Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 3
1.3 Metode Penulisan 3

BAB II PAPARAN DATA


2.1 Identitas Subjek 5
2.2 Latar Belakang Keluarga 5
2.3 Peristiwa-Peristiwa Khusus 6
2.4 Kebutuhan-Kebutuhan Pribadi 7
2.5 Permasalahan-Permasalahan Remaja 7

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Identitas Subjek 8
3.2 Latar Belakang Keluarga 9
3.3 Pencapaian Perkembangan 10
3.4 Peristiwa-Peristiwa Khusus 12
3.5 Kebutuhan-Kebutuhan Pribadi 13
3.6 Permasalahan-Permasalahan 13

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 15
4.2 Saran 16

DAFTAR RUJUKAN 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN 18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
perubahan secara fisiologi sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat. Perkembangan juga merupakan proses
perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan
interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan
fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik dan intelek.
Masa remaja adalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik dan
kehidupan lingkungannya terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi
perkembangan fisik, intelek, emosi, berbahasa, sosial dan nilai remaja.
Suatu lingkungan dalam kehidupan remaja merupakan keadaan yang dapat merangsang
perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan membawa perubahan-perubahan apa
yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Pengaruh lingkungan merupakan
salah satu faktor dari tumbuh kembangnya remaja, remaja dibantu oleh orang tua, guru
dan orang dewasa lainya bahkan teman sejawat untuk memanfaatkan kapasitas dan
potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
diinginkannya.
Setiap individu remaja memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik
yang diperoleh dari lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan
yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial
psikologis. Seorang remaja tidak dilahirkan dengan perlengkapan yang sudah sempurna.
Akan tetapi dengan sendirinya pola-pola tersebut berjalan, berbicara, merasakan,
berpikir, atau pembentukan pengalaman yang harus dipelajari terlebih dahulu. Dalam diri
setiap individu seorang remaja juga memiliki minat atau sifat yang alami walaupun minat
atau sifat tersebut terdorong dari potensi tertentu yang membentuk dasar dari minat apa
saja yang dikembangkan oleh remaja didalam lingkungan tempat remaja tersebut tumbuh
dan berkembang.
Dalam kehidupan remaja pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang dan
pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat
presentasinya, terlepasdari potensi individu untuk menguasai suatu bahan pelajaran.
Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki remaja dirumah mempengaruhi
kemampuan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.
Minat dan sikap setiap individu remaja terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu,
kebiasaan-kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada
bahan-bahan pelajaran, dan kebiasaan-kebiasaan belajar, semuanya merupakan faktor-
faktor perbadaan diantaraindividu setiap remaja. Faktor-faktor tersebut kadang-kadang
berkembang akibat sikap-sikap anggota keluarga dirumah dan orang-orang yang berada
dilingkungan sekitar. Latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosial ekonomi
maupun sosiokultural, adalah berbeda-beda. Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik
lingkungan sosial maupun lingkungan fisikakan memberikan pengaruh yang berbeda-
beda.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah pengamatan ini, yaitu:
a. Dapat memahami latar belakang perkembangan remaja.
b. Dapat memahami karakteristik perkembangan remaja.
c. Dapat memahami pencapaian perkembangan remaja.
d. Dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.
e. Dapat memahami pengaruh perkembangan remaja dalam suatu peristiwa khusus.
f. Dapat memahami kebutuhan-kebutuhan perkembangan remaja.
g. Dapat memahami permasalahan yang muncul terkait dengan perkembangan remaja.

1.3 Metode Penulisan


Sumber data diperoleh dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran), seorang siswa SMU
(disamarkan). Data yang digunakan dalam pengamatan ini, yaitu hasil dari isian
instrumen atau angket. Pengumpulan data dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran)
dilakukan pada tanggal 26 Mei 2008. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara
wawancara dan pengisian instrumen atau angket.
Instrumen atau angket ini berisikan pertanyaan yang ditujukan kepada Tri Cahyadi Putra
(nama samaran) dan orang tuanya, yang berisikan identitas, latar belakang keluarga,
pencapaian perkembangan, peristiwa-peristiwa khusus remaja, kebutuhan-kebutuhan
pribadi remaja, dan permasalahan-permasalahan remajadari objek pengamatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya instrumen atau angket yang telah diisi dapat dilihat pada lampiran 1:
Instumen Atau Angket Pertanyaan, pada halaman 18 sampai dengan halaman 21.

BAB II
PAPARAN DATA

2.1 Identitas Subjek


a. Nama : Tri Cahyadi Putra__(Samaran)
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Usia : 17 tahun
d. Sekolah/ Kelas : SMU__(Samaran) / II
e. Alamat : Disamarkan

2.2 Latar Belakang Keluarga


Latar belakang keluaga merupakan salah satu pengaruh penting dalam pertumbuhan dan
berkembangnya seorang remaja. Keluarga merupakan lingkunganyang pertama dan
utama bagi remaja.
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan seorang siswa SMU (disamarkan) kelas 2
dengan umur 17 tahun. Struktur keluarga dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu;
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Sedangkan pendidikan terakhir dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu;
bapak SPG dan ibu SPG, sedangkan pekerjaan dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama
samaran), yaitu; bapak PNS yang merupakan seorang guru, dan ibu PNS dan juga
merupakan seorang guru. Sedangkan agama yang dianut oleh keluaga Tri Cahyadi Putra
(nama samaran), adalah Islam. Pola asuh dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama
samaran), dari segi pendidikan, yaitu dengan memasukkan Tri Cahyadi Putra (nama
samaran) ke sekolah-sekolah yang berkualitas yang menyediakan sarana dan peralatan-
peralatan sekolah yang memadai. Pola asuh dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama
samaran), dari segi agama, yaitu dengan memasukkan Tri Cahyadi Putra (nama samaran)
ke TPQ, agar mendapatkan pelajaran keagamaan lebih dalam dan membentuk ahlaknya.
Pola asuhdari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dari segi sosial, yaitu dengan
memberikannya kebebasan dalam menentukan pergaulan dan tetap menghormati pada
setiap orang walaupun berbeda agama dan suku, serta dapat membedakan mana yang
baik ataupun buruk.

2.3 Peristiwa-Peristiwa Khusus


Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seorang remaja dalam
merespon sesuatu lebih banyak diarahkan oleh sesuatu penalaran dan berbagai
pertimbangan yang objektif. Akan tetapi pada saat-saat tertentu di dalam kehidupan
seorang remaja terdapat peristiwa yang dianggapnya sebagai sesuatu peristiwa penting
atau khusus. Adapun peristiwa yang diangap penting atau khusus dari segi negatif bagi
Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; ia pernah kedapatan merokok oleh orang tua,
dimarahi dan diperingatkan. Sedangkan peristiwa yang diangap penting atau khusus dari
segi positif bagi Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; pernah jalan ke sebuah
kampung disana Cahyadi Putra (nama samaran) melihatorang-orang yang serba
kekurangan dan sadar bahwa ia patutnya bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.

2.4 Kebutuhan-Kebutuhan Pribadi


Dalam proses pertumbuhan dan berkembangnya menuju ke jenjang kedewasaan,
kebutuhan hidup seorang remaja mengalami perubahan-perubahan sejalan dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan itu timbul disebabkan oleh dorongan-
dorongan atau motif. Dorongan adalah keadaan dalam pribadi seorang remajayang
mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Harapan dari kebutuhan yang belum terpenuhi yang dapat membuat Tri Cahyadi Putra
(nama samaran) puas, antara lain; mendapatkan sepeda motor, mendapatkan nilai yang
bagus dikelas, mempunyai banyak teman, setelah lulus dapat masuk diuniversitas yang
seperti yang diinginkan. Sedangkan kebutuhan yang dapat membuat Tri Cahyadi Putra
(nama samaran) tidak puas, yaitu kebutuhan yang tidak sesuai dengan keinginannya.

2.5 Permasalahan-Permasalahan Remaja


Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja selalu mendambakan kemandirian,
dalam artian menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problem kehidupan,
kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian
emosional. Adapun suatu problem atau masalah yang dialami oleh Tri Cahyadi Putra
(nama samaran), yaitu; pernah setres karena didiamkan oleh bapak Tri Cahyadi Putra
(nama samaran) karena kedapatan merokok, sedangkan dari pengalaman disekolah; ia
pernah masuk BP karena dituduh menyontek yang bukan perbuatannya, ia juga pernah
dicuekin sama teman-temannya karena ia bersikap egois dan suka ceplas-ceplos.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Identitas Subjek


Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan siswa salah satu SMU yang ada di Malang.
Dari hasil pengamatan Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan salah satu siswa
yang cerdas, ia selalu dapat rangking dikelas, akan tetapi dilain pihak Tri Cahyadi Putra
(nama samaran) juga merupakan anak yang sedikit nakal dan sedikit tidak bisa diatur.
Tanpa memperdulikan berapa pun umur seorang remaja, karakteristik pribadi dan
kebisaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan
hal itu tampaknya mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan
masa perkembangan hidupnya di kelak hari kemudian.
Proses pertumbuhan dan berkembangnya Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan
proses transisi dari keadaan fisik dan pikirannya. Menurut hasil pengamatan dari
pertumbuhan dan perkembangan Tri Cahyadi Putra (nama samaran), hasil dari
perkembangan fisik cukup baik, karena orang tuanya selalu memperhatikan dalam
pemberian makan dan kesehatannya. Dengan demikian orang tua dari Tri Cahyadi Putra
(nama samaran) selalu memperhatikan pertumbuhan dan mengartikankannya sebagai
proses perubahan dan pematangan fisik selain mematangkan Tri Cahyadi Putra (nama
samaran) dari segi intelektual.

3.2 Latar Belakang Keluarga


Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang dan
pengalaman mereka masing masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya,
terlepas dari proses individu untuk menguasai bahan pelajaran. Latar belakang keluarga
memberi pengaruh penting dalam tumbuh dan berkembangnya remaja. Perbedaan latar
belakang keluarga dan lingkungan mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan
latar belakang tersebut, meliputi perbedaan sosial ekonomi, kultur dan lainnya
mempengaruhi perkembangannya.
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan anak pertama dari dua bersaudara, kedua
orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan seorang guru. Jadi dari segi
pendidikan orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) sudah cukup memadai untuk
mendidiknya kearah yang diingikannya tetapi tetap diluar jalur.
Agama merupakan akar dari terbentuknya pendidikan ahlak dari seorang remaja. Suasana
keagamaan didalam keluarga Tri Cahyadi Putra (nama samaran) sangat baik, dengan
bimbingan dari orang tua, Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dimasukkan kedalam
suasana TPQ, disini ia belajar agama lebih dalam lagi.
Pola asuh dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dari segi pendidikan, yaitu;
memasukkan ia ke sekolah-sekolah yang berkualitas yang menyediakan sarana dan
peralatan-peralatan sekolah yang memadai, supaya ia mendapatkan pendidikan yang
bermutu.

3.3 Pencapaian Perkembangan


Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis
keluarga ayah dan keluarga ibu. Dari hal tersebut terbentuklah potensi-potensi tingkah
laku bawaan sejak lahir. Hal itu juga akhirnya membentuk suatu pola karakteristik dan
perkembangan yang berbeda-beda dari setiap individu remaja. Dari segi pertumbuhan
fisik Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan ukuran dan fisik
tubuhnya diwariskan oleh kedua orang tuanya secara genetik. Keadaan kesehatan dan
pemberian makan teratur sesuai dengan keadaan ekonomi keluarganya.
Dari segi intelek pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan
merupakan salah satu anak yang cerdas, ia selalu dapat rangking dikelas. Intelek atau
berpikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Karena pada dasarnya
menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut juga dengan
istilah lain kemampuan berpikir.
Dari segi emosi padaTri Cahyadi Putra (nama samaran) dari hasil pengamatan, ia masih
terlihat masih labil, ia pernah kedapatan merokok oleh orang tuanya. Kebutuhan akan
sesuatu yang harus dipenuhinya dalam pergaulan menimbulkan efek samping dalam
tingkah laku emosi. Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus
dimiliki oleh manusia. Jika kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan baik, maka ia akan puas,
tapi sebaliknya jika kebutuhan tersebut tidak segera terpenuhi, maka akan merasa
kekecewaan. Kecewa, senang dan puas merupakan gejala yang mengandung unsur
senang dan tidak senang.
Dari segi bahasa pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan,
ia merupakan anak yang cerdas, pandai bergaul. Berdasakan pandangan tersebut dapat
diartikan, perkembangan bahasa pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran) berkembang
dengan baik tanpa masalah. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Fungsi bahasa
adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia
sekitar; dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi
dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk mennyampaikan isi pikiran kepada
orang lain.
Dari segi sosial pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan, ia
membutuhkan kelompok sosial untuk perkembangan hidupnya yang sehat dan normal
seperti yang diinginkannya. Sikap dari orang tuanya, yaitu memberikan ia kebebasan
dalam menentukan pergaulan dan tetap menghormati pada setiap orang walaupun
berbeda agama dan suku, serta dapat membedakan mana yang baik ataupun buruk. Peran
orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) hanya mengarahkan tanpa terlalu ikut
campur selama masih tetap pada jalurnya. Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan
hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Perkembangan sosial adalah
berkembangnya tingkat hubungan antara manusia sehubungan dengan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia.
Dari segi nilai pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan, ia
merupakan anak yang masih perduli dengan apa yang dialami oleh orang lain, walaupun
ada hal-hal yang ia masih menganggap apa yang diinginkannya merupakan awal yang
baik, seperti merokok. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, remaja
mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai yang boleh dan yang tidak boleh. Pada awalnya
pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu bersifat paksaan, dan remaja belum
mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-
angsur remaja mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarganya.

3.4 Peristiwa-Peristiwa Khusus


Seorang remaja yang semakin dewasa, menujukkan fungsi-fungsi fisik dan pemikiran
yang semakin matang. Hal ini berarti ia mampu menunjukkan kemampuan yang lebih
baik dalam banyak hal. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan bahwa semakin
bertambahnya umur seseorang remaja, berati ia semakin matang. Peristiwa-peristiwa
yang dialami Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan salah satu proses tingkat
kematangan fisik dan pikirannya.
Didalam kehidupan keseharian Tri Cahyadi Putra (nama samaran) mendambakan
kebebasan seperti yang diingikannya seperti perilaku “over acting”, bersikap lancang dan
lain sebagainya. Dalam hal yang ter jadi pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu
kedapatan atau ketahuan merokok oleh orang tuanya yang menurutnya baik, akan tetapi
hal itu berakibat kejengkelan. Dalam hal ini remaja selalu disalahkan dan akibatnya ia
frustasi dengan tingkah lakunya sendiri. Atas didikan orang tuanya sikap yang baik juga
ditunjukkan oleh Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dengan melihat orang-orang yang
serba kekurangan dan sadar bahwa ia patutnya bersyukur dengan apa yang sudah
dimilikinya.

3.5 Kebutuhan-Kebutuhan Pribadi


Individu adalh pribadi yang utuh dan kompleks. Kekompleksan tersebut terkait dengan
kebutuhan-kebutuhan individu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang
diinginkan. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu; kebutuhan primer
dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan
biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli.
Sedangkan kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh
motif yang dipelajari.
Harapan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan dan kepuasan selalu
didambakan oleh setiap individu. Tri Cahyadi Putra (nama samaran) selama ini selalu
diarahkan orang tuanya untuk mendapatkan sesuatu butuh perjuangan, disitu kedua orang
tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) mengarahkan kearah yang lebih positif. Prestasi
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dikelas yang baik sudah cukup menunjukkan bahwa
apa yang diinginkannya dapat terpenuhi tanpa adanya paksaan Tri Cahyadi Putra (nama
samaran) sendiri. Akan tetapi dilain pihak Tri Cahyadi Putra (nama samaran) tidak selalu
senang apabila tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.

3.6 Permasalahan-Permasalahan
Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Selama
masa remaja banyak masalah yang dihadapi, karena remaja itu berupaya menemukan jati
dirinya. Usaha penemuan jati diri remaja dilakukan dengan berbagai pendekatan, agar ia
dapat mengaktualisasi diri secara baik. Aktualisasi diri merupakan bentuk kebutuhan
untuk mewujudkan jati diri. Seperti pengalaman masalah yang pernah dihadapi Tri
Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan salah satu proses perubahan perkembangan
pikiran. Perilaku tersebut disebabkan oleh dorongan-dorongan untuk mencari tahu,
merasa ingin tahu, merasa ingin diperhatikan dan lain sebagainya. Masa remaja adalah
masa khusus, penuh gejolak karena pada tumbuh dan berkembangnya terjadi
ketidakseimbangan atau labil.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan Bab III, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologi sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada remaja yang sehat.
b. Bagi setiap remaja sejak kelahiranya dan dalam menjalani kehidupan seterusnya
terdapat pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai dengan jenis dan keinginannya.
c. Perkembangan dan pertumbuhan remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
keluarga, status sosial dan ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, pencapaian
perkembangan, peristiwa-peristiwa khusus, permasalahan-permasalahan, kebutuhan-
kebutuhan pribadi dan kemampuan mental terutama emosi dan intelegensi.
d. Latar belakang keluaga merupakan salah satu pengaruh penting dalam pertumbuhan
dan berkembangnya seorang remaja. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama bagi remaja.
e. Masa remaja adalah masa khusus, penuh gejolak karena pada tumbuh dan
berkembangnya terjadi ketidakseimbangan atau labil.
f. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja selalu mendambakan kemandirian,
dalam artian menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problem kehidupan,
kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian
emosional.
g. Perilaku remaja disebabkan oleh dorongan-dorongan untuk mencari tahu, merasa ingin
tahu, merasa ingin diperhatikan dan lain sebagainya.

4.2 Saran
a. Diharapkan para pembaca dapat memaklumi kekurangan dari penulisan makalah ini,
karena itu diluar kemampuan penulis.
b. Bagi Penulis Selanjutnya: Hendaknya penulis/ pengamat selanjutnya dapat lebih teliti
dan lebih giat lagi dalam pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal, lengkap dan berguna.

DAFTAR RUJUKAN

Sunarto & Hartono, Agung. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Drektorat Jenderal
Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai