Anda di halaman 1dari 32

TUTORIAL DK III

Mengapa Sang Bulan Tak Datang-Datang


Nona anggun, seorang gadis berusia 16 tahun sedang gelisah karena belum mendapatkan
menstruasi selama 1 bulan. Ibunya juga bercerita bahwa ia mendapatkan menstruasi pertama
saat berusia 10 tahun. Karena merasa takut nona anggun melakukan tes kehamilan dengan
menggunakan test pack pada urinnya, namun hasilnya negatif.
PERTANYAAN
1. Masalah apakah yang ada pada wanita tersebut nyatakan dalam
terminologi medis ?
Wanita tersebut mengalami terlambat menstruasi selama beberapa minggu.
Wanita tersebut mengalami gangguan pada siklus menstruasinya. Secara
terminologi medis, wanita tersebut menderita amenore.

2. Apakah pengertian dari masalah yang di hadapi wanita tersebut dan


jelaskan klasifikasi dari permasalahan yang dihadapi wanita tersebut ?
Amenore didefinisikan sebagai kegagalan menarke pada usia 16 tahun
tanpa memandang ada atau tidak adanya ciri-ciri seks sekunder, atau tidak adanya
menstruasi selama 6 bulan pada perempuan yang pernah mengalami menstruasi
periodik sebelumnya.
Amenore

diklasifikasikan

berdasarkan

kelainan

fisiologis

yang

mendasarinya, yaitu akibat defek anatomi, kegagalan ovarium, dan anovulasi


kronis dengan tanpa adanya estrogen.
Sedangkan klasifikasi amenore menjadi primer (tidak pernah mengalami
menstruasi) atau sekunder (pernah terdapat periode menstruasi sebelumnya namun
kemudian berhenti) kurang bermanfaat karena beberapa kelainan dapat
menyebabkan baik amenore primer maupun sekunder, sebagai contoh umumnya
perempuan yang menderita disgenesis gonad mengalami amenore primer, tetapi
pada beberapa kasus dapat memiliki beberapa folikel dan berovulasi selama
beberapa tahun.

Evalusi pasien dengan amenore dapat dilihat pada gambar dibawah:

Gambar: Diagram evaluasi pasien amenore

Pada pemeriksaan fisis perlu diperhatikan mengenai derajat maturasi dari


payudara, rambut pubis dan aksila, serta genitalia eksterna, estrogen, dan ada atau
tidaknya uterus. Kemungkinan adanya kehamilan harus disingkirkan pada setiap
perempuan yangmengalami amenore.
Jika status estrogen sulit ditentukan dan pasien tidak hamil, dapat dicoba
pemberian 10 mg medroxyprgesterone acetate per oral, 1-2x per hari selama 5
hari. Jika kadar estrogen adekuat dan jalan lahir utuh, menstruasi seharusnya
terjadi dalam satu minggu setelah pemberian progesteron berakhir. Jika
menstruasi tersebut terjadi withdrowal bleeding, diagnosisnya adalah anovulasi
kronis dengan adanya estrogen yang biasanya disebabkan oleh sindrom ovarium
polikistik. Jika terjadi withdrawal Bleeding atau hanya terdapat Spotting, evaluasi
selanjutnya tergantung pada hasil pemeriksaan prolaktin; jika terjadi peningkatan
prolaktin atau galaktore, perlu dilakukan pemeriksaan pencitraan hipofisis. Jika
2

terjadi peningkatan kadar FSH, namun anovulasi tanpa adanya estrogen dan kadar
prolaktinnya normal, diagnosis adalah kegagalan ovarium, sedangkan jika kadar
gonadotropinnya rendah atau normal, diagnosisnya berupa kelainan hipothalamushipofisis atau defek anatomi dari traktus

3. Apakah penyebab dari masalah tersebut?


a) Gangguan organik pusat (sebab organik : tumor, radang, destrusi).
b) Gangguan kejiwaan :
-

Syok emosional.

Psikosis.

Anoreksia nervosa.

Peudosiesis.

c) Gangguan poros hipotalamus-hipofisis :


-

Sindrom amenorea-galaktorea.

Sindrom Stein-Loventhal.

Amenorea hipotalamik.

d) Gangguan hipofisis
-

Sindrom Sheenan dan penyakit Simmonds

Tumor

e) Gangguan Gonad
-

Kelainan

kongenital

(disgenesis

ovarii,

sindrom

testicular

feminization, dll).
-

Menopause prematur.

The insentive ovary.

Penghentian fungsi ovarium karena operasi, radiasi, radang, dan


sebagainya.

Tumor sel granulosa, sel teka, sel hilus, adrenal, arenoblastoma.

f) Gangguan glandula suprarenalis.


g) Gangguan glandula tiroidea.
h) Gangguan pankreas (DM).
i) Gangguan pada uterus atau vagina.

j) Penyakit-penyakit umum :
-

Penyakit umur.

Gangguan gizi.

Obesitas.

4. Faktor faktor apa saja kah yang berpengaruh pada masalah wanita
tersebut?
a) Hormon FSH, LG, Estrogen, dan progesterone.
b) Kondisi psikologis dan mental dari pasien.
c) Kondisi fisik pasien (apabila terlalu banyak berolahraga).
d) Asupan nutrisi yang kurang mempengaruhi siklus menstruasi.

5. Bagaimanakah penanganan dari masalah tersebut ?


Penanganan pasien amenore sering didasarkan pada kelainan patologik
penyebab. Perempuan dengan adenoma hipofisis yang menyekresi prolaktin harus
ditangani dengan reseksi transsfenoidal tumor hipofisis atau supresi sekresi
prolaktin dengan bromokriptin. Perempuan dengan sekresi androgen berlebihan
harus mendapatkan terapi supresif dengan kortikosteroid atau konsepsi oral.
Kedua preparat ini menekan sekresi androgen yang berlebihan bisa dengan
menghambat pelepasan gonadotropin.
Perempuan dengan difesiensi hipotalamus-hipofisis atau ovarium harus
mendapat terapi penggantian dengan estrogen atau progesterone yang diberikan
secara siklik. Pengobatan kombinasi estrogen dan progesterone membantu
memelihara karakteristik seksual sekunder dan mencegah atrofi vagina dan
payudara serta osteopenia.
Perempuan dengan gangguan gonad primer akan tetap infertile. Tetapi
ovulasi dapat diinduksi dan fertilitas dapat dipulihkan pada beberapa perempuan
yang hanya mengalami defisiensi gonadotropin, penyakit ovarium polikistik
(PCOD) atau penurunan berat badab berlebih. Ovulasi dan fertilitas dapat dicapai
dengan pemberian klomifen sitrat atau senyawa non steroid yang mempunyai
khasiat estrogenic maupun anti-estrogenik tergantung tempat kerjanya.

Pada perempuan dengan hipopituarisme atau tumor hipofisis, fertilitas


dapat dipulihkan dengan pemberian FSH dan HCG. Terapi ini membutuhkan
pengawasan yg ketat utk dosis dan respon estrasiol untuk menghindari kehamilan
ganda atau kista ovarium.

6. Jelaskan tentang siklus menstruasi ?


Siklus menstruasi terjadi pada lima fase, yang dapat dibagi dua yaitu siklus
ovarium dan siklus endometrium.
a) Siklus ovarium
-

Fase Folikular
FSH merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial dalam

ovarium. Umumnya hanya satu yang terus berkembang dan menjadi


folikel De Graaf dan yang lainnya berdegenerasi. Lapisan dalam yaitu selsel granulosa mensinteisi progesteron yang disekresi ke dalam cairan
folikular selama paruh pertama siklus menstruasi, dan bekerja sebagai
prekursor pada sintesis estrogen oleh lapisan sel teka interna yang
mengelilinginya.
Di

dalam

folikel,

oosit

primer

mulai

menjalani

proses

pematangannya. Pada waktu yang sama, folikel yang sedang berkembang


mensekresi estrogen lebih banyak ke dalam sistem ini. Kadar estrogen
yang meningkat menyebabkan pelapasan LH releasing hormon melalui
mekanisme umpan balik positif.
-

Fase luteal
LH merangsang ovulasi dari oosit yang matang. Tepat sebelum

ovulasi, oosit primer selsai menjalani pembelahan meiosis pertamanya.


Kadar estrogen yang tinggi kini menghambat produksi FSH. Kemudian
kadar estrogen mulai menurun. Setelah oosit terlepas dari folikel degraaf,
lapisan granulosa menjadi banyak mengandung pembuluh darah dan
sangat terluteinisasi, berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum terus
mensekresi sejumlah kecil estrogen dan progesteron yang makin lama
makin menigkat.

b) Siklus endometrium
-

Fase Ploriferasi
Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan

dalam keadaan istirahat. Stadium ini berlangsung sekitar lima hari. Kadar
estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan merangsang
stroma edrometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar kelenjar
menjadi hipertrifi dan berproliferasi.
-

Fase Sekresi
Setelah ovulasi di bawah pengaruh progesteron yang menigkat dan

terus diproduksinya estrogen oleh kurpus luteum, endometrium menebal


serta kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok-kelok. Lamanya fase
sekresi sama pada setiap perempuan yaitu 14 hari.
-

Fase Menstruasi
Korpus luteum berfungsi sampai kira-kira ke-23 atau 24 pada

siklus 28 hari, dan kemudian mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan


progesteron

dan

estrogen

yang

tajam

sehingga

menghilangkan

perangsangan pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola


dan diikuti dengan menstruasi. (Sylvia, 2003)
7. Faktor faktor apakah yang berpengaruh pada pola menstruasi ?
a) Hormon.
Menstruasi berkaitan erat dengan sistem hormon yang diatur di otak,
tepatnya di hipotalamaus yang akan mengeluarkan hormon Gonadotropin
Releasing Hormon (GnRH) yang nantinya akan merangsang kelenjar
hipofisis lobus anterior untuk mengeluarkan hormon FSH dan LH yang
akan mengirim sinyal ke ovarium untuk mengeluarkan hormon estrogen dan
progesteron. Jika sistem ini terganggu, otomatis siklus menstruasi pun akan
terganggu.
b) Cemas.
c) Kelenjar Tiroid.

Kelenjar Tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon T3 dan T4 yang


digunakan untuk pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Apabila sistem
metabolisme terganggu, mentruasi pun akan terganggu.
d) Hormon Prolaktin.
Pada wanita menyusui produksi hormon prolaktin cukup tinggi. Hormon
prolaktin ini sering kali membuat wanita tak kunjung menstruasi karena
memang hormon ini menekan tingkat kesuburan.
e) Kelainan fisik.
Kelainan fisik dapat menyebabkan tidak mengalami menstruasi pada wanita,
misalnya :
-

Hymen tertutup sehingga diperlukan operasi untuk membuka


membuka hymen.

Ovarium tidak memproduksi telur.

Tidak mempunyai ovarium.

8. Hormon apakah yang berpengaruh pada siklus menstruasi ?


a) FSH (Follicle Stimulating Hormone) merangsang pembentukan folikel de
graaf dari folikel primer. FSH meningkat saat fase folikular dan menurun
saat fase ovulasi.
b) LH (Luteinizing Hormone) meningkat saat ovulasi, berfungsi untuk
membantu pelepasan oosit sekunder dari folikel de graaf.
c) Progesteron meningkat saat fase luteal, dihasilkan oleh corpus luteum.
Fungsi untuk menyiapkan uterus ketika terjadi kehamilan.
d) Estrogen meningkat saat fase folikular, fungsi untuk merangsang LH dari
hipofisis.

9.

Jelaskan perubahan folikel di ovarium pada siklus menstruasi ? (berikan

gambar)
Perubahan folikel bermula dari folikel primordial yang bercirikan sel telur
bulat dikelilingi selapis folikel berbentuk pipih dan berisi oosit primer.
Kemudian folikel primordial akan berubah menjadi folikel primer dengan
ciri-ciri lapisan sel folikular selapis gepeng di sekitar oosit berubah menjadi
lapisan kuboid (unilaminer). Folikel primer unilaminer berkembang menjadi
7

folikel primer multilaminer yang sel folikularnya telah berproliferasi menjadi


beberapa lapisan di sekitar oosit yang disebut sel granulosa. Zona pelusida yang
merupakan suatu lapisan glikoprotein terbentuk di antara sel granulosa dan oosit.
Sel-sel di sekitar folikel yang sedang berkembang juga membentuk dua lapisan sel
yang berbeda, yaitu teka interna yang berfungsi sebagai penghasil hormon di
sebelah dalam dan lapisan jaringan ikat yaitu teka eksterna di sebelah luar. Teka
interna dan teka eksterna dipisahkan dari sel granulosa oleh suatu membrana
basalis tipis.
Setelah itu, folikel primer akan berubah lagi menjadi folikel sekunder.
Folikel sekunder hampir menyerupai folikel primer, tetapi mulai dapat diamati
likuor folikuli di dalam call exner bodies.
Selanjutnya, berubah menjadi folikel tersier. Pada folikel tersier, likuor folikuli
mulai bertambah banyak dengan ruangan yang lebih besar dan dapat disebut
antrum.
Folikel tersier berubah menjadi folikel de Graaf yang mempunyai antrum
folikuli lebih luas dengan cumulus oophorus menunjol ke antrum. Dan folikel de
Graaf ini berisi oosit sekunder yang nanti akan diovulasikan.
Setelah mengalami ovulasi, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus
luteum tampak sebagai masa berkelok-kelok dan berwarna kekuningan.
Jika terjadi fertilisasi, korpus luteum akan mencapai perkembangan
maksimal sekitar 9 hari setelah ovulasi. Kemudian, korpus luteum menciut akibat
degenerasi sel luteum dan membentuk masa jaringan parut fibrotik, yaitu korpus
albikans. Jika oosit dibuahi, degenerasi korpus luteum akan dihambat dan korpus
luteum akan terus tumbuh membentuk korpus luteum kehamilan (korpus luteum
graviditatis).

Gambar: Anatomi Ovarium beserta Perkembangan Folikel

10.

Bila wanita tersebut hamil, apakah gejala dan tanda kehamilan yang

seharus terdapat wanita tersebut?


a) Perubahan bentuk tubuh beberapa daerah seperti bokong, paha, dan dada.
b) Buang air kecil makin sering.
c) Mual ( morning sickness ).
d) Terlambat haid.
e) Ada janin yang berkembang di dalam uterus.

11. Jelaskan tentang perubahan yang terjadi pada kehamilan?


a) Saluran reproduksi
-

Uterus
Pada wanita tak hamil, uterus adalah suatu struktur yang hampir

solid dengan berat sekitar 70 g dan rongga berukuran 10 mL atau kurang.


Pada saat seorang wanita mengalami kehamilan, uterus berubah menjadi
organ muskular dengan dinding relatif tipis yang mampu menampung
janin, plasenta, dan cairan amnion. Volume meningkat menjadi 5-20 L
atau lebih. Pada akhir kehamilan, uterus mencapai kapasitas 500-1000 kali
lebih besar daripada keadaan tidak hamil. Perbesaran uterus ini terjadi
9

karena peregangan dan hipertrofi mencolok sel-sel otot, sementara


produksi miosit yang baru terbatas.
-

Serviks
Pada saat hamil, serviks mengalami perlunakan dan sianosis

mencolok. Perubahan ini terjadi karena peningkatan vaskularisasi dan


edema serviks keseluruhan, disertai oleh hipertrofi dan hiperplasia kelenjar
serviks.
-

Ovarium
Selama kehamilan berlangsung, ovulasi ovum oleh ovarium

berhenti dan pematangan folikel-folikel baru juga ditunda.


-

Tuba uterina
Otot-otot pada tuba uterina hanya sedikit mengalami hipertrofi

pada saat kehamilan berlangsung, namun epitel mukosa tuba menjadi agak
mendatar.
-

Vagina dan perineum


Selama kehamilan berlangsung, terjadi peningkatan vaskularitas

dan hiperemia di kulit dan otot perineum dan vulva, disertai dengan
adanya perlunakan jaringan ikat di bawahnya. Meningkatmya vaskularitas
sangat berpengaruh terhadap vagina dan menyebabkan warna vagina
menjadi keunguan (tanda chadwick). Dinding vagina mengalami
perubahan mencolok sebagai persiapan untuk meregang saat melahirkan.
Perubahan yang terjadi mencakup peningkatan bermakna ketebalan
mukosa, melonggarnya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos.
b) Kulit peningkatan aliran darah kulit selama kehamilan berfungsi untuk
mengeluarkan kelebihan panas yang terbentuk karena meningkatnya
metabolisme.
c) Payudara pada minggu awal kehamilan, wanita sering mengalami
perestesia dan nyeri payudara. Setelah bulan kedua, payudara mulai
membesar dan memperlihatkan vena-vena halus di bawah kulit, puting
menjadi lebih besar, berwarna lebih gelap, dan lebih tegak.setelah
beberapa bulan pertama keluar kolostrum, sebuah cairan kental
kekuningan.

10

d) Perubahan metabolik
-

Penambahan berat badan


Penambahan berat badan pada wanita hamil disebabkan oleh uterus

dan isinya, payudara yang membesar, dan peningkatan volume darah serta
cairan ekstrasel ekstravaskular. Sebagian kecil dari peningkatan ini
dihasilkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan air
sel dan pengendapan lemak dan protein baru yang disebut sebagai
cadangan ibu (maternal reserves).
-

Metabolisme air
Pada aterm, kandungan air di janin, plasenta, dan cairan amnion

mendekati 3,5 L
-

Metabolisme protein
Pada aterm, janin dan plasenta memiliki berat 4 kg dan

mengandung sekitar 500 g protein, atau sekitar separuh dari peningkatan


total selama kehamilan.
-

Metabolisme karbohidrat
Asupan

glukosa

melalui

makanan,

pada

wanita

hamil

memperlihatkan hiperglikemia dan hiperinsulinemia yang berkepanjangan


serta penekanan glokagon yang lebih besar.
-

Metabolisme lemak
Selama

apolipoprotein

kehamilan,
dalam

konsentrasi

plasma

lemak,

meningkat.

lipoprotein,

Peningkatan

dan

terutama

berlangsung pada pertengahan kehamilan.

12. Apakah yang dimaksud dengan test pack ? bagaimana mekanisme


kerjanya ?
Test pack adalah salah satu alat tes kehamilan yang praktis dan lebih
pribadi, karena tidak perlu repot pergi ke laboratorium untuk memeriksa
kehamilan. Alat yang bisa disebut home pregnancy atau test pack ini banyak
dijumpai di toko , supermaket, atau apotik dengan harga yang variatif. Mudahnya,

11

kita sebagai kaum wanita bisa langsung menguji kehamilan sendiri dan
mengetahuia apakah sang buah hati akan hadir atau tidak melalui test pack.
Cara kerjanya, alat ini mendeteksi hormon hCG, yaitu hormon yaitu
hormon yang diproduksi setelaha terjadi pembuahan. Pada perempuan hamil akan
terdeteksi kada hCG yang cukup tinggi dalam urinnya (sedikitnya akan mencapai
25 mlU/ml). Namun, kadar sensitivitas setiap alat tes kehamilan berbeda-beda.
Semakin sensitif tentu semakin baik. Ada alat tes yang mampu mendetksi kadar
hCG sebanyak 5 mlU/ml saja.
Ketika alat tes menyentuh urine, biasanya akan terjadi perubahan warna,
pertambahan garis, atau tanda tertentu (positif), yang menunjukkan ditemukannya
hCG di dalam urine. Yang berbentuk setrip umumnya akan menunjukkan dua
garis merah bila terdapat hCG di urine sebagai tanda positif hamil. Bila tidak ada
hCG dalam urine, yang akan muncul adalah tanda satu strip saja yang berarti
negatif, atau tidak hamil.
Test pack akan menunjukkan hasil akurat jika digunakan dua hari sebelum
tanggal datang bulan (tanggal ini dapat dihitung jika siklus menstruasi teratur,
yaitu 28 hari), atau 12 hari setelah berhubungan seks di masa subur. Atau untuk
muahnya setelah diketahui adanya keterlambatan menstruasi.

Nona anggun tidak merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Payudara dan pinggulnya
cukup besar, tidak berbeda dengan teman-temannya yang lain. Berat badan dan tinggi badannya
ideal tidak mengalami kelainan, hanya saja nona manis sering mengeluh pusing semenjak putus
dari pacarnya. Akhirnya Nona anggun memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan
bersama ibunya. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, diperoleh kesimpulan bahwa
organ reproduksi dan kadar hormonnya dalam batas normal.

13. Apakah definisi pubertas ?


Definisi pubertas menurut berbagai sumber:
a)

Pubertas adalah proses kematangan dan pertumbuhan yang terjadi ketika

organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai


muncul (Wong, et al. 2009 p.585).

12

b)

Masa puber merupakan masa transisi dan tumpang tindih. Dikatakan

transisi karena pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan
masa remajadan dikatakan tumpang tindih karena beberapa ciri biologispsikologis kanak-kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja juga
dimilikinya. Jadi masa puber meliputi tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan
awal masa remaja. Menjelang anak matang secara seksual, ia masih disebut anak
puber, begitu matang secara seksual ia disebut remaja atau remaja muda (Al
Mighwar, 2006, p.70).
c)

Masa pubertas disebut sebagai masa bangkitnya kepribadian ketika

minatnya lebih ditujukan kepada perkembangan pribadi sendiri. Pribadi itulah


yang menjadi pusat pikirannya (Zulkifli, 2005, p.70).
14. Apakah ciri ciri masa pubertas?
Ciri-ciri masa puber ditandai dengan munculnya tanda seks primer dan
seks sekunder.
a) Tanda-tanda seks primer
Tanda-tanda seks primer yaitu yang berhubungan langsung dengan
organ seks (terjadinya haid pada remaja putri dan terjadinya mimpi basah pada
remaja laki-laki).
Pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri seks primer, yaitu organorgan seks merupakan perubahan fisik mendasar yang ketiga. Organ-organ
reproduksi wanita tumbuh selama masa puber dengan tingkat kecepatan yang
bervariasi. Haid dianggap sebagai petunjuk pertama bahwa mekanisme
reproduksi anak perempuan menjadi matang. Gejala ini merupakan awal dari
serangkaian pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel yang hancur dari uterus
secara berkala, dan akan berhenti saat wanita mencapai menopause (AlMighwar, 2006 p.29).
b) Tanda-tanda seks sekunder
Pada masa pubertas ditandai dengan kematangan organ-organ
reproduksi, termasuk pertumbuhan seks sekunder. Pada masa ini juga remaja
mengalami pertumbuhan fisik yang sangat cepat (BKKBN, 2010).

13

Tanda-tanda seks sekunder pada remaja laki-laki terjadi perubahan


suara, timbulnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya
ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar, badan berotot, tumbuhnya kumis,
jambang dan rambut di sekitar kemaluan dan ketiak. Ciri-ciri seksual pada
remaja putri seperti pinggul menjadi tambah lebar dan bulat, kulit lebih halus
dan pori-pori bertambah besar. Selanjutnya ciri sekunder lainnya ditandai oleh
kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif, dan sumbatan kelenjar lemak
dapat menyebabkan jerawat (Al-Mighwar, 2006, p.28-29).
15. Sebutkan dan jelaskan tahap tahap pubertas?
Tahap pubertas di bagi menjadi 3 yaitu :
a) Tahap prapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir pada
masa kanak-kanak. Pada saat anak-anak dianggap sebagai prapubertas yaitu
bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang remaja. Dalam masa
prapubertas ciri-ciri seks sekunder mulai tampak tapi organ-organ reproduksi
belum sepenuhnya berkembang
b) Tahap puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa
remaja. Saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak
perempuan dan pengalaman mimpi basah pertama kali pada laki-laki. Selama
tahap puber, ciri-ciri seks sekunder terus berkembang dan sel-sel di produksi
dala organ seks.
c) Tahap pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa
remaja. Selama tahap ini ciri-ciri seks sekunder telah berkembang bai kdan
organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.

14

16. Perubahan fisik apakah yang terjadi pada masa pubertas?


a. Laki-Laki
- Perubahan Utama (Primer)
Ditandai dengan diproduksinya sel sperma oleh testis. Setiap hari,
testis dapat memproduksi cairan sperma. Jika penuh, cairan keluar
dengan sendirinya saat laki-laki mengalami mimpi basah.

- Perubahan Fisik (Sekunder)


Dada terlihat bidang, tumbuh kumis dan janggut, rambut-rambut
halus di sekitar kemaluan, tumbuh jakun, suara lebih berat dan organ
kemaluan membesar. Tidak semua laki-laki mengalami perubahan ini,
ada laki-laki yang tidak mempunyai kumis dan jakung yang menonjol.
b. Perempuan
-

Perubahan Utama (Primer)


Sel telur mulai diproduksi oleh ovarium (indung telur).
Perubahan ini ditandai dengan adanya haid (menstruasi) yang terjadi
28 hari sekali. Proses terjadinya haid adalah sebagai berikut:
1) Sel telur masak dan diikuti penebalan dinding rahim
2) Sel Telur dilepas ke rahim
3) Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan mati dan
lepas bersama dinding rahim ke luar rahim.
4) Proses ini menyebabkan terjadinya pendarahan kecil yang keluar
selama dua sampai enam hari. Haid pertama dapat terjadi pada usia
9-15 tahun.

Perubahan Fisik (Sekunder)


Ditandai dengan membesarnya pinggul dan payudara serta
muncul rambut halus disekitar kemaluan. (Prawiroharjo, 1999).

15

17. Sebutkan stadium stadium pada masa pubertas pada wanita dan pria
(jelaskan) ?
Stadium Pubertas Pada Wanita
Stadium Buah Dada
1) Tidak teraba, jaringan mamamae
2) Teraba jaringan maammae disekitar puting susu (11 tahun)
3) Sekitar jaringan mammae membesar, merupakan satu massa (12
tahun)
4) Areola menonjol pada saat buah dada istirahat (13tahun)
5) Dewasa; tidak ada penonjolan areola (14 tahun)
Stadium Rambut Pubis
1) Tidak ada rambut
2) Tumbuh rambut halus (tidak ada pigmentasi) pada labium mayor
3) Rambut berpigmen meluas ke mona pubis
4) Rambut menyebar kelateral tetapi tidak sampai ke paha atas
5) Dewasa; rambut tumbuh pada bagian atas paha
6) Meluas ke dinding abdomen
Pertumbuhan cepat saat pubertas
1) Terjadi pada pubertas stadium 2-3
2) Biasnya pada usia 12 tahun
-

Ovulasi
Pada tahun pertama atau dua periode menstruasi biasanya tidak ada
ovulasi. Disminorrhoe lebih sering terjadi pada wanita yang ovulasi
dibandingkan yang tidak ada ovulasi.
Stadium Pubertas pada Laki-laki
Stadium Rambut Pubis
1) Tidak ada rambut
2) Tumbuh rambut halus (13 tahun)
3) Rambut berpigmentasi menyebar mons pubis (13 tahun)
4) Rambut menutupi segitiga pubis tetapi tidak sampai paha (14 tahun)
5) Rambut meluas sampai paha bagian atas (15 tahun)
6) Rambut pada garis tengah abdomen (16 tahun).

16

Volume tetes
1) < 4 ml

: prepubertas

2) > 2 ml

: pubertas

3) 12-25 ml : dewasa.
Produksi semen
1) Mimpi basah pertama kali sekitar usia tulang 13 tahun
2) Urin pertama pagi hari mengandung sperma
3) Jumlah sperma masih sedikit pada usia 18-19 tahun .
Tumbuh kejar pada pubertas
1. Terjadi pada pubertas stadium 4
2. Rata-rata pada usia 14 tahun
3. Pada stadium ini volume tetes biasanya 10-12 ml
4. Tumbuh kejar pada anal laki-laki biasnya lebih lambat dibanding
wanita ( Rudy, 2011).
5.
18. Hormon apa saja yang berpengaruh pada perubahan fisik wanita
tersebut ?
Hormone yang berpengaruh pada perubahan fisik wanita adalah estrogen
dan progesterone. Pengaruhnya antara lain:
a) Estrogen menyebabkan pertumbuhan organ seks dan jaringan yang
terkait reproduksi.
b) Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stromal pada kelenjar
payudara.
c) Estrogen menyebabkan penyatuan epifisis pada tulang.
d) Estrogen menyebabkan kulit menjadi lebih vascular, hal ini ditandai
dengan adanya peningkatan suhu pada kulit dan perdarahan ketika kulit
tersayat benda tajam.
e) Estrogen menyebabkan hipertrofi system saluran pada mammae
f) Progesterone mempengaruhi terbentuknya lemak di sekitar kelompokkelompok alveolus sehingga mammae menjadi lebih besar, tidak hanya
mammae karena penimbunan lemak juga terjadi pada bokong, dan paha

17

(Wiknjosastro, 2006).
19. Faktor faktor apa saja yang berpengaruh pada perubahan fisik ?
Usia mulainya pubertas dan perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai
faktor biologis, psikososial dan lingkungan. Faktor terpenting tampaknya adalah
kesehatan umum individu (Henderson, 2005 p.3).
Santrock (2003, p.84) mengemukakan berbagai riset menemukan bahwa
sebelum anak matang secara seksual, pengeluaran hormon seks jarang terjadi.
Akan tetapi, dengan semakin meningkatnya jumlah hormon yang dikeluarkan,
struktur dan fungsi organ-organ seks akan semakin matang. Hubungan yang erat
antara kelenjar pituitary yang ada pada dasar otak telah terbentuk dengan gonad
atau kelenjar seks. Jadi ada tiga hal yang menjadi penyebab perubahan fisik pada
masa puber, yaitu :
a) Peran kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary memproduksi dua hormon, yaitu hormon pertumbuhan
yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu, hormon gonadotropik
yang merangsang gonad untuk meningkatkan aktivitasnya. Sebelum datangnya
masa puber, jumlah hormon gonadotropik bertambah secara bertahap, demikian
pula kepekaan gonad terhadap hormon gonadotropik. Dalam keadaan itulah
terjadinya perubahan-perubahan masa puber.
b) Peranan Gonad
Seiring pertumbuhan dan perkembangan gonad, bertambah besarlah
organ-organ seks, yaitu ciri-ciri seks primer dan fungsinya pun menjadi matang.
Begitu pula ciri-ciri seks sekunder seperti berkembangnya rambut kemaluan.
c) Interaksi kelenjar pituitary dan gonad.
Hormon yang telah diproduksi gonad, yang telah dirangsang oleh hormon
gonadotropik yang diproduksi oleh kelenjar pituitary, kemudian bereaksi terhadap
kelenjar ini dan secara berangsur-angsur mengakibatkan penurunan jumlah
kromosom hormon pertumbuhan yang diproduksi sehingga menjadikan proses
pertumbuhan terhenti. Interaksi antara hormon Gonadotropik dan gonad terus
berlangsung sepanjang kehidupan reproduksi individu, kemudian berkurang
secara perlahan saat wanita mendekati menopause.

18

Wong, et al (2009 p.585) mengatakan bahwa secara umum peristiwa


pubertas disebabkan oleh pengaruh hormon dan dikendalikan oleh kelenjar
hipofisis anterior (adenohiposis) sebagai respons terhadap stimulasi dari
hipotalamus

20. Masalah apakah yang terjadi pada masa pubertas ?


a) Pubertas Prekoks
Merupakan kondisi medis dimana pubertas terjadi lebih cepat dari
seharusnya. Usia pubertas normal adalah 10-14 tahun untuk anak perempuan
dan 12-16 tahun untuk anak laki-laki. Pada pubertas prekoks, anak perempuan
mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas pada usia 8 tahun dan 9 tahun pada
anak laki-laki.
Anak-anak

dengan

pubertas

prekoks

menunjukan

gelombang

pertumbuhan dini yang menyebabkan mereka lebih tinggi dari anak usia
sebayanya, tapi berhenti lebih cepat sehingga pada akhirnya malah menjadi
lebih pendek dari seharusnya.
Ada dua tipe pubertas prekoks, yaitu:
-

Central Precocious Puberty


Pubertas prekoks sentral disebabkan oleh adanya kelainan pada

kelenjar hipotalamus sehingga menyebabkan pelepasan hormon yang


lebih cepat.
-

Peripheral Precocious Puberty


Pubertas prekoks periferal disebabkan oleh adanya kelainan

pada organ gonad. Bisa jadi disebabkan oleh adanya tumor pada
ovarium atau testis.

19

Gambar: Pubertas Dini

b) Pubertas Terlambat
Pubertas terlambat adalah kondisi dimana tidak ditemukannya ciri-ciri
seksual sekunder pada anak perempuan berusia 13 tahun dan pada anak lakilaki berusia 14 tahun. Penyebab keterlambatan pubertas adalah:
-

Constitutional Delay
Kondisi dimana fisik tampak normal namun organ genital tidak
berkembang. Dapat disebabkan oleh malnutrisi, penyalahgunaan obat,
defisiensi growth hormone, dll.

Status gonadotropin
1) Hypergonadotropin
Kondisi dimana adanya kelainan pada gonad sehingga terjadi
penurunan atau tidak adanya sekresi steroid gonad.
2) Hypogonadotropin
Kondisi dimana terjadi kelainan pada susunan saraf pusat (SSP)
sehingga menyebabkan defisiensi pada sekresi GnRH, FSH dan LH

20

c) Ginekomastia
Ginekomastia adalah pembesaran kelenjar mamae pada laki-laki.
Ginekomastia ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
-

Ginekomastia fisiologis
1) Ginekomastia neonatus
Pembesaran payudara pada neonatus diduga disebabkan oleh faktor
estrogen

maternal

atau

plasenta

atau

kombinasi

keduanya.

Pembengkakan ini dapat atau tidak berkaitan dengan produksi ASI


dan biasanya hilang dalam beberapa minggu.
2) Ginekomastia pubertas
Pada usia 10 sampai 17 tahun, kira-kira 40% anak laki-laki menderita
ginekomastia dengan puncak insidens ( 65%) pada 14 tahun.
Ginekomastia pubertas ini akan menghilang secara spontan pada kirakira 75% kasus dalam 2 tahun
3) Ginekomastia usia lanjut
-

Ginekomastia patologis
1) Defisiensi testosteron
2) Peningkatan produksi estrogen
3) Pengaruh obat-obatan

Ginekomastia idiopatik

21

Parameter

Ginekomastia pubertas

Ginekomastia patologis

Usia

Usia 10-18 tahun

Sebelum usia 10 tahun

Obat penyebab

Tidak ada

Riwayat positif

Riwayat keluarga

Ginekomastia transien

Ginekomastia permanen

Penyakit kronis

(-)

Hati,

ginjal,

fibrosis

kistik, hipertiroid, kolitis


ulseratif, trauma dinding
dada
Penyakit genital

(-)

Orkitis,

trauma

testis,

kriptorkismus, hipospadia
Pemeriksaan fisis

Gizi

baik,

membesar,

testis Kurang gizi, goiter, testis


pubertas kecil atau asimetris

stadium II-IV
Gambar: Perbedaan Ginekomastia Pubertas dan Patologis

21. Bagaimanakah penanganan masalah pada masa pubertas ?


a) Pubertas Prekoks
Pubertas prekoks terbagi menjadi dua, yaitu pubertas sentral dan
periferal. Kedua jenis ini disebabkan oleh adanya kelainan pada organ yang
berbeda, sehingga penanganannya pun akan berbeda.
Central Precocious Puberty disebabkan oleh kelainan kelenjar
hipotalamus. Oleh karena itu, diberikan Gonadotropin-releasing Hormone
Agonistic Analogues (GnRHa). GnRHa memiliki efek menekan pada kelenjar
hipotalamus, sehingga dapat menurunkan sekresi LH. Hal ini menyebabkan
turunnya kadar estrogen dan testosteron. Penggunaan GnRHa telah terbukti
dapat mengurangi ukuran dada, rambut pubis, ukuran ovarium dan uterus pada
anak perempuan, serta ukuran testis pada anak laki-laki.

22

Syarat yang membuat pasien perlu mendapatkan GnRHa, yaitu:


-

Central precocious puberty

Kadar LH/FSH setelah diberi stimulasi GnRH di atas normal

Terjadi perkembangan pubertas yang cepat

Terjadi pertambahan tinggi abnnormal

Turun berat badan

Kondisi psikososial/mental pasien


Peripheral Precocious Puberty disebabkan oleh adanya kelainan pada

organ gonad, maka penatalaksanaannya bergantung pada kelainan yang


ditemukan pada organ tersebut. Misalnya, jika ditemukan tumor pada
ovarium, maka tumor itulah yang harus disingkirkan.
b) Pubertas Terlambat
Tatalaksana keterlambatan pubertas meliputi pengobatan pada
kegagalan pertumbuhan dan peawatan terhadap imaturitas psikologik atau
emosional. Untuk kegagalan pertumbuhan, pada anak laki-laki diberikan
testosteron enanthathe atau cypionat. Sedangkan pada anak perempuan
diberikan estrogen dengan dosis seperlunya.
Menurut Azwar (2003, h. 179) pendekatan psikologik diperlukan
untuk penderita yang mengalami gangguan psikologis. Dukungan psikologis
diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Orang tua juga harus diberi
dukungan psikologis, dan hubungan orang tua-anak harus ditingkatkan.
c) Ginekomastia
Terapi ginekomastia tergantung pada penyebab dan lamanya menderita
ginekomastia. Pada ginekomastia pubertas biasanya hanya memerlukan
penenangan psikologis dan dukungan psikososial. Pada 90% kasus
ginekomastia pubertas regresi spontan terjadi dalam 3 tahun dan dalam 6
bulan dengan terapi medis.
Dengan jalan terapi, ada dua jenis terapi yang dapat dilaksanakan,
yaitu:
1) Terapi medis
Dengan menggunakan obat-obatan, seperti:

Tamaoksifen dan raloksifen yang merupakan anti-estrogen

23

Testolakton

Dihidrotestosteron heptanoat

2) Terapi bedah
Indikasi bedah pada ginekomastia adalah apabila ukuran melebihi
6 cm atau jaringan mamae menetap lebih dari 4 tahun dan sudah terjadi
fibrosis luas, dan adanya stres psikologis berat.

Gambar: Ginekomastia

22. Apakah definisi remaja ?


Remaja adalah individu yang berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai

kematangan seksual, individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola


identifikasi dari kanak2 menuju dewasa dan individu yang mengalami
ketergantungan sosial ekonomi menjadi suatu kepribadian (Sarwono , 2003).
Remaja menurut beberapa pakar didefinisikan sebagai berikut :
a)

Seseorang yang berada pada usia 12-18 tahun (Hurlock, 1981).

b) Seseorang yang berada pada usia 12-21 tahun (Monks et al, 2000).
c)

Seseorang yang berada pada usia 12-23 tahun (Santrock, 2003).

d) Masa

remaja

merupakan

suatu

proses

tumbuh

kembang

yang

berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa


muda (Depkes RI, 2005).
e)

Masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak, masa yang penuh

dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk

24

pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi
kehidupan mereka kelak (Nugraha & Windy, 1997).
23. Sebutkan tahapan yang dilalui pada masa remaja ?
Wong, et al (200, p.585) mengemukakan masa remaja menjadi tiga
bagian, yaitu :
a)

Masa remaja awal (12-15 tahun), pada masa ini individu mulai

meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri


sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua.
b) Masa remaja pertengahan (15-18 tahun), masa ini ditandai dengan
berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih
memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu
mengarahkan diri sendiri.
c)

Masa remaja akhir (19-22 tahun), masa ini ditandai oleh persiapan akhir

untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja


berusaha memantapkan tujuan vaksional dan mengembangkan sense of
personal identity.

24. Transisi apakah yang akan di hadapi oleh remaja ?


a) Transisi emosi
Remaja dikatakan berhasil melalui masa transisi emosi apabila ia
berhasil mengendalikan diri dan mengekspresikan emosi sesuai dengan
kelaziman pada lingkungan sosialnya tanpa mengabaikan keperluan
dirinya, dia mengungkapkan emosinya dengan menilai dengan kritis
terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional.
b) Transisi sosial
Pada masa remaja hal yang terpenting dalam proses sosialisasinya
adalah hubungan dengan teman sebaya, baik dengan sejenis maupun lawan
jenis. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus
membuat penyesuaian baru. Jika bisa melalui transisi sosial ini remaja
akan memperoleh kebahagiaan, sedangkan jika tidak remaja tersebut akan
mendapat kesulitan berkomunikasi dan beriteraksi pada masa selanjutnya
seperti menarik diri dari pergaulan, minder, dan sebagainya.

25

c) Transisi dalam agama


Berdasarkan penelitian kritis terhadap keyakinan masa kanakkanak, remaja sering merasa skeptis pada berbagai bentuk religius dan
mulai meragukan isi religius. Bagi beberapa remaja keraguan ini dapat
membuat mereka menjadi kurang taat beragama, sedangkan remaja yang
lain berusaha untuk mencari kepercayaan lain yang dapat lebih memenuhi
kebutuhan daripada kepercayaan yang dianut oleh keluarganya
d) Transisi dalam hubungan keluarga
Pada masa remaja, remaja banyak yang menentang orangtua dan
biasanya cepat menjadi marah. Sedangkan orangtua biasanya kurang
memahami ciri tersebut sebagai ciri yang wajar pada remaja. Orangtua
memperlakukan anak remaja seperti mereka masih kecil. Remaja
memberontak, karena kondisi psikologis mereka berkembang, mereka
ingin dihargai, dihormati, dan diberikan kepercayaan.
e) Transisi dalam moralitas
Pada masa remaja terjadi peralihan moralitas dari moralitas anak
ke moralitas remaja yang meliputi perubahan sikap dan nilai-nilai yang
mendasari pembentukan konsep moralnya. Sehingga sesuai dengan
moralitas dewasa serta mampu mengenalikan tingkah lakunya sendiri.
f) Transisi dalam kognitif
Kognitif transisi adalah fase pening dalam perkembangan anak. Ini
adalah tahap dimana remaja belajar untuk berpikir dengan cara yang lebih
maju, efisien, dan kompleks dibandingkan dengan cara anak-anak.
g) Transisi biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat
masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta
kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar
pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh.

26

Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi dan tanda-tanda


seksual sekunder yang tumbuh

25. Sebutkan dan jelaskan tahap tahap perkembangan kognitif?


a) Tahap sensori-motor (0-2 tahun)
-

Tindakan bersifat naluriah.

Aktifitas berdasarkan pengalaman dari panca indra.

Mulai belajar menangani objek konkret melalui skema.

b) Tahap pra-operasional (2-7 tahun)


-

Mulai bias mengkombinasi dan mentransformasikan sebagai informasi

Mampu mengemukakan alas an dalam menyatakan ide2

Telah mengerti adanya hubungan sebab-akibat belum menggunakan


logika

- Cara berpikirnya egosentris


c) Tahap operational (7-11 tahun)
-

Sudah dapat memahami yang tampak saja atau berdasarkan


pengalaman.

Kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata (konkret)


dengan imajinasi.

d) Tahap operational formal (>15 tahun)


-

Mulai memakai logika dengan abstrak.

Memecahkan persoalan yang bersifat hipotesa.

Mampu membayangkan peranan yang akan diperankan pada dewasa.

26. Apakah karakteristik kemampuan kognitif remaja dalam stadium


operasional formal ?
Kemampuan kognitif operasional formal dimulai pada umur lebih dari 11
tahun. Kemampuan ini akan berlanjut sampai dewasa. Perkembangan kognitif
remaja stadium opersional formal memiliki berbagai macam karakteristik yaitu:
a) Kemampuan untuk berpikir secara abstrak.

27

Pada masa ini, remaja dapat berpikir tanpa adanya suatu benda yang nyata
di hadapannya. Mereka sudah mulai bisa berdiskusi dengan suatu topik dan
masing-masing akan mengemukakan pendapatnya. Jadi, pemikirannya
tidak lagi berorientasi pada suatu benda yang berada nyata di hadapannya
yang bisa dilihat maupun disentuh.
b) Menalar secara logis.
Dalam pemecahan suatu kasus dalam diskusi, remaja sudah dapat berpikir
dan memecahkannya dengan penalaran yang logis. Sehingga mereka tahu
tentang sebab akibat suatu kasus.
c) Menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Ketika remaja mendapatkan beberapa informasi yang sampai kepadanya,
mereka sudah bisa menyimpulkan inti dari informasi tersebut. Sehingga,
mereka tidak lagi kebingungan dalam mencerna beberapa informasi
sekaligus.
d) Dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai.
Pada stadium ini, remaja mulai akan berkenalan dengan namanya cinta.
Mereka sudah bisa merasakan adanya ketertarikan antarlawan jenis.
Mereka juga bisa memahami pembuktian yang logis atau tidak dalam suatu
masalah dan mengerti nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sekitarnya.

27. Sebutkan dan jelaskan masalah kesehatan remaja?


Pada tahun 2003, Komite Konvensi tentang Hak-hak Anak (CRC)
mengeluarkan Rekomendasi Umum di mana kesehatan dan kebutuhan khusus
pembangunan dan hak-hak remaja dan orang muda yang diakui. Ini adalah lebih
lanjut didukung oleh Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan
(CEDAW) dan Hak atas Kesehatan. Di dalamnya terdapat bahasan mengenai
masalah-masalah kesehatan pada remaja, yakni :
a) Kehamilan dan persalinan dini.
b) Virus HIV/AIDS
c) Malnutrisi
d) Kesehatan mental
e) Penggunaan tembakau dan rokok

28

f) Penggunaan alkohol
g) Kekerasan fisik maupun non fisik
h) Trauma
28. Apakah faktor faktor penyebab masalah remaja?
a) Individu : sifat masa remaja yang merupakan peralihan anak-anak
menjadi

dewasa. Rasa ingin tahu dan coba-coba

yang tinggi. Remaja

merupakan waktu dimana masih mencari jati dirinya.


b) Keluarga : orang tua kurang peduli dengan anaknya. Orang tua terlalu
mengekang si anak sehingga si anak memberontak.
c) Sekolah : pergaulan dengan teman-teman sejenis maupun lawan jenis.
Teman lebih dipercaya daripada ortu. Kurangnya pelajaran agama di sekolah.
d) Masyarakat : Teknologi semakin canggih. Informasi-informasi negatif
dari internet sudah banyak dan merajalela sehingga mampu mempengaruhi
sikap dan psikologi anak. Kekuatan teknologi yang tinggi tidak diimbangi
dengan lingkungan agama yang tinggi juga.
e) Pemerintah : tidak memberlakukan regulasi yg serius tehadap
penanganan masalah remaja saat ini.
29. Sebutkan teori teori perkembangan remaja?
a) Teori psikoanalisa pengalaman diri dengan orangtua akan sangat
membentuk perkembangan.
b) Teori kognitif Piaget remaja secara aktif mengkonstruksikan dunia
kognitif mereka sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke dalam
pikiran mereka di lingkungan.
c) Teori tingkah laku dan belajar alasan untuk rasa ketertarikan remaja
terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana
warisan biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah
mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja.
d) Teori kognitif menurut Bronfenbrenner
Dibagi menjadi 5 sisi lingkungan :

29

Mikrosistem : lingkungan individu tunggal (keluarga, teman


sebaya, sekolah, lingkungan tempat tinggal)

Mesosistem

: Hubungan antara pengalaman keluarga dengan

pengalaman sekolah, pengalaman sekolah dengan pengalaman


kerja, dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya.
-

Ekosistem

: Lingkungan sosial dimana individu tidak punya

peran aktif untuk mempengaruhi individu lain.


-

Makrosistem : budaya dimana individu hidup.

Kronosistem : pola-pola kejadian lingkungan dan transisi


sepanjang perjalanan hidup dan kondisi sosial sejarah

30

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mighwar. 2006. Psikologi Remaja, Bandung : Pustaka Setia

Cunningham, F G,dkk., 2005. Obstetri Williams Volume I. Jakarta : EGC

Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. 2010. Masalah Kesehatan Remaja.


Padang : Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat.

Dorland, W.A New Man. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta : Sagung Seto.

Prawiroharjo, YBP Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan Edisi Kedua. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prince, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC

Santrock, John W. 2003. Adolescence.Jakarta : Erlangga.

Straight, Barbara R. 2001.Lippincott's Review Series : Maternal-Newborn


Nursing. 3rd Edition.USA : Lippincott Williams and Wilkins.
Sulistiyadi,

Lukman.

Alat

Tes

Kehamilanhttp://www.scribd.com/doc/117247478
(diakses pada tanggal 20 April 2014)

31

32

Anda mungkin juga menyukai