21040113140122
21040113120034
21040113120058
21040113120062
ABSTRAK
Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Sebagai ibukota negara,
keberadaannya sangat vital bagi keberlangsungan suatu negara. Melihat perannya yang
sangat vital dan strategis, Jakarta menjadi serbuan bagi para kaum urban maupun para
pemain penanam modal atau investor. Jakarta dianggap menjadi ladang yang sangat
menjanjikan bagi kehidupan yang lebih baik dan menjadi ladang investasi yang
menggiurkan. Saat ini, kebutuhan akan lahan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pembangunan-pembangunan infrastruktur mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat guna mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat. Pembangunanpembangunan tersebut tentunya akan berimplikasi terhadap berbagai aspek baik itu
ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Dengan segala kompleksitasnya permasalahan yang ada di Jakarta, tentunya dibutuhkan
suatu penerapan dan pengambilan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pembangunan
perkotaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dalam pengambilan
kebijakan, tentunya bukan hanya tanggung jawab dan wewenang pemerintah saja.
Masyarakat umum, khususnya generasi muda, juga memiliki andil dalam menentukan
sikap terhadap kebijakan dan pembangunan perkotaan. Generasi muda sebagai socialcontrol dan agen of change diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam penentuan
kebijakan pembangunan perkotaan ini.
Kata Kunci: Kebijakan, Pembangunan, Perkotaan, Generasi Muda
PENDAHULUAN
Menurut UU nomor 22 tahun 1999 Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa Perkotaan memiliki
peranan vital dalam pusat kegiatan segala macam aspek kehidupan seperti pemerintahan,
sosial dan ekonomi.
Hampir seluruh kegiatan pada suatu wilayah terpusat di kawasan Perkotaan.
Terdapat 3 bidang yang sangat bergantung pada peranan perkotaan. Ketiga bidang
tersebut meliputi pertama, dalam bidang Pemerintahan. Perkotaan memiliki peranan
penting sebagai pusat dari seluruh kegiatan pemerintahan. Hampir semua kantor instansi
pemerintah berada di kawasan perkotaan karena perkotaan memiliki akses yang relatif
lebih mudah dan cepat. Kedua, dalam bidang Sosial. Perkotaan juga memegang peranan
penting sebagai pemicu munculnya mobilitas sosial. Mobilitas sosial ini dapat berupa
perpindahan vertikal menuju tahap yang lebih tinggi atau perpindahan horizontal yang
berpindah kepada tahap yang setara dengan awalnya. Dan yang ketiga, dalam bidang
Ekonomi. Perkotaan tentu memiliki peranan yang sangat vital dalam bidang
perekonomian. Dalam kelangsungan kegiatan perekonomian, tentunya dibutuhkan
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4
Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia
teknologi handal dan kualitas sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidangnya,
sehingga kegiatan produksi berjalan dengan baik dan berimplikasi terhadap perputaran
perekonomian yang baik pula di wilayah tersebut.
Melihat banyaknya peranan vital yang dimiliki oleh perkotaan, maka
pembangunan sebuah perkotaan haruslah direncanakan secara matang dan mendalam.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di wilayah perkotaan pun harus diawasi dan
dicermati secara seksama. Apabila pembangunan dan pengambilan kebijakan dijalankan
sebagaimana mestinya, maka wilayah perkotaan akan membawa dampak positif bagi
kemajuan dan perkembangan masyarakat di dalamnya maupun masyarakat atau daerah di
sekitarnya. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, tentunya pemerintah sebagai
pemangku kebijakan, tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan pihak-pihak lain seperti
generasi muda. Generasi muda dianggap memiliki andil yang lebih dalam penentu
kebijakan pembangunan perkotaan. Dengan inovasi-inovasi yang baru serta cenderung
tidak membawa kepentingan tertentu, maka peran generasi muda sangat penting dalam
penentu kebijakan pembangunan perkotaan.
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4
Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia
Gambar 2: Peta Pengguanan Lahan Eksisting Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013
(RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030)
Dilihat dari gambar di atas, bahwa terjadi konversi lahan secara berlebihan dari
awalnya pertanian dan vegetasi menuju lahan terbangun. Konversi tersebut jelas
menunjukkan adanya eksploitasi terhadap lahan yang ada semakin brutal tanpa
memperhatikan aspek-aspek yang ada disekitarnya. Sehingga, dari proses tersebut
menimbulkan kerugian baik secara ekonomi, maupun lingkungan. Dilihat dari segi
ekonomi kerugian yang terjadi yaitu hilangnya mata pencaharian warga sebagai petani.
Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang lingkungan yaitu munculnya pencemaran
lingkungan baik terhadap air ataupun tanah, penurunan muka tanah karena semakin
berkurangnya keberadaan pohon sebagai penyerap air ketika volume hujan tinggi
sekaligus pengait dari lapisan-lapisan tanah supaya tetap kompak atau solid, kurangnya
pohon juga mengakibatkan sumber CO2 di bumi meningkatkan dan mengakibatkan pula
peningkatan suhu. Oleh karena itu diperlukan revitalisasi kebijakan dalammengatasi
konversi lahan yang tidak terkontrol.
Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4
Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4
Prosiding Tugas Tekom 2014 Peran Generasi Muda dalam Perencanaan Kota di Indonesia
KESIMPULAN
Adanya ketidakseimbangan dalam pembangunan perkotaan tentunya mengindikasikan
adanya kebijakan-kebijakan pembangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Kebijakan pembangunan perkotaan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan vital
dalam menentukan arah dari keberlanjutan perkotaan di masa yang akan datang.
Kebijakan pembangunan yang baik, tentunya akan memberikan dampak positif terhadap
bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan
kebijakan, haruslah dikaji secara mendalam dan seksama. Generasi muda, mahasiswa,
dapat menjadi motor penggerak dalam upaya penentu kebijakan pembangunan perkotaan.
Peran mahasiswa dalam penentu kebijakan pembangunan ini sebagai socio-control dan
agen of change. Dengan pemikiran yang kritis, ditopang dengan intelektual yang
mumpuni, menjadikan mahasiswa sebagai ujung tombak dari penentu kebijakan
pembangunan perkotaan.
DAFTAR ACUAN
Anonim. 2011. Peran Serta Generasi Muda Dalam Pembangunan [Online]. Jakarta:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id Available:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/peran-serta-generasi-muda-dalampembangunan/ [Accesed 13 Juni 2014]
Anonim. 2014. Kajian Pileg 2014, Peran Pemuda dalam Kebijakan Publik ,Ekspektasi
Perubahan [Online]. Sidoarjo: http://www.sidoarjonews.com Available :
http://www.sidoarjonews.com/kajian-pileg-2014-peran-pemuda-dalam-kebijakanpublik-ekspektasi-perubahan/#.U5cR-fmSwhE [Accesed 10 Juni 2014]
Anonim. (2005). Konversi Lahan Sawah Menimbulkan Dampak Negatif bagi Ketahanan
Pangan dan Lingkungan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.27,
No. 6. [Accesed 15 Juni 2014]
Anwar, S., & Utama, W. (2013). Agen Perubahan (Agent Of Change). PUSDIKLAT Bea
dan Cukai. [Accesed 11 Juni 2014]
Haris, S. (2005). Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI Press.
Ishardino Satries, W. (2009). PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN .
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009. [Accesed 14 Juni 2014]
Nurrochmat, D. R. (2006). Mengintegrasikan Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi
Dalam Kebijakan Pembangunan. Bogor. [Accesed 16 Juni 2014]
Siahaan, N. H. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (Edisi II). Jakarta:
Erlangga.
Syahruddin. (2006). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri.
Journal UI. Vol.17, No.33. [Accesed 14 Juni 2014]
www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/8720/1729/
UU nomor 22 tahun 1999
Generasi Muda Sebagai Pemeran Sentral dalam Penentu Kebijakan Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus:
Kota Jakarta. Alwan1, Deanira2, Muhammad3 dan Siti4