AMMONIUM NITRATE
1. N a m a
Golongan
Garam anorganik
Sinonim / Nama Dagang
Ammonium saltpeter; Nitric acid; Ammonium salt; Nitram; Norway saltpeter;
Ammonium troksonitrogen; Ammonium saltpeter; Herco prills; Nitrate of ammonia;
Nitric acid, ammonium salt; Varioform I
Nomor Identifikasi :
Nomor CAS
: 6484-52-2
Nomor RTECS
: BR9050000
Nomor ICSC
: 0216
Nomor UN
: 1942
pada 0 oC, titik lebur 170oC, sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan
dalam metanol.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 0-4):
Kesehatan 2
Kebakaran 0
Reaktivitas 3
= Sangat reaktif
Klasifikasi EC:
Xi
= Iritan
= Oksidator
R8
R 36/37/38
S15
S16
S26
S36
3. Penggunaan
Sebagai pupuk, peledak, piroteknik, herbisidum, insektisidum, campuran pembeku,
zat pengoksidasi, dan zat pengkatalisis. Juga digunakan sebagai ekspektoran dan
urinary acidifier. industri nitrous oxide, dalam campuran pembekuan, korek api,
kembang api dan pupuk.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Sel darah merah
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala batuk, sakit
tenggorokan dan napas yang pendek. Menyebabkan methemoglobinemia,
sianosis, konvulsi, takikardia, dispnea, dan kematian. Dapat menyebabkan iritasi
parah pada saluran pernafasan dengan tenggorokan sakit, batuk, sesak napas dan
edema paru tertunda. Methemoglobinemia ditandai dengan pusing, mengantuk,
sakit kepala, sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak jantung cepat dan
darah
coklat-coklat.
Inhalasi
dapat
menyebabkan
asidosis
sistemik
dan
methemoglobinemia.
Kontak dengan kulit
Kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi dengan gejala kulit memerah, gatal
dan terasa perih
Kontak dengan mata
Menyebabkan iritasi, mata memerah, dan perih.
Tertelan
Dosis nitrat dalam jumlah besar menyebabkan pusing, sakit perut, muntah, diare
yang berdarah, lemah, kejang dan kolaps. Menelan jumlah besar dapat
menyebabkan iritasi gastrointestinal. Methemoglobinemia ditandai dengan pusing,
mengantuk, sakit kepala, sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak
jantung cepat dan darah berwarna coklat-coklat.
dihindarkan
Tancampurkan
sulfat,
natrium,
natrium
hipoklorit,
: Oksida nitrogen
Polimerisasi
: Tidak terpolimerisasi
6. Penyimpanan
Bahan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Disimpan ditempat yang dingin, kering, ventilasi yang baik,
Hindari kontak dengan panas, percikan, nyala dan bahan mudah terbakar
lainnya
Hindari wadah yang rusak untuk mencegah kerusakan fisik.
Terpisah dari bahan yang mudah menyala, bahan orrganik dan bahan yang
mudah teroksidasi.
Hindarkan tempat penyimpanan yang berlantai kayu.
Jangan disimpan diatas temperature 54C ( 130F ) dan sebaiknya di bawah
temperature <30C ( 86 F ).
Wadah bahan ini mungkin berbahaya ketika kosong karena mereka
mempertahankan residu produk (debu, padat); amati semua peringatan dan
tindakan pencegahan yang terdaftar untuk produk.. Jangan menekan, potong,
las, mengeraskan, solder, bor, menggiling, atau mengekspos wadah kosong
untuk panas, percikan atau nyala api terbuka.
7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada hewan
LD 50 oral-tikus (Rat) : 2217 mg / kg .
LD50 Oral-tikus (Rat) 4,820 mg/kg
Karsinogenik
Untuk nitrat atau nitrit (tertelan) di bawah kondisi yang mengakibatkan nitrosation
endogen: Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan
Group 2a (Mungkin karsinogenik bagi manusia)
Informasi Ekologi
Bahan ini dapat membahayakan lingkungan , perlu perhatian khusus terhadap air.
Data lain : toksisitas terhadap lembu : 400 mg/l
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Batuk, sakit tenggorokan.
Kontak dengan kulit
Kulit kemerahan.
Kontak dengan mata
Mata kemerahan.
Tertelan
Pusing, konvulsi, sakit perut, diare, tidak sadar diri, muntah, lemah.
Keracunan kronik
Dapat menyebabkan methemoglobinemia, yang dicirikan oleh darah berwarna
coklat-coklat, sakit kepala, lemah, pusing, sesak napas, sianosis (kebiruan kulit
akibat kekurangan oksigenasi darah), denyut jantung cepat, ketidaksadaran dan
kematian
mungkin.
Dapat
menyebabkan
gangguan
saluran
pencernaan. Methemoglobinemia umumnya gejala yang paling umum pada anakanak, kematian mendadak dari vasospasme koroner baik diakui pada orang
dewasa
9. Pertolongan Pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu
gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa
ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai
dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu
segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal
(NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan
dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak
ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Tertelan
Segera cuci mulut dan berikan minum yang banyak. Segera hubungi Sentra
Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang
muntah bagi pasien. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada
panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala
menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
Catatan untuk dokter: Lakukan pengobatan simptomatik.
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 g/kg BB
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke
sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas
secara lembut. Jangan digosok.
Lepaskan
pakaian,
arloji,
dan
sepatu
yang
terkontaminasi
atau
Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk Rumah Sakit, Jakarta, hal. 2122. 2001,
0216.ECSC-EAEC.Brussels Luxemburg.
Ditjen POM, Depkes RI, 1985. Panduan Bahan Berbahaya. Jilid IB Edisi
1.Page 196.
Susan Budavari.1989. The merck index. An encyclopedia of chemicals,Drug
an biologicals. eleventh edition.
http://www.sciencelab.com/xMSDS-Ammonium_nitrate-9927336
tahun 2012)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(diunduh