Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia

Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu


Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus : Kota
Jakarta
Alwan Fauzan Atmaja
Deanira Chikita E
Muhammad Saifuddin A
Siti Kurniawati

21040113140122
21040113120034
21040113120058
21040113120062

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ABSTRAK
Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Sebagai ibukota negara,
keberadaannya sangat vital bagi keberlangsungan suatu negara. Melihat perannya yang
sangat vital dan strategis, Jakarta menjadi serbuan bagi para kaum urban maupun para
pemain penanam modal atau investor. Jakarta dianggap menjadi ladang yang sangat
menjanjikan bagi kehidupan yang lebih baik dan menjadi ladang investasi yang
menggiurkan. Saat ini, kebutuhan akan lahan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pembangunan-pembangunan infrastruktur mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat guna mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat. Pembangunanpembangunan tersebut tentunya akan berimplikasi terhadap berbagai aspek baik itu
ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Dengan segala kompleksitasnya permasalahan yang ada di Jakarta, tentunya dibutuhkan
suatu penerapan dan pengambilan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pembangunan
perkotaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dalam pengambilan
kebijakan, tentunya bukan hanya tanggung jawab dan wewenang pemerintah saja.
Masyarakat umum, khususnya generasi muda, juga memiliki andil dalam menentukan
sikap terhadap kebijakan dan pembangunan perkotaan. Generasi muda sebagai socialcontrol dan agen of change diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam penentuan
kebijakan pembangunan perkotaan ini.
Kata Kunci: Kebijakan, Pembangunan, Perkotaan, Generasi Muda

PENDAHULUAN
Menurut UU nomor 22 tahun 1999 Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa Perkotaan memiliki
peranan vital dalam pusat kegiatan segala macam aspek kehidupan seperti pemerintahan,
sosial dan ekonomi.
Hampir seluruh kegiatan pada suatu wilayah terpusat di kawasan Perkotaan.
Terdapat 3 bidang yang sangat bergantung pada peranan perkotaan. Ketiga bidang
tersebut meliputi pertama, dalam bidang Pemerintahan. Perkotaan memiliki peranan
penting sebagai pusat dari seluruh kegiatan pemerintahan. Hampir semua kantor instansi
pemerintah berada di kawasan perkotaan karena perkotaan memiliki akses yang relatif
lebih mudah dan cepat. Kedua, dalam bidang Sosial. Perkotaan juga memegang peranan
penting sebagai pemicu munculnya mobilitas sosial. Mobilitas sosial ini dapat berupa
perpindahan vertikal menuju tahap yang lebih tinggi atau perpindahan horizontal yang
berpindah kepada tahap yang setara dengan awalnya. Dan yang ketiga, dalam bidang
Ekonomi. Perkotaan tentu memiliki peranan yang sangat vital dalam bidang
perekonomian. Dalam kelangsungan kegiatan perekonomian, tentunya dibutuhkan
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4

Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia

teknologi handal dan kualitas sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidangnya,
sehingga kegiatan produksi berjalan dengan baik dan berimplikasi terhadap perputaran
perekonomian yang baik pula di wilayah tersebut.
Melihat banyaknya peranan vital yang dimiliki oleh perkotaan, maka
pembangunan sebuah perkotaan haruslah direncanakan secara matang dan mendalam.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di wilayah perkotaan pun harus diawasi dan
dicermati secara seksama. Apabila pembangunan dan pengambilan kebijakan dijalankan
sebagaimana mestinya, maka wilayah perkotaan akan membawa dampak positif bagi
kemajuan dan perkembangan masyarakat di dalamnya maupun masyarakat atau daerah di
sekitarnya. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, tentunya pemerintah sebagai
pemangku kebijakan, tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan pihak-pihak lain seperti
generasi muda. Generasi muda dianggap memiliki andil yang lebih dalam penentu
kebijakan pembangunan perkotaan. Dengan inovasi-inovasi yang baru serta cenderung
tidak membawa kepentingan tertentu, maka peran generasi muda sangat penting dalam
penentu kebijakan pembangunan perkotaan.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOTA JAKARTA SAAT INI


Konversi Lahan Secara Berlebihan
Jakarta merupakan wilayah yang sangat strategis baik dalam lingkup nasional, regional,
maupun internasional. Oleh karena itu, Kota Jakarta dijadikan sebagai pusat strategis
pembangunan baik berskala nasional maupun internasional. Dengan bertambah pesatnya
pembangunan dalam beberapa dekade terakhir mengakibatkan perkembangan fisik
wilayah DKI Jakarta, yang ditandai dengan semakin luasnya lahan terbangun.
Perkembangan lahan terbangun tersebut semakin tidak terkendali karena lemahnya sistem
kebijakan yang ada saat ini. Beriku gambaran mengenai Kota Jakarta beberapa tahun
yang lalu dengan Kota Jakarta saat ini.

Gambar 1: Peta Penutupan Lahan Provinsi DKI Jakarta Tahun 1998


( jakartamycity.blogspot.com)

Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4

Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia

Gambar 2: Peta Pengguanan Lahan Eksisting Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013
(RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030)
Dilihat dari gambar di atas, bahwa terjadi konversi lahan secara berlebihan dari
awalnya pertanian dan vegetasi menuju lahan terbangun. Konversi tersebut jelas
menunjukkan adanya eksploitasi terhadap lahan yang ada semakin brutal tanpa
memperhatikan aspek-aspek yang ada disekitarnya. Sehingga, dari proses tersebut
menimbulkan kerugian baik secara ekonomi, maupun lingkungan. Dilihat dari segi
ekonomi kerugian yang terjadi yaitu hilangnya mata pencaharian warga sebagai petani.
Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang lingkungan yaitu munculnya pencemaran
lingkungan baik terhadap air ataupun tanah, penurunan muka tanah karena semakin
berkurangnya keberadaan pohon sebagai penyerap air ketika volume hujan tinggi
sekaligus pengait dari lapisan-lapisan tanah supaya tetap kompak atau solid, kurangnya
pohon juga mengakibatkan sumber CO2 di bumi meningkatkan dan mengakibatkan pula
peningkatan suhu. Oleh karena itu diperlukan revitalisasi kebijakan dalammengatasi
konversi lahan yang tidak terkontrol.

Revitalisasi Kebijakan dalam Mengatasi Konversi Lahan


Dalam upaya mengatasi konversi lahan, pemerintah hanya mengandalkan pendekatan
yuridis yang bersifat larangan. Setidaknya terdapat sembilan larangan yang ditujujkan
untuk melarang konversi lahan. Tetapi, peraturan tersebut terkesan tumpul karena: (1)
adanya kelemahan pada peraturan itu sendiri terutama yang terkait dengan masalah
hukum, sanksi pelanggaran, dan akurasi objek lahan yang dilarang dikonversi, (2)
walaupun sangat dibutuhkan untuk mendukung implementasi pendekatan yuridis,
penegakkan supermasi hukum dewasa ini sangat lemah, (3) pelaksanaan pemerintahan
otonomi menyebabkan peraturan-peraturan yang diterbitkan secara sentralistis kurang
memiliki kekuatan hukum, dan (4) peraturan-peraturan tersebut bertentangan dengan
fenomena konversi lahan yang tidak mungkin dihindari selama pertumbuhan ekonomi
masih merupakan tujuan pembangunan (Anonim, 2005).
Permasalahan konversi lahan sulit dicegah selama kebijakan pembangunan
ditujukan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah harus
membuat kebijakan dalam mengatasi konversi lahan yang lebih diarahkan untuk
meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Implementasi kebijakan tersebut dapat
ditempuh melalui tiga langkah strategis yang dapat dilaksanakan secara simultan seperti
mengembangkan pajak progresif pada lahan non-pertanian, membatasi konversi lahan,
dan merehabilitasi suatu lahan yang pernah dijadikan lahan terbangun (Anonim, 2005).
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4

Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia

NILAI POSITIF KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN


LINGKUNGAN
Pembangunan berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana
yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi kini
dan generasi mendatang (Siahaan, 2004, hal. 156). Pembangunan tersebut dapat
diwujudkan melalui UU Nomor 22 Tahun 1999 dan UU Nomor 25 Tahun 1999 yang
mengubah pola hubungan kebijakan pembangunan pusat-daerah yang bersifat
paternalistik dan sentralistik itu menjadi pola hubungan yang bersifat kemitraan dan
desentralistik. Hal tersebut sebagai awal pertanda bahwa tidak ada lagi kebijakan
pembangunan yang mengandung nilai ketidak-adilan dan yang bersifat mematikan
kreativitas masyarakat (Haris, 2005, hal. 8).

Manfaat di Bidang Perekonomian


Berbagai pendekatan terus digali untuk mencoba mengimplementasikan konsep
pembangunan berwawasan lingkungan yang adil dan menyejahterakan, serta
mengedepankan prinsip perimbangan keuangan pusat dan daerah yang lebih proporsional
dan partisipatif. Salah satu konsep dalam penyajian indikator pembangunan yang
(dianggap) sesuai dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah konsep
Produk Domestik Regional Bruto Hijau (PDRB Hijau). Dengan diterapkannya konsep
PDRB Hijau diharapkan mampu mendorong adanya pembagian manfaat yang lebih
berimbang (proporsional) antara pusat dan daerah serta dapat menggerakkan partisipasi
aktif masyarakat (lokal) dalam pembangunan. Penerapan PDRB Hijau akan mendorong
tata kelola pemerintahan daerah yang berpihak kepada prinsip-prinsip konservasi dan
pembangunan berkelanjutan, yang dapat dilakukan oleh daerah yang memiliki potensi
sumber daya alam yang besar (Nurrochmat, 2006).

Manfaat di Bidang Sosial


Implementasi dari terciptanya kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan salah
satu manfaatnya di bidang sosial adalah pemberantasan kemiskinan. Hal tersebut dapat
diupayakan melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan untuk mengolah sumber
daya alam yang tersedia. Sehingga, akan didapatkan barang dengan kualitas, mutu, dan
juga nilai ekonomi tinggi. Penghasilan yang didapat dari penjualan barang hasil olahan
tersebut yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
dan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Pada akhirnya, tidak ada lagi
kesenjangan antar golongan masyarakat.

Manfaat di Bidang Lingkungan


Untuk mengurangi kemerosotan mutu lingkungan, terutama lingkungan perairan
dan udara akibat dampak negatif berbagai kegiatan pembangunan, dilakukan melalui
program pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Kegiatan yang telah dilakukan,
antara lain, adalah penanggulangan pencemaran sungai melalui program kali bersih
(PROKASIH). Melalui program ini telah berhasil dikurangi kadar pencemaran air
sungai yang ditunjukkan oleh penurunan beban biochemical oxygen demand (BOD) dan
chemical oxygen demand (COD) di beberapa sungai yang sangat berat kadar
pencemarannya, yaitu Sungai Mookervaart dan Sungai Cipinang (DKI Jakarta).
Dalam kegiatan pembangunan yang semakin pesat, mengakibatkan beberapa areal
hijau mulai gundul akibat penebangan liar untuk dijadikan lahan terbangun. Oleh karena
itu, pemerintah menggalakkan kembali kegiatan penghijauan dan reboisasi, yang
memberikan peluang kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk berperan serta
secara aktif dalam upaya tersebut. Selanjutnya, untuk lebih menetapkan pelestarian hutan
produksi, sistem TPI pada tahun 1989 disempurnakan menjadi tebang pilih tanam
Indonesia (TPTI) (Bappenas, Tanpa Angka Tahun).

Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4

Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia

PERAN GENERASI MUDA DALAM PENENTU KEBIJAKAN


PEMBANGUNAN
Generasi Muda sebagai Socio-control
Salah satu peran generasi muda dalam pengendalian kebijakan pembangunan adalah
sebagai socio control terhadap pemerintah. Menurut Bruce J. Cohen, socio control atau
pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode analisis yang digunakan untuk
mendorong seseorang agar berperilaku selaras. Kontrol sosial tersebut, lebih banyak
dilakukan oleh generasi muda, salah satu contohnya ialah mahasiswa. Mahasiswa
dianggap memiliki peran lebih dalam socio-control karena mahasiswa memiliki karakter
jiwa muda. Jiwa muda dari seorang mahasiswa ditandai dengan kemurnian idealisme,
tingginya semangat pengabdian terhadap negara, kreativitas dan inovasi, pola pikir yang
terus berkembang, dan menjadi titik tolak yang melandasi harapan dalam pengambilan
kebijakan yaitu kebijakan yang lebih pro terhadap rakyat dari semua kalangan (Anonim,
2014). Karakter tersebut pada dasarnya melekat pada diri pemuda, yang jika
dikembangkan dan dibangkitkan kesadarannya maka pemuda dapat berperan secara
alamiah dalam kepeloporan dan kepemimpinan untuk melakukan pengendalian terhadap
kebijakan pemerintah yang sering kali merugikan rakyat kelas menengah kebawah karena
tindak penyelewengan yang dilakukan (Ishardino Satries, 2009).
Akibat pengendalian sosial yang dipelopori oleh mahasiswa, maka tidak
menutup kemungkinan bahwa akan terjadi perubahan dalam pelaksanaan kebijakan
dalam bidang pembangunan kearah yang lebih sesuai dan teratur. Pemerintah dalam
mengambil kebijakan pembangunan tentunya akan memiliki kontrol agar tidak semenamena dalam menentukan dan mengambil kebijakan tersebut. Dengan demikian,
mahasiswa, generasi muda memiliki kontrol yang sangat penting dan penentu kebijakan
pembangunan perkotaan di masa yang akan datang.

Generasi Muda sebagai Agen Perubahan


Agent of change atau agen perubahan tersebut diartikan sebagai individu atau seseorang
yang bertugas mempengaruhi target atau sasaran perubahan agar mereka mengambil
keputusan sesuai dengan arah yang dikehendakinya (Anwar & Utama, 2013). Agen
perubahan tersebut menghubungkan antara sumber-sumber perubahan (Inovasi,
Kebijakan Publik, dll) dengan sistem masyarakat yang menjadi target perubahan.
Dalam perannya sebagai agent of change, pemuda atau generasi muda juga
harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan atau pressure group agar
kebijakan-kebijakan strategis daerah memang betul-betul dapat mengakar bagi
kepentingan umum (Anonim, 2011). Pressure group adalah sekelompok orang yang
mencoba aktif untuk mempengaruhi undang-undang (arikata.com). Dalam hal ini dapat
berupa tuntutan atau protes yang dilakukan kepada pemerintah dalam rangka
mempengaruhi pembuatan atau pelaksanaan kebijakan publik. Aksi pressure group yang
dilakukan oleh para mahasiswa biasanya dengan aksi turun ke jalan seperti demonstrasi,
aksi mogok masal, hingga aksi anarki lainnya. Tetapi, aksi-aksi tersebut dapat dikurangi
ketika dalam pembuatan ataupun pelaksanaan suatu kebijakan terlebih dahulu dilakukan
sosialisasi untuk mendapatkan dukungan publik yang kemudian disusun dalam bentuk
program panduan rencana kegiatan, dan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh badanbadan administrasi maupun oleh unit kerja pemerintah di tingkat bawah (Syahruddin,
2010). Karena, kebijakan yang baik adalah kebijakan yang tidak merugikan siapapun,
baik manusia ataupun lingkungan.

Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4

Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia

KESIMPULAN
Adanya ketidakseimbangan dalam pembangunan perkotaan tentunya mengindikasikan
adanya kebijakan-kebijakan pembangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Kebijakan pembangunan perkotaan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan vital
dalam menentukan arah dari keberlanjutan perkotaan di masa yang akan datang.
Kebijakan pembangunan yang baik, tentunya akan memberikan dampak positif terhadap
bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan
kebijakan, haruslah dikaji secara mendalam dan seksama. Generasi muda, mahasiswa,
dapat menjadi motor penggerak dalam upaya penentu kebijakan pembangunan perkotaan.
Peran mahasiswa dalam penentu kebijakan pembangunan ini sebagai socio-control dan
agen of change. Dengan pemikiran yang kritis, ditopang dengan intelektual yang
mumpuni, menjadikan mahasiswa sebagai ujung tombak dari penentu kebijakan
pembangunan perkotaan.

DAFTAR ACUAN
Anonim. 2011. Peran Serta Generasi Muda Dalam Pembangunan [Online]. Jakarta:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id Available:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/peran-serta-generasi-muda-dalampembangunan/ [Accesed 13 Juni 2014]
Anonim. 2014. Kajian Pileg 2014, Peran Pemuda dalam Kebijakan Publik ,Ekspektasi
Perubahan [Online]. Sidoarjo: http://www.sidoarjonews.com Available :
http://www.sidoarjonews.com/kajian-pileg-2014-peran-pemuda-dalam-kebijakanpublik-ekspektasi-perubahan/#.U5cR-fmSwhE [Accesed 10 Juni 2014]
Anonim. (2005). Konversi Lahan Sawah Menimbulkan Dampak Negatif bagi Ketahanan
Pangan dan Lingkungan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.27,
No. 6. [Accesed 15 Juni 2014]
Anwar, S., & Utama, W. (2013). Agen Perubahan (Agent Of Change). PUSDIKLAT Bea
dan Cukai. [Accesed 11 Juni 2014]
Haris, S. (2005). Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI Press.
Ishardino Satries, W. (2009). PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN .
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009. [Accesed 14 Juni 2014]
Nurrochmat, D. R. (2006). Mengintegrasikan Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi
Dalam Kebijakan Pembangunan. Bogor. [Accesed 16 Juni 2014]
Siahaan, N. H. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (Edisi II). Jakarta:
Erlangga.
Syahruddin. (2006). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri.
Journal UI. Vol.17, No.33. [Accesed 14 Juni 2014]
www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/8720/1729/
UU nomor 22 tahun 1999

Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4

Anda mungkin juga menyukai