Anda di halaman 1dari 44

PREMIUM

EDISI 10 2007

CONNECTION

INFORMATION
TECHNOLOGY IS
A CHANGE AGENT
IRVAN YASNI
CIT Director
Sinarmas Forestry

www.lintasarta.net

LINTASARTA

Inside Front Cover [IFC]


AD Intel Multiply

editorial

Salam Hangat untuk Seluruh Pembaca,

etelah terbit di bulan Maret 2007,


Premium Connection kembali hadir
untuk pelanggan setia Lintasarta,
masyarakat IT, dan pelaku bisnis di
Indonesia. Di edisi 10 bulan Juni 2007
ini, kami menyajikan berita-berita dan
isu terbaru seputar bisnis dan komunikasi data.
Lengkap pula dengan liputan aktivitas Lintasarta
pusat dan wilayah usaha.
Berkaitan dengan maraknya berita tentang
CPO akhir-akhir ini, Premium Connection mencoba
memotret sisi lain dari industri kelapa sawit
yang semakin berkembang. Artikel mengenai
Meningkatkan Produktivitas Industri Perkebunan
dan Pengolahan Kelapa Sawit dengan IT akan
menjawab semuanya. Di sisi lain, sebagai
bagian dari kunci sukses perusahaan, e-learning

menjadi trend teknologi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.


Artikel lain yang kami highlight adalah Pajak Online memberi kemudahan
bagi perusahaan dan semua pelaku bisnis. Seperti apa dan bagaimana
kemudahannya, lebih lengkap dapat dilihat di artikelnya. Isu mengenai peluang
dan tantangan penerapan e-government menarik untuk disimak lebih dalam di
edisi ini.
Dari sisi Lintasarta, saat ini kami bersama dengan operator selular sedang
mengembangkan teknologi GPRS, 3G, dan HSDPA untuk menunjang solusi
layanan Lintasarta. Di sisi lain, Lintasarta telah menyiapkan jaringan fiber optic di
beberapa daerah utama DKI Jakarta, seperti daerah TB Simatupang, Sudirman,
Thamrin, dan lain-lain. Untuk Internet broadband, Lintasarta juga menawarkan
program khusus dan menarik yang bisa didapatkan di High Rise Buildings di
daerah Sudirman, Kuningan, dan lain-lain.
Akhir kata, Lintasarta yang April lalu berusia genap 19 tahun, akan tetap
memberikan pelayanan terbaiknya kepada semua pelanggan yang berada di
seluruh Indonesia. Melalui pengalaman dan profesionalisme, kami selalu menjadi
yang terdepan dalam layanan dan inovasi.

PT Aplikanusa Lintasarta
Direktur Usaha

Yudi Rulanto
PELINDUNG Yoyo W. Basuki PENASEHAT Yudi Rulanto
PENANGGUNG JAWAB / PENGARAH Lista Dewi
REDAKTUR PELAKSANA Diyani Janwir
TIM REDAKSI Achmad Wahban Indarto, Dody Indrawijaya, Hendrawan
Jatnika, Gidion Suranta Barus, Herry Waldy Wilmar, Necky Y Effendy
TIM KREATIF PT MTI Jaya (021 5263083/84)

edisi 10 2007

Kirimkan kritik & saran ke alamat kami:


Redaksi Premium Connection
PT Aplikanusa Lintasarta
Menara Thamrin Lt.12. Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250
Telp. 021-2302345 ext. 4102/03 Fax. 021-2303567

readersvoice

Kami perusahaan jasa eksplorasi minyak, mohon dijelaskan layanan Lintasarta yang
dapat mendukung operasional perusahaan kami dalam hal komunikasi dan koneksi
Internet dari dan ke kantor pusat dan lokasi eksplorasi. Satya Kusuma, Jakarta
Untuk lokasi eksplorasi, yang biasanya terletak di pelosok ataupun di lepas pantai, dapat menggunakan
layanan VPN IP atau Frame Relay dengan akses VSAT yang sudah mendukung komunikasi intranet ke
kantor pusat atau antar lokasi eksplorasi dan juga sekaligus koneksi Internet.

Perusahaan kami akan membuka beberapa cabang, dan membutuhkan jasa jaringan
komunikasi data antarcabang. Oleh sebab itu, saya ingin mengetahui apakah produk VPN
MPLS cukup memadai dan konvergensi untuk kebutuhan kami? William Lokita, Jakarta
Parameter memadai atau tidak, tergantung dari proses komunikasi dan aplikasi yang digunakan.
Produk VPN MPLS dapat diigunakan untuk transfer file, mail, citrix, voice dengan bandwidth yang
cukup sudah memadai. Kami membuka konsultasi terkait teknologi, silakan kontak 021 2302345 ext
3150/3160 atau e-mail sales@lintasarta.co.id.

Apakah Lintasarta juga melayani di Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Sibolga?


Sani Soetarman, Balikpapan
Sebagai penyedia komunikasi data dengan cakupan wilayah domestik dan internasional, Lintasarta
menjangkau wilayah domestik dengan layanan terrestrial di 59 kota besar di Indonesia (termasuk
Banda Aceh) dan juga 220 negara untuk jangkauan wilayah internasional. Sedangkan untuk wilayah
yang tidak terjangkau media terrestrial, dapat dijangkau melalui media VSAT. Info lebih lengkap
silahkan cek di www.lintasarta.net.

www.lintasarta.net

COVER Depan
Riwayat karirnya begitu panjang.
Mulai dari industri perkapalan
hingga dunia perbankan
telah digelutinya sejak 1992.
Kini, Irvan Yasni, memilih
untuk menjadi CIT Director di
Sinarmas Forestry. Bekerja di
industri kehutanan kemudian
membawanya kepada sebuah
pekerjaan yang membuatnya
dapat bernafas lega.

1 Editorial
2 Readers Voice
3 Table Of Content
4 About Us

Layanan VSAT

Focus
7 E-Learning: Pangkas Biaya
Training, Tingkatkan Produktivitas
Perusahaan
0 Meningkatkan Produktivitas Industri
1
Perkebunan dan Pengolahan Kelapa
Sawit dengan IT

16

6 Portrait
1
Irvan Yasni, CIT Director
Sinarmas Forestry

22 Hot

Lebih Mudah dengan Pajak


Online

24 WWW

E-Government: Perkembangan
dan Kendalanya

26 Network

Sejarah Menuju ke arah Teknologi


Ku-Band

edisi 10 2007

13

30

Focus

tips

IT Framework: Membersihkan
Sampah IT

Videoconference dan IP Video


Monitoring

34 Book

36 Activities

Kajian Teknis dan Bisnis WiMAX

Album
35 APCONEX 2007
38 Apsat 2007

39 Calendar
40 Story

Linus Torvalds

aboutus

Memastikan

Layanan
VSAT
Berjalan Optimal
Jasa VSAT
Lintasarta selalu
siap 24 jam
dalam melayani
pelanggan.

ery Small Aperture Terminal (VSAT) merupakan


layanan yang sesuai untuk lokasi-lokasi rural dan tidak
terjangkau layanan terresterial. Beberapa industri yang
membutuhkan layanan ini antara lain perminyakan,
pertambangan, perkebunan, manufaktur, hingga
perbankan. Secara end-to-end, jasa VSAT ada yang
bersifat remote dan ada yang disentralisasikan. Untuk jasa
layanan VSAT Lintasarta di Indonesia, total jumlahnya hampir
mencapai 2800 jaringan.
Kawasan Jatiluhur menjadi tempat di mana bagian Operasi
VSAT Lintasarta dipusatkan. Area yang berada 3 kilometer dari
Waduk Jatiluhur ini biasanya berfungsi untuk menyelenggarakan
pemenuhan kebutuhan produksi dan pemeliharaan jaringan
VSAT.

Penggunaan sistem
multimedia semakin meluas di
berbagai bidang. Hal ini tidak
terlepas dari perkembangan
teknologi informasi. Fungsi
sistem multimedia saat ini
dapat diimplementasikan
dalam memvisualisasikan
jaringan VSAT.

Untuk mengenal lebih dalam Operasi VSAT Lintasarta,


Dadan Ramdan, Manager VSAT Operation Department
menyatakan, bagian Operasi VSAT sendiri terbagi atas dua unit
kerja. Pertama, bagian operasi dan produksi. Kedua, bagian
perencanaan, pemeliharaan, dan performansi. Biasanya,
untuk hal yang terkait dengan kapasitas VSAT, pemeliharaan,
maintenance, dan evaluasi performance akan dilaksanakan di
bagian perencanaan, pemeliharaan, dan performansi.
Sementara itu, dalam sebuah pekerjaan, Dadan
menjelaskan, tuntutan kerja biasanya melahirkan suatu
kreativitas untuk tampil maksimal. Untuk departemen operasi
VSAT sendiri, kebutuhan untuk stand by selama 24 jam pun
ada. Untuk menangani operasional, semuanya harus stand by,
termasuk di dalamnya penanganan gangguan, ujar Dadan yang

www.lintasarta.net

Bagian operasi VSAT Lintasarta terletak 3 km dari Waduk Jatiluhur

sudah bergabung dengan Lintasarta sejak 1 Mei 1991. Lebih


lanjut pria kelahiran Bandung ini menjelaskan, kebutuhan untuk
siap 24 jam terutama terjadi jika terjadi gangguan layanan. Tak
heran bila kemudian banyak aktivitas yang dilaksanakan di luar
jam kerja, baik untuk produksi maupun pasang baru VSAT.
Keharusan untuk stand by 24 jam ini pun pada akhirnya
membuat pihak keluarga memaklumi tugas karyawan-karyawan
di bagian Operasi VSAT ini. Walaupun ada komplain, tapi lambat
laun keluarga bisa mengerti. Contohnya, saat lebaran pun
ada stand by engineer karena gangguan bisa terjadi kapan
saja. Bahkan pada 2006, pemasangan baru VSAT terjadi saat
lebaran. Karena tuntutan pelanggan untuk online dan membuat
instalasi harus disegerakan, termasuk juga saat instalasi VSAT
di Poso.

edisi 10 2007

Memang, bagian Operasi VSAT Lintasarta yang ada


di Jatiluhur baru dibentuk 1 juli 2006. Keharusan untuk
mengorganisasikan bagian ini sehingga berjalan sebagaimana
mestinya merupakan sebuah tantangan. Sejak dibentuk
hingga saat ini, bagian Operasi VSAT tercatat tidak mengalami
gangguan yang signifikan.
Untuk menampilkan performa terbaik ada kunci sukses
lainnya yaitu tetap fokus. Menurut Dadan, manajemen
operasional pun dapat meningkatkan performance. Apalagi
manajemen operasional biasanya dikaitkan dengan prosedur
penanganan gangguan, peningkatan kualitas, dan preventive
maintenance. Jika aspek-aspek tersebut dilaksanakan, tingkat
gangguan dapat ditekan atau bahkan dihilangkan.
Selain itu, faktor pembinaan sumber daya manusia dan

Dadan Ramdan,
Manager VSAT
Operation Lintasarta

masalah kompetensi juga menunjang efektivitas kerja. Semua


hal tersebut kemudian bermuara ke performansi jasa VSAT
Lintasarta yang lebih baik.
Implementasi VSAT
Lebih lanjut, layanan VSAT di kala musim hujan membutuhkan
preventive maintenance. Jika kualitas interkoneksi yang
berhubungan dengan outdoor baik, maka hal ini tidak menjadi
masalah. Akan tetapi, jika hujannya melebihi kejadian yang biasa
maka akan mengganggu. Antisipasinya, range margin harus
diatur dan dinaikkan untuk persiapan musim hujan. Ketika musim
hujan tidak lagi terjadi, range margin-nya dapat diturunkan. Hal
ini berlaku untuk jasa VSAT IP dan lainnya. Karena jika tidak
diturunkan, akan mengganggu satelit yang beroperasi.
Mengenai standar penanganan gangguan ini, digunakan
Network Operation Center. Jadi, bilamana terdapat kejadian,
bisa segera ditangani. Dalam pengambilan keputusan ketika
terjadi gangguan, top down system bisa saja berlaku. Untuk
gangguan massal dan sentral, 15 menit harus eskalasi kepada
pihak manajer, jelas Dadan.
Sementara untuk lokasi remote yang tersebar di seluruh
Indonesia, pastinya selalu ada kendala yang dihadapi. Inilah
pentingnya koordinasi yang dilakukan di Jatiluhur. Kita sebagai
control operator, ujar Dadan yang kerap menjadi vokalis
band di acara-acara internal Lintasarta. Untuk lokasi yang

jauh, terutama di wilayah Indonesia timur yang areanya sulit


dijangkau, misalnya saja di Papua, kadang teknisi Lintasarta
harus menggunakan ojek dan masuk hutan dengan membawa
perangkat seperti alat ukur jika terjadi kendala pada layanan
VSAT. Tapi untuk koordinasi, penggunaan telepon satelit atau
pun dengan menggunakan mobile phone tetap dilakukan.
Infrastruktur Lintasarta di Jatiluhur memang tergolong sudah
bagus. Dari segi network pun sudah mendukung. Backbone pun
terkoneksi dengan beberapa alternatif seperti dengan wilayah
Bandung dan Jakarta.
VSAT Lintasarta sendiri saat ini lebih banyak digunakan oleh
sektor perbankan. Diperkirakan berdasarkan sebaran remote,
sudah sekitar 70% bank menggunakan layanan VSAT Lintasarta.
Kebanyakan online banking antarcabang dan ATM menggunakan
layanan VSAT. Untuk VSAT IP misalnya, digunakan untuk online
antarcabang. Bahkan sekarang BPD Sumsel, Jabar, Bank Sulut,
menggunakan VSAT Lintasarta. Jadi, pelanggan bisa transaksi
secara real time, ujar Dadan yang pernah mendalami VSAT di
Maryland, Amerika Serikat.
Berbicara mengenai VSAT di Indonesia, Dadan optimis
bahwa VSAT memiliki prospek yang bagus. Apalagi dengan
kondisi Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, otomatis VSAT
tetap diperlukan. Dengan kesiapan teknologi yang dimiliki, VSAT
Lintasarta pun diyakini akan dapat menjadi leader di antara
provider VSAT lainnya. TEKS & FOTO: WIDIA YURNALIS

www.lintasarta.net

focus

E-LEARNING:
PANGKAS
BIAYA
TRAINING,
TINGKATKAN
PRODUKTIVITAS
PERUSAHAAN

Screenshoot e-learning Bank Mandiri

Pola pelatihan konvensional


dengan mendatangkan trainee,
atau mengirimkan trainer
ke lokasi training memiliki
berbagai kelemahan, antara lain:
pembengkakan biaya, pemborosan
waktu dan tenaga, serta
keterlambatan dalam penyampaian
informasi.

edisi 10 2007

focus

erpaduan antara teknologi jaringan dan multimedia


yang dikawinkan dengan pedagogi dan andragogi
telah melahirkan konsep baru dalam training yang
disebut dengan e-learning. Premium Connection
berkesempatan berbincang-bincang dengan Suluh
Tripambudi Rahardjo, Vice President Production
& Operational MIK eLearning Center, PT Mitra Integrasi
Komputindo (MIK), konsultan e-learning terdepan di tanah air, dan
Fathulloh, Business & Culture Excellence Department Head, PT
Bank Mandiri Tbk, yang menangani e-learning di lingkungan bank
terbesar di Indonesia ini.
LATAR BELAKANG E-LEARNING
Setiap perusahaan yang tengah mengembangkan diri ditandai
dengan pembukaan kantor cabang baru dan perekrutan SDM
untuk menjalankan bisnis mereka. Tantangan selanjutnya adalah
bagaimana melatih SDM mereka agar memiliki daya saing

dan mengikuti setiap perkembangan pasar serta kebijakan


perusahaan.
Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang berhubungan
dengan ritel, dengan turn over karyawan yang tinggi, training
memakan porsi yang cukup besar dalam menjalankan aktivitas
bisnis mereka. Pola lama training yang mempertemukan trainer
dan trainee dalam satu lokasi tentu akan sangat tidak efektif
dan efisien. Dengan e-learning, perusahaan dapat memindahkan
kelas-kelas tersebut ke ruang maya untuk menekan biaya serta
meningkatkan efektivitas dan efisiensi training terang Suluh.
Masih menurut Suluh, konsep pemindahan kelas ke ruang
maya tidak sesederhana meletakkan dokumen ke server, kemudian
membiarkan para karyawan men-download dan membacanya,
kendati hal tersebut dapat pula dikatakan sebagai e-learning.
Penyiapan konsep pembelajaran mandiri berbasis elektronik
ini harus mengikuti kaidah-kaidah pedagogi dan andragogi,
sehingga peserta training dapat memperoleh manfaat yang

Tabel benefits of e-learning

www.lintasarta.net

Fathulloh, Business & Culture


Excellence Department Head,
PT Bank Mandiri Tbk

sama atau bahkan lebih dengan mengikuti pertemuan langsung


di kelas. Pedagogi merupakan kajian mengenai cara pengajaran,
khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Sedangkan
andragogi merupakan ilmu mengajar golongan dewasa.
Setiap perusahaan yang ingin menerapkan e-learning,
menurutnya, harus mempersiapkan tiga faktor pendukung
pelaksanaan pembelajaran ini, antara lain: hardware, software, dan
infrastruktur. Hardware yang dimaksud adalah server dan PC sebagai
terminal awal dan akhir untuk menyimpan materi pembelajaran dan
mengaksesnya. Software-nya sendiri adalah aplikasi e-learning yang
dibangun menyerupai sekolah dalam dunia nyata. Infrastruktur
adalah jaringan yang menghubungkan antara server dan PC.

Suluh Tripambudi Rahardjo, Vice President


Production & Operational MIK eLearning
center, PT Mitra Integrasi Komputindo (MIK)

edisi 10 2007

TANTANGAN E-LEARNING
Ada dua tantangan menerapkan e-learning di Indonesia, budaya
belajar secara mandiri dan ketersediaan jaringan. Untuk
merangsang semangat belajar secara mandiri, perusahaan
dapat memberikan insentif kepada peserta training. Setiap
karyawan Bank Mandiri yang mengakses e-learning akan
dicatat di server, dan mereka dapat mengklaim insentif sesuai
dengan jumlah materi yang mereka akses, tutur Fathulloh.
Selain terhubung online ke jaringan atau internet, e-learning
juga dapat di akses secara off line. Sebagai contoh, Bank Mandiri
bekerja sama dengan MIK menciptakan offline player yang
memungkinkan peserta training mengakses materi e-learning
secara offline. Setelah peserta training menyelesaikan satu atau
beberapa sesi e-learning, offline player akan melakukan sinkronisasi
dengan server untuk mencatat kemajuan pembelajaran peserta.
E-LEARNING BEST PRACTICE
Bagi dunia usaha di Indonesia, Bank Mandiri merupakan pioneer
yang menerapkan e-learning di lingkungan perusahaannya.
Business & Culture Excellence Department yang dipimpin
Fathulloh, melakukan inovasi dengan memindahkan beberapa
kelas training yang selama ini berlangsung secara konvensional
ke dalam e-learning.
Untuk merangsang semangat belajar mandiri, Bank
Mandiri memberikan insentif kepada karyawannya yang
mengakses materi e-learning dan secara berkala memberikan
ujian untuk mengevaluasi kemajuan proses pembelajaran.
Untuk menekankan pentingnya menjalani e-learning, direksi
menerbitkan surat perintah kepada para karyawan untuk
mengikuti proses pembelajaran mandiri ini, jelas Fathulloh.
Bank Mandiri juga menyediakan offline player dan membagikan
CD yang berisi materi e-learning kepada para karyawan agar mereka
dapat mengakses e-learning secara offline. Fathulloh menyatakan,
Walaupun bukan satu-satunya faktor, setelah menerapkan elearning, revenue Bank Mandiri meningkat hingga 300%.
Keberhasilan Bank Mandiri dalam menerapkan e-learning
di lingkungan perusahaannya mengundang ketertarikan dari
banyak perusahaan lain. Kami banyak diundang dalam berbagai
seminar maupun pembicaraan informal seputar e-learning,
terang Fathulloh. TEKS DAN FOTO: MUHAMMAD IMANSYAH

focus

MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS INDUSTRI
PERKEBUNAN DAN
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
DENGAN IT
Sektor perkebunan kelapa sawit merupakan penghasil devisa nonmigas
terbesar di tanah air. Sayang, sektor ini belum digarap secara profesional.
Hampir 80% industri kelapa sawit yang menghasilkan crude palm oil
(CPO) belum memanfaatkan IT, khususnya aplikasi enterprise resource
planning (ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis mereka dari hulu ke
hilir. Akibatnya, perusahaan tidak dapat memantau proses produksi dan
menanggulangi kemungkinan-kemungkinan turunnya produksi sejak awal.

10

www.lintasarta.net

FAKTA INDUSTRI KELAPA SAWIT


etika ditanya penyebab rendahnya perhatian
perusahaan kelapa sawit terhadap pemanfaatan IT
di lingkungan perusahaan mereka, Rahardjo D.H
Yulianto, Project Manager PT IFS Solutions Indonesia,
yang berhasil ditemui Premium Connection di kantornya
menjelaskan bahwa kebanyakan perusahaan tersebut
masih terlena dengan luasnya lahan garapan mereka serta
kebun yang masih berproduksi.
Lebih lanjut Rahardjo mengatakan bahwa harga komoditas
kelapa sawit sangat ditentukan oleh kebutuhan pasar kebijakan
pemerintah. Perusahaan sama sekali tidak dapat mengontrol
harga, demikian pula dengan suplai kelapa sawit karena
hasilnya sangat bergantung pada kondisi alam yang sulit untuk
diprediksi. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor dalam
proses produksi dan penentuan harga yang tidak bisa dikontrol
sepenuhnya oleh perusahaan.
Saat ini, terang Rahardjo, harga kelapa sawit sedang
tinggi karena selain dibutuhkan untuk industri pangan dan
kimia, sekarang muncul euforia untuk menggunakan CPO
sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi, khususnya di
negara-negara Eropa. Sedangkan suplai CPO dunia ditentukan
oleh Indonesia, sebagai produsen CPO terbesar di dunia, dan
Malaysia di urutan kedua.
Hal ini dikuatkan oleh Yudi Dermawan, Ketua Program
Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan, Politeknik
Kelapa Sawit, Citra Widya Edukasi yang juga ditemui Premium
Connection di kantornya. Menurut Yudi, booming permintaan

edisi 10 2007

minyak kelapa sawit di negara-negara Eropa, selain sebagai


bahan bakar alternatif, juga dipicu oleh hasil penemuan pada
2005 yang mengungkapkan bahwa minyak goreng dari kelapa
sawit merupakan minyak goreng yang tersehat. Kandungan
senyawa kimia alaminya mampu meluruhkan kolesterol yang
tersimpan di dalam tubuh manusia.
Belakangan ini banyak pengusaha atau perusahaan
dari berbagai sektor mengembangkan bisnisnya ke bidang
perkebunan kelapa sawit. Sampoerna, Gudang Garam, Bentoel,
dan Gobel adalah sebagian kecil perusahaan besar yang mulai
berkecimpung di kelapa sawit. Bahkan beberapa perkebunan
di luar kelapa sawit mulai mengkonversikan lahannya menjadi
perkebunan kelapa sawit.
Tingginya permintaan CPO dunia dan antusiasme para
investor belum mendapatkan respons yang seimbang. Industri
CPO di Indonesia masih bertumbuh secara horizontal. Artinya,
peruahaan-perusahaan memperbanyak lahan, memperluas dan
mengakuisisi kebun dan sebagainya. Seperti yang kita ketahui,
pada titik tertentu pertumbuhan lahan akan terhenti, baik secara
fisik maupun kualitas.
ERP UNTUK INDUSTRI KELAPA SAWIT
Selain harga yang ditentukan sepenuhnya oleh pasar serta
kebijakan pemerintah, karakteristik lainnya dari industri CPO
adalah padat modal. Perusahaan harus mempersiapkan
investasi untuk tiga tahun pertama, ketika perkebunan belum
berproduksi. Jika investasi terhenti di tahun kedua, misalnya,
maka semua modal yang telah ditanamkan akan hilang.

11

Yudi Dermawan,
Ketua Program Studi
Teknologi Pengolahan
Hasil Perkebunan,
Politeknik Kelapa
Sawit, Citra Widya
Edukasi

Rahardjo D.H Yulianto,


Project Manager PT IFS Solutions Indonesia

Di luar faktor-faktor di atas, terdapat beberapa faktor yang


dapat dikontrol oleh perusahaan, yakni biaya langsung dan tidak
langsung, efisiensi, dan produktivitas. Selama ini, banyak industri
kelapa sawit yang masih menerapkan manajemen tradisional.
Masalah-masalah kecil yang berdampak besar bagi
perusahaan pun kerap terjadi, misalnya pihak manajemen
yang melakukan transaksi penjualan tanpa mengetahui persis
jumlah CPO yang tersedia di pabrik mereka. Belum lagi
kebocoran yang terjadi di lapangan tidak dapat terkontrol
oleh pihak manajemen. Tanpa pengawasan yang terintegrasi,
losses di lapangan bisa mencapai 8%, tegas Yudi.
Solusi dari permasalah ini adalah menerapkan ERP yang
memantau setiap proses bisnis yang berlangsung di industri
kelapa sawit dari hulu ke hilir, Dengan aplikasi ini, perusahaan
dapat mengintegrasikan dan mengontrol setiap proses bisnis yang
berlangsung, mulai dari perkebunan, pabrik pangolahan, kantor
cabang, dan kantor pusat. Perusahaan juga dapat menghitung
setiap aktivitas yang dilakukan, membandingkan kondisi sebelum
dan keadaan sesudah sebuah aktivitas dilaksanakan.
Dari sisi logistik, untuk menekan biaya, perusahaan dapat
melakukan sentralisasi pembelian bibit, pupuk, pestisida,
dan sebagainya, serta mengatur keluar masuk barang
sesuai dengan wilayah yang membutuhkannya. Perusahaan
juga mampu menghitung setiap biaya dan anggaran yang
dibutuhkan dalam setiap aktivitas, mengontrol transaksi
dari beberapa perkebunan dan perusahaan, mempersingkat
financial close-cycle, serta pajak.
TANTANGAN PENERAPAN ERP
Tantangan terbesar penerapan ERP di industri-industri kelapa

12

sawit di Indonesia terletak pada kesadaran pelaku industri


ini bahwa mereka membutuhkan peningkatan efisiensi dan
efektivitas dalam setiap proses bisnis yang berlangsung.
Sebagai perbandinga, di Malaysia semua industri kelapa
sawit telah memanfaatkan IT. Mereka mendapat sokongan penuh
dari pemerintah Malaysia yang membangunkan infrastruktur
komunikasi di wilayah-wilayah perkebunan dan pengolahan
kelapa sawit. Walaupun dari luas areal lahan dan produksi CPO
Indonesia melampaui Malaysia, namun dari segi keuntungan,
Malaysia masih jauh di atas Indonesia, kata Yudi.
Perusahaan juga harus mempersiapkan perangkatperangkat yang dibutuhkan untuk menunjang aplikasi ini.
Perangkat yang paling kritikal, selain penyiapan SDM yang
melek IT, adalah jaringan komunikasi data. VSAT merupakan
solusi jaringan komunikasi data bagi lokasi perkebunan dan
kantor cabang yang biasanya terletak jauh dari kota dan belum
terjangkau jaringan komunikasi terrestrial.
Selain memanfaatkan VSAT sebagai pendukung aplikasi
ERP, perkebunan dapat menggunakannya untuk percakapan
VoIP, videoconference, video surveillance, dan lain-lain.
Sementara itu, untuk site-site yang hanya menggunakan
aplikasi transaksional, yang tidak membutuhkan bandwidth
yang besar, dapat menggunakan jaringan VPN Ezy dengan
berbagai pilihan akses yang tersedia.
*) IFS Solutions Indonesia, sebagai penyedia jasa
perangkat lunak, memperkenalkan solusi treeS Applications.
Solusi ini dikhususkan untuk sistem informasi yang sesuai
dengan karakteristik industri perkebunan, khususnya kelapa
sawit. TEKS & FOTO: MUHAMMAD IMANSYAH

www.lintasarta.net

focus

IT FRAMEWORK:
MEMBERSIHKAN SAMPAH IT
Masih teringat jelas amburadulnya masalah penanganan sampah di kota
Bandung beberapa tahun belakangan. Di hampir semua sudut kota dan TPS
terlihat tumpukan sampah yang menggunung. Mengapa hal ini bisa terjadi?
TPA di Garut belum siap? Lalu mengapa TPA di Bandung tidak berfungsi?
Dirugikankah kota Bandung akibat hal ini?

ari kita terus bertanya, mungkinkah hal semacam


ini terjadi di bagian IT? Sampah-sampah IT terus
menumpuk, menjadi bottleneck dan membuat rugi
perusahaan? Pernahkah kita lihat struktur dan cara
kerja IT serta pengaruhnya terhadap kesuksesan
perusahaan?
Sekarang jika kita lihat skenario di IT yang hampir mirip
dengan masalah sampah di Bandung. Mungkin akan ada migrasi
server atau aplikasi dari satu data center ke data center lain. Atau
skenario rencana pemulihan bencana (disaster recovery plan) di

edisi 10 2007

mana kode dan aplikasi dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain.
Tanpa prosedur operasi yang jelas, bukan tidak mungkin disaster
recovery plan tersebut malah mengakibatkan disaster yang lebih
besar.
IT FRAMEWORK
Salah satu solusi yang bisa dicoba untuk diterapkan adalah dengan
penerapan dan pengaturan sistem IT yang jelas. Sekarang ini,
hampir tidak ada aspek bisnis yang tidak melibatkan IT. Suksesnya
suatu bisnis sangat bergantung pada infrastruktur teknologi

13

focus

informasi yang dikelola secara baik dan benar. Manajemen


teknologi informasi yang dilakukan oleh banyak organisasi IT di
perusahaan-perusahaan Indonesia masih bersifat konvensional,
baik dilihat dari sudut pandang sumber daya manusia, sistem,
prosedur operasi dan keseluruhan penyampaian solusi teknologi
informasi yang ada (IT solution delivery).
Saat ini manajemen teknologi informasi telah berkembang
pesat ditandai dengan munculnya beragam panduan (guidance),
praktik-praktik terbaik (best practices), kerangka kerja (framework),
kepatuhan (compliance), serta metodologi yang menjadikan IT
sebagai bisnis itu sendiri sehingga bisa meningkatkan unjuk kerja
dan keuntungan bisnis perusahaan. Contoh dari IT Framework yang
dimaksud antara lain COBIT, IT Project Management, PRINCE2, IT
Infrastructure Library (ITIL), IT Service Management (ITSM), MOF,
CMMI, SDLC, Microsoft Solutions Framework dan lain-lain.
Beberapa perusahaan pengembang perangkat lunak aplikasi
di Indonesia sudah menerapkan salah satu framework yang ada,
namun hal ini lebih dikarenakan kerja sama mereka dengan salah
satu perusahaan raksasa pembuat perangkat lunak. Umumnya,
tingkat adopsi yang rendah dapat ditemui terutama untuk
manajemen dan operasi infrastruktur IT bagi sebagian besar
organisasi IT di perusahaan-perusahaan Indonesia.
Contoh bidang industri perusahaan yang belum mengadopsi
IT Framework antara lain: beberapa perusahaan distribusi,
ritel, asuransi, penyedia jasa Internet (ISP), penyedia Network
Access Point (NAP), penyelenggara VoIP, institusi pemerintah,
dan perusahaan portal Internet. Sedangkan bidang industri yang
sudah mulai melek dan mengimplementasikan IT Framework
antara lain industri keuangan dan perbankan.
IT MANAJEMEN KONVENSIONAL
IT manajemen konvensional bagi kebanyakan perusahaan
di Indonesia secara jelas mempunyai beberapa keuntungan
antara lain organisasi IT dapat dibuat seramping mungkin
sehingga dapat menghemat biaya gaji karyawan IT. Selain
itu keuntungan lain adalah proses pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan secara cepat karena hanya terdapat
sedikit sekali jajaran pengambil keputusan di organisasi IT
tersebut. Bahkan sering ditemui hanya terdapat satu orang IT
manager yang membawahi semua bagian dan proses IT yang

14

ada, termasuk IT operational, IT infrastructure dan application


development.
Tentu saja hal di atas mempunyai kelemahan-kelemahan
yang jelas dan berbahaya bagi kelangsungan bisnis perusahaan.
Tumpang tindihnya tanggung jawab personel IT dan pengambilan
keputusan yang diambil oleh orang yang bukan pakar di
bidangnya adalah resep bagi ketidakjelasan prosedur dan bisa
mengakibatkan iklim kerja yang kurang kondusif, karyawan akan
saling tunjuk tanpa memberikan hasil efektif yang positif.
KEUNTUNGAN IMPLEMENTASI IT FRAMEWORK
Dengan mengimplementasikan IT Framework di dalam suatu
perusahaan, keuntungan yang bisa didapat antara lain adalah
mendefinisikan proses, aturan, peran, pengukuran dan layanan
teknologi informasi menjadi lebih komprehensif, efektif, efisien
serta terukur, dan juga akan mentransformasikan bentuk dan
solusi teknologi informasi dari teknologi taktis menjadi sesuatu
yang lebih strategis serta bernilai sebagai operasi layanan yang
berorientasi bisnis secara keseluruhan.
IT Framework yang diterapkan dengan benar akan dapat
menghilangkan waste atau sampah-sampah yang selama ini
membuat perusahaan merugi. Metode yang diterapkan oleh salah
satu pembuat otomotif terkemuka dalam productions systems-nya
dengan jelas merujuk ke waste ini sebagai biang keladi macetnya
keuntungan perusahaan.
Waste atau sampah ini, menurut metode di atas di antaranya
adalah Overproductions, Idle Time, Inapropriate Processing,
Unnecessary Inventory, dan lain sebagainya. Hampir semua
sampah ini terdapat di bidang IT juga. Ada berapa banyak
harddisk space yang tidak terpakai? Ada berapa CPU yang tidak
dimaksimalkan? Berapa kali seorang operator harus memasukan
penawaran yang berisikan hal yang sama untuk perusahaan yang
berbeda?
PENTINGKAH IT FRAMEWORK?
Melihat keuntungannya, muncul pertanyaan lain mengapa masih
banyak perusahaan yang tidak menerapkan IT Framework.
Beberapa alasan mengapa suatu perusahaan belum atau tidak
menerapkan IT Framework antara lain adalah:
Tidak mengetahui sama sekali mengenai IT Framework.

www.lintasarta.net

TINGGINYA BIAYA IT SUPPORT YANG HARUS


DIKELUARKAN SERTA KERUGIAN BISNIS KARENA
BANYAKNYA MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT DARI
SISTEM PENGATURAN DAN MANAJEMEN IT YANG
KURANG BAGUS MERUPAKAN CONTOH LAIN DARI
KELEMAHAN IT MANAJEMEN KONVENSIONAL.

Salah tafsir bahwa IT Framework hanya untuk perusahaan


dengan skala organisasi IT yang besar.
Tidak mengetahui keuntungan dari implementasi IT Framework.
Berpendapat bahwa implementasi IT Framework memerlukan
budget yang tidak kecil namun tidak mengetahui berapa
besar budget yang diperlukan atau tidak mengetahui cara
menghitungnya.
Sulit mendapatkan materi atau penyedia pelatihan atau training
mengenai IT Framework, tidak seperti training Micosoft SQL
atau Cisco yang tersedia di mana-mana.
Tidak bisa mengomunikasikan akan pentingnya IT Framework
kepada kalangan top executives perusahaan.

Menerapkan IT Framework di suatu perusahaan bisa memakan


waktu yang sangat lama atau sangat singkat. Tergantung
penerapannya, biaya yang diperlukan selama masa transisi pun
tidak selalu besar. Tidak ada standar sampai dimana perusahaan
selesai dalam menerapkan sistem tersebut. Namun yang pasti
adalah perlunya konsensus dari semua pihak di dalam perusahaan.
Dari mulai top executives sampai ke operator komputer, semua
harus mendukung usaha penerapannya.
TRAINING & SERTIFIKASI IT FRAMEWORK
Implementasi IT Framework bisa dilakukan secara internal maupun
menggunakan jasa pihak ketiga atau konsultan. Secara internal,
mungkin akan melibatkan personel IT dalam mengikuti beragam
pelatihan, training ataupun seminar.
Saat ini di Jakarta beberapa perusahaan penyedia jasa
pelatihan telah mulai menyediakan pelatihan dengan materi yang
berhubungan dengan IT Framework seperti IT Infrastructure
Library, Microsoft Operations Framework, Microsoft Solutions
Framework, IT Audit, IT Security Management, ISO 17799 dan lain-

edisi 10 2007

lain. Mengikuti training atau pelatihan secara online melalui Internet


adalah salah satu pilihan lain yang patut dipertimbangkan.
Pengakuan secara internasional terhadap sumber daya
manusia IT yang kompeten dalam bidang IT Framework diwujudkan
dalam bentuk sertifikasi yang bersifat internasional. Terdapat
beberapa macam sertifikasi dan institusi yang menaunginya
sesuai dengan masing-masing subbidang IT Framework tersebut.
Sebagai contoh ISACA menaungi masalah IT Audit, OGC menaungi
IT Infrastructure Library, dan lain-lain.
PENUTUP
Jadi haruskah semua perusahaan menerapkan IT Framework
ini? Jawabannya adalah tidak. Hal yang harus diperhatikan
adalah apakah perusahaan Anda membutuhkan penerapan
IT Framework. Lihat bagaimana IT bekerja di perusahaan Anda.
Banyakkah sampah-sampah yang harus dilalui sebelum keputusan
dapat diambil? Sulitkah bagi Anda untuk mendapatkan laporan yang
komprehensif tentang daftar inventaris, tentang utilisasi sumber
daya IT di perusahaan Anda? Bila jawabannya, Ya, mungkin akan
lebih baik bila Anda mulai menerapkan IT Framework yang paling
sesuai dengan kebutuhan.
Kawasan Eropa dan Amerika sampai saat ini masih
mendominasi dalam tingginya nilai tingkat adopsi IT Framework
sehingga menjadikan bisnis yang ada lebih bernilai pula.
Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang akan semakin
banyak organisasi IT di perusahaan-perusahaan Indonesia yang
mengadopsi dan mengimplementasikan IT Framework sesuai
dengan keperluan dan ukuran masing-masing. Hal ini akan
sangat berguna guna meningkatkan daya saing bisnis Indonesia,
mengingat sejak beberapa tahun terakhir perekonomian di
kawasan Asia seperti India dan Cina mengalami pertumbuhan
bisnis yang sangat pesat. TEKS: BENY BENARDI & AKHMAD FAQIH

15

portrait

IT HARUS MEMBERIKAN

VALUE ADDED

Riwayat karirnya begitu panjang. Mulai dari industri perkapalan hingga


dunia perbankan telah digelutinya sejak 1992. Kini, Irvan Yasni, memilih
untuk menjadi CIT Director di Sinarmas Forestry. Bekerja di industri
kehutanan kemudian membawanya kepada sebuah pekerjaan yang
membuatnya dapat bernapas lega.

ota Jakarta akhirnya membuat Irvan kembali ke tanah air


setelah bertahun-tahun bekerja di negeri orang. Dengan
berkecimpung sebagai orang IT di bidang perbankan, baik
bank lokal maupun internasional, membuat Irvan paham
betul bagaimana IT memberikan kontribusi kepada sebuah
perusahaan. Maklum, ketika menggeluti profesi sebagai
profesional IT di bidang perbankan, semua perangkat IT sudah
terstandarisasi. Di IT perbankan, semuanya serba high end, ujar
Irvan yang sempat bekerja selama empat tahun di tiga bank lokal.
Baginya, IT di dunia perbankan merupakan suatu unit bisnis
dan berada sejajar dengan posisi lainnya, termasuk marketing dan
treasury. Tak heran jika profesional IT di dunia perbankan memiliki
posisi yang sama pentingnya dengan seorang bankir. Tak heran
ketika di dunia perbankan, Irvan sempat bekerja untuk berbagai
macam posisi di divisi IT, seperti programmer, mengurusi data
center, hingga analis.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai hal paling berkesan
selama ia menggeluti dunia IT adalah ketika harus memegang
sebuah proyek. Maklum, untuk menjalankannya, butuh kombinasi
business view dan technical skill. Kalau kita tidak tahu bisnis apa
yang didukung, mungkin apa yang dibuat itu tidak bisa dipetakan,
ujar Irvan yang sempat merasakan bekerja di Citibank Asia Pasik.
Bagi Irvan yang lulus S1 dari salah satu universitas terkemuka
di Indonesia ini, beralih profesi ke perusahaan seperti Sinarmas

16

Forestry adalah tantangan besar. Menurutnya, tantangan terbesar


ketika ia masuk ke perusahaan ini adalah bagaimana membuktikan
bahwa IT bisa memberikan banyak kontribusi. Dengan kata lain, di
mana pun, seseorang atau sebuah divisi harus bisa memberikan nilai
tambah (value added). Tak heran bila saat ini, divisi yang dipimpinnya
mengalami peningkatan kualitas, sehingga IT tidak hanya dianggap
sebagai pembantu atau teknis, tapi ada nilai tambahnya.
Di tengah kesibukannya di kantor, Irvan bercerita kisah
suksesnya di bidang IT. Menurut ayah tiga anak ini, pada
dasarnya sebuah perusahaan itu mencari keuntungan berupa
peningkatan pendapatan dan esiensi biaya. Ia mencontohkan
bagaimana sistem online dapat membantu menurunkan biaya
yang dikeluarkan perusahaan (cost reduction). Irvan yang hobi
otomotif ini menjelaskan, dengan membayar belasan juta untuk
menggunakan satelit, perusahaan bisa mereduksi biaya yang
lebih banyak lagi. Dengan kata lain, tercipta sebuah esiensi.
Selain itu, sebuah perusahaan juga meraih keuntungan dengan
adanya kecepatan informasi. Menurutnya, informasi sangat
berkolerasi dengan keputusan, jika informasi lambat maka bisnis
akan kehilangan peluang.
Pandangan Irvan mengenai bisnis IT tidak berhenti sampai
pada visi bagaimana perusahaan meraih keuntungan. Ia kemudian
melakukan gebrakan-gebrakan ketika masuk di Sinarmas Forestry.
Selama 2,5 tahun di perusahaan ini, ia melakukan pembenahan

www.lintasarta.net

edisi 10 2007

17

portrait
Ketika voice
dan data sudah
infrastruktur. Baginya, infrastruktur itu
di-set up, semua
laksana backbone. Ketika voice dan data
sudah di-set up, semua infrastruktur bisa
infrastruktur
dikonsentrasikan dan setelah itu aplikasi
bisa
bisa dijalankan satu demi satu. Tak heran
bila kemudian Irvan memadukan unsur SDM,
dikonsentrasikan
proses, dan tools dalam pengembangan
dan setelah
divisi IT di perusahaannya saat ini.
Menurut Irvan, dengan memberdayakan
itu aplikasi bisa
IT, perusahaannya bisa menghemat biaya
dijalankan satu
hingga sekitar 40%. Akan tetapi, Irvan
menjelaskan, untuk aplikasi memang
demi satu
terkadang sulit mengukur sampai di mana
cost reduction-nya.
Lebih lanjut, Irvan yang mengenyam pendidikan dari SD
hingga SMU di Jakarta menjelaskan, trend pada level atas sebuah
perusahaan kini sudah berubah. Menurutnya, latar belakang
pendidikan sangat berpengaruh pada sebuah perusahaan. Irvan
menjelaskan, awareness terhadap IT sangat bergantung pada apa
yang ada di jajaran level atas. Dengan bekerja di perusahaannya
saat ini, Irvan kemudian menyadari bahwa dalam membuat
sesuatu, harus ada latar belakangnya. IT is a change agent, itu
yang terjadi di sini, ungkap Irvan yang memiliki moto hidup we do
everything happilly.
Sementara itu, dalam memimpin staf-stafnya, Irvan selalu
menanamkan motivasi dalam tim internalnya. Menurutnya, hal
itulah yang menjadi role model untuk lebih mengembangkan IT di
perusahaan. Tujuannya, agar perusahaan dapat meraih keuntungan
yang lebih besar. Selain itu, untuk mendapatkan respon yang baik
dari rekan-rekan satu timnya, Irvan melakukan personal touch
dari segi teknikal. Butuh waktu selama setengah tahun untuk
meningkatkan semangat di divisi internal IT perusahaannya. Namun,
lelaki berusia kurang dari 40 tahun ini menyatakan, hal yang sangat
menentukan keberhasilan timnya adalah adanya visi dan misi yang
sama. Hal yang salah adalah ketika orang yang datang kemudian
tidak memiliki visi dan misi, ujar Irvan yang pernah menjalani dua
bidang kuliah dalam waktu yang bersamaan ini.
DUKUNGAN KELUARGA SANGAT PENTING
Sejak kecil, Irvan bercita-cita ingin menjadi pilot dan tentara. Ketika

18

beranjak dewasa, tepatnya ketika duduk


di bangku SMU, Irvan sempat merasakan
fobia terhadap komputer. Daripada takut,
mendingan dikalahin, jadi ada motivasi
untuk mengetahui dalam-dalamnya,
ujar lelaki yang pernah bekerja di bidang
manufacturing and trading selama 1,5
tahun ini saat mengenang masa-masa
sekolahnya.
Ketertarikannya terhadap dunia IT
kemudian membuatnya lebih memilih
untuk menyelesaikan kuliahnya di bidang
ini dibanding harus menjadi diplomat. Irvan
pun mengakui, walaupun bekerja di dunia IT, namun ia tidak begitu
suka dengan gadget. Ia menyatakan, hanya menggunakan teknologi
untuk kebutuhan kantor. Ketika hari libur menghampiri, waktunya
dicurahkan sepenuhnya untuk keluarga. Apalagi, selama ini istri dan
anak-anaknya sangat mendukung karir dan mengerti pekerjaannya.
Sambil memutar kembali memorinya, Irvan menceritakan
sempat merasakan bagaimana pekerjaan seakan mengejarnya
hingga ke alam bawah sadar. Menurutnya, ia pernah mengalami
waktu di mana ketika akan tidur pun dia masih memikirkan
program yang akan dibuat. Dengan kata lain, ketika akan tidur
pun, ia masih memikirkan pekerjaan. Tetapi, itu lembaran lama.
Kini ia mendapat kesempatan untuk mengubah kondisi sebelum
semuanya terlambat.
Lantas bagaimana Irvan memanfaatkan layanan yang
diberikan Lintasarta untuk perusahaannya? Menurut pria kelahiran
Jakarta ini, Lintasarta digunakan untuk sistem online, yaitu untuk
koneksi satelit. Ia menjelaskan, semua vendor dianggap sejajar.
Akan tetapi, Lintasarta menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi.
Namanya bisnis sekarang, kita berbicara bandwidth dan apa yang
terkait di dalamnya, ujungnya ke pengembangan bisnis, ujar pria
yang menggemari olahraga renang dan bowling ini.
Irvan menjelaskan, di Indonesia, pengembangan bisnis agak
susah dan pertumbuhannya kadang eksponensial. Ketika berbicara
bandwidth, Lintasarta bisa dinaikkan kapan pun, sedangkan
provider lain biasanya mengharuskan pelanggan untuk mengisi
semacam form dan berbagai ketentuan lainnya yang sifatnya
birokratis. TEKS: WIDIA YURNALIS - FOTO: ARIESNAWATI

www.lintasarta.net

edisi 10 2007

19

advertorial

VSAT IP Broadband

Tekan Biaya, Tingkatkan Availability


Ketika mendengar VSAT, tidak jarang pikiran yang terlintas adalah biaya yang tinggi.
Padahal dengan VSAT IP Broadband dari Lintasarta, bukan hanya biaya koneksi rendah
yang dapat diraih oleh pelanggan, melainkan juga peningkatan availability jaringan.

SAT IP Broadband adalah layanan VSAT inovatif berbasis


IP dari Lintasarta. Berbeda dengan konsep point-to-point
dari VSAT Link, VSAT IP Broadband menawarkan koneksi
point-to-multipoint yang menggunakan hub VSAT Lintasarta yang
berlokasi di Jatiluhur sebagai terminalnya.
Awalnya, menurut Rus Ridwan Syah, Senior Business Manager
PT Aplikanusa Lintasarta, VSAT IP Broadband diperuntukkan bagi
pemenuhan kebutuhan jaringan komunikasi data pelanggan
yang telah berbasis IP, namun belum terjangkau oleh jaringan
terrestrial. Seiring dengan berjalannya waktu, serta perkembangan
teknologi VSAT, solusi ini tidak hanya ampuh untuk menjangkau
daerah-daerah terpencil, melainkan juga sebagai solusi andal ketika
terjadi gangguan pada jaringan terrestrial seperti pada kasus banjir
yang melanda ibukota awal tahun ini, tegas Yudi Bastia, Product
Commercial Manager PT Aplikanusa Lintasarta.

VSAT IP Broadband dengan data rate 256 Kbps, misalnya, akan


mendapat jaminan throughput minimal setengah dari 256 atau sama
dengan 128 Kbps. Jika kondisi trafik di inroot tidak tinggi, pelanggan
bisa mendapatkan throughput maksimal, 256 Kbps terang Rus.
Ketika ditanya, apa yang harus disiapkan oleh calon pelanggan
VSAT IP Broadband, Rus dan Yudi menjawab kompak bahwa calon
pelanggan harus menyiapkan sarana pendukung (asupan listrik

Keunggulan VSAT IP Broadband


Keunggulan utama layanan ini, sesuai dengan namanya, adalah
berbasis IP. Selain itu, pelanggan tidak membutuhkan tambahan
perangkat lain (router) untuk terhubung dengan jaringan. Cukup
dengan menancapkan kabel dari modem VSAT ke hub atau switch,
pelanggan sudah dapat langsung men-share ke beberapa PC.
Begitu juga jika ingin menggunakan layanan voice, pelanggan
tinggal menancapkan handset ke modem VSAT, dan dapat langsung
menikmati layanan VoIP. Dari uji coba terakhir di Lintasarta, VSAT IP
Broadband juga telah mendukung videoconference dua arah. Ini
berarti semua jenis data dan aplikasi dapat dikirimkan melalui VSAT
IP Broadband.
Keunggulan lainnya yang ditawarkan oleh VSAT IP Broadband
adalah adanya guarantee throughput. Pelanggan yang menyewa

20

www.lintasarta.net

Yudi Bastia, Product Commercial Manager,


PT aplikanusa lintasarta
Rus Ridwan Syah, Senior Business Manager,
Business Consulting department,
PT aplikanusa lintasarta

yang stabil) dan grounding yang bagus. Sebelum instalasi VSAT,


Lintasarta akan mengaudit sarana pendukung dan grounding agar
sesuai dengan kriteria standar yang dibuat Lintasarta jelas Yudi.
Dari segi biaya, VSAT IP Broadband mereduksi paradigma
bahwa VSAT itu mahal seperti yang tertanam di benak para
pelanggan selama ini. Harga service VSAT IP Broadband yang
ditawarkan Lintasarta lebih rendah hingga 40% dari VSAT Link,
bahkan bisa lebih murah dibandingkan beberapa tipe akses
terrestrial terang Rus.

VSaT IP BRoadBand SeBagaI Cold BaCKuP


Pelanggan yang membutuhkan availability jaringan yang tinggi
hingga 100%, dapat menggunakan VSAT IP Broadband sebagai
cold backup. Berbeda dengan hot backup yang otomatis hidup saat
jaringan utama pelanggan mati atau terganggu, aktif dan tidaknya
cold backup diserahkan kepada pelanggan. Saat pelanggan
mendeteksi adanya gangguan pada jaringan utama, mereka dapat
menghidupkan VSAT IP Broadband. Selanjutnya VSAT IP Broadband
akan melakukan inisialiasi secara otomatis, dan menggantikan
jaringan pelanggan yang mengalami gangguan kata Rus.
Lebih lanjut Yudi menjelaskan, sebaiknya VSAT IP Broadband
digunakan untuk mem-backup jaringan pelanggan yang
menggunakan tipe akses yang berbeda, misalnya jaringan terrestrial
atau Broadband Wireless Access. Dengan demikian routing yang
akan dilalui VSAT IP Broadband akan berbeda dengan yang
digunakan oleh jaringan pelanggan yang mengalami gangguan.
Kita belajar dari kasus banjir yang melanda ibukota beberapa
waktu lalu, ketika sebagian besar jaringan terrestrial mengalami
gangguan, VSAT IP Broadband tetap dapat melayani kebutuhan
jaringan pelanggan jelas Yudi.
MenCoBa SeBeluM MeMBelI
Untuk meyakinkan akan keunggulan VSAT IP Broadband,
Lintasarta mempersilakan para calon pelanggan untuk mencoba
layanan ini sebelum memutuskan untuk menggunakannya atau
tidak. Rus mengatakan, Hasil pengujian Lintasarta selama ini
menunjukkan bahwa semua aplikasi pelanggan dapat berjalan
dengan baik melalui VSAT IP Broadband.
Sebagai penutup, Yudi menambahkan bahwa dukungan
SDM yang unggul menjadi salah satu kunci keberhasilan
Lintasarta mengelola dan mengembangkan teknologi VSAT di
tanah air. Kepercayaan yang diraih oleh Lintasarta bukan hanya
dari pelanggan VSAT, melainkan juga dari Indosat yang baru-baru
ini menyerahkan penanganan VSAT mereka kepada Lintasarta.

edisi 10 2007

21

hot

Lebih Mudah
dengan Pajak
Online
I hate pajak, padahal gue juga ngerjain pajak kantor... Apalagi pajak
online, tambah nggak mudeng ah!! Anybody can help me, please.

tulah sekilas keluhan yang dirasakan banyak orang di


Indonesia ketika berbicara mengenai pajak, termasuk pajak
online. Sementara itu, di satu sisi, pajak merupakan sumber
utama APBN pemerintah Indonesia. Meningkatnya permintaan
masyarakat dan badan usaha agar pelayanan pajak dilakukan
dengan memakai suatu kerangka kerja baru yang bisa
menghasilkan tingkat layanan yang setara dengan dunia swasta
kemudian membuat sistem pajak online menjadi suatu solusi.
Sistem pendaftaran wajib pajak secara online (atau eregistration) merupakan sistem aplikasi sebagai bagian dari sistem
informasi perpajakan di lingkungan kantor Direktorat Jenderal Pajak.
Pajak online dapat dilakukan dengan berbasis perangkat keras dan
perangkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi
data untuk mengelola proses pendaftaran wajib pajak.
Sistem e-registration ini menjadi langkah awal dari pajak online
dan terbagi atas dua bagian. Pertama, sistem yang digunakan oleh
wajib pajak dan berfungsi sebagai sarana pendaftaran wajib pajak
secara online. Kedua, sistem yang digunakan oleh petugas pajak
dan berfungsi untuk memproses pendaftaran wajib pajak.
Langkah kedua dalam pajak online adalah monitoring
pelaporan pembayaran pajak (MP3). Sistem ini dibuat oleh Dirjen

22

Pajak untuk memonitor seluruh pembayaran pajak yang dilakukan


di bank dan kantor pos secara online.
Langkah ketiga dalam pajak online adalah penyampaian
Surat Pemberitahuan dalam bentuk digital (E-SPT). Sementara
itu, langkah keempat dalam pajak online adalah e-filing, yaitu
penyampaian surat pemberitahuan yang dilakukan melalui sistem
online dan real time.
Dengan melakukan e-filing, petugas KPP tidak perlu melakukan
pemasukan data laporan SPT karena wajib pajak telah melaporkan
secara elektronik. Selain itu, NPWP invalid dapat dicegah sejak
awal karena saat wajib pajak menyiapkan laporan SPT secara
elektronik, setiap NPWP telah dicek kebenarannya. Dengan
demikian, wajib pajak terdorong untuk melaporkan SPT secara
tertib dan pendapatan PPN terkonsolidasi di satu KPP.
Akan tetapi, saat ini belum banyak yang mengetahui tentang
pajak online. Perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP) harus
giat menyosialisasikan sistem pajak online. Sulitnya mengubah
kebiasaan yang sudah ada dalam pajak manual menjadi kendala
bagi masyarakat untuk bermigrasi ke pajak online. Meskipun hasil
pembayaran bisa dicetak tiap saat, tapi itu butuh waktu untuk
disosialisasikan kepada wajib pajak, ujar Ngakan Nyoman

www.lintasarta.net

Dasar Hukum Pajak Online


1. Se-29/PJ./2003
Penegasan mengenai surat setoran pajak (SSPP) khusus yang
dilaporkan oleh wajib pajak ke KPP tidak perlu dibubuhi cap dan tanda
tangan pejabat yang berwenang dari kantor penerima pajak.
2. PER-78/ PB/ 2006
Penatausahaan penerimaan negara melalui modul penerimaan
negara (Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran melalui teller
bank atau pos atau melalui electronic banking. Bank atau pos dapat
menggunakan jasa ASP untuk meningkatkan pelayanan.
3. KEP-88/PJ./2004
Penyampaian surat pemberitahuan secara elektronis melalui
perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP).
4. KEP-05/PJ./2005
Tata cara penyampaian surat pemberitahuan secara elektronis
melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP).

Suartana dari Gamelan Consulting yang biasa mengurusi pajak


online ini.
Sebenarnya sistem pajak online lebih banyak mendatangkan
manfaat. Salah satunya adalah masalah keamanan. Dengan pajak
online, privacy (kerahasiaan) terjaga karena hanya wajib pajak yang
berhak saja yang bisa mengetahui isi data dengan menggunakan
teknik enkripsi (public key and private key). Selain itu, wajib pajak
dapat melakukan verifikasi identitas pengirim data. Dengan
demikian, data tidak mengalami perubahan selama dikirim karena
menggunakan teknik digital signatures. Data yang dikirim benarbenar data asli dari orang yang berhak mengirim karena terdapat
verifikasi identitas orang yang akan mengirim data dengan
menggunakan user id, password, dan digital certificates (digital
ID). Keuntungan lainnya dalam pajak online adalah bila terjadi
suatu kasus bisa dilakukan uji penyangkalan keterlibatan dalam
penggunaan transaksi elektronik dengan menggunakan digital
signature dan transaction log.
Bila ditelaah lebih lanjut, rata-rata wajib pajak yang sudah
melakukan pajak online, tidak merasakan kendala berarti dalam
melaksanakan electronic payment ini. Dengan pajak online ini,
terdapat tools aplikasi yang dapat digunakan wajib pajak untuk
menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan. Dengan
demikian, ada efisiensi yang bisa dilakukan.

edisi 10 2007

Perbandingan e-filing, Pos, dan Kurir


parameter

e-filing

pos

kurir

kecepatan

real time dan


online

kilat khusus

2 hari

waktu
pengiriman

7 hari seminggu,
24 jam sehari

jam kerja

jam kerja

tujuan

KPP

KPP

cabang

cabang
terlibat

tidak perlu

tidak perlu

ya

kerahasiaan

sistem

manusia

manusia

keamanan

sistem

manusia

manusia

bukti
potong

tidak perlu

ya

ya

TTD bukti
potong

tidak perlu

ya

ya

tingkat
kepastian

- pasti sampai
- bebas
kesalahan
manusia
- notifikasi
secara
elektronik

- ada
kemungkinan
hilang
- risiko kesalahan
manusai

- ada
kemungkinan
hilang
- risiko kesalahan
manusia

Sementara
itu, Lintasarta sendiri membantu dalam
pembayaran pajak online. Budi Wiyono, Product Manager
Internet Division PT Aplikanusa Lintasarta, menyatakan
perusahaannya menyediakan solusi bisnis untuk pajak online.
Solusi ini ditujukan Lintasarta untuk membantu korporat dalam
melakukan pembayaran pajak Dengan demikian, pelanggan
bisa merasa yakin dengan pajak online yang ada. Lintasarta
juga memberikan pelayanan gratis dan terbatas dalam bentuk
paket kepada pelanggan Lintasarta berkaitan dengan pajak
online. Ini merupakan inovasi dari provider telekomunikasi.
Lintasarta menjadi provider pertama yang memberikan fitur
pajak online, ujar Budi.
Budi pun menjelaskan, dengan insentif kepada masyarakat
berupa pemusatan PPN, diharapkan banyak pihak bisa
termotivasi untuk melakukan pajak online. Selain itu, pelapor
dan pemerintah juga bisa meminimalisasi kesalahan dalam
pembayaran pajak. Menurut Budi, ini merupakan win win solution.
Lintasarta pun ke depannya akan memberikan kemudahan
bagi pelanggannya, terutama dari segi akses Internet untuk
pembayaran pajak online ini. TEKS: WIDIA YURNALIS

23

www

E-Government:
Perkembangan
dan Kendalanya
Ada beberapa faktor yang
membidani lahirnya e-government
di Indonesia. Faktor pertama
adalah perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi
(TIK) yang begitu pesat. TIK
mampu mengubah budaya kerja
manusia dari model paper based
administration menjadi electronic
based administration.
24

emua pekerjaan pencatatan dan pengolahan data


yang dulu dikerjakan secara manual kini dikerjakan
menggunakan komputer. Data yang telah diolah
disimpan menjadi data digital. Sehingga bila diperlukan
dengan cepat bisa digunakan sesuai keperluan.
Faktor kedua adalah politik, di mana era reformasi
menggulirkan semangat keterbukaan atau transparasi yang
berujung pada tuntutan akuntabilitas dalam penyelenggaraan
kegiatan negara. Di sini e-goverment memperoleh percepatan
perkembangan atau --boleh dikata-- dipaksa untuk dewasa.
Apalagi semangat perkembangan ini dikukuhkan dalam Inpres
No. 6/2001 yang memerintahkan agar aparat pemerintah
wajib menggunakan teknologi telematika dan informatika
untuk mendukung good government dan mempercepat
proses demokratisasi.
Kini, 7 tahun setelah Inpres tersebut turun, semangat

www.lintasarta.net

e-governement belum menyentuh hal yang fundamental


melainkan baru bersifat fisikal. Misalnya pembuatan website
oleh pemerintah-pemerintah daerah. Padahal, Inpres jelas-jelas
mengatakan bahwa good government melalui pemanfaat TIK
merupakan hal penting yang harus dilakukan penyelenggara
negara.
Setidaknya kita menyambut baik adanya upaya
pemerintah pusat dan daerah dalam pemanfaatan teknologi
informasi untuk kegiatan e-government. Hal ini terbukti dengan
banyaknya website yang dibuat unsur pemerintah baik pusat
dan daerah. Semua lembaga kini telah memiliki website yang
menginformasikan potensi dan kondisi geografis masingmasing daerah.
Hingga kini tercatat sebanyak 399 website instansi
pemerintah telah dibangun, 69 diantaranya adalah website
instansi pusat, dan 330 merupakan dimiliki oleh pemerintah
daerah. Kini banyak daerah mengambil kebijakan e-government
untuk lebih mengintegrasikan unit-unit mereka ke dalam satu
kesatuan. Tentu saja di sini koneksi dari satu unit mereka ke
unit lain melalui Internet.
Bila ingin melihat contoh sukses pemanfaatan egovernment adalah Pemda Sragen dan Kebumen. Di Pemda
Kebumen misalnya, Internet telah menjangkau lebih dari 200
PC yang bisa berinteraksi satu sama lain antar-satuan kerja.
Lalu, di Pemda Sragen, penerapan e-government telah dimulai
sejak tahun 2001 dengan mengintegrasikan workstation yang
ada dilingkungan kantor Sekretariat Daerah. Malah Pemda
Sragen telah menjadi mitra dalam pengguna aplikasi yang
dikembangkan oleh BPPT yaitu Sistem Informasi Kantaya
(kantor maya).
E-governement tidak berdiri sendiri melainkan terikat dalam
satu format yang terdiri dari: e-businsess, e-announcement,
e-learning, e-portal, dan e-procurement. Semuanya setahap
demi tahap sedang diupayakan untuk bisa dilaksanakan.
Kendala yang paling utama adalah ketidaktersediaannya
koneksi Internet di daerah. Seperti diketahui, belum semua
daerah di Indonesia terjangkau jaringan telepon yang menjadi
media penting komunikasi data. Sekalipun telah tersambung
dengan internet harus dihadapkan lagi dengan masalah biaya
koneksi yang mahal. Belum lagi keterbatasan sumber daya

edisi 10 2007

manusia di daerah dengan tingkat skill IT yang rendah. Oleh


sebab itu, kebijakan e-goverment perlu kesabaran dalam
penerapannya.
INTEROPERABILITAS SEBUAH HARGA MATI
Belum lama ini muncul wacana interoperabilitas dari penerapan
e-goverment. Interoperabilitas adalah kerangka kerja yang
berisi arsitektur, standar, persyaratan, dan kumpulan algoritma
dalam rangka mencapai kerja sama antar instansi. Untuk
dapat bertukar data antar instansi, maka sistem-sistem yang
berinteraksi harus memenuhi aturan interaksi yang sama.
Kesesuaian interaksi terdiri dari kesamaan pemakaian
protokol komunikasi data, kesamaan struktur data, dan
kesamaan interpretasi data. Pemanfaatan dari Interoperabilitas
adalah nantinya data kependudukan, catatan pribadi seseorang
dan nomor identitas penduduk akan terstandarisasi, sehingga
bisa dimanfaatkan oleh instansi lain yang ingin menggunakan
data tersebut.
Misalnya pihak imigrasi yang ingin melakukan cegah
tangkal terhadap seseorang tidak perlu harus ditelepon dulu
oleh pihak kejaksaan atau kepolisian. Tapi imigrasi dapat
langsung mengambil data dari database kepolisian via jaringan
telematika.
Untuk penerapan interoperabilitas di instansi pemerintah
tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
misalnya standarisasi. Standarisasi ini terdiri dari empat
komponen lapisan yaitu: jaringan, integrasi data, layanan
kerja, serta akses dan presentasi.
Masalah standarisasi juga cukup krusial. Mengingat di
berbagai instansi pemerintah saat ini menggunakan platform
aplikasi pengolah data yang berbeda. Sehingga ini menjadi
kendala dalam penerapan interoperabilitas. Tidak hanya itu,
terkadang masih ada rasa enggan dari tiap instansi untuk
berbagai data dengan yang lain. Malah sering kali muncul
kecurigaan akan hal tersebut.
Nyata sudah betapa penerapan e-goverment tidaklah
semudah yang dibayangkan, apalagi jika bercermin dengan
negara-negara maju yang sudah lebih dulu menerapkannya.
Masih butuh banyak waktu untuk menyempurnakannya baik
dalam hal peraturan maupun aplikasi teknis. TEKS: SUJARWO

25

network

SEJARAH MENUJU
KE ARAH TEKNOLOGI
KU-BAND

26

www.lintasarta.net

Jarak wilayah teritorial Indonesia yang sama dengan


jarak London ke Moskow membuat negeri ini
memerlukan sarana telekomunikasi, penyiaran televisi,
dan infrastruktur IT broadband yang pembangunannya
relatif cepat. Hal ini membuat kebutuhan akan satelit
komunikasi semakin meningkat.

edisi 10 2007

27

network

erbicara mengenai satelit komunikasi, sebenarnya


bangsa Indonesia sudah terlibat dengan sistem ini
sejak tahun 1968 1969. Saat itu, stasiun bumi
Jatiluhur didirikan untuk keperluan komunikasi
internasional dengan menggunakan INTELSAT. Setelah
melalui perjalanan panjang sejak 1965 1976, satelit
komunikasi domestik Indonesia pertama diluncurkan pada
9 Juli 1976 dari Tanjung Canaveral, Kennedy Space Center,
Florida, Amerika Serikat. Total dana yang diperlukan untuk
peluncuran satelit Indonesia generasi pertama ini sekitar
US$161,6 juta. Indonesia kemudian menjadi negara ketiga di
dunia setelah Kanada dan Amerika Serikat yang mempunyai
Sistem Komunikasi Domestik dengan satelit.
Lambat laun, satelit pun semakin jelas peranannya sebagai
infrastruktur sistem informasi. Satelit menjadi tulang punggung
untuk keperluan sistem seluler, multimedia, dan broadcasting.
Sistem komunikasi satelit pun tidak ketinggalan zaman apalagi
satelit mempunyai kemampuan untuk mengalirkan data-data
dalam kapasitas besar (broadband).
Satelit juga berperan membantu kemajuan Internet. Satelit
pada saat ini mampu mengalirkan triple play, yaitu tiga jenis
aplikasi seperti TV, Internet, dan suara secara bersamaan
dengan satu sistem atau perangkat saja. Ketiga aplikasi itu
berada dalam satu platform yang sama, yaitu IP (Internet
Protocol). IPTV, Internet, dan VoIP akan memainkan peranan
yang besar dalam kemajuan ekonomi suatu bangsa.
Sebenarnya sistem satelit bisa menjadi murah dan andal
asalkan penggunaannya dapat dipilah-pilah. Untuk keperluan
backbone seluler misalnya, semua aplikasi yang membutuhkan
ketersediaan (availability) yang tinggi (99,99%) sebaiknya
menggunakan Sistem Komunikasi Satelit berfrekuensi yang
tahan terhadap cuaca (hujan), C-band atau extended C-band.
Sedangkan untuk keperluan dengan ketersediaan yang lebih
rendah (99,7%) sebaiknya digunakan Ku-band. Untuk Ku-band
sendiri, dapat dimanfaatkan untuk koneksi Internet, ATM, DTH
atau pay TV (Siaran TV berbayar). Terbukti untuk siaran TV
berbayar (DTH) Astro, sistem Ku-band telah dimanfaatkan.
Bila ditelaah lebih lanjut, memang dalam beberapa tahun
terakhir ini perkembangan persatelitan Indonesia agak tertinggal
dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia,

28

Hasil Pengukuran Intensitas Hujan R 0.01 di Indonesia


Lokasi

Hasil pengukuran ITU-R Global Crane


curah hujan Rep. 563-4

Jatiluhur

109.2 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Surabaya

119.6 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Bandung

120 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Singapura

125.5 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Denpasar

109 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Tanahmerah

138 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Cibinong

159 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Maros

148 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Putussibau

152 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Padang

146 mm/h

145 mm/h

147 mm/h

Singapura, dan Thailand. Hal ini terjadi khususnya dalam


memanfaatkan frekuensi di atas 10 GHz, termasuk Ku-band.
Dalam penelitian yang dilakukan di negara-negara tetangga,

www.lintasarta.net

didapatkan kesimpulan bahwa


Ku-band bisa dimanfaatkan untuk
keperluan Komunikasi Satelit di
daerah tropis kendati di daerah
tropis cenderung hujan lebat
dan mengakibatkan redaman
yang tinggi. Dalam propagasi
gelombang
elektromagnetik,
semakin tinggi frekuensi yang
dipakai akan semakin tinggi
redaman akibat hujan (rain
attenuation).
Semakin
tinggi
redaman hujannya maka akan
menurunkan link-availability-nya.
Bagaimana dengan Kuband?
Lantas
bagaimana
dengan
Ku-band untuk daerah tropis?
Untuk sistem dengan tuntutan
ketersediaan yang tinggi, misalkan
99,99%, Ku-band memang kurang
cocok digunakan. Menurut Prima
Setiyanto Widodo, Pengembangan
Infrastruktur Lintasarta & anggota
Asosiasi Satelit Indonesia, Ku-band layak untuk link-availability
sebesar 99,7%, bahkan untuk speed atau data rate 512 Kbps.
Dengan Ku-band, jaringan infrastruktur informasi bisa
menjadi lebih murah dan efisien dalam penempatan antena
atau dish. Karena dengan sistem Ku-band antena bisa lebih
kecil disertai kemampuan broadband high speed.
Sementara itu, Indonesia sebenarnya juga mempunyai
satelit dengan transponder Ku-band, yaitu PALAPA C2.
Akan tetapi, footprint Ku-band hanya mencakup Sumatera,
Jawa, Bali, NTB, sebagian kecil Kalimantan bagian selatan,
dan sebagian kecil Sulawesi bagian selatan. Padahal EIRP
Palapa C2 untuk Ku-band cukup tinggi 51 dBW. Akan tetapi,
transponder Ku-band di PALAPA C2 terutama yang mengarah
ke selatan (South Beam) Indonesia utlilisasinya kurang, malah
nyaris tidak digunakan oleh Indonesia.

edisi 10 2007

Dengan dibantu perkembangan teknologi wireless, satelit


semakin hebat. Perkembangan teknologi terbaru sangat
mendukung pemakaian frekuensi di atas 10 GHz, Ku-band
dan Ka-band karena dapat meningkatkan link-availability.
Teknologi tersebut adalah Turbo Coding, LDPC (Low Density
Parity Check) yang menghemat power, teknologi DVB-S2 yang
menyertakan LDPC dan ACM (Adaptive Coding & Modulation).
Dengan penghematan power, maka akan meningkatkan rain
fade margin serta meningkatkan link-availability.
Berdasarkan teknologi-teknologi yang ada, Indonesia
seharusnya siap dan berani menggunakan frekuensi Kuband. Dengan sedikit manajemen atau pengaturan availability
berdasarkan data hujan yang ada di BMG, availability Ku-band
di Indonesia bisa dipetakan. Dengan menerapkan teknologi
terbaru tersebut, availability Ku-band di Indonesia diharapkan
akan semakin bagus. Dengan kata lain, karena hujan tidak
terjadi terus-menerus sepanjang hari di seluruh Indonesia,
maka tidak ada alasan untuk tidak menggunakan Ku-band.
Lantas bagaimana Lintasarta menyikapi teknologi Kuband ini? Prima menyatakan Lintasarta telah melakukan uji
coba untuk teknologi Ku-band di beberapa lokasi seperti
Jakarta, Bandung, Bali dan lain-lain. Berdasarkan curah hujan
yang ada di beberapa lokasi tersebut, membuktikan bahwa
Ku-band berhasil memenuhi SLA hingga 99,7%.
Menurut Anto Pratikno, Senior Business Manager
Business Consulting Department PT Aplikanusa Lintasarta,
untuk memenuhi kebutuhan pasar Ku-band, Lintasarta
sudah siap. Apalagi dengan ditunjang besarnya pasar video
conference. Salah satu contohnya, ketika mengadakan
Palapa User Gathering di Bukit Sumatera beberapa waktu
lalu. Di tempat tersebut, Lintasarta mencoba VSAT Ku-band
untuk videostreaming 1 Mega. Saat itu, Lintasarta bisa
berkomunikasi videostreaming 1 Mega dengan hasil yang
sangat memuaskan, ujar Anto mantap.
Senada dengan Anto, Prima pun menambahkan bahwa
Ku-band di Indonesia sangat layak jual karena pasar dan
kebutuhannya ada. Saat ini teknologi Ku-band Lintasarta
dikemas dalam solusi jasa VSAT Link dan disiap untuk
diaplikasikan di perusahaan anda. Apalagi, Ku-band Lintasarta
bisa menghemat hingga 40%. TEKS & FOTO: WIDIA YURNALIS

29

tips

Videoconference dan
IP Video Monitoring

Konsep videoconference telah digagas hampir setengah abad yang lalu, dan
terus-menerus dikembangkan hingga hari ini. Salah satu sistem videoconference
generasi awal adalah AT&T Pictutrephone yang dibangun pada 1956, dan
diperkenalkan dalam ajang New York Worlds Fair pada 1964. Sejak saat itu,
dunia industri terus mengembangkan dan mendewasakan teknologi tersebut
hingga mencapai bentuknya seperti yang kita temukan hari ini.

ehadiran solusi IP networking dan IP telephony ikut


berperan dalam menjadikan videoconference dewasa
ini lebih tersebar luas dan terjangkau. Dalam era
informasi sekarang, penyebaran informasi yang cepat,
besar, dan terjangkau merupakan tuntutan bagi setiap
individu, perusahaan, organisasi, maupun negara.
Kebutuhan akan komunikasi yang lebih efektif ini mengantarkan
kita pada kebutuhan akan sistem videoconference yang lebih
baik pula sistem yang dapat membuat Anda merasa seperti
melakukan pertemuan tatap muka, sistem yang mengizinkan

30

Anda mengirimkan data tanpa batas, dan sistem yang mudah


digunakan.
SIAPA YANG MEMBUTUHKAN VIDEOCONFERENCE
Perusahaan dan Pemerintahan
Banyak perusahaan dan pemerintahan berpaling kepada
videoconference karena berbagai alasan; alasan yang paling
nyata dan kentara adalah upaya meningkatkan produktivitas.
Sistem videoconference yang terdiri dari conference room
dan business personal system dapat memperkecil jurang

www.lintasarta.net

Pendidikan
Kecanggihan teknologi ditambah desakan globalisasi telah
membuat proses belajar-mengajar jarak jauh muncul di manamana. Videoconference memainkan perannya dalam setiap
bentuk pendidikan formal dan informal. Para pelajar dapat
berkomunikasi dengan teman sebaya mereka di seluruh dunia
dalam rangka pertukaran budaya dan internasionalisasi. Dalam
pendidikan yang lebih tinggi, kuliah yang diadakan di kampus
utama tidak hanya dapat diakses di kampus-kampus satelit
dan fasilitas pembelajaran jarak jauh, yang menyediakan
pendidikan interaktif secara real time, tetapi juga dapat
dikirimkan melalui jaringan Internet, sehingga mahasiswa
yang berada jauh di luar kampus juga dapat mengakses kuliah
melalui web. Hal ini juga memungkinkan seorang profesor
ternama menjangkau khalayak yang lebih luas dan dapat
meningkatkan kemasyhuran perguruan tinggi tempatnya
mengajar. Selain itu, videoconference dapat memainkan
peran vital dalam memperbaiki komunikasi antara tata usaha,
profesor, staf, dan mahasiswa.
Kedokteran
Kemajuan dalam bidang kedokteran telah mengubah
cara dokter menangani pasien-pasiennya. Demikian juga,
kemajuan dalam bidang komunikasi telah mengubah cara
dokter membagi informasi. Dunia kedokteran dewasa ini telah
menggunakan videoconference sebagai media pengajaran
yang berdaya guna, yang mengizinkan para dokter
membagikan prosedur medis dan pembedahan kepada
teman-teman sejawat dan mahasiswa kedokteran di seluruh
dunia. Videoconference tidak hanya dapat digunakan untuk
berkomunikasi tatap muka antar teman sejawat, melainkan
juga digunakan untuk memberikan perkuliahan kedokteran
dan menyiarkan prosedur operasi secara langsung.

edisi 10 2007

SUMBER: SONY

komunikasi antara para pelaku bisnis yang terpisah oleh jarak.


Dengan sistem videoconference mutakhir, sebuah pertemuan
tatap muka dapat dengan mudah dilakukan seperti halnya
menggunakan telepon. Dengan business personal system,
para telecommuter dapat lebih dekat dengan perusahaan
induk mereka.

Penyiaran
Dunia penyiaran menggunakan videoconference sebagai alat
yang sangat berguna dan terjangkau untuk menyiarkan kepada
khalayak wawancara langsung dengan para narasumber dari
seluruh dunia. Para reporter menggunakan videoconference
untuk berhubungan dengan studio pusat yang kemudian
menyiarkannya melalui jaringan televisi secara real time.

Peradilan
Banyaknya jumlah ruang pengadilan, biaya perjalanan, dan
risiko-risiko keamanan sehubungan dengan sistem penjara,
videoconference menjadi alternatif metoda komunikasi dalam
sistem peradilan. Videoconference menyediakan biaya yang
terjangkau dan metoda yang lebih aman untuk komunikasi
visual antar ruang pengadilan, penjara, rumah sakit, dan lokasilokasi lain, mulai dari pembacaan dakwaan, ruang pengadilan
virtual untuk para saksi, evaluasi psikiatri, kesaksian para ahli,
dan sebagainya.

Lembaga Keuangan
Videoconference memainkan perannya dalam membawa
nasabah lebih dekat kepada lembaga-lembaga keuangan.
Dalam dunia perbankan modern, sebagai contoh, seorang
nasabah dapat mengakses sistem ATM dan secara instan
terbung dengan call center representative, yang menyediakan
informasi live secara real time, termasuk bantuan, detail
rekening, dan saran-saran keuangan.

IP VIDEO MONITORING
Jaringan IP telah dan terus berkembang dengan sangat cepat
dan telah diadopsi di seluruh dunia. Sistem IP video monitoring
menyediakan keamanan terakhir dan solusi monitoring yang
mengizinkan Anda memanfaatkan infrastruktur IP yang ada dan
dapat diakses secara global. Sesaat setelah menghubungkan
kamera IP ke dalam jaringan, setiap waktu Anda dapat secara
langsung memonitor gambar-gambar secara langsung dari
kamera yang terpasang dalam komputer Anda yang terhubung

31

Sistem IP video monitoring menyediakan keamanan


terakhir dan solusi monitoring yang mengizinkan Anda
memanfaatkan infrastruktur IP yang ada dan dapat
diakses secara global.
dengan jaringan. Selanjutnya, perkembangan teknologi, seperti
teknik kompresi audio dan video, memungkinkan Anda memonitor
gambar-gambar bergerak dan suara dari jaringan IP ini.
Masih banyak lagi fitur yang tersedia dalam sistem IP video
monitoring yang tidak terdapat pada sistem CCTV konvensional,
seperti konektivitas nirkabel, pengiriman gambar kepada kelompok
terpilih (Multicasting), dan gambar beresolusi lebih tinggi.
Sistem IP video monitoring yang kaya fitur dan mudah
digunakan merupakan solusi ideal untuk remote monitoring dan
aplikasi penelitian pasar seperti bank, fasilitas transportasi dan
jalan, sekolah, tempat-tempat umum. Selain itu dapat digunakan
untuk memantau fasilitas industrial, seperti lokasi perkebunan,
pabrik, perminyakan, pertambangan maupun untuk industri retail
seperti pusat-pusat perbelanjaan. Dan sebagai alat tambahan
yang menghasilkan keuntungan, sistem IP video monitoring dapat
digunakan untuk atraksi web online di lokasi seperti kebun binatang,
museum, taman-taman bermain, dan sebagainya.
KEUNTUNGAN IP VIDEO MONITORING
Remote Monitoring Kapan dan Di Mana Saja
Setiap saat sepanjang hari, Anda dapat memonitor gambar
dari kamera IP dari PC yang terhubung dengan jaringan,
di mana saja di seluruh dunia. Hal ini dimungkinkan karena
protokol komunikasi jaringan (TCP/IP) merupakan bahasa
umum Internet.

32

Pengendalian Jarak Jauh dari Setiap PC dalam


Jaringan
Opeasi pan, tilt, zoom kamera dapat dikendalikan secara
langsung dengan mudah dari setiap PC yang terhubung
dengan jaringan, mengizinkan Anda menangkap gambar
yang diinginkan. Berbeda dengan CCTV analog, di
mana akses ke kamera melalui video recorder digital,
pemantauan dan pengendalian jarak jauh hanya mungkin
dilakukan melalui jaringan video recorder atau dari kamera
yang bersangkutan secara langsung. Selain itu, gambargambar yang ditangkap dapat direkam ke dalam media
penyimpanan melalui jaringan, jadi Anda dapat menginstal
media penyimpanan ini di tempat yang aman dan terjaga
seperti di data center.

Kemudahan Pemasangan, Pengurangan Biaya


Instalasi
Karena Anda dapat menggunakan jaringan yang ada dalam
organisasi untuk mengintegrasikan sebuah sistem IP video
monitoring, biaya dan waktu instalasi dapat diminimalisasi. Dan
jika kamera mendukung wireless LAN, Anda dapat menghindari
penggunaan kabel antara kamera dan wireless access point,
yang selanjutnya meminimalisasi biaya dan kerumitan.

Audio Monitoring
Dengan dukungan audio pada kamera yang dapat dipasangkan
input dari microphone eksternal dan output dari speaker,
audio dan video keduanya dapat ditangkap. Fitur tambahan ini
semakin memperluas aplikasi monitoring Anda.

GUI Berbasis Web yang Intuitif


Karena kamera IP dilengkapi dengan kemampuan web server,
mereka dapat diakses menggunakan web browser. Graphical
User Interface (GUI) berbasis web telah digunakan secara luas
dan memiliki navigasi yang mudah, menyediakan operasi yang
mudah.

Fleksibilitas Sistem
Kamera-kamera tambahan dapat dengan mudah ditambahkan
ke dalam sistem IP video monitoring untuk memenuhi
kebutuhan Anda. Jika infrastruktur jaringan Anda telah ada,
tidak dibutuhkan kabel jaringan tambahan, membuat perluasan
jaringan menjadi sederhana dan hemat biaya. Selain itu,
kamera-kamera IP ini dilengkapi dengan slot built-in expansion
card yang mengizinkan Anda untuk merekam gambar-gambar
secara lokal sesuai dengan kebutuhan.

Posibilitas Masa Depan


Perkembangan teknologi jaringan yang cepat, termasuk
fitur keamanan jaringan, ditambah dengan perkembangan
teknologi pemrosesan gambar digital, seperti deteksi gerak
dan object tracking, sistem IP video monitoring yang semakin
cerdas dengan kinerjanya yang semakin tinggi akan tersedia
untuk mendukung kebutuhan monitoring Anda sekarang dan
yang akan datang. TEKS: DHANY SUDHARMANTO

www.lintasarta.net

hal 33
AD ORIX

book

Judul Buku: Peluang dan Tantangan Bisnis


WiMAX di Indonesia
Penulis : Gunawan Wibisono, Gunadi Dwi
Hantoro, Made Maganjaya, Yudi Pram
Penerbit : Penerbit Informatika
Tebal Buku : xii + 268 halaman

Kajian Teknis dan Bisnis WiMAX

ebuah tantangan besar dalam merealisasikan potensi


penuh dari ICT di tanah air adalah penyediaan akses
komunikasi yang merata. Pemasangan infrastruktur
kabel tradisional di daerah terpencil yang berpenduduk
jarang dipandang tidak layak secara komersial dan
menjadi hambatan finansial yang sangat besar untuk
dapat menghubungkan mereka ke Internet.
Keterbatasan ini menciptakan sebuah sekat digital
(digital gap)pemisah antara mereka yang dapat mengambil
manfaat dari teknologi digital dan mereka tidak bisa. Walaupun
faktor sosio-ekonomi menjadi penyebab utama dari adanya
sekat digital, terdapat pula faktor lain seperti perbedaan
angka melek huruf dan tingkat keterampilan teknis, kendala
sosial dan aturan, selain juga akses terhadap konten terkait
yang berkualitas tinggi.
Perkembangan teknologi Broadband Wireless Access
(BWA) membawa secercah harapan untuk melenyapkan sekat
digital ini. Untuk menjamin antar teknologi BWA yang sebagian
berkembang secara propietary, dibuatlah sebuah standar
yang dikenal dengan nama Worldwide Interoperability for
Microwave Access (WiMAX).
Kehadiran WiMAX diyakini akan memberikan banyak
keuntungan, bukan hanya bagi operator yang telah ada,
melainkanya juga calon-calon operator baru. Prospek bisnis

34

WiMAX di Indonesia pun sangat besar, mengingat pertumbuhan


kebutuhan komunikasi broadband, Internet, dan aplikasi yang
sangat signifikan.
Untuk menyongsong era WiMAX inilah, empat praktisi
dan akademisi komunikasi data, Gunawan Wibisono, Gunadi
Dwi Hantoro, Made Maganjaya, dan Yudi Pram mencurahkan
pengetahuan dan pengalaman mereka ke dalam buku setebal
268 halaman yang berjudul Peluang dan Tantangan Bisnis
WiMAX di Indonesia. Buku yang terdiri dari 8 bab ini mengupas
tuntas WiMAX dari sudut teknis hingga bisnis
Pada bab pertama, tim penulis memaparkan kebutuhan
dan peluang pertumbuhan bisnis WiMAX di Indonesia. Bab-bab
selanjutnya, bab ke-2, 3, dan 4 mengupas esensi teknologi
WiMAX serta sinerginya dengan jaringan komunikasi wireless
yang telah ada saat ini.
Baru pada bab ke 5 sampai bab ke-5 sampai akhir buku
ini, dibahas aspek-aspek eknomi dan bisnis dari WiMAX.
Melihat kompetensi para penulis dan isi buku ini, rasanya
tidak berlebihan jika buku yang pengantarnya diberikan oleh
Dr. Ir. Taufik Hasan DEA, Senior General Manager R&D Center
(d/h Telkom RisTI) ini dikatakan sebagai buku wajib bagi para
pelaku bisnis, regulator, akademisi, praktisi, dan mahasiswa
yang tengah melakukan riset seputar WiMAX. TEKS: DHANY
SUDHARMANTO

www.lintasarta.net

album
APCONEX 2007

SINERGI TEKNOLOGI DARI


LINTASARTA GROUP

Solusi teknologi bagi bank dapat menjadi penarik nasabah. Melalui


pemanfaatan secara terintegrasi dapat mempercepat implementasi
dengan tingkat esiensi yang optimal.

akarta, 10 Mei 2007, PT Aplikanusa Lintasarta dan PT


Artajasa Pembayaran Elektronis hadir sebagai Lintasarta
Group pada Asia Pacific Conference and Expo on Banking
Technology (APCONEX) di Jakarta Convention Center dalam
upaya memberikan solusi total terpadu teknologi perbankan,
khususnya pengembangan layanan di bisnis transaksi
elektronis yang melibatkan perbankan nasional.
Solusi yang ditawarkan adalah merupakan sinergi teknologi
yang diberikan Lintasarta Group bagi industri perbankan, yang
meliputi jaringan komunikasi kecepatan tinggi dan nilai tambahnya,
teknologi electronic channel, teknologi aplikasi perbankan, hingga
sumber daya manusia.
Ke depannya Lintasarta akan lebih meningkatkan solusi
yang dikemas dengan layanan-layanan milik Artajasa atau tidak
hanya menyediakan jaringan komunikasinya saja, misalnya untuk
penyelenggaraan ATM melalui outsourcing dan penyediaan
electronic channel lainnya. Jadi sinergi antara Lintasarta dan
Artajasa sebagai group akan semakin solid dalam melayani
kebutuhan industri perbankan, ujar Zulfi Hadi, General Manager
PT Aplikanusa Lintasarta.
Dalam rangka mewujudkan konsep solusi tersebut, Lintasarta
menyiapkan infrastruktur jaringan beserta aplikasi pendukung
komunikasi, khususnya bagi bisnis transaksi elektronis melalui
penyebaran electronic channel yang dilakukan oleh Artajasa.
Teknologi e-channel yang akan disediakan oleh Artajasa antara
lain terminal POS/EDC, pengoperasioan Automated Teller Machine
(ATM), terminal kiosk, mobile banking solution, dan lain-lain.

35

Sementara itu, Artajasa menilai sinergi ini dapat membantu


pengembangan dan peningkatan accesibility transaksi dan
penciptaan infrastruktur dengan tingkat efisiensi yang optimal.
Melalui layanan ATM Bersama yang sudah mencapai koneksi
anggota terluas (67 bank), menjadi bukti bahwa pemanfaatan
bersama dalam teknologi sangat tepat bagi pengembangan
industri perbankan saat ini. Kalau dari sisi teknologi, Artajasa
siap membantu. Kalau bisa di-share, kenapa tidak? Kemampuan
marketing, network bisnis, itu yang lebih penting dilakukan bank,
ketimbang network teknologi, jelas Arya Damar, Direktur Utama
Artajasa.
Selain itu, dalam kaitan solusi total diatas, Lintasarta juga
menyediakan solusi infrastruktur lainnya untuk layanan komunikasi
kecepatan tinggi (1M, 10M, 100M, 1G) melalui teknologi terkini yaitu
VPN Layer 2 di 12 kota di Indonesia dan akan di luncurkan pada
semester 2 tahun ini. Disamping itu untuk delivery channel lainnya
dapat memanfaatkan jasa VPN Ezy yang efektif untuk aplikasi
transaksional dan pemanfaatan layanan electronic channel lainnya
seperti call center dan GSM-PBX untuk solusi phone banking serta
solusi Managed Security untuk meningkatkan keamanan Internet
banking. Serta penyelenggaraan layanan dalam rangka upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyiapan
infrastruktur E-Learning dan Distance Learning.
Sehingga dari sisi teknologi, nasabah perbankan dapat bebas
bertransaksi dengan lebih mudah dan nyaman. Jika Lintasarta
dan Artajasa sudah membuka diri untuk penyediaan solusi secara
terpadu ini, mengapa tidak dicoba? TEKS: WIDIA YURNALIS

www.lintasarta.net

p HUT LINTASARTA KE 19
Mengucap rasa syukur atas hari jadi perusahaan
kami ke-19, segenap Direksi, Komisaris, dan
q APCONEX 2007
Lintasarta kembali berpartisipasi untuk ketiga
kalinya di acara APCONEX (ASIA PACIFIC
CONFERENCE & EXHIBITION OF BANKING
EXCELLENCE) 2007, 9-11 Mei 2007 di Jakarta
Convention Centre. Di event ini Lintasarta
menawarkan tema Banking Technology for Your
Banking Technology. Sebagai salah satu sponsor
acara ini, Lintasarta menampilkan demo jaringan,
presentasi produk, memberikan fasilitas free
Internet dan ATM bersama, stand Lintasarta
juga memberikan berbagai hadiah menarik bagi
pengunjung. Sebagai pembicara di Seminar Track
diwakili oleh Bapak Zulfi Hadi selaku General
Manager Pemasaran.

events

activities

karyawan Lintasarta mengadakan


syukuran di kantor Lintasarta TB.
Simatupang, 4 April 2007. Syukuran
Ulang Tahun ini juga ditandai dengan
dilakukannya demo videoconference dengan
pelanggan Repex, melalui jalur ring Fiber Optic
TB. Simatupang.

p FOOD & AGRO EXPO 2007


Pameran industri perkebunan yang diadakan di
Semanggi Expo 10-13 Mei 2007 berlangsung
dengan meriah. Sebagai satu-satunya provider
telekomunikasi yang berpartisipasi, Lintasarta
memperkenalkan teknologi VSAT sebagai solusi
yang sesuai untuk segmen perkebunan.
u
31st IPA Convention
Event yang
diselenggarakan 14-16
Mei 2007 di Jakarta
Convention Centre
merupakan gathering

36

www.lintasarta.net

activities

untuk asosiasi perusahaan-perusahaan perminyakan


dan pertambangan di Indonesia. Di event ini
Lintasarta menampilkan demo videoconference dari
JCC ke Lintasarta Jatiluhur, menggunakan teknologi
VSAT Ku-band.
t SMALL
EXHIBITION DI
HRB
Divisi SME dan
Divisi Penjualan
Lintasarta
melakukan
kegiatan Small
Exhibition
di beberapa High Rise Buildings di Jakarta
selama April-Juni 2007. Lintasarta menawarkan
paket promosi menarik untuk layanan Internet
broadband dan jaringan komunikasi data.

q Seminar Komunikasi Data & Internet


Bandar Lampung

Lintasarta Bandar Lampung mengadakan Seminar


Komunikasi Data & Internet Sebagai Solusi
Bisnis. Acara ini diadakan di Hotel Indra Puri,
Bandar Lampung, 21 Maret 2007.
q
Seminar Nasional di Palembang
Seminar yang diadakan 21 April 2007 di Hotel
Swarna Dwipa Palembang mengambil tema
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam mendukung E-Government dan Visit Musi
2008 di Sumatera Selatan. Acara ini dibuka oleh
Gubernur Sumatera Selatan Ir. Syahrial Osman.
Sebagai pembicara dari Lintasarta adalah Gidion
S. Barus selaku Manager Pengembangan Jasa.

edisi 10 2007

events

p
BANDUNG IT COMM EXPO 2007
Lintasarta menampilkan demo produk jasa
komunikasi data seperti Data Online, IP
Telephony, videoconfrence, dan Internet di
pameran ICT, Bandung IT Comm Expo 2007.
Acara ini berlangsung di Landmark Convention
Hall dari tanggal 21-25 Maret 2007.

37

album

APSAT 2007

SATELIT MASIH
TETAP DIBUTUHKAN

onsep mengenai koneksi kapan saja merupakan hal yang


penting dalam komunikasi broadband saat ini. Sistem
satelit menjadi infrastruktur yang sangat berguna untuk
aplikasi broadband. Alasannya, satelit saat ini masih
menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau remote
area hingga lebih dari 100 Km. Selain itu, sistem satelit
komunikasi merupakan infrastruktur yang bisa dimanfaatkan untuk
aplikasi multimedia.
Berdasarkan jumlah transponder yang ada untuk trunking,
bisnis satelit diperkirakan akan meningkat. Prediksinya, penjualan
akan meningkat sekitar dua kali. Apalagi tidak semua wilayah bisa
dikoneksikan dengan menggunakan WiMAX dan fiber optic.
Harga satelit saat ini sekitar USD 200 juta. Menurut Eui
K. Koh, Advisory Broad Member, The Asia Pacific Satellite
Communications Council (APSCC), di pasaran berkembang isu
bahwa harga transponder semakin meningkat karena kurangnya
suplai satelit. Untuk Indonesia sendiri, emerging market yang
memungkinkan adalah Ku-band.
Dalam komunikasi satelit, frekuensi C-Band (4-6 GHz)
sebenarnya telah digunakan. Sementara itu, Ku-band (11-18 GHz)
digunakan untuk sistem komunikasi satelit karena bandwidth lebih
besar yang bisa diaplikasikan.
Ku-band sendiri memiliki berbagai keunggulan seperti
kemungkinan bisa menghindari interferensi dari sistem terrestrial
microwave. Akan tetapi, untuk Indonesia, orang masih meragukan

38

penggunaan Ku-band karena alasan curah hujan tinggi.


Berbicara mengenai prospek satelit, Menkominfo Muhammad
Nuh menyatakan, ke depannya penggunaan satelit dapat semakin
ditingkatkan untuk aplikasi multimedia dan layanan broadcasting.
Itu sebabnya satelit sangat dibutuhkan, ujar Nuh dalam APSAT
2007.
Sementara itu, selain memiliki prospek, satelit juga memiliki
tantangan ke depan. Pertama, masalah interferensi dari FWA/
BWA (WiMax) ke C-band dan extended C-band. Kedua, ko-frekuensi
operasi dari FSS stasiun bumi serta dari BWA dan FWA dapat
menyebabkan interferensi antarkeduanya. Ketiga, pada radius 15
hingga 30 Km, sharing antara FWA/BWA dalam sistem IMT dan
penerimaan FSS stasiun bumi tidak memungkinkan.
Karena adanya kebutuhan untuk membahas lebih jauh
mengenai satelit komunikasi, maka APSAT dilaksanakan. APSAT
2007 merupakan konferensi yang membahas mengenai antisipasi
terhadap potensi perubahan pada satelit komunikasi. Menurut
ketua Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI), Tonda Priyanto,
pada APSAT 2007 ini, ASSI mengungkapkan betapa satelit sangat
penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Meskipun
berbagai perbaikan infrastruktur dilakukan, namun pengaturan
mengenai penggunaan slot orbit dan penggunaan satelit termasuk
untuk pay TV masih harus terus dilakukan. Apalagi pada 2010,
sekitar 250 juta household dan 38 juta perusahaan di Asia akan
siap menggunakan broadband. TEKS DAN FOTO: WIDIA YURNALIS

www.lintasarta.net

calendar
4JULI 2007
VoIP World Australasia 2007
Tempat: Sydney, Australia
Tanggal: 23 - 25 Juli 2007

VoIP World Australasia adalah konferensi


dan pameran tingkat eksekutif yang
membahas perkembangan teknologi
VoIP di kawasan Asia Pasifik. Selama 4
tahun terakhir ajang ini menjembatani
provider solusi dan user kalangan bisnis
dengan tujuan edukasi, jaringan dan
pengembangan bisnis.

Seminar Solusi Online Trading


bagi Investor untuk Mencapai
Keuntungan Optimal

Seminar Meningkatkan Profit


di Industri Perkebunan Kelapa
Sawit

Tempat: Upper Room Amex Building,

Tempat: Upper Room Amex Building,

Wisma Nusantara, Jakarta


Tanggal: 5 Juli 2007

Wisma Nusantara, Jakarta


Tanggal: 17 Juli 2007

Ajang yang diselenggarakan oleh


Lintasarta ini memperkenalkan solusi
online trading untuk mengundang para
investor menanamkan modalnya di
Indonesia.

Sudah saatnya industri perkebunan


kelapa sawit menerapkan IT di
lingkungan perusahaannya sebagai
upaya efisiensi yang pada akhirnya akan
meningkatkan profit.

(seperti studi resiko bencana, rute


rancangan evakuasi, penentuan area
terbaik untuk tempat perlindungan) dan
aksi pascabencana (penaksiran bencana
dan sarana yang dibutuhkan, distribusi
bantuan, rehabilitasi). Sistem informasi
tersebut membutuhkan data geospatial
terpercaya.

IMS Australasia 2007

4Agustus 2007
The 2nd Indonesian Geospatial
Technology Exhibition
Tempat: Convention Center, Jakarta
Tanggal: 29 Agustus - 1 September 2007

Indonesia membutuhkan sistem informasi


yang dapat digunakan sebagai perangkat
pemandu untuk masa prabencana

Tempat: Sydney, Australia


Tanggal: 28 - 30 Agustus 2007

Ahli IMS asal operator terkemuka dunia


berkumpul Agustus ini untuk mendiskusikan
kompetisi dan kesempatan seputar
teknologi IMS dan tema lebih luas terkait
konvergensi IP.

4SEpTEMBER 2007
Submarine Networks World 2007
Tempat: The Oriental Hotel, Singapura
Tanggal: 3 - 5 September 2007

Ajang ini adalah wadah bagi komunitas


kabel bawah laut dunia berkumpul
mendapatkan informasi dari pihak
pertama akan pengembangan terbaru
terkait konektivitas jaringan dan evaluasi
implikasi komersil serta strategis
perangkat jaringan global.

Asia MobileTV Congress 2007


Tempat: Conrad Hotel, Hong Kong
Tanggal: 11 - 13 September 2007

edisi 10 2007

Ajang ini memberikan kesempatan


kepada para peserta dan pemain
dalam industri ini menemukan strategi
serta model bisnis yang mampu
memanfaatkan proposisi baru tawaran
mobile television.

Search Australia 2007

Makin banyak perusahaan mengeluarkan


anggaran iklannya untuk media Internet.

Security Risk Management


Australasia 2007
Tempat: Sydney

Harbour Marriott,
Sydney, Australia
Tanggal: 18 - 20 September 2007

Tempat: Amora Jamison, Sydney,

Australia
Tanggal: 18 - 20 September 2007
Trend search engine marketing mengalami
peningkatan tajam sebagai bentuk
pemasaran yang terus berkembang.

Security Risk Management Australasia


2007 dilansir untuk menjembatani jurang
pemisah antara IT dan Risk Manager,
sehingga setiap kerja keduanya adalah
melindungi aset berharga organisasi
mereka.

39

story

LINUS TORVALDS

PENGGEMAR
GAME PRINCE OF PERSIA
YANG MENGGUNCANG DUNIA

Siapa sangka, di balik sikapnya yang low profile, Linus Torvalds menjadi
icon baru dalam dunia IT yang paling berpengaruh dalam satu dasawarsa
terakhir. Kesuksesan yang direngkuh Linus tidaklah instan. Ia mulai akrab
dengan dunia pemrograman komputer sejak usia 10 tahun, menggunakan
komputer milik sang kakek, Commodore VIC-20.

eperti kebanyakan mahasiswa lainnya, Linus yang


berkuliah di Jurusan Ilmu Komputer, University
of Helsinki, Finlandia ini awalnya tergila-gila
dengan game komputer Prince of Persia. Ia
menjalankan game tersebut di komputer IBM PC
Intel 80386 yang menggunakan sistem operasi
dari Microsoft, MS-DOS.
Kegilaannya terhadap game ini baru terhenti saat
ia menerima copy Minix, sistem operasi UNIX-like yang
dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, di kampusnya.
Linus terinspirasi untuk mengembangkan sistem operasi
serupa yang dapat dijalankan di PC.
Berbeda dengan icon-icon open source lainnya,
Linus mempertahankan sikapnya yang low profile. Ia
selalu menolak berkomentar jika ditanya tentang produkproduk software pesaing. Linus tidak pernah terlibat
dalam perdebatan di luar tema kernel.

Pemberian nama Linux untuk sistem operasi yang


digagasnya pun bukan berasal dari Linus pribadi. Mulanya
ia menyebut Freax (kombinasi dari kata free, freak,
dan huruf X yang mengindikasikan sistem UNIX-like) untuk
kernel yang ditulisnya. Namun, Ari Lemmke, teman Linus
yang menjadi administrator server tempat source code
Linux pertama kali diletakkan untuk publik membuatkan
direktori dengan nama linux (singkatan dari Linus UNIX).
Saat ini Linux merupakan sistem operasi yang
paling cepat berkembang dan memiliki banyak varian
karena mendapat dukungan dari ribuan kontributor yang
tersebar di seluruh dunia. Linux berhasil mengubah peta
bisnis software yang selama ini dikuasai oleh vendorvendor yang menyimpan source code mereka. Sejak
kehadiran Linux, vendor-vendor software proprietary
mulai mengubah strategi bisnis mereka. TEKS: DHANY
SUDHARMANTO - FOTO: WIKIPEDIA

www.lintasarta.net

Inside Back Cover [IBC]


AD O2 XDA Atom Life

Back Cover [BC]


AD Lintasarta World Connect

Anda mungkin juga menyukai