Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN KONSEP DIRI

Disusun Oleh :
Deni Nurul Khikmawati
1110711062

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2012-2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Gangguan Konsep Diri tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini juga merupakan penugasan dari mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini
dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan
makalah ini, serta rekan-rekan lain yang membantu pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu mohon maaf apabila masih banyak
kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini.
Depok, Oktober 2013
Kelompok 4

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.

Latar Belakang .....................................................................................................


Tujuan...................................................................................................................
Rumusan Masalah.................................................................................................
Metode Penulisan .................................................................................................
Sistematika Penulisan ..........................................................................................

4
4
4
5
5

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Konsep Dasar ................... ...................................................................
1. Pengertian Konsep Diri ..................................................................................
2. Komponen Konsep Diri ..................................................................................
3. Pengertian Gangguan Konsep Diri .................................................................
4. Rentang Respon Konsep Diri ...
B. Asuhan Keperawatan............................................................................................
1. Pengkajian .....................................................................................................
2. Diagnosa ........................................................................................................
3. Perencanaan ...................................................................................................

6
6
10
13
13
18
18
23
33

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................

38
38

DAFTAR PUSTAKA .............................................,.......................................................... 39

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengetahuan tentang asuhan keperawatan muskuloskeleta makin dibutuhkan
mahasiswa ataupun perawat selaku pemberi pelayan kesehatan. Pergeseran tingkat
pendidikan pada dunia keperawatan di Indonesia menuju era profesionalisasi
menjadikan asuhan keperawatan pada pola asuhan per sistem. Perkembangan asuhan
keperawatan sistem muskoskeletal sendiri sejak lama tidak lepas dari bedah ortopedi,
suatu disiplin ilmu dari bagian medis yang di Indonesia sekarang ini masih belum
dikenal luas oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh keadaan masih adanya peranan
yang cukup besar dari ahli urut tulang (khususnya di daerah), yaitu lebih dari 25%
klien berobat ke ahli urut tulang/dukun patah tanpa memnadang derajat sosial dan
pendidikan dan umumnya datang ke rumah sakit setelah timbul penyulit atau penyakit
sudah dalam stadium lanjut. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, salah satu fungsi
dari peranan perawat adalah mensosialisasikan pada masyarakat umum guna
mencegah/menghindari hal-hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Oleh karena itu, kami menyusun makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
dengan Gangguan Muskuloskeletal: Gout dan Rheumatoid Arthritis. Dengan harapan
sebagai perawat kita mampu memahami konsep penyakit yang dialami klien dengan
gangguan sistem Muskuloskeletal, khususnya Gout dan Rheumatoid Arthristis,
sehingga kita pun mampu memberi asuhan keperawatan yang tepat dan kontrahensif,
yang meliputi pengenalan konsep anatomi fisiologi, dan patofisiologi sistem
muskuloskeletal, pengkajian untuk menegakkan masalah keperawatan, perencanaan
dan tindakan keperawatan, sampai mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada
masalah sistem muskuloskeletal.
2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai :
a. Tujuan umum
Diharapkan agar Mahasiswa/i tingkat III Program Studi S1 Keperawatan,
mampu memahami tentang konsep asuhan keperawatan pada klien dengan
Arthritis Guot dan Rheumatoid Arthritis.
b. Tujuan khusus
1) Mahasiswa

dapat

memahami

anatomi

dan

fisiologi

musculoskeletal.
2) Mahasiswa dapat mengetahui konsep penyakit arthritis gout.
3

system

3) Mahasiswa dapat mengerti tentang konsep asuhan keperawatan pada


klien dengan arthritis gout.
4) Mahasiswa dapat mengetahui konsep penyakit rheumatoid arthritis.
5) Mahasiswa dapat mengerti tentang konsep asuhan keperawatan pada
klien dengan rheumatoid arthritis.
6) Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Arthritis Guot dan
Rheumatoid Arthritis
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah
sebagai berikut :
a. Apa pengertian konsep diri?
b. Apa saja komponen konsep diri?
c. Apa pengertian gangguan konsep diri?
d. Bagaimana rentang respon konsep diri?
e. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri?
4. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini metode yang digunakan adalah studi kepustakaan
yaitu dengan mempelajari dan membaca buku-buku yanag berhubungan dengan
pembahasan.
5. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun sistematis yang terdiri dari 3(tiga) bab sebagai berikut :
BAB I
: Pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
metode penulisan, sistematika penulisan
BAB II
: Tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar yaitu terdiri dari
pengertian konsep diri, komponen konsep diri, pengertian gangguan konsep diri,
rentang respon konsep diri, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan.
BAB IV : Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Konsep diri secara fisiologis, emosional dan social dibentuk berdasarkan reaksi
orang lain terhadap seseorang dan kemudian oleh interpretasi individu tentang reaksi ini
pada diri sendiri. Komponen konsep diri adalah identitas, citra tubuh, harga diri dan peran
yang dapat dipengaruhi oleh peran kesehatan, pengalaman keluarga, social dan okupasi,
serta aktivitas intelektual dan kesenangan.
Dalam penanganan masalah konsep diri dibutuhkan peran perawat sebagai orang
yang paling dekat dengan klien secara intensif. Untuk itu diperlukan hubungan antara
perawat-klien yang akan mempermudah dalam pemenuhan kebutuhan klien. Dalam hal ini
komunikasi terapeutik memegang peranan penting yang memiliki tujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan klien. Oleh karna itu perawat-klien dapat terlibat dalam
peningkatan kesadaran diri klien, mendorong eksplorasi diri klien, membantu klien dalam
evaluasi diri, membantu klien merumuskan tujuan dalam upaya adaptasi dan membantu
klien dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.
2. SARAN

Untuk memepermudah seorang perawat dalam pengaplikasian teori ini hendaknya


seorang perawat memahami dan mampu membangun konsep dirinya sendiri yang positif.
Untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi II, Jakarta : EGC, 2005
Perry & Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume 1,Edisi 4. Jakarta: EGC.
Stuart, Gail Wiscarz, Buku Saku Keperawatan jiwa. Jakarta .EGC, 1998
Townsend, Mary C, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri, Edisi 3,
Jakarta : EGC, 1998
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung,
2000
http://ahyarwahyudi.wordpress.com/2010/02/11/konsep-diri-dan-mekanisme-koping-dalamproses-keperawatan/

Lampiran
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Nn. Sisi (19 tahun) gelisah, sering melamun, terkadang juga menangis.
Mengatakan bahwa dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak mampu
mewujudkan impian orang tuanya untuk menjadi dokter. Sisi adalah salah satu
mahasiswi kedokteran tetapi Ia sebenarnya tidak menyukai jurusannya tersebut, Ia
bersedia kuliah di jurusan kedokteran karena keinginan orang tuanya dan sebagai
anak ia juga berusaha membagiakan kedua orang tuanya dengan menuruti perintah
orang tuanya tersebut. Tetapi di saat sudah kuliah ia justru uring-uringan karena
merasa memang itu bukan bidang yang disuakainya. Alhasil nilai-nilainya jeblok
2.

3.

4.

dan ia banyak dijauhi oleh teman-temannya.


Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis
Tujuan:
1) Pasien dapat mengidentifikasi aspek positifnya
2) Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3) Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
4) Pasien dapat mengetahui cara untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.
Tindakan Kperawatan
1) Dorong individu untuk mengekspresikan perasaannya, khususnya mengenai
pikiran, perasaan, dan pandangan dirinya:dulu dan saat ini, serta harapan
yang ingin diwujudkan terhadap dirinya sendiri
2) Diskusikan aspek positif diri
3) Bantu pasien untuk menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
4) Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien
5) Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
6) Menganjurkan klien memasukkan kegiatan kedalam jadwal harian

B. PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik : Selamat pagi ? Perkenalkan nama saya Susi Purwati,
Saya senangnya dipanggil suster Susi. Saya adalah mahasiswa keperawatan
yang sedang praktek disini. Nama mbak siapa ya? Senangnya dipanggil apa.
Oh, jadi anda senangnya dipanggil Sisi saja. Saya lihat dari tadi Sisi
melamun, ada yang sedang dipikirkan.
b. Validasi : Bagaimana keadaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar...
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu Sisi?
8

Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Sisi maunya
kita ngobrol-bgobrolnya 30 menit.
Tempat : Baiklah mau dimana kita ngbrolnya Sisi? Oh, jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja.
2. Fase Kerja
Bagaimana perasaan Sisi saat ini? Oh jadi Sisi merasa hidup Sisis sudah tidak
berguna lagi dan pengen mengakhiri hidup Sisi. Mengapa Sisi berkata demikian?
Biasanya kalau dirumah Sisi ngapain saja? Sisi punya hobi apa saja? Oh, jadi Sisi
senangnya masak, menggambar desain dan membuat cerita komik. Menurut Sisi
dari hobi yang sudah Sisi sebutkan tadi mana saja yang mungkin dan dapat kita
lakuakan sekarang? Bagaimana jika menggambar desain? Jadi, Sisi bersedia
menggambar desain, kira-kira mau menggambar apa ya? Oh, Jadi Sisi mau
menggambar model-model baju terbaru. Sebentar saya sediakan peralatannya ya
Sisi. Kira-kira Sisi menggambarnya mau ditemenin suster atau tidak. Wah bagus
sekali gambarnya Sisi. Kira-kira Sisi mau menggambarnya berapa banyak nih,
bagus loh gambarnya. Oh, Jadi Sisi mau 3 kali sehari menggambarnya.
Bagaimana kalau kegiatan menggambarnya suster buatin jadwal buat Sisi?.
Apakah Sisi mau? Oke, Jadi Sisi bersedia ya Suter Susi buatin jadwalnya.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaan Sisi setelah kita bercakap-cakap?
Wah! Ternyata Sisi punya bayak kelebihan ya salah satunya tadi mengambar
dan hasil gambarnya bagus lo. Suster seneng itu dengan gambar buatan Sisi.
b. Evaluasi Objektif : Klien mampu melakukan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki yaitu menggambar.
c. Rencana Tindak Lanjut : Nah tadi kita sudah membuat jadwal
menggambar untuk Sisi, jadi Sisi jangan lupa untuk menggambar 3 kali sehari
sesuai jadwal yang sudah kita buat ya
d. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk ngobrol-ngobrol kembali
mengenai kemampuan Sisi yang lain yaitu membuat cerita komik.
Waktu : Kira-kira besok Sisi maunya kita ketemu jam berapa? Baik! Jadi Sisi
maunya kita ketemu jam 10.00 WIB
Tempat : Dan tempatnya tetap diruang ini saja? Baik Sisi sampai jumpa
besok. Selamat pagi menjelang siang.

Anda mungkin juga menyukai