Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya
ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.
Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi
mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat
hidupnya atau lingkungannya. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
a. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang
lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
b. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang
menyebabkannya
c. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah komponen hidup (biotik) dan
komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium,
ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen
biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen
yang
terlarut
dalam
air.
Satuan-Satuan
Makhluk
Hidup
Penyusun
Ekosistem
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu,
populasi, komunitas dan biosfer. Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem,
yaitu;
a. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang
berarti dapat di bagi.
Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat
bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut satuan makhluk
hidup tunggal.
b. Populasi
Populasi berasal ari bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat
tinggal pada suatu tempat. Populasi sering didefinisikan sebagai sekelompok organisme dari
spesies yang sama yang secara kolektif menempati suatu ruang atau tempat tertentu dan waktu
tertentu. Oleh karena itu bila kita membicarakan populasi kita harus menyebutkan jenis individu
(spesies) yang kita bicarakan dan kita perlu juga menentukan batas-batas waktu dan tempat
bahkan kuantitas.
c. Komunitas
Organisme dialam ini tidak bisa hidup secara terpisah, sendiri-sendiri. Individu-individu ini
(tumbuhan dan hewan) akan berhimpun ke dalam suatu kelompok membentuk populasi.
Populasi-populasi ini disuatu wilayah/kawasan membentuk suatu kesatuan hidup yang disebut
dengan komunitas. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau
banyak".
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan yang sama. Komunitas pada prinsipnya terbentuk
dari berbagai hasil interaksi di antara populasi-populasai yang ada, sebagaimana telah dijelaskan.
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas. Komunitas ini dapat dibagi dalam dua bagian
yaiut komunitas akuatik (lautan, danau, sungai dan kolam) dan komunitas terestrial (hutan,
padang rumput, padang pasir, dll.). Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya
lebih tinggi dari populasi misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi
antar populasi, tidak hanya antar individu-spesies seperti pada populasi. Hubungan antar
populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan sehingga
terwujud sutau hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak (mutualisme).
Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan (parasitisme). Yang harus
diperhatikan bila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang ada haruslah
hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem komunitas ini
berasosiasi
dengan
komponen
non
hidup
(abiotik)
membentuk
suatu
ekosistem.
d. Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lebih jelas biosfer adalah bagian luar dari
planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses
biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis
global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi
hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer
dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia Bumi.
Komponen-Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam
suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua
komponen.Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak
hidup (abiotik).
a. Komponen Hidup (Biotik) Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk koomponen biotik
yaang terdapat dalamsuatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu
produsen, konsumen dan dekomposer.
1. Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof.
Sebagai produsen, tumbuhan hijau mnghasilkan makanan (karbohidrat) melalui proses
fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya.
Dengan demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu
konsumen.
2. Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga
disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh produsen,atau
dari
konsumen
3. Pengurai (Dekomposer)
lain
yang
menjadi
mangsanya.
Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem.Jika kelompok ini tidak ada, kita akan
melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya.
Dekomposer berperan sebagai pengurai,yang menguraikan zat-zat organic (dari bangkai)
menjadi
b.
zat-zat
organik
Komponen
Bagian
dari
Tak
penyusunnya.
Hidup
komponen
(Abiotik)
abiotik
adalah
1. Tanah; sifat-sifa fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan
kemapuan
menahan
air.
2. Air; hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah suhu
air,kadar
mineral
air,salinitas,arus
air,penguapan,dan
kedalaman
air.
3. Udara; udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk atmosfer yang
melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen merupakan gas yang paling
pentung
bagi
kehidupan
makhluk
hidup.
4. Cahaya matahari ; cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi
ini. Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.Oleh karena itu, organisme harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
5. Suhu atau temperatur; setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan
metabolisme
11.4
dan
Ketergantungan
perkembangbiakannya.
Antarkomponen
Ekosistem
Tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri.Di antara makhluk hidup tersebut terjadi
hubungan saling membutuhkan,atau dengan kata lain terjadi ketergantungan. Ketergantungan
tidak hanya terjadi antar makhluk hidup (komponen biotik), tetapi juga terjadi antara komponen
abiotik dan biotik. Ketergantungan antar komponen dalam ekosistem dalam dilihat dari hal-hal
berikut.
a.
1.
Rantai
Makanan,
Jaring-Jaring
Rantai
Makanan
dan
Piramida
Ekologi
Makanan
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan
organisme yang makan dan yang dimakan atau perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).
Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%90% energi potensial hilang sebagai panas, karena
itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja (lihat Gambar 60). Dengan
perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia. Ada
dua
tipe
dasar
rantai
makanan:
sisa)
Gambar
predator.
60.
Rantai
Makanan
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit,
dan
rantai
saprofit.
Rantai
Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa
dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan
karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa
karnivora
maupun
herbivora
sebagai
konsumen
Rantai
ke-3.
Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
Contoh
organisme
parasit
antara
lain
cacing,
bakteri,
dan
Rantai
benalu.
Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk
jaring-jaring
2.
makanan.
Jaring-Jaring
Makanan
Kumpulan dari rantai makanan nantinya akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut dengan
jaring-jaring makanan. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang
berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan
untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari
organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zatzat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organismeorganisme
heterotrof
(manusia
dan
hewan)
yang
berperan
sebagai
konsumen.
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang
mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya.
Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan
seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen
secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I
adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai
makanan
bahkan
Gambar
jaring-jaring
makanan
61.
(lihat
Gambar
61).
Jaring-Jaring
Makanan
Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi
membentuk jaring-jaring makanan (food web). Peran dekomposer ditempati oleh organisme
yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat
penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan
dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan
tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi
fotosintesis.
Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi
materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga
merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan
mempertahankan
organisasinya
3.
serta
mempertahankan
fungsinya.
Piramida
Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis
piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
Piramida
Jumlah
Organisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat disajikan dalam piramida jumlah, seperti
kita organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di
tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada
kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme
herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora
tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida
jumlah
Piramida
ini
di
dasarkan
atas
jumlah
organisme
di
tiap
tingkat
trofik.
Biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran
energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida
biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur
biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur
kemudian
barulah
jumlah
organisme
di
tiap
tingkat
diperkirakan.
Energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang
ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang
dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat
tentang
aliran
energi
dalam
ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap
tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisms, sedangkan sisanya
digunakan
sebagai
b.
sumber
energi.
Aliran
Energi
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh organismee
dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya. Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya
matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk merubah zat
anorganik menjadi zat organik disebut kemoautotrof. Organisme yang menggunakan energi yang
didapat
dari
reaksi
kimia
untuk
membuat
makanan
disebut
kemoautotrof.
Energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen untuk aktivitas
hidupnya. Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan dengan cara oksidasi
(respirasi). Golongan organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof,
yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri misalnya manusia, hewan, dan
bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa bahan organik yang sudah jadi.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang
lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi,
sampai
ke
saproba
di
dalam
c.
tanah.
Siklus
ini
berlangsung
dalam
Siklus
ekosistem.
Biogeokimia
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsurunsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsurunsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia. Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua
yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga.Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus
karbon,
siklus
nitrogen,
1.
dan
siklus
sulfur.
Siklus
Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang
menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut
karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi
menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke
dalam
tanah
membentuk
air
permukaan
tanah
dan
air
tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir
melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke
atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang
dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar
dari
tubuh
hewan
dan
manusia
sebagai
urin
dan
keringat.
Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus
ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan
Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau
turunnya
air
ke
permukaan
Gambar
bumi
disebut
62.
Siklus
Pendek
(lihat
Gambar
Siklus
2.
62).
Air
Siklus
Nitrogen
Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya
jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan
hidrogen
atau
oksigen
dengan
bantuan
kilat/
petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (NO2- ), dan
ion nitrat (O03- ).Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan
akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang
dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan
Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu
menambat
nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian
jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu
Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar
tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan
amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang
dalam
ekosistem
(lihat
Gambar
63).
.
Gambar
3.
63.
Siklus
Siklus
Nitrogen
Posfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan
posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan.
Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut
membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung
fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan
fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan
feses.
Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan pospor
kemudian
diambil
oleh
Gambar
4.
tumbuhan
64.
(lihat
Gambar
Siklus
Siklus
Karbon
64).
Posfor
dan
Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal
dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan
oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam
tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di
udara.
Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon
dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion
bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri
mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan
Gambar
jumlah
CO2
65.
5.
di
air
Daur
(lihat
Karbon
Siklus
Gambar
dan
Belerang
65).
Oksigen
(Sulfur)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan
kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini
seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian
bahan
organik
yang
mati
(lihat
Gambar
66).
.
Gambar
66.
Siklus
Belerang
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses
rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh
bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan
sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti
Thiobacillus.
11.5
Macam-Macam
Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di
bumi ada bermacam-macam ekosistem dan secara garis besar dibedakan menjadi ekosistem darat
dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air
Laut.
a.
Ekosistem
Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu
sebagai
berikut.
1.
Bioma
Gurun
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan
padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam
hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat
besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki
akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara
lain
rodentia,
2.
ular,
kadal,
Bioma
katak,
dan
kalajengking.
Padang
Rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan
air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs)
dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,
singa,
3.
anjing
liar,
serigala,
Bioma
gajah,
jerapah,
kangguru,
Hutan
serangga,
tikus
dan
ular.
Basah
Bioma hutan basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan
200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang
pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi
perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung
cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari
sekitar 25C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan),
kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
harimau,
dan
4.
burung
Bioma
hantu.
Hutan
Gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan
gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,
beruang,
rubah,
bajing,
burung
5.
pelatuk,
dan
rakoon
Bioma
(sebangsa
luwak).
Taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciricirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas
satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.
Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke
selatan
pada
6.
musim
Bioma
gugur.
Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat
di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh
tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang
pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang
dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas,
semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal,
contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b.
Ekosistem
Air
Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang,
dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme
yang
hidup
di
air
tawar
pada
umumnya
telah
beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air
tenang adalah danau
1.
Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter
persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi
cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis
disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di
danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin
memisahkan
daerah
yang
hangat
di
atas
dengan
daerah
dingin
di
2.
dasar.
Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak
mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus.
Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga
dapat
mendukung
rantai
makanan.
Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai
sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa
sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh
buaya
dan
lumba-lumba.
Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner.
Misalnya
bertubuh
tipis
dorsoventral
dan
dapat
melekat
pada
batu.
Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari
pusaran
air.
c.
Ekosistem
1.
Ekosistem
air
laut
dibedakan
atas
Air
lautan,
pantai,
estuari,
Laut
dan
terumbu
karang.
Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai
55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah
tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan
air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan
laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan
air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai
makanan
yang
2.
berlangsung
baik.
Ekosistem
Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di
pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh
beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung
pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni
oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting,
landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang
maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
3.
Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap
mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan
pasang
surut
aimya.
Nutrien
dari
sungai
memperkaya
estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat
kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari
makan
4.
bagi
vertebrata
semi
Terumbu
air,
yaitu
unggas
air.
Karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang
batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah
komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang
mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya
dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. Hewan-hewan yang hidup di
karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro
organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut,
ikan,
menjadi
mangsa
bagi
gurita,
bintang
laut,
dan
ikan
karnivora.
C.
Penutup
a.
Pertanyaan
1.
Jelaskan
2.
Sebutkan
3.
pengertian
macam
Jelaskan
rantai
makanan
siklus
b.
ekosistem.
menurut
nitogen
para
di
ahli.
alam.
Umpan
balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Membaca bahan atau materi yang relevan dengan materi yang akan dibahas.
-
Aktif
dalam
tanya
jawab
sehubungan
dengan
materi
yang
Mengerjakan
c.
dibahas.
latihan.
Tindak
lanjut
- Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% pertanyaan di atas, maka mahasiswa tersebut
dapat
melanjutkan
ke
bab
selanjutnya.
- Jika ada di antara mahasiswa ada yang belum mencapai penguasaan 80% dianjurkan untuk:
Mempelajari
Berdiskusi
kembali
dengan
teman
topik
di
atas
dari
awal.
terutama
hal-hal
yang
belum
dikuasai.
Bertanya kepada Dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam penyampaian materi atau
diskusi.
d.
Kunci
Jawaban
1.
Pengertian
ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
2.
Macam-macam
rantai
makanan
a.
Rantai
Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa
dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan
karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa
karnivora
maupun
herbivora
b.
sebagai
konsumen
Rantai
ke-3.
Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
Contoh
organisme
parasit
antara
c.
lain
cacing,
bakteri,
dan
Rantai
benalu.
Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk
jaring-jaring
3.
makanan.
Siklus
Nitrogen
Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya
jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan
hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam
tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (NO2- ), dan ion nitrat (O03- ).Beberapa bakteri yang
dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella
crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung,
yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp.
dan
Anabaena
sp.
(ganggang
biru)
juga
mampu
menambat
nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian
jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu
Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar
tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan
amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang
e.
dalam
ekosistem.
Referensi
tanggal
25
Oktober
2009)
2009)
2009)
2009.
http://3.bp.blogspot.com/_Dnn0jxdbSEg/
SXSSIV5XTbI/
Konsep Ekosistem
Pendahuluan - Apa itu Ekosistem an?
Kunjungi
juga
blog
biologi
sel
dan
molekuler
Suatu ekosistem terdiri dari komunitas biologis yang terjadi di lokal tertentu, dan faktor fisik
dan kimia yang membentuk lingkungan non-hidup atau abiotik. Ada banyak contoh ekosistem kolam, hutan, muara, sebuah padang rumput. Batas-batas tidak tetap dengan cara apapun
obyektif, meskipun kadang-kadang mereka tampak jelas, seperti dengan garis pantai dari sebuah
kolam kecil. Biasanya batas-batas suatu ekosistem yang dipilih untuk alasan praktis yang
berkaitan
dengan
tujuan
dari
studi
tertentu.
Studi tentang ekosistem terutama terdiri dari studi proses tertentu yang menghubungkan hidup,
atau biotik, komponen non-hidup, atau abiotik, komponen. Energi transformasi dan bersepeda
biogeokimia adalah proses utama yang terdiri dari bidang ekologi ekosistem. Seperti yang kita
pelajari sebelumnya, ekologi secara umum didefinisikan sebagai interaksi organisme dengan satu
sama lain dan dengan lingkungan di mana mereka terjadi. Kita bisa mempelajari ekologi pada
tingkat
individu,
populasi,
komunitas,
dan
ekosistem.
Studi individu prihatin terutama tentang fisiologi, reproduksi, perkembangan atau perilaku, dan
studi populasi biasanya fokus pada kebutuhan habitat dan sumber daya spesies individu, perilaku
kelompok mereka, pertumbuhan penduduk, dan apa yang membatasi kelimpahan mereka atau
menyebabkan kepunahan. Studi masyarakat mengkaji bagaimana populasi spesies yang
berinteraksi dengan satu sama lain, seperti predator dan mangsa mereka, atau pesaing yang
berbagi
kebutuhan
umum
atau
sumber
daya.
Dalam ekologi ekosistem kita meletakkan semua ini bersama-sama dan, sejauh kita bisa, kita
mencoba untuk memahami bagaimana sistem beroperasi secara keseluruhan. Ini berarti bahwa,
daripada mengkhawatirkan terutama tentang spesies tertentu, kita mencoba untuk fokus pada
aspek fungsional utama dari sistem. Aspek-aspek fungsional meliputi hal-hal seperti jumlah
energi yang dihasilkan oleh fotosintesis, bagaimana energi atau aliran bahan sepanjang banyak
langkah dalam rantai makanan, atau apa yang mengendalikan laju dekomposisi bahan atau
tingkat
di
mana
nutrisi
yang
didaur
ulang
dalam
sistem.
dengan
mendaftarkannya
di
bawah
judul
"abiotik"
dan
"biotik".
Abiotik KOMPONEN
KOMPONEN BIOTIK
Sinar matahari Primer produsenSuhu HerbivoraCurah hujan KarnivoraAir atau kelembaban
OmnivoraTanah atau air kimia (misalnya, P, NH4 +) Detritivoresdll dllSemua ini bervariasi
ruang
waktu
Pada umumnya, ini serangkaian faktor lingkungan penting hampir di mana-mana, di seluruh
ekosistem.
Biasanya, komunitas biologis termasuk "kelompok fungsional" yang ditunjukkan di atas. Sebuah
kelompok fungsional adalah kategori biologis terdiri dari organisme yang melakukan sebagian
besar jenis yang sama dari fungsi dalam sistem, misalnya, semua tanaman fotosintesis atau
produsen primer membentuk kelompok fungsional. Keanggotaan dalam kelompok fungsional
tidak sangat tergantung pada siapa pemain yang sebenarnya (spesies) akan terjadi, hanya pada
fungsi
apa
yang
mereka
lakukan
dalam
ekosistem.
Proses Ekosistem
Angka ini dengan tanaman, zebra, singa, dan sebagainya menggambarkan dua ide utama tentang
bagaimana ekosistem berfungsi: ekosistem memiliki aliran energi dan materi ekosistem siklus.
Kedua proses terkait, tetapi mereka tidak persis sama (lihat Gambar 1).Gambar 1. Energi arus
dan
siklus
materi.
Energi memasuki sistem biologis sebagai energi cahaya, atau foton, yang diubah menjadi energi
kimia dalam molekul organik oleh proses seluler termasuk fotosintesis dan respirasi, dan
akhirnya diubah menjadi energi panas. Energi ini hilang, berarti hilang ke sistem sebagai panas,
setelah hilang tidak dapat didaur ulang. Tanpa masukan terus energi surya, sistem biologis
dengan cepat akan ditutup. Dengan demikian bumi adalah sistem terbuka sehubungan dengan
energi.
Unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfor atau masuk ke organisme hidup dalam berbagai
cara. Tanaman memperoleh unsur-unsur dari atmosfer sekitarnya, air, atau tanah. Hewan juga
dapat memperoleh elemen langsung dari lingkungan fisik, tetapi biasanya mereka memperoleh
terutama sebagai konsekuensi dari organisme lainnya mengkonsumsi. Bahan-bahan ini
ditransformasikan biokimia dalam tubuh organisme, tetapi cepat atau lambat, karena ekskresi
atau dekomposisi, mereka dikembalikan ke negara anorganik. Seringkali bakteri melengkapi
proses ini, melalui proses yang disebut dekomposisi atau mineralisasi (lihat kuliah sebelumnya
pada
mikroba).
Selama dekomposisi bahan-bahan ini tidak hancur atau hilang, sehingga bumi merupakan suatu
sistem tertutup yang berkaitan dengan unsur-unsur (dengan pengecualian dari sebuah meteorit
memasuki sistem sekarang dan kemudian). Unsur-unsur yang bersepeda tanpa henti antara
negara mereka biotik dan abiotik dalam ekosistem. Unsur-unsur yang pasokannya cenderung
untuk
membatasi
aktivitas
biologis
disebut
nutrisi.
Transformasi Energi
Transformasi energi dalam suatu ekosistem dimulai pertama dengan masukan energi dari
matahari. Energi dari matahari ditangkap oleh proses fotosintesis. Karbon dioksida
dikombinasikan dengan hidrogen (berasal dari pemisahan molekul air) untuk menghasilkan
karbohidrat (CHO). Energi disimpan dalam ikatan energi tinggi adenosin trifosfat, atau ATP
(lihat
kuliah
pada
fotosintesis).
The Isaah Nabi mengatakan "semua daging rumput", produktif dia judul ekologi pertama, karena
hampir semua energi yang tersedia bagi organisme berasal dari tanaman. Karena itu adalah
langkah pertama dalam produksi energi untuk makhluk hidup, itu disebut produksi primer (klik
di sini untuk primer pada fotosintesis). Herbivora memperoleh energi mereka dengan tanaman
mengkonsumsi
mengkonsumsi
atau
produk
tanaman,
kotoran
dan
karnivora
makan
bangkai
herbivora,
dari
dan
kita
detritivores
semua.
Gambar 2 menggambarkan rantai makanan sederhana, di mana energi dari matahari, ditangkap
oleh fotosintesis tanaman, mengalir dari tingkat trofik ke tingkat trofik melalui rantai makanan.
Tingkat trofik terdiri dari organisme yang mencari nafkah dengan cara yang sama, yaitu mereka
semua produsen primer (tumbuhan), konsumen primer (herbivora) atau konsumen sekunder
(karnivora). Mati jaringan dan limbah produk yang dihasilkan di semua tingkatan. Pemulung,
detritivores, dan pengurai secara kolektif untuk penggunaan semua "sampah" tersebut konsumen bangkai dan daun jatuh mungkin hewan lain, seperti burung gagak dan kumbang, tapi
akhirnya itu adalah mikroba yang menyelesaikan pekerjaan dekomposisi. Tidak mengherankan,
jumlah produksi primer sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat, karena perbedaan jumlah
radiasi matahari dan ketersediaan unsur hara dan air.Untuk alasan bahwa kita akan
mengeksplorasi lebih lengkap dalam kuliah berikutnya, transfer energi melalui rantai makanan
tidak efisien. Ini berarti bahwa lebih sedikit energi yang tersedia di tingkat herbivora daripada di
tingkat produsen primer, kurang namun pada tingkat karnivora, dan sebagainya. Hasilnya adalah
piramida energi, dengan implikasi penting untuk memahami kuantitas hidup yang dapat
didukung.
Biasanya ketika kita berpikir tentang rantai makanan kita memvisualisasikan tanaman hijau,
herbivora, dan sebagainya. Ini disebut sebagai rantai makanan grazer, karena tanaman hidup
secara langsung dikonsumsi. Dalam keadaan banyak masukan energi utama adalah bukan
tanaman hijau tapi bahan organik mati. Ini disebut rantai makanan detritus. Contohnya termasuk
lantai hutan atau sungai hutan di daerah berhutan, rawa garam, dan yang paling jelas, dasar laut
di daerah yang sangat dalam di mana sinar matahari semua dipadamkan 1000 meter di atas.
Dalam kuliah berikutnya kita akan kembali ke isu-isu penting tentang aliran energi.
Akhirnya, meskipun kami telah berbicara tentang rantai makanan, pada kenyataannya organisasi
sistem biologis jauh lebih rumit daripada yang dapat diwakili oleh "chain" sederhana. Ada link
banyak makanan dan rantai dalam ekosistem, dan kita mengacu pada semua hubungan sebagai
jaring makanan. Jaring makanan dapat menjadi sangat rumit, di mana tampak bahwa "segala
sesuatu terhubung ke segala sesuatu yang lain", dan adalah penting untuk memahami apa
hubungan
yang
paling
penting
dalam
web
makanan
tertentu.
Biogeochemistry (Biogekimia)
Bagaimana kita bisa belajar mana yang hubungan dalam jaring makanan yang paling penting?
Salah satu cara yang jelas adalah untuk mempelajari aliran energi atau bersepeda dari elemen.
Misalnya, bersepeda unsur dikendalikan sebagian oleh organisme, yang menyimpan atau
mengubah elemen, dan sebagian oleh kimia dan geologi alam. The Biogeochemistry Istilah
didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana hidup pengaruh sistem, dan dikendalikan oleh,
geologi dan kimia bumi. Jadi biogeochemistry mencakup banyak aspek dari dunia abiotik dan
biotik
bahwa
kita
hidup
masuk
Ada prinsip-prinsip utama dan beberapa alat yang digunakan untuk biogeochemists mempelajari
sistem bumi. Sebagian besar masalah lingkungan utama yang kita hadapi di toady dunia kita
dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip biogeokimia dan alat-alat. Masalah-masalah ini
termasuk pemanasan global, hujan asam, polusi lingkungan, dan peningkatan gas rumah kaca.
Prinsip-prinsip dan alat-alat yang kita gunakan dapat dipecah menjadi 3 komponen utama: unsur
rasio, keseimbangan massa, dan bersepeda elemen.
1. Elemen rasio
Dalam sistem biologi, kami mengacu pada unsur-unsur penting sebagai "konservatif". Unsurunsur ini sering nutrisi. Dengan "konservatif" kita berarti bahwa organisme dapat mengubah
hanya sedikit jumlah elemen-elemen dalam jaringan mereka jika mereka ingin tetap sehat. Hal
ini paling mudah untuk memikirkan unsur-unsur konservatif dalam kaitannya dengan unsurunsur penting lainnya dalam organisme. Misalnya, dalam ganggang sehat unsur C, N, P, dan Fe
memiliki rasio berikut, yang disebut rasio Redfield setelah kelautan yang menemukannya:C: N:
P:
Fe
106:
16:
1:
0,01
Setelah kita mengetahui rasio ini, kita dapat membandingkannya dengan rasio bahwa kita
mengukur dalam sampel ganggang untuk menentukan apakah ganggang yang kurang dalam
salah
satu
nutrisi
membatasi.
2. Mass Balance
Alat lain yang penting bahwa penggunaan biogeochemists adalah keseimbangan persamaan
massa sederhana untuk menggambarkan keadaan sistem. Sistem ini bisa menjadi ular, pohon,
danau, atau seluruh dunia. Menggunakan pendekatan keseimbangan massa kita dapat
menentukan apakah sistem tersebut berubah dan seberapa cepat berubah. Persamaan adalah:
Ganti NET = INPUT OUTPUT + Ganti + INTERNALDalam persamaan ini perubahan bersih
dalam sistem dari satu periode waktu yang lain ditentukan oleh apa input, output apa, dan apa
perubahan internal dalam sistem itu. Contoh yang diberikan di kelas adalah dari pengasaman
danau,
mengingat
input
dan
output
dan
perubahan
internal
asam
di
danau.
3. Elemen Bersepeda
Bersepeda Elemen menjelaskan di mana dan seberapa cepat elemen bergerak dalam sistem. Ada
dua kelas umum sistem yang kita dapat menganalisis, seperti yang disebutkan di atas: sistem
tertutup
dan
terbuka.
Sebuah sistem tertutup mengacu pada sebuah sistem dimana input dan output dapat diabaikan
dibandingkan dengan perubahan internal. Contoh sistem seperti akan mencakup botol, atau kami
seluruh dunia. Ada dua cara kita bisa menggambarkan bersepeda bahan dalam sistem tertutup,
baik
dengan
melihat
tingkat
gerakan
atau
di
jalur
gerakan.
elemen
tetap
dalam
sistem
sebelum
meninggalkan
sistem.
Laju
Persiapan
Waktu tinggal, RtRt = jumlah total materi / output tingkat materi(Perhatikan bahwa "unit"
dalam perhitungan ini harus membatalkan dengan benar)
Kontrol pada Fungsi Ekosistem
Sekarang kita telah belajar sesuatu tentang bagaimana ekosistem diletakkan bersama-sama dan
bagaimana bahan dan aliran energi melalui ekosistem, kita dapat lebih menjawab pertanyaan
"apa yang mengontrol fungsi ekosistem"? Ada dua teori dominan pengendalian ekosistem. Yang
pertama disebut bottom-up kontrol, menyatakan bahwa itu adalah pasokan nutrisi ke produsen
primer yang pada akhirnya mengontrol bagaimana ekosistem berfungsi. Jika pasokan gizi
meningkat, hasil peningkatan produksi autotrophs adalah disebarkan melalui web makanan dan
semua tingkat trofik lainnya akan menanggapi peningkatan ketersediaan pangan (energi dan
materi-materi
siklus
yang
lebih
cepat).
Teori kedua, yang disebut top-down kontrol, menyatakan bahwa predasi dan penggembalaan
oleh tingkat trofik yang lebih tinggi pada tingkat trofik yang lebih rendah pada akhirnya
mengontrol fungsi ekosistem. Misalnya, jika Anda memiliki peningkatan predator, kenaikan itu
akan mengakibatkan grazers sedikit, dan bahwa penurunan grazers akan menghasilkan gilirannya
produsen primer lebih karena sedikit dari mereka sedang dimakan oleh grazers. Dengan
demikian pengendalian jumlah penduduk dan keseluruhan produktivitas "cascades" dari tingkat
atas
rantai
makanan
ke
tingkat
trofik
bawah.
Jadi, mana teori yang benar? Nah, seperti yang sering terjadi ketika ada dikotomi yang jelas
untuk memilih dari, jawabannya terletak di suatu tempat di tengah. Ada bukti dari studi
ekosistem banyak yang KEDUA kontrol beroperasi untuk beberapa derajat, tetapi bahwa kontrol
BAIK selesai. Misalnya, "top-down" efek sering sangat kuat di tingkat trofik dekat dengan
predator puncak, tapi kontrol melemah saat Anda bergerak lebih jauh ke bawah rantai makanan.
Demikian pula, "bottom-up" pengaruh penambahan nutrisi biasanya merangsang produksi
primer, tetapi rangsangan produksi sekunder lebih lanjut atas rantai makanan kurang kuat atau
tidak
ada.
Dengan demikian kita menemukan bahwa kedua kontrol beroperasi dalam sistem setiap saat, dan
kita harus memahami kepentingan relatif dari setiap kontrol dalam rangka untuk membantu kita
untuk memprediksi bagaimana ekosistem akan berperilaku atau berubah di bawah kondisi yang
berbeda,
seperti
di
wajah
dari
perubahan
iklim.
Geografi Ekosistem
Ada banyak ekosistem yang berbeda: hutan hujan dan tundra, terumbu karang dan kolam,
padang rumput dan gurun. Iklim perbedaan dari satu tempat ke tempat sebagian besar
menentukan jenis ekosistem kita lihat. Bagaimana ekosistem darat tampaknya kita sangat
dipengaruhi terutama oleh vegetasi yang dominan.
Kata "bioma" digunakan untuk menggambarkan jenis vegetasi utama seperti hutan hujan tropis,
padang rumput, tundra, dll, hingga daerah geografis yang luas (Gambar 3). Hal ini tidak pernah
digunakan untuk sistem air, seperti kolam atau terumbu karang. Selalu mengacu pada kategori
vegetasi yang dominan atas skala geografis yang sangat besar, sehingga agak lebih luas dari
ekosistem.
dan
kami
mendapatkan
pola
global
rumit
iklim.
Sebuah pandangan skematik dari bumi menunjukkan bahwa, meskipun rumit iklim mungkin,
banyak aspek yang diprediksi (Gambar 4). Energi surya Tinggi mencolok dekat khatulistiwa
menjamin suhu tinggi hampir konstan dan tingginya tingkat evaporasi dan transpirasi tanaman.
Udara hangat naik, mendingin, dan gudang kelembaban, menciptakan kondisi untuk hanya hutan
hujan tropis. Kontras suhu stabil tapi bervariasi curah hujan dari sebuah situs di Panama dengan
curah hujan yang relatif konstan tetapi suhu musiman berubah dari sebuah situs di New York
State. Setiap lokasi memiliki grafik curah hujan-suhu yang khas dari wilayah yang lebih luas.
biologis tidak tersedia sepanjang tahun. Tingginya tundra adalah sebanyak gurun seperti Sahara.
Gambar 5. Distribusi bioma yang berkaitan dengan suhu dan curah hujan.
Ringkasan
Ekosistem terdiri dari komponen abiotik (tak hidup, lingkungan) dan biotik, dan komponenkomponen dasar penting untuk hampir semua jenis ekosistem. Ekologi Ekosistem melihat
transformasi
energi
dan
daur
biogeokimia
dalam
ekosistem.
Energi adalah terus masukan ke dalam ekosistem dalam bentuk energi cahaya, dan energi
beberapa hilang dengan setiap transfer ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Nutrisi, di sisi lain,
yang didaur ulang dalam ekosistem, dan pasokan mereka biasanya membatasi aktivitas biologis.
Jadi,
"aliran
energi,
elemen
siklus".
Energi dipindahkan melalui ekosistem melalui jaring makanan, yang terdiri dari rantai
makanan saling. Energi pertama kali ditangkap oleh fotosintesis (produksi primer). Jumlah
produksi primer menentukan jumlah energi yang tersedia untuk tingkat trofik yang lebih tinggi.
Studi tentang bagaimana siklus elemen kimia melalui ekosistem disebut biogeochemistry.
Sebuah siklus biogeokimia dapat dinyatakan sebagai satu set toko (renang) dan transfer, dan
dapat dipelajari dengan menggunakan konsep "stoikiometri", "keseimbangan massa", dan "waktu
tinggal".
Fungsi ekosistem dikendalikan terutama oleh dua proses, "top-down" dan "bottom-up"
kontrol.
Biome adalah tipe vegetasi utama memperpanjang atas area yang luas. Biome distribusi yang
ditentukan oleh pola suhu dan curah hujan di permukaan bumi.
Perkataan Ekologi untuk pertama kali dikenalkan oleh seorang biolog Jerman, ERNST
HAECKEL, pada tahun 1869, perkataan ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang
berarti rumah atau tempat untuk hidup dan logos yang berarti ilmu.Definisi Ekologi Manusia,
menurut Amos H Hawley (1950:67) dikatakan, Human ecology may be defined, therefore, in
terms that have already been used, as the study of the form and the development of the
community in human population. (Ekologi manusia, dengan demikian bisa diartikan, dalam
istilah yang biasa digunakan, sebagai studi yang mempelajari bentuk dan perkembangan
komunitas dalam sebuah populasi manusia).
pengertian Ekologi Manusia merujuk pada suatu ilmu (oikos = rumah/tempat tinggal ; logos =
ilmu) dan mempelajari interaksi lingkungan dengan manusia sebagai perluasan dari konsep
ekologi pada umumnya.
Sekitar tahun 1900, ekologi menjadi suatu bidang biologi tersendiri. Baru pada bagian kedua
abad ke-20, perkataan ekologi masuk dalam kamus umum, digunakan dalam berbagai bidang
ilmu.
Termasuk
ilmu
ekonomi,
sosial,
dan
hukum.
Dengan pengetahuan dasar diatas, kita dapat menerangkan implikasi setiap kegiatan pada
lingkungannya.
Sebaliknya
Hal
paling
yang
lingkungannya
penting
sendiri
dari
ekologi
akan
ialah
mempengaruhi
kegiatan.
konsep
ekosistem.
Ekosistem ialah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup (biotic) dan tak hidup
(abiotic) disuatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan
ekosistem menunjukkan adanya suatu keseimbangan tertentu dari ekosistem. Dengan konsep
ekosistem, kita melihat unsur-unsur dalam lingkungan kita tidak secara terpisah-pisah, melainkan
terintegrasi dalam berbagai komponen yang saling terkait dalam suatu sistem. Pendekatan inilah
yang disebut pendekatan ekosistem, atau pendekatan holistik.
Bumi sebagai ekosistem besar merupakan sistem pendukung kehidupan manusia (life support
system) di planet bumi (spaceship earth), Ekosistem bumi juga disebut sebagai ecosphere atau
biosphere tempat makhluk hidup dapat berlangsung.
Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau yang memberi efek
pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran energi dan nutrien yang
mengalir
pada
1.
2.
Matahari
Bahan-bahan
3.
4.
5.
6.
sistem:
abiotik
Produsen
Konsumen
Konsumen
Pertama
Kedua
Pengurai
Contoh : Sebuah ekosistem yang sederhana dapat digambarkan seperti berikut. Matahari
menyediakan energi yang hampir dibutuhkan semua produsen untuk membuat makanan.
Produsen terdiri dari tanaman-tanaman hijau seperti rumput dan pohon yang membuat makanan
melalui proses fotosintesis. Tanaman juga membutuhkan bahan-bahan abiotik seperti air dan
pospor untuk tumbuh. Yang termasuk konsumen pertama diantaranya tikus, kelinci, belalang dan
binatang pemakan tumbuhan lainnya. Ular, macan dan konsumen kedua lainnya atau yang biasa
disebut dengan predator adalah pemakan binatang. Pengurai seperti jamur dan bakteri,
menghancurkan tanaman dan binatang yang telah mati menjadi nutrien-nutrien sederhana.
Nutrien-nutrien tersebut kembali ke dalam tanah dan digunakan kembali oleh tanaman-tanaman.
Tingkatan-tingkatan energi yang berkesinambungan yang berlangsung dalam bentuk makanan
ini disebut rantai makanan. Di dalam sebuah rantai makanan yang sederhana rumput adalah
produsen, konsumen pertama seperti kelinci memakan rumput. Kelinci selanjutnya dimakan oleh
konsumen kedua misalnya ular atau macan. Bakteri pengurai menghancurkan sisa-sisa rumput
yang mati, kelinci, ular, dan macan yang tidak termakan, sama halnya seperti menghancurkan
kotoran binatang.
Revolusi industri telah memperlihatkan hal-hal yang menarik. Diantara 1600 sampai dengan
1900, suatu studi memperlihatkan kehilangan satu spesies setiap 4 tahun. Sejak tahun 1900
hingga 1975, jumlah ini bertambah menjadi satu spesies hilang setiap tahun. Pada saat ini
diperkirakan oleh para ahli biologi, kegiatan manusia telah membunuh 1 sampai 3 spesies setiap
hari.
Sebelumnya manusia hidup tanpa perlu khawatir akan terjadinya gangguan atau bahaya oleh
pencemaran udara, pencemaran air, atau pencemaran lingkungan yang dipermasalahkan
sekarang, sebab manusia percaya dan yakin akan kemampuan sistem alam untuk
menanggulanginya secara alamiah (life sustaining system).
Demikian pula halnya dengan manusia yang hidup diplanet bumi, dipercayai mempunyai daya
penyesuaian diri atas perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan pada setiap waktu,
tempat, dan keadaan tertentu secara evolusi atas dasar terapan ilmu dan teknologi ciptaannya
sendiri. Contohnya. Kemampuan manusia untuk menciptakan teknologi untuk melindungi
dirinya dari pengaruh alam yang buruk.
Pertanyaannya : Betulkah manusia mampu menguasai alam secara teknologi ?
Umum up Lintasan Sejarah Filsafat