Anda di halaman 1dari 7

ISOLASI CAFFEIN DARI TEH

Oleh :

RAHMI
0808103010015

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2009 2010

Asisten

Darussalam, 29 Maret 2010


Praktikan

Mawar

Rahmi

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul Isolasi Kafein Dari Teh, dengan tujuan untuk
mendapatkan kafein yang terkandung dari teh. Isolasi yang dilakukan pada percobaan ini
menggunakan corong pisah. Pelarut yang digunakan seperti Pb asetat yang berfungsi sebagai
pengikat pengotor dalam teh selain kafein, kloroform berfungsi sebagai pengikat kafein. Pb
asetat dan kloroform memiliki sifat kepolaran yang berbeda, sehingga dengan demikian

memudahkan dalam melakukan isolasi terhadap kafein dari teh. Dari hasil percobaan didapat
berat kafein sebesar 1,62 gram.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan kimia yang terkandung dalam daun teh terdiri dari 4 kelompok, yaitu substansi
fenol (kafein, dan flafano), substansi bukan fenol (mineral dan vitamin), substansi aromatic, dan
enzim. Kefein adalah suatu alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthin bersama
sama dengan senyawa teofilin dan teobromin. Pada keadaan asal, kafein adalah serbuk putih
yang pahit. Rumus kimia kafein adalah C6H10N4O2, dan rumus strukturnya adalah:

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan kafein yang terkandung dalam teh.

BAB II
DASAR TEORI
Caffein adalah senyawa-senyawa yang mempunyai pengaruh besar akan sifat-sifat alam
dan keharuman dari teh-teh kering. Zat-zat yang tekandung dalam teh diantaranya 20-30 %
protein, 20 % serat kasar, 12 % selulosa dan 3 % caffein. Teh menjadi tersohor sebagai
minuman tak beralkohol yang menyegarkan, selain itu dapat menghilangkan rasa lelah dan
kantuk. Zat demikian disebut wekamin (Winarno, 1991).
Kafein digunakan pada penyakit tertentu, seperti neuralgia migrain dan terjadi kelelahan,
digabungkan dengan anmalgetik seperti aspirin. Dosis yang terlalu besar menyebabkan insomnia,
kurang tidur/istirahat dan tokirdodia ( Ahmad, 1992 ).
Kafein dari teh kering terdapat 3%, bahan inilah yang menimbulkan rasa nikmat dari teh,
pada hakikatnya, kafein menyabar merata pada semua bagian tanaman, tetapi kadarnya berbeda.
Daun yang muda banyak mengandung kafein yaitu sebesar 3-4%, sedangkan daun-daun yang ke5 dan ke-6 mengandung 1,5% serta daun yang paling ujung pangkal mengandung 0,5% kafein 9
Sujarwo, 1964 ).
Rumus molekul kafein yang terdapat dalam teh berhubungan dengan asam urie yang
ditunjukkan reaksi oksida dengan potasium warat dan asam hidroklit, kafein memberikan
dimetialoxan dan molulea dalam basilan molekul yang sama struktur dari produk yang
berlebihan dan dikonvemasikan dalam senyawa dimetilurea dan asam meksosalit hidrilisis dan
dipertegas sintesis dua susunan ( Firna, 1985).

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gealas piala 1000 mL, pemanas, corong
pisah, penyaring Buchner, dan alat sublimasi.
Bahan yang digunakan adalah teh, aguadest, Kloroform, Natrium Sulfat anhidrat, dan
larutan Pb Asetat.
3.2 Konstanta Fisik
No

Bahan

BM

TD(oC)

TL(oC)

(g/mol)
1.

H2O

18

2.

CHCl3 153,89

T. K
(g/mL)

100

Aman

61,61

-63,5

1,589

Menyebabkan sesak

3.3 Cara Kerja


500 mL aquadest dimasukkan kedalam gelas piala 1000 mL, kemudian dididihkan.
Setelah mendidih ditambahkan 50 - 60 gram daun teh, dan dibiarkan mendidih selama 15 menit,
kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh ditambahkan 100 mL larutan Pb asetat 10%, diaduk,
dan kemudian disaring dengan penyaring Buchner.
Filtrat yang diperoleh dari hasil penyaringan ini diuapkan hingga volumenya menjadi
100 mL. Setelah dingin, ditambahkan 25 mL kloroform. Filtrat yang terdiri dari dua lapisan
tersebut dipisahkan lapisan bawahnya (lapisan kloroform-kafein) dengan corong pisah, dan
lapisan atas yang tersisa diekstrak kembaliu dengan 15 mL kloroform. Larutan kloroform yang
diperoleh dikumpulkan dan dikeringkan dengan Natrium Sulfat anhidrat, dan didiamkan selama
- 1 jam. Kemudian kloroform diuapkan sehingga diperoleh kafein murni. Kafein yang
diperoleh ditimbang.

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Data
30 g + 250 mL air

disaring

Pengamatan
Filtrat

Filtrat + 35 mL Pb asetat 10%

Larutan kental (coklat susu)

Filtrat , disaring

Larutan kuning, endapan coklat susu

Filtrat + 25 mL kloroform

Larutan terdiri dari dua lapisan

Lapisan atas diekstraksi dengan kloroform

Kafein

Kafein diuapkan dan ditimbang

1,62 gram

4.2 Pembahasan
Kefein adalah suatu alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthin bersama
sama dengan senyawa teofilin dan teobromin. Pada keadaan asal, kafein adalah serbuk putih
yang pahit. Rumus kimia kafein adalah C6H10N4O2, dan rumus strukturnya adalah

Pada percobaan ini dilakukan isolasi kafein yang ada didalam teh. Metode yang
digunakan adalah pemisahan dengan corong pisah. Prinsip corong pisah adalah pemisahan suatu
senyawa dari campurannya berdasarkan perbedaan kepolaran. Oleh karena itu digunakan reagen
yang memiliki perbedaan kepolaran tersebut, yaitu, kloroform, dan Pb Asetat. Kloroform
berfungsi sebagai pengikat kafein, sedangkan Pb Asetat sebagai pengikat kotoran kotoran atau
senyawa senyawa lain yang ada dalam teh. Setelah diuapkan didapat kafein murni seberat 1,62
gram.
Senyawa senyawa yang terkandung dalam kafein mempunyai daya kerja sebagai
stimulun sistem saraf pusat, stimulun otot jantung, meningkatkan aliran darah melalui arteri

koloner, relaksi otot polos bronki. Kafein juga bekerja pada ginjal, menghasilkan peningkatan
aktifitas mental dan mencegah kantuk serta dapat meningkatkan kedalaman nafas. Namun jika
dikonsumsi dalam dosis yang tinggi dapat berakibat buruk pada organ organ tubuh seperti
jantung, dan dapat pula menyebabkan insomnia dan juga pusing.

BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
Kloroform berfungsi mengikat kafein yang ada dalam teh
Pb asetat berfungsi mengikat kotoran yang terkandung dalam kafein
Natrium sulfat anhidrat berfungsi untuk menarik air yang ada dalam kloroform
Kafein yang didapat dari hasil percobaan dalam 10 gram teh adalah sebesar 1,62 gram atau
sebesar 16,2%

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mustafa, 1992, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
Finar, 1985, Organic chemistry, Longsman, london.
Sujarwo, 1964, Bercocok Tanam Teh, Summur, Bandung.

Winarno, 1991, Komoditi Teh, yayasan Obor, Jakarta.

LAMPIRAN
Perhitungan berat kafein

Berat teh = 10 gram

Berat cawan = 74,88 gram

Berat cawan + kafein = 76,50 gram


Berat kafein =( berat cawan + kafein) (berat cawan)
= 76,50 gram 74,88 gram
= 1,62 gram

% kafein =
=
= 16,2%

Anda mungkin juga menyukai