Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fauzan Damara

NIM : J3M113048

BENTUK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGANUT ALIRAN


TRI SILA WEDHA DENGAN MASYARAKAT SEKITAR PANTAI
SEMBUKAN, KECAMATAN PARANGGUPITO KABUPATEN
WONOGIRI JAWA TENGAH
Oleh:
CLAUDIUS HANS C.S. dan Puji Lestari, M.Hum
Aliran Tri Sila Wedha adalah Aliran Penghayat yang menganut filosofi
Kejawen. Setiap ritual yang dilakukannya mengedepankan unsur Jawa
sebagai dasar ajaranya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendeskripsikan bentuk interaksi dan dampak interaksi sosial antara
masyarakat sekitar pantai Sembukan dengan pengikut aliran paguyuban
penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME Tri Sila Wedha di Wonogiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggota Tri Sila Wedha yang
disebut Warga Kusuma Hayu berpedoman pada Manunggaling Kawula
Gusti. Interaksi sosial antara Warga Kusuma Hayu (Tri Sila Wedha) dengan
masyarakat sekitar pantai berupa kerja sama antar Warga Kusuma Hayu
dengan masyarakat sekitar Pantai Sembukan. Bentuk kerja sama antara
kedua

golongan warga Warga Kusuma Hayu dengan masyarakat sekitar

Pantai Sembukan yaitu berupa kerja sama seperti melakukan kegiatan


gotong royong dalam kegiatan dan akomodasi dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat. Selain itu juga ada persaingan dalam perebutan
wahyu, kontrovensi dan konflik akibat perbedaan pendapat.
Dampak yang ditimbulkan dari aliran Tri Sila Weda ada positif dan
negatif. Dampak positif yaitu kerja sama berupa gotong royong. Dampak
negatif yaitu perbedaan pandangan berupa pandangan miring tentang
aliran kepercayaan Tri Sila wedha yang beranggapan bahwa aliran Tri Sila
Wedha tersebut membawa unsur musyrik yang tidak sesuai dengan
ajaran agama.
Sumber: http://journal.student.uny.ac.id

Intisari Artikel:
Di

Kabupaten Wonogiri,

tepatnya

di kabupaten paranggupito

terdapat sebuah aliran kepercayaan Tri Sila Wedha. Aliran Tri Sila Weda
adalah Aliran Penghayat yang menganut filosofi Kejawen. Maksud dari
filosofi kejawen sendiri yaitu setiap ritual yang dilakukannya selalu
mengedepankan unsur Jawa sebagai dasar ajaranya.
Interaksi sosial antara Warga Kusuma Hayu (Tri Sila Wedha) dengan
masyarakat sekitar pantai berupa kerja sama antar Warga Kusuma Hayu
dengan masyarakat sekitar Pantai Sembukan. Bentuk kerja sama antara
kedua

golongan warga Warga Kusuma Hayu dengan masyarakat sekitar

Pantai Sembukan yaitu berupa kerja sama seperti melakukan kegiatan


gotong royong dalam kegiatan dan akomodasi dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat. Selain itu juga ada persaingan dalam perebutan
wahyu, kontrovensi dan konflik akibat perbedaan pendapat.
Dampak positif dari warga penganut Tri Sela Wedha yaitu kerja
sama berupa gotong royong. Sedangkan dampak negatifnya yaitu
perbedaan

pandangan

berupa

pandangan

miring

tentang

aliran

kepercayaan Tri Sila wedha yang beranggapan bahwa aliran Tri Sila Wedha
tersebut membawa unsur musyrik yang tidak sesuai dengan ajaran
agama.

Anda mungkin juga menyukai