Anda di halaman 1dari 7

otonomi dan tugas pembantuan.

Susunan dan tata cara


: penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
Politik dan pemerintahan undang.
Indonesia
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-
 Pancasila anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Gubernur, Bupati,
 Undang Undang Dasar 1945 dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah


daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan
Pemerintahan
kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan
 Konstitutif keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan
o Majelis Permusyawaratan Rakyat sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
 Legislatif daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
o Dewan Perwakilan Rakyat undang-undang.
o Dewan Perwakilan Daerah
 Eksekutif Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
o Presiden (Daftar) daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
o Wakil Presiden (Daftar) dengan undang-undang. Negara mengakui dan menghormati
o Kementerian kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
o Lembaga Pemerintah Non Departemen tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
o Lembaga nonstruktural perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
 Yudikatif Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
o Mahkamah Agung
o Mahkamah Konstitusi Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
 Inspektif pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas
o Badan Pemeriksa Keuangan otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
 Pemilihan umum
o Legislatif 2009  Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintah
o Presiden 2009 Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi.
 Partai politik  Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kotaterdiri atas
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan DPRD
Kabupaten/Kota
 Pemerintahan daerah
[sunting] Pembentukan dan Penghapusan
 Perwakilan di luar negeri
Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota
ditetapkan dengan undang-undang. Pembentukan daerah dapat
berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang
 Portal politik bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah
atau lebih. Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain
apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan
otonomi daerah. Penghapusan dan penggabungan daerah beserta
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
akibatnya ditetapkan dengan undang-undang. Untuk
provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan
menyelenggarakan fungsi pemerintahan tertentu yang bersifat
daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah
khusus bagi kepentingan nasional, Pemerintah dapat menetapkan
kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
kawasan khusus dalam wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota.
undang. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan. [sunting] Pembagian Urusan Pemerintahan

Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali Urusan Pemerintahan Pusat Pemerintahan daerah
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
urusan Pemerintah Pusat. Pemerintahan daerah berhak menetapkan kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-
peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan
pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat meliputi:
1. politik luar negeri; 8. asas efisiensi; dan
2. pertahanan; 9. asas efektivitas.
3. keamanan;
4. yustisi; [sunting] Penyelenggara Pemerintahan
5. moneter dan fiskal nasional; dan
6. agama. Penyelenggara pemerintahan adalah Presiden dibantu oleh wakil
presiden, dan oleh menteri negara.Penyelenggara pemerintahan
[sunting] Urusan Pemerintahan Daerah daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD. Untuk pemerintahan
daerah provinsi yang terdiri atas pemerintah daerah provinsi dan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria DPRD provinsi. Untuk pemerintahan daerah kabupaten atau daerah
eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan kota yang terdiri atas pemerintah daerah kabupaten atau kota dan
keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan DPRD kabupaten atau kota.
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah,
yang diselenggarakan berdasarkan kriteria di atas terdiri atas Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat
urusan wajib dan urusan pilihan. menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan
dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan
provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan.
buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan
meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
bersangkutan. Indonesia. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota
kabupaten atau daerah kota merupakan urusan yang berskala kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan
pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Otonomi daerah
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi perundangundangan.
seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak dan
kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk
pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam
dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan
hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan daerah dimaksud dilakukan secara efisien, efektif, transparan,
sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber undangan.
daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan
wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya [sunting] Pemerintah Daerah
alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan
administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Daerah
[sunting] Penyelenggaraan Pemerintahan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kepala Daerah

Penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada Asas Umum Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang
Penyelenggaraan Negara yang terdiri atas: disebut kepala daerah. Kepala daerah untuk provinsi disebut
gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk kota adalah
1. asas kepastian hukum; walikota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala
2. asas tertib penyelenggara negara; daerah, untuk provinsi disebut wakil Gubernur, untuk kabupaten
3. asas kepentingan umum; disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil walikota. Kepala
4. asas keterbukaan; dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban
5. asas proporsionalitas; serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk
6. asas profesionalitas; memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
7. asas akuntabilitas; Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan Perda
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh
camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan
Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani
wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi yang bersangkutan, sebagian urusan otonomi daerah. Kelurahan dibentuk di wilayah
dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kecamatan dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam Kelurahan dipimpin oleh lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota.
pemerintahan pada strata pemerintahan kabupaten dan kota.Dalam
kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana [sunting] DPRD
dimaksud, Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: DPRD
[sunting] Perangkat Daerah
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perangkat Daerah berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan
daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu pengawasan. DPRD mempunyai tugas dan wewenang. DPRD
organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu mempunyai hak: (a). interpelasi; (b). angket; dan (c). menyatakan
ditangani. Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pendapat.
pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.
Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: (a). pimpinan; (b). komisi;
mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan; kebutuhan (c). panitia musyawarah; (d). panitia anggaran; (e). Badan
daerah; cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus Kehormatan; dan (f). alat kelengkapan lain yang diperlukan.
diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas; luas wilayah kerja dan Anggota DPRD mempunyai hak dan kewajiban. Anggota DPRD
kondisi geografis; jumlah dan kepadatan penduduk; potensi daerah mempunyai larangan dan dapat diganti antar waktu. Ketentuan
yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani; sarana dan tentang DPRD sepanjang tidak diatur dalam Undang-Undang
prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan mengenai pemerintahan daerah berlaku ketentuan Undang-Undang
organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak yang mengatur Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan
senantiasa sama atau seragam. DPRD.

Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan
DPRD, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. Perangkat daerah hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan.
kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, Kedudukan yang setara bermakna bahwa diantara lembaga
dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan. pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan
Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam Perda sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam
dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu dan berpedoman membuat kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan
pada Peraturan Pemerintah. kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD
adalah sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah
Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-
daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah masing sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu
dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung bukan merupakan
dan lembaga teknis daerah. Sekretariat DPRD dipimpin oleh lawan ataupun pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi
Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai tugas: (a). masing-masing.
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; (b).
menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; (c). mendukung [sunting] Pilkada
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan (d). menyediakan dan
mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pilkada
daerah.
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Kepala pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan
dinas daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Calon Kepala
Sekretaris Daerah. Lembaga teknis daerah merupakan unsur Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah warga negara Republik
pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan Indonesia yang memenuhi syarat tertentu.
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk
badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Kepala badan, Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang
kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut bertanggung jawab memperoleh suara lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah
kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah. suara sah ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. Apabila
ketentuan tersebut tidak terpenuhi,pasangan calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 25%
(dua puluh lima persen) dari jumlah suara sah, pasangan calon keputusan kepala daerah tidak boleh bertentangan dengan
yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan kepentingan umum, Perda, dan peraturan perundang-undangan
calon terpilih. yang lebih tinggi.

Apabila tidak ada yang mencapai 25 % (dua puluh lima persen) Perda diundangkan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Kepala
dari jumlah suara sah, dilakukan pemilihan putaran kedua yang Daerah diundangkan dalam Berita Daerah. Pengundangan Perda
diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua. Pasangan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Kepala Daerah dalam
calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh Berita Daerah dilakukan oleh Sekretaris Daerah. Untuk membantu
suara terbanyak pada putaran kedua dinyatakan sebagai pasangan kepala daerah dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan
calon terpilih. ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibentuk Satuan
Polisi Pamong Praja.
Gubernur dan wakil Gubernur dilantik oleh Menteri Dalam Negeri
atas nama Presiden dalam sebuah sidang DPRD Provinsi. Bupati [sunting] Perencanaan Pembangunan
dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota dilantik oleh
Gubernur atas nama Presiden dalam sebuah sidang DPRD Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun
Kabupaten atau Kota. perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan
[sunting] Kepegawaian Daerah pembangunan daerah disusun oleh pemerintahan daerah provinsi,
daerah kabupaten atau daerah kota sesuai dengan kewenangannya
Pemerintah pusat melaksanakan pembinaan manajemen pegawai yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
negeri sipil daerah dalam satu kesatuan penyelenggaraan
manajemen pegawai negeri sipil secara nasional. Manajemen 1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJP
pegawai negeri sipil daerah meliputi penetapan formasi, Daerah) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang
pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan ditetapkan dengan Perda;
pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban 2. Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM
kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian Daerah) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
jumlah. Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri ditetapkan dengan Perda
sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri 3. Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) merupakan
Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur. penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun dengan mengacu kepada rencana kerja Pemerintah
Perda dan Perkada pusat.

[Keuangan Daerah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Peraturan Daerah
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana
Peraturan daerah ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan
persetujuan bersama DPRD. Perda dibentuk dalam rangka diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup
penyelenggaraan otonomi daerah provinsi/ kabupaten/kota dan kepada daerah, dengan mengacu kepada Undang-Undang yang
tugas pembantuan. Perda merupakan penjabaran lebih lanjut dari mengatur Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan Pemerintahan Daerah, dimana besarnya disesuaikan dan
memperhatikan ciri khas masing-masing daerah. Perda tidak boleh diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara Pemerintah
bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan dan Daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap
perundang-undangan yang lebih tinggi. urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber
keuangan daerah.
Perda dibentuk berdasarkan pada asas pembentukan peraturan
perundangundangan. Masyarakat berhak memberikan masukan Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang
secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan antara lain berupa : kepastian tersedianya pendanaan dari
rancangan Perda. Persiapan pembentukan, pembahasan, dan Pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah yang diserahkan;
pengesahan rancangan Perda berpedoman kepada peraturan kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan retribusi
perundang-undangan. daerah dan hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber
daya nasional yang berada di daerah dan dana perimbangan
Perda berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah. Perda lainnya; hak untuk mengelola kekayaan Daerah dan mendapatkan
disampaikan kepada Pemerintah pusat paling lama 7 (tujuh) hari sumber-sumber pendapatan lain yang sah serta sumber-sumber
setelah ditetapkan. Perda yang bertentangan dengan kepentingan pembiayaan. Dengan pengaturan tersebut, dalam hal ini pada
umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dasarnya Pemerintah menerapkan prinsip uang mengikuti fungsi.
dapat dibatalkan oleh Pemerintah pusat.
Di dalam Undang-Undang yang mengatur Keuangan Negara,
Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan perundang- terdapat penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa
undangan, kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah sebagai bagian
atau keputusan kepala daerah. Peraturan kepala daerah dan atau dari kekuasaan pemerintahan; dan kekuasaan pengelolaan
keuangan negara dari presiden sebagian diserahkan kepada [sunting] Kerjasama dan Perselisihan
gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah untuk
mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. mengadakan kerja sama dengan daerah lain yang didasarkan pada
pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi
Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan dan saling menguntungkan. Kerja sama tersebut dapat diwujudkan
keuangan daerah, yaitu bahwa Kepala daerah dalam bentuk badan kerjasama antar daerah yang diatur dengan
(gubernur/bupati/walikota) adalah pemegang kekuasaan keputusan bersama. Dalam penyediaan pelayanan publik, daerah
pengelolaan keuangan daerah dan bertanggungjawab atas dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Kerja sama yang
pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari kekuasaan membebani masyarakat dan daerah harus mendapatkan persetujuan
pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan kekuasaannya, kepala DPRD.
daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan keuangan
daerah kepada para pejabat perangkat daerah. Dengan demikian Apabila terjadi perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi
pengaturan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah pemerintahan antar kabupaten/kota dalam satu provinsi, Gubernur
melekat dan menjadi satu dengan pengaturan pemerintahan daerah, menyelesaikan perselisihan dimaksud. Apabila terjadi perselisihan
yaitu dalam Undang-Undang mengenai Pemerintahan Daerah. antarprovinsi, antara provinsi dan kabupaten/kota di wilayahnya,
serta antara provinsi dan kabupaten/kota di luar wilayahnya,
Sumber pendapatan daerah terdiri atas: Menteri Dalam Negeri menyelesaikan perselisihan dimaksud.
Keputusan Guberneur atau Menteri Dalam Negeri sebagaimana
1. pendapatan asli daerah ( PAD), yang meliputi: (a) hasil dimaksud bersifat final.
pajak daerah; (b) hasil retribusi daerah; (c) hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan (d) [sunting] Kawasan Perkotaan
lain-lain PAD yang sah;
2. dana perimbangan yang meliputi: (a). Dana Bagi Hasil;
(b). Dana Alokasi Umum; dan (c). Dana Alokasi Khusus; Artikel utama untuk bagian ini adalah: kota
dan
3. lain-lain pendapatan daerah yang sah. Kawasan perkotaan dapat berbentuk :

Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari 1. Kota sebagai daerah otonom yang dikelola oleh
penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas pemerintah kota;
nama Pemerintah pusat setelah memperoleh pertimbangan Menteri 2. bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan
Dalam Negeri. Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan yang dikelola oleh daerah atau lembaga pengelola yang
modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah dan/atau milik dibentuk dan bertanggungjawab kepada pemerintah
swasta. Pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang kabupaten.;
pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/atau 3. bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan
pembubarannya ditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada langsung dan memiliki ciri perkotaan yang dikelola
peraturan perundangundangan. bersama oleh daerah terkait.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah ( APBD) adalah rencana Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan kawasan perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan
peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Kepala daerah [sunting] Desa atau nama lain
mengajukan rancangan Perda tentang APBD disertai penjelasan
dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD untuk
memperoleh persetujuan bersama. Rancangan Perda provinsi Artikel utama untuk bagian ini adalah: Desa
tentang APBD yang telah disetujui bersama dan rancangan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Nagari
Peraturan Gubernur tentang penjabaran APBD sebelum ditetapkan
oleh Gubernur paling lambat 3 (tiga) hari disampaikan kepada
Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk
Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi. Rancangan Perda
pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan badan
kabupaten/kota tentang APBD yang telah disetujui bersama dan
permusyawaratan desa. Pembentukan, penghapusan, dan/atau
rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD
penggabungan Desa dengan memperhatikan asal usulnya atas
sebelum ditetapkan oleh Bupati/Walikota paling lama 3 (tiga) hari
prakarsa masyarakat. Landasan pemikiran dalam pengaturan
disampaikan kepada Gubernur untuk dievaluasi.
mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah
Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah mengakui otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan sebutan
dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas lainnya dan kepada desa melalui pemerintah desa dapat diberikan
daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah. Penyusunan, penugasan ataupun pendelegasian dari Pemerintah ataupun
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah
pertanggungjawaban keuangan daerah diatur lebih lanjut dengan tertentu. Sedang terhadap desa di luar desa geneologis yaitu desa
Perda yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
yang bersifat administratif seperti desa yang dibentuk karena [sunting] Pembinaan dan Pengawasan
pemekaran desa ataupun karena transmigrasi ataupun karena
alasan lain yang warganya pluralistis, majemuk, ataupun Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah
heterogen, maka otonomi desa akan diberikan kesempatan untuk upaya yang dilakukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan
tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan dari desa itu penyelenggaraan otonomi daerah. Pembinaan atas
sendiri. penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
Pemerintah dan atau Gubernur selaku Wakil Pemerintah di Daerah.
Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa. Desa Koordinasi pembinaan dilaksanakan secara berkala pada tingkat
yang dimaksud dalam ketentuan ini termasuk antara lain Nagari di nasional, regional, atau provinsi.
Sumatera Barat, Gampong di provinsi NAD, Lembang di Sulawesi
Selatan, Kampung di Kalimantan Selatan dan Papua, Negeri di Pembinaan tersebut meliputi
Maluku. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat
desa lainnya. Yang dimaksud dengan Perangkat Desa lainnya 1. koordinasi pemerintahan antarsusunan pemerintahan;
dalam ketentuan ini adalah perangkat pembantu Kepala Desa yang 2. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan
terdiri dari Sekretariat Desa, pelaksana teknis lapangan seperti pemerintahan;
kepala urusan, dan unsur kewilayahan seperti kepala dusun atau 3. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi
dengan sebutan lain. pelaksanaan urusan pemerintahan;
4. pendidikan dan pelatihan; dan
Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa warga 5. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan
negara Republik Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata cara evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan.
pemilihannya diatur dengan Perda yang berpedoman kepada
Peraturan Pemerintah. Calon kepala desa yang memperoleh suara Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah
terbanyak dalam pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud, proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah
ditetapkan sebagai kepala desa. Masa jabatan kepala desa adalah 6 daerah berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan
(enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan atas
masa jabatan berikutnya. Masa jabatan kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
ketentuan ini dapat dikecualikan bagi kesatuan masyarakat hukum Pemerintah yang meliputi:
adat yang keberadaannya masih hidup dan diakui yang ditetapkan
dengan Perda.
1. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di
daerah;
Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan 2. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan
desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi kepala daerah.
masyarakat. Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan yang
ditetapkan dengan peraturan desa dengan berpedoman pada
peraturan perundangundangan. Yang dimaksud dengan lembaga Pemerintah memberikan penghargaan dalam penyelenggaraan
kemasyarakatan desa dalam ketentuan ini seperti: Rukun Tetangga, pemerintahan daerah. Sanksi diberikan oleh Pemerintah dalam
Rukun Warga, PKK, karang taruna, lembaga pemberdayaan rangka pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah apabila
masyarakat. diketemukan adanya penyimpangan dan pelanggaran oleh
penyelenggara pemerintahan daerah tersebut. Sanksi dimaksud
antara lain dapat berupa penataan kembali suatu daerah otonom,
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup: pembatalan pengangkatan pejabat, penangguhan dan pembatalan
berlakunya suatu kebijakan daerah baik peraturan daerah,
1. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak keputusan kepala daerah, dan ketentuan lain yang ditetapkan
asal-usul desa; daerah serta dapat memberikan sanksi pidana yang diproses sesuai
2. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan dengan peraturan perundang-undangan.
kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada
desa; Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah
3. tugas pembantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, tersebut secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri Dalam
dan/atau pemerintah kabupaten/kota; Negeri. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
4. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota dikoordinasikan oleh
perundang-perundangan diserahkan kepada desa. Gubernur. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa dikoordinasikan oleh Bupati/Walikota.
Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun [sunting] Pertimbangan Otonomi
berupa barang yang dapat dijadikan milik desa berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban. Desa dapat mendirikan badan
usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Desa Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, Presiden
dapat mengadakan kerja sama untuk kepentingan desa yang diatur dapat membentuk suatu dewan yang bertugas memberikan saran
dengan keputusan bersama dan dilaporkan kepada Bupati/Walikota dan pertimbangan terhadap kebijakan otonomi daerah. Dewan ini
melalui camat. dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri yang susunan organisasi
keanggotaan dan tata laksananya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Presiden. Dewan tersebut bertugas memberikan saran
dan pertimbangan kepada Presiden antara lain mengenai rancangan  UU Nomor 44 Tahun 1999  tentang Penyelenggaraan
kebijakan: Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh
 UU Nomor 21 Tahun 2001  tentang Otonomi Khusus
1. pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah bagi Provinsi Papua
serta pembentukan kawasan khusus;  UU Nomor 11 Tahun 2006  tentang Pemerintahan
2. perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Aceh
pemerintahan daerah,
 UU Nomor 29 Tahun 2007  tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
[sunting] Ketentuan Lain-lain Negara Kesatuan Republik Indonesia

Daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan


otonomi khusus selain diatur dengan Undang-Undang ini
diberlakukan pula ketentuan khusus yang diatur dalam undang-
undang lain. Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku bagi
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, Provinsi Papua termasuk provinsi hasil
pemekarannya, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
sepanjang tidak diatur secara khusus dalam Undang-Undang
tersendiri.

Yang dimaksud dengan Undang-Undang tersendiri adalah Undang-


Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan
Republik Indonesia (LN Tahun 2007 Nomor 93; TLN 4744);
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (LN Tahun 1999
Nomor 172; TLN 3893) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2006 tentang Pemerintahan Aceh (LN Tahun 2006 Nomor 62;
TLN 4633); dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (LN Tahun 2001 Nomor
135; TLN 4151). Karena Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
belum memiliki Undang-Undang tersendiri, maka keistimewaan
untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, adalah
tetap dengan ketentuan bahwa penyelenggaraan pemerintahan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta didasarkan pada Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi wewenang


Pemerintah yang didekonsentrasikan, dilaksanakan oleh instansi
vertikal di daerah. Instansi vertikal tersebut jumlah, susunan dan
luas wilayah kerjanya ditetapkan Pemerintah. Semua instansi
vertikal yang diserahkan dan menjadi perangkat daerah,
kekayaannya dialihkan menjadi milik daerah.

Batas daerah provinsi atau kabupaten/kota yang berbatasan dengan


wilayah negara lain, diatur berdasarkan peraturan perundang-
undangan dengan memperhatikan hukum internasional yang
pelaksanaannya ditetapkan oleh Pemerintah.

Anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian


Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak memilihnya
dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sepanjang
belum diatur dalam undang-undang.

[sunting] Referensi

 UUD 1945 
 UU Nomor 32 Tahun 2004  tentang Pemerintahan
Daerah

Anda mungkin juga menyukai