listrik
berbahan bakar limbah kelapa sawit hanya 16 g per kWh
emisi gas CO2 nya. Dampak lain selain CO2 adalah gas
nitrogen dioksida (NOx), partikulat (PM) dan belerang
dioksida (SO2) [10]. Gas hasil pembakaran limbah kelapa
sawit menjadi listrik tergolong cukup rendah jika
dibandingkan dengan bahan bakar fosil.Penyumbang
polusi terbesar adalah proses pengolahan kelapa sawit
menjadi minyak.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>