Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Offering C/ Kelompok 4
Atika Anggraini
(130341614798)
Christina Esseray
(130341614780)
Rofika Ajeng Brilia
(130341614851)
Sasty Alvionita
(130341614828)
Sintya Yuliandini
(130341614838)
Wawan Yuliati Ningsih
(130341614844)
Fertilisasi
Asal mula terbentuknya makhluk hidup adalah
bersatunya dua sel kelamin dari induk betina dan
jantan.
Proses peleburan tersebut dinamakan dengan
fertilisasi.
Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot.
Zigot hasil fertilisasi inilah yang akan terus
berkembang menjadi embrio dan melalui serangkaian
tahapan pembelahan sampai terbentuk individu yang
sebenarnya.
Syarat Fertilisasi
Pada saat fertilisasi gamet jantan (spermatozoa) dan
gamet betina (ovum) harus berada dalaam keadaan
matang.
Baik fertilisasi internal maupun eksternal bergantung
pada mekanisme yang menjamin bahwa sperma
dewasa menemukan telur yang fertil dari spesies yang
sama.
bermuara ke
uretra (duktus
urogenitalis)
vas efferent
vas deferens
penis
duktus epididymis
mengalami
pematangan
fisiologis
Tempat Pembuahan
Setiap spesies hewan memiliki tempat pembuahan
tertentu:
Di posterior saluran oviduk: urodela, gymnophiona, dan
beberapa anura.
Di anterior oviduk: reptilian, aves, elasmobranchii, mamalia.
Pada rongga peritoneum, antara ovarium dan infundibulum:
sedikit urodela dan sedikit aves.
Pada folikel ovarium: sedikit teleostei
Dalam kantung telur jantan: tangkur kuda, dan tangkur buaya
Di air: umumnya evertebrata, cyclostome, pisces, amfibi
telur jatuh ke
peritoneum
ditampung oleh
infundibulum
Diterima oleh
tuba falopi
Infundibulum
mendekat ke
ovarium
Menuju tempat
pembuahan masingmasing
Fungsi Fertilisasi
Fungsi utama fertilisasi adalah untuk
menyatukan kumpulan kromosom haploid
dari dua individu menjadi sebuah sel diploid
tunggal yaitu zigot.
Fingsi kunci lain adalah aktivasi sel telur
Mekanisme Fertilisasi
Parthenogenesis
Kembar
1. Bayi kembar identik
Karena pembelahan sel hasil pembuahan sel telur
dan sperma yang mengakibatkan pembelahan tidak
sempurna, sehingga dari yang tadinya hanya ada 1
zygot, menjadi 2.
Kemudian keduanya ini berkembang menjadi janin
yang independen.
Karena sumbernya adalah 1 sel telur dan 1 sperma,
biasanya kembar ini disebut kembar identik
a. Dikorial diamniotik
Memiliki 2 koron dan amnion.
Terjadi pemisahan menjadi 2 embrio pada tingkat
sel.
Membelah sendiri-sendiri, sehingga mempunyai
amnion kan korion sendiri.
b. Monokorial diamniotik
Memiliki 1 korion tetapi ada 2 amnion.
Pemisahan jadi embrio sendiri-sendiri pada
tingkat blastula.
c. Monokorial monoamniotik
Memiliki 1 korion dan 1 amnion
Terjadi pemisahan pada tingkat awal primitive
streak.
2. Kembar Siam
Dari faktor genetik diduga penyebab terjadinya
kembar siam ini karena zigot dari bayi kembar identik
gagal terpisah sempurna.
Sedangkan dari faktor external diperkirakan karena
penggunaan obat-obatan seperti obat penyubur
dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna.
Terjadi pada kembar monokorial monoamniotik
Pendempetan ringan disebut kembar siam,
pendempetan parah disebut monster double atau
duplex.