PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Masalah
Pemasaran juga mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari
segala jenis bisnis adalah penyerahan nilai pelanggan untuk mendapatkan laba. Dalam
ekonomi hiperkompetitif, dengan semakin banyak pembeli rasional yang berhadapan
dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahaan dapat menang hanya dengan menyetel
dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan dan mengomunikasikan
nilai superior.
Pandangan tradisional tentang pemasaran adalah perusahaan membuat sesuatu dan
kemudian menjualnya. Dalam pandangan ini, pemasaran mengambil tempat paruh kedua
dalam proses. Perusahaan menganut pandangan ini memiliki peluang terbaik untuk
berhasil dalam ekonomi yang di tandai dengan kekurangan barang dimna konsumen tidak
rewel tentang mutu, fitur, atau gaya----misalnya, pada barang-barang kebutuhan pokok
dalam pasar yang sedang berkembang.
Akan tetapi, pandangan tradisional tentang proses bisnis tidak akan berfungsi dalam
ekonomi dimana orang menghadapi terlalu banyak pilihan. Pesaing yang cerdas harus
merancang dan meyerahkan tawaran untuk pasar sasaran yang ditetapkan dengan
baik.dalam perjuangan untuk tumbuh, rantai eceran menciptakan spinoffs (perusahaan
lepasan) yang menarik bagi pasar mikro yang bahkan lebih kecil. Dari pada menekankan
pembuatan dan penjualan, perusahaan ini melihat diri mereka sebagai bagian dari proses
penyerahan nilai.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi hanya pada Manajemen Pemasaran
Bank yaitu mengenai tentang Peranan dan Pengertian Pemasana Bank, Pentingnya
Pelaksanaan Riset Pemasaran Bank, Persaingan dalam Pemasaran Bank.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan pengertian tentang Manajemen Pemasaran Bank
2. Memahami peranan dan pengertian Pemasaran Bank
3. Mamahami pentingnya pelaksanaan riset Pemasaran Bank.
4. Mengetahui persaingan dalam Pemasaran Bank
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Pemasaran Bank
2.1.1 Pengertian
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan
mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Pada dasarnya manajemen pemasaran
bank yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga,
promosi dan distribusi dari barang-barang, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran
dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini
berarti
dalam
manajemen
pemasaran
tercakup
serangkaian
kegiatan
analisis,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas barang, jasa dan fafasan dengan tujuan
utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat.
Produk bank terdiri dari produk simpanan(giro,tabungan,dan deposito),
pinjaman(kredit) atau jasa jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, safe deposito box,
kartu kredit, letter of kredit, bank garansi, traveller cheque, bank draf, dan jasa-jasa bank
lainnya.
Pasar adalah himpunan nasabah(pembeli nyata dan pembeli potensial)atas suatu
produk, baik barang atau jasa. Pasar potensial adalah himpunan nasabah yang
menyatakan ada minat pada sutu produk atau jasa bank, akan tetapi belum memiliki
pendapatan atau akses. Pasar nyata(tersedia)adalah himpunan nasabah yang mempunyai
minat,pendapatan dan akses pada suatu produk atau jasa bank.
Sebagai unit bisnis, bank senantiasa berorientasi laba. Kegiatan pemasaran sudah
merupakan suatu kerbutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk
dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan
pelanggannya akan dipenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha
perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar.
Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan
pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang
profesional inilah yang disebut dengan nama manajemen pemasaran bank.
Pada kenyataannya masyarakat pemasaran akan terlibat sepuluh (10) macam
entitas yaitu :
1. Barang-barang (goods)
2. Jasa-jasa (service)
3. Pengalaman-pengalaman (experiences)
4. Kegiatan-kegiatan (events)
5. Orang-perorang (Persons)
6. Tempat-tempat (places)
7. Harta kekayaan (properties)
8. Banyak organisasi (organizations)
9. Informasi (information)
10. Banyak ide (ideas)
Sementara itu pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan sekedar menjual
(to sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus) tetapi memasarkan (to
kegiatan
bisnis
yang
dirancang
untuk
merencanakan,
memberi
harga,
dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh kebutuhan nasabah bank
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kegiatan promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di
media
masa,
atau
televisi.
Konsep
kegiatan
promotion, public
promosi
relation, sales
secara
menyeluruh
trainning,
marketing
Kemudian kualitas jasa yang ditawarkan ditentukan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Menurut beberapa ahli pemasaran paling tidak ada 5 unsur yang
menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut:
1. Tangibel (bukti nyata)
Artinya, jasa yang berkualitas dilihat dari fasilitas fisik seperti gedung kantor, ruangan,
pakaian dan penampilan petugas karyawan, lokasi pelayanan dan lokasi kantor.
2. Emphaty (empati)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup kemudahan komunikasi dan pemahaman
terhadap kebutuhan pelanggan, seperti sikap, kewajaran yang ditawarkan, kesediaan
membantu nasabah, kesopanan karyawan, perhatiaan kepada kepentingan dan kebutuhan
nasabah.
3. Reliability (keandalan)
Artinya, jasa yang berkualitas meliputi kepercayaan kepada institusi, akurasi catatan
nasabah dan kepercayaan nasabah kepada karyawan.
4. Responsivenes (daya tanggap)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup kecepatan layanan karyawan dan dukungan
institusi pada karyawan.
5. Assurance (jaminan atau kepastian)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup janji institusi kepada pelanggan, penepatan
waktu pemberian jasa, keamanan bertransaksi, penepatan waktu operasi, dan kepastian
jasa yang diberikan.
b. Pemasaran produk dan jasa Bank menggunakan Triangle Marketing.
Di dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha memuaskan
nasabahnya, agar tidak berpaling pada pesaing. Di dalam konsep pemasaran produk dan
jasa perbankan, dikenal istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan
pemasaran, yang satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.
Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi tiga, yaitu:
- Internal Marketing (IM)
- Eksternal Marketing (EM) dan
- Interactive Marketing (ITM)
- Internal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara employee dan Bank.
Agar bisa memasarkan produk Bank, maka Bank tidak boleh melupakan para
karyawannya, mereka harus diberikan sosialisasi tentang produk dan jasa Bank apa
saja yang dapat dipasarkan kepada nasabah. Dengan demikian para karyawan dapat
memahami semua produk dan jasa yang ditawarkan Bank nya, dan dapat membantu
memberikan informasi kepada nasabah jika diperlukan.
- Eksternal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan Bank.
Hubungan langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya melalui petugas front
office atau Customer Service. Disini petugas front office akan berusaha memberikan
penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank secara terinci. Berhasil tidaknya nasabah
membeli produk dan jasa bank, akan sangat dipengaruhi dari hasil pelayanan petugas
yang berada di jajaran front office.
- Interactive
Marketing,
adalah
antara employee dancustomer (nasabah).
garis
yang
menghubungan
karyawan,
harus
memahami produk dan jasa Bank nya, agar dapat ikut serta membantu program
pemasaran, dan menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau
nasabah yang ingin mengetahui produk dan jasa Bank di tempat karyawan tadi
bekerja. Bayangkan apabila seorang nasabah ingin mencoba produk dan jasa Bank,
dan bertanya pada karyawan yang bekerja di Bank tersebut, namun karyawan tersebut
malah memberikan efek yang negatif, tentu nasabah tidak akan membeli produk dan
jasa Bank di Bank tersebut.
Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, dan
saling terkait antara satu dan lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan
dalam mempertahankan dan menarik para nasabah.
c. Pemasaran berbasis hubungan
Pemasaran berbasis hubungan, tidak hanya memperlama jangka waktu nasabah dalam
berhubungan dengan Bank, namun juga memperbesar aset nasabah yang ditanamkan
pada Bank yang bersangkutan.
Persaingan yang makin ketat dalam pemasaran produk dan jasa perbankan, perlu fokus
upaya
pemasaran
dengan
tujuan
untuk
mempertahankan
nasabah
lama,
melakukan cross selling (penjualan silang), untuk mendapatkan tambahan aset yang
ditanamkan pada bank.
2.3 Pentingnya Pelaksaan Riset Bank
Tingkat efisiensi dan produktivitas bank yang masih dibawah rata-rata, maka dari
itu perlu diadakannya riset. Riset dan kajian-kajian pengenmbangan yang dibutuhkan
dalam rangka mempercepat dan meningkatkan produktivitas dalm segala aspek di dunia
perbankan.
Pentingnya pelaksanaan riset bank dikarenakan, yaitu :
umumnya.
2. Mengukur kinerja perbankan terhadap perekonomian secara umum.
3. Menggali potensi yang sudah dikembangkan dalam perbankan.
Peran utama dalam melakukan riset :
1. Pemerintah
2. Akademisi
3. Lembaga perbankan yang berkaitan.
Dengan melakukan promosi dan pemberian hadiah yang menarik bagi nasabahnya
sebagai upaya agar masyarakat tertarik untuk menabung di bank tersebut.
Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada nasabah, baik dari segi cara
pegawai melayani nasabah sampai kepada urusan kenyamanan ruangan menjadi target
perbaikan.
untuk mencari the best seller. Jika seseorang mampu mencapai atau bahkan melampaui
target yang diberikan maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki bibitbibit unggul untuk menjadi pemasar terbaik. Dalam hal ini, pihak perusahaan harus
membuat suatu kompetisi yang mampu menimbulkan persaingan diantara para
pegawainya.
b) Prestasi
Melalui persaingan yang diciptakan tersebut akan melahirkan sebuah prestasi. Prestasi
adalah sebuah kebanggan bagi seorang pegawai yang mendapatkannya, dimana prestasi
tersebut yang akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus mau menjadi yang
terbaik. Prestasi ini akan melekat dan menjadi contoh yang baik bagi pegawai lain untuk
meniru jejak si pemasar tersebut.
c) Penghasilan
Persaingan yang ketat akan menghasilkan suatu prestasi yang luar biasa. Disamping itu
juga harus berbuntut terhadap meningkatnya penghasilan atau pendapatan si pegawai
tersebut. Kelebihan kerja dan fokus yang lebih banyak untuk mencapai hasil yang
maksimal harus dihargai maksimal. Bonus atau gaji yang lebih adalah salah satu
solusinya. Menciptakan suatu persaingan tanpa adanya imbalan yang nyata dalam bentuk
materi atau barang, tentunya hasilnya tidak akan maksimal. Kelebihan penghasilan atas
upaya yang dilakukan sudah menjadi alasan klasik seseorang untuk mau bekerja ekstra
dalam memasarkan barang atau produk perusahaannya. Jika seseorang hanya
memanfaatkan jam kantor untuk melakukan re-sellingatau cross seling produk maka hasil
yang diperoleh tidak akan maksimal. Hampir semua best seller, memperoleh hasil yang
lebih dengan memanfaatkan waktu di luar jam kantor. Atau dengan kata lain harus kerja
ekstra. Maka sudah sewajarnya jika dihargai dengan gaji yang lebih tinggi.
d) Karir
Karir, merupakan salah satu alasan mengapa seseorang pegawai harus berprestasi
maksimal. Persaingan yang diciptakan akan menghasilkan prestasi membanggakan dan
secara tidak langsung meningkatkan pendapatan atau penghasilan pegawai tersebut.
Tetapi pada kenyataanya banyak sekali pegawai pemasaran yang mengeluh karena karir
yang tidak jelas di perusahaan tempat dia bekerja. Sangat dilematis jika seseorang
tersebut
hanya
dihargai
dari
segi
materi
saja.
Sebenarnya
dengan
memperhatikan karir ini, maka pegawai pemasaran pasti akan bekerja lebih maksimal.
Sebenarnya peningkatan karir pegawai pemasaran sudah menjadi agenda utama beberapa
Manajemen Pemasaran Bank
10
bank swasta di Indonesia. Namun pada bank-bank pemerintah, hal ini cenderung belum
diperhatikan. Sehingga wajar adanya jika bank swasta jauh lebih unggul dalam menjual
produk dari pada bank pemerintah. Terkadang pihak perusahaan hanya mampu
menciptakan pemasar musiman. Perusahaan hanya membuat kompetisi persaingan
dengan iming-iming hadiah uang tunai atau grand prize berupa jalan-jalan ke luar negeri.
Kompetisi
semacam
ini
hanya
akan
melahirkan pemasar
musiman. Pemasar
musiman adalah pemasar yang hanya mau menjual produk jika ada iming-iming hadiah.
Suatu saat, hadiah yang ditawarkan harus terus ditingkatkan atau bahkan harus lebih
menarik dari hadiah sebelumnya. Tentunya secara tidak langsung biaya operasional
perusahaan juga akan semakin besar. Hal ini nantinya akan sampai pada titik jemu
dimana tidak ada hadiah yang menarik lagi untuk diperebutkan. Sehingga kompetisi yang
diciptakan tidak akan menarik perhatian pegawai lagi. Hal ini tidak akan terjadi jika kita
melakukan pendekatan melalui peningkatan karir pegawai pemasar.
Seseorang tidak hanya akan dihargai atau dijadikan panutan,atau contoh, atau icon untuk
ditiru, jika hanya menjadi best seller dan mendapat hadiah jalan-jalan keluar negeri.
Pengaruh yang ditimbulkan hanya bersifat sesaat dan tidak melekat lama. Sehingga
banyak pemasar yang ceritanya hilang begitu saja dan tidak membawa pengaruh positif
terhadap pegawai lain. Padahal motivasi terbesar bagi seseorang untuk manjadi pemasar
adalah pengalaman-pengalaman yang indah dari pemasar yang berhasil. Karir, sifatnya
lebih melekat dan akan terus melekat bagi si pegawai hingga nantinya secara tidak
langsung akan menciptakan pemasar pemasar muda yang terbaik.
Seorang pemasar selain harus mampu menjual produk, juga harus memiliki
beberapa kelebihan lain, misalnya :
11
12
13
DAFTAR PUSTAKA
-
lembagakeuangan psarmodal.blogspot.com
Bank Indonesia 2009, Bank Indonesia, Bank Sentral Republik Indonesia. Pusat
14