Anda di halaman 1dari 8

DIAGNOSTIK APPROACH

DEMAM 3 HARI
SYNOPSIS OF CAUSES
OLEH :

DESI FRIMA SUCI DAMANIK (091001020)


IWAN SANUSI (091001044)
PRAMUDIA WARDANI (091001085)

PEMBIMBING :

dr. NAMSO SARAGIH, Sp.PD

RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2014

DIAGNOSTIC APPROACH
DEMAM 3 HARI

I. Synopsis of Causes
No.
1.

Organ
Kepala

Penyebab Penyakit
Infeksi Kulit
Sinusitis
Mastoiditis
Influenza

2.

Leher

Tonsilitis
Faringitis

Kulit

Varicella

Perut

DHF
Demam Thypoid
Hepatitis

II. Pendahuluan
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur dengan
rectal > 38o C (100,4o F), diukur pada oral > 37,8oC dan bila diukur melalui
aksial > 37,2o C (99o F). (Schmitt, 1984).
Sedangkan menurut NAPN (National Association of Pediatrics Nurse)
disebut demam apabila bayi berumur kurang dari tiga bulan suhu rectal
melebihi 38oC. Pada umur lebih dari tiga bulan suhu aksial dan oral >38,3oC.
Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung
dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai
rangsangan, misalnya terhadap tokson bakteri, peradangan, dan rangsangan
pirogenik lain. Bila produksi sitokin pirogen secara sistemik masih dalam batas
yang dapat ditoleransi maka efeknya akan menguntungkan tubuh secara
keseluruhan, tetapi bila telah melampaui batas kritis tertentu maka sitokin ini
membahayakan tubuh. Batas kritis pirogen sistemik tersebut sejauh ini belum
diketahui.

III. Pendekatan Diagnostik


Untuk mengetahui penyebab demam adalah suatu hal yang sangat rumit
sekali, tetapi ada kala penyebabnya dengan mudah diketahui, tidak perlu oleh
dokter, tapi diketahui oleh pasien atau paramedik. Untuk itu memerlukan alur
pemikiran sistemik mulai dari yang mudah sampai yang paling sulit.
Penyebab demam dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu :
a. Penyebab lokal (organ oriented)
b. Penyebab sistemik

a. Penyebab lokal (organ oriented)


Untuk mengetahui penyebab demam yang pertama sekali dilakukan
adalah mencoba melokalisasi penyebabnya pada organ tertentu. Hal ini
dilakukan menanyakan gejala tambahan lokal di samping gejala demam dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang teliti secara sistematik, mulai dari
kepala sampai ujung kaki. Kalau bisa ditemukan kelainan lain yang lokal maka
penyebab demam akan bisa diketahui atau diperkirakan yang bisa juga
mengarah kepada etiologinya.

b. Penyebab sistemik
Kalau kita gagal untuk menentukan penyebab demam lokal kemudian
kita melanjutkan kepada penelusuran kemungkinan penyebab demam yang
bersifat sistematik. Untuk itu diperlukan pemahaman teori yang luas disertai
dengan pemahaman penyakit dan penggunaan alat bantu penunjang yang lebih
banyak. Dalam kajian penyebab demam sistemik masih disertakan penyebab
lokal karena terkadang tidak spesifik atau tidak jelas sehingga dengan kajian
dari penyebab sistemik kalau belum terdiagnosa akan bisa didapatkan
diagnosanya.
Beberapa tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :
- Demam Septik : pada tipe demam septic, suhu berangsur naik ketingkat
yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal
pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan keringat. Bila demam
yang tinggi tersebut turun naik ketingkat yang normal dinamakan juga demam
hektik.
- Demam remiten : pada tipe demam remiten, suhu badan dapat naik turun
setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu
yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan
suhu yang dicatat pada demam septic.

- Demam Intermiten : pada tipe demam intermiten, suhu badan dapat naik
turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam 1 hari. Bila demam
seperti ini terjadi setiap 2 hari sekali tersebut dan bila terjadi da hari bebas
demam diantara dua serangan demam tersebut kuartanar.
- Demam Kontiniu : pada tipe demam kontiniu variasi suhu sepanjang hari
tidak berbeda lebih satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi
sekali disebut hiperpireksia.
- Demam Siklik : pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan
selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa
hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

IV.

Pembahasan Satu per Satu

1. INFLUENZA
Karakteristik

Demam, bersin, hidung mengeluarkan cairan dan


tersumbat.

Gejala Tambahan

Sakit kepala, sakit seluruh tubuh, menggigil, batuk

Onset

Akut

Pemeriksaan

Inspeksi : Mata dan kulit wajah kemerahan

Kasus Tersangka

Cuaca buruk, wabah, kontak dengan penderita

Konfirmasi

Pemeriksaan darah rutin

2. TONSILITIS
Karakteristik

Demam >37C, nyeri di sekitar tenggorokan

Gejala Tambahan

Sakit menelan, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri


telinga, tidak nafsu makan.

Onset

Akut

Pemeriksaan

Inspeksi : tonsil membengkak, hiperemis dan


terkadang ditutupi bercak putih
Palpasi : Nyeri tekan pada daerah submandibula

Kasus Tersangka

Sering terjadi pada anak-anak dan penderita alergi

Konfirmasi

Darah rutin, Uji kultur bakteri dan uji resistensi

3. FARINGITIS
Karakteristik

Demam >37C, rasa gatal/kering serta nyeri di


tenggorokan

Gejala Tambahan

Nyeri menelan, lesu, nyeri sendi, batuk, anoreksia


dan otalgia

Onset

Akut

Pemeriksaan

Faring hiperemis dan membengkak, pembesaran


KGB

Kasus Tersangka

Pada anak yang tinggal didaerah dengan iklim


panas, penderita HIV.

Konfirmasi

Kultur Swab tenggorokan.

4. Varicella
Karakteristik

Demam ringan, bintik merah yang membentuk


papula yang berisi cairan.

Gejala Tambahan

Gatal, mudah lelah, lesu, sakit kepala, nyeri sendi

Onset

Akut

Pemeriksaan

Dijumpai papula berisi cairan hampir diseluruh


tubuh.

Kasus Tersangka

Wabah

Konfirmasi

Pemeriksaan fisik, tzank smear.

5. DHF
Karakteristik

Demam >39C dan bersifat terus menerus, nyeri


otot dan nyeri sendi

Gejala Tambahan

Mual, muntah, kejang, perdarahan hebat, nyeri


perut, anoreksia

Onset

Akut

Pemeriksaan

Inspeksi : bintik-bintik merah


Palpasi : hepatomegali

Kasus Tersangka

Lingkungan yang sedang mewabah, ada genangan


air disekitar lingkungan tempat tinggal

Konfirmasi

Pemeriksaan darah rutin, uji tourniquet, igG/igM


DHF

6. DEMAM THYPOID
Karakteristik

Demam bertahap dengan makin lama makin tinggi,


terutama pada sore dan malam hari dan menurun
pada pagi hari

Gejala Tambahan

Sakit

kepala,

nyeri

seluruh

tubuh,

nyeri

tenggorokan, mual, muntah, anoreksia


Onset

Akut

Pemeriksaan

Inspeksi : lidah kotor, ruam rose spot


Palpasi : splenomegali, hepatomegali

Kasus Tersangka

Orang

yang

sering

mengkonsumsi

berbahan pengawet dan tidak higienis.


Konfirmasi

Darah rutin, kultur darah, widal tes.

makanan

Anda mungkin juga menyukai