Anda di halaman 1dari 12

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Tambang Terbuka
Sistem

penambangan

terbuka

(surface

mining)

adalah

sistem

penambangan yang seluruh kegiatannya dilakukan di atas atau relatif dekat


dengan permukaan bumi dan tempat kerjanya berhubungan langsung
dengan atmosfer atau udara luar. Berdasarkan proses penambangannya,
ada atau tidaknya air, sistem penambangan terbuka

terdiri dari metode

ekstraksi secara mekanik dan metode ekstraksi dengan air. Metode


penambangan secara mekanik adalah metode penambangan dengan
menggunakan alat sederhana sampai menggunakan sistem elektronik
dengan pengendalian jarak jauh. Sistem penambangan secara mekanik
terdiri dari beberapa metode, yaitu :
1.

Open pit mining


Open pit mining adalah suatu metode penambangan untuk endapan

bijih yang terletak pada suatu daerah yang datar atau lembah. Metode ini
dilakukan dengan cara memindahkan tanah penutup dan menggali ke arah
bawah sehingga membentuk cekungan atau pit.
Cara pengangkutan pada metode ini tergantung dari kedalaman
endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2
(dua) macam, yaitu :
a.

Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau


peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump

type rail cars, dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke


b.

tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.


Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara
pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan
menggunakan

cara

kombinasi

alat-alat

angkut.

Misalnya

dari

permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan


selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore
bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar
2.

tambang dengan cage.


Open cast mining
Open cast mining adalah suatu metode penambangan terbuka untuk

endapan bijih yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian, medan
kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya. Bentuk tambang dapat
pula melingkari bukit atau undakan, tergantung dari letak endapan yang
diinginkan.
Perbedaan open cast dan open pit dicirikan oleh arah penggalian dan
arah penambangannya. Juga dapat dilihat perbedaannya dari pemindahan
tanah penutupnya (over burden ). Pada open pit tanah penutup dikupas dan
dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di
bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke
daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang
berbatasan. Cara pengangkutan pada metode open cast mining, sama
dengan pengangkutan pada open pit mining.
3.
Quarry
Quarry adalah metode penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri,
seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu
senderi ada 2 (dua) macam, yaitu:
5

a.

Side hill type, merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau


bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja
dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit itu dengan 2 (dua)
kemungkinan, yaitu:
1)
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah,
maka medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan
2)

masuk (access road) berbentuk spiral.


Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang
atau bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat
memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya
atau dari depan yang disebut straight ramp.

Keuntungan side hill type ini ialah:


1)

Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan


membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi

2)

jalan masuk dibuatkan saluran air.


Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti
mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu
pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.

Kerugiannya adalah:
1)

Material penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum


penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar

2)

untuk mengongkosi pengupasan material penutup.


Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi
alat-alat angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi
produksi, maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan,
terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.

b.

Pit type / subsurface type, merupakan bentuk penambangan untuk


batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah
yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah
6

bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk


medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
1)
Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval),
2)

maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.


Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau
bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentukbentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang
disebut straight ramp atau berbentuk switch back.

Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentukbentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya
yang pada umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar
tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.
4.

Strip mining
Strip Mining adalah metode penambangan terbuka yang dilakukan

untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Cara


ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan garamgaram. Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara
yang memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem
penambangan yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan
jangkauan alat-alat. Selain itu endapan batubaranya harus tebal, terutama
bila lapisan tanah penutupnya juga tebal. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan perbandingan yang masih ekonomis antara jumlah

tanah

penutup yang harus dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali
(economic stripping ratio).
5.
Auger mining
Auger mining adalah metode tambang terbuka untuk bahan galian
yang dilakukan pada dinding-dinding ultimate pit limit. Metode ini sering
digunakan pada tambang batubara. Metode ini menjadi pilihan alternatif

sebelum

putusan

akhir

memilih

metode

tambang

bawah

tanah

(underground mining).
Kondisi endapan yang dapat menggunakan metode ini berdasarkan
Pfleider (1973) dan Anon (1979) adalah endapan yang memiliki penyebaran
yang baik dan kemiringannya mendekati horisontal, serta kedalamannya
dangkal (terbatas sampai ketinggian dinding dimana auger ditempatkan.
Penambangan batubara dengan auger bekerja dengan prinsip skala
besar drag bit rotary drill. Tanpa merusak batubara, auger mengekstraksi
dan menaikkan batubara dari lubang dengan memiringkan konveyor atau
pemuatan dengan menggunakan loader ke dalam truk. Selain itu jika
diusahakan dengan metode open pit mining , biaya operasional akan sangat
besar serta stripping ratio (sr) yang dihasilkan sangat tinggi. Di Indonesia,
metode ini pernah digunakan oleh PT. Indominco Mandiri di Sangatta Site,
Kalimantan Timur yaitu pada seam 13.
6.
Back filling
Suatu metoda penambangan dengan cara memindahkan tanah
penutup, menggali bahan galian dan sesudah bahan galian tergali. Tanah
penutup diisikan kembali untuk menutupi bekas penambangan tersebut.

2.2
Aktifitas Pertambangan Pada Tambang Terbuka
a. Tahap Persiapan

Kegiatan kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan


atau

penambangan

bahan

galian

terdiri

penambangan), Kegiatan tersebut meliputi :

1. Pembuatan Jalan Rintasan

dari

tahap

persiapan

(pra

Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat-alat berat ke


lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut
material

dari front penambangan

Pembuatan

jalan

diguna-kan

ke

lokasi

dengan

pabrik

peremukan.

memakai Bulldozer yang

nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan penutup.

2.

Pembersihan Lahan

Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah


penutup

dimulai.

Pekerjaan

ini

meliputi

pembabatan

dan

pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang


akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang
tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan
mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan
yang

ada

didaerah

penambangan.

Kegiatan

pembersihan

ini

dilakukan dengan menggunakan Bulldozer.

Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang


mempunyai

ketebalanoverburden beberapa

menggunakan Bulldozer dan

dilakukan

meter

secara

bertahap

dengan
sesuai

dengan pengupasan lapisan tanah penutup. Dalam pembabatan,


pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana
penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.

3.

Pengupasan Tanah Penutup

Pembuangan

lapisan

tanah

penutup

dimaksudkan

untuk

membersihkan endapan batugamping yang akan digali dari semua

10

macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan


mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya
akan relatif lebih bersih.

Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua


jenis

yaitu top

soil dan

lapisanoverburden sehingga

lapisan

dilakukan terhadap lapisan top soil terlebih dahulu dan ditempatkan


pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya.
Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan
pada

lapisan overburden lalu

didorong

dan

ditempatkan

pada

daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras


jalan.

Kegiatan

pengupasan

dilakukan

secara

bertahap

dengan

menggunakan bulldozer, dimana tahap pengupasan awal dilakukan


untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya
dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola
yang diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk :

a. Menghemat investasi dan biaya persiapan.


b. Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan
penutup,

sehingga

mempermudah

dalam

pekerjaan

penggalian.
c. Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.
d. Persiapan Peralatan Penambangan

Penambangan

yang

akan

dilakukan

difokuskan

dengan

menggunakan peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan


diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :

10

11

a. Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan


pengupasan lapisan tanah penutup.
b. Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu
gamping hasil dari pembongkaran keatas alat angkut.
c. Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front
penambangan ke tempat pabrik peremukan/penggerusan.
d. Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi
sebagai alat preparasi batu gamping dari front penambangan
guna mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh pasar.
e. Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik
yang

akan

dipakai

sebagai

penerangan,

untuk

alat

pengolahan dan menggerakkan alat alat yang bekerja


f.

didalam pabrik.
Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air
guna memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan

4. Persiapan Pabrik Peremukan

Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat


menampung

material

hasil

penambangan

sebelum

proses

peremukan.

a. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stockpile


Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan topografi daerahnya
yang agak landai . Lokasi pabrik dipilih daerah yang relatif
datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu proses atau
pekerjaan

perataan

seperlunya

saja.

dan

dekat

dengan

Infrastruktur yang ada seperti jalan, dan penerangan.


b. Pemasangan Peralatan pada Pabrik Peremuk
Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang
cukup kuat agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan
proyek yang diselenggarakan dan masalah konstruksi pondasi

11

12

diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak pemasok


mesin peremuk sebagai konsultan.
c. Letak Kantor
Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan
pelaksanaan kegiatan kerja penambangan dan direncanakan
berada pada daerah yang mudah dicapai dan dekat dengan
jalan masuk. Bangunan ini dibuat permanen karena dipakai
dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur
proyek.
d. Pusat Perawatan Alat
Dalam menunjang kelancaran operasi dibutuhkan peralatan
peralatan yang selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai.
Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana sebagai tempat
perawatan peralatan (spare part), agar perawatan terhadap
peralatan atau mesin mesin yang digunakan dapat dilakukan
secara rutin baik itu dalam jenis perawatan yang ringan
maupun pergantiaan suku cadangnya.
e. Penerangan
Sarana
penerangan
dimaksudkan

untuk

memberikan

penerangan disekitar bangunan, jalan, dan terutama sekali


didalam

kegiatan

penunjang

kerja.

Sumber

listrik

untuk

penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik untuk pabrik,


sehingga khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan
f.

sebuah generator.
SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah
proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping air
digunakan sebagai kebutuhan sehari hari, air juga dipakai
dalam kegiatan penambangan yang didapat dari air tanah

dengan melakukan pemboran.


g. Prasarana Penunjang Lainnya

12

13

Yang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana


yang

dipakai

digunakan

untuk

oleh

kepentingan

perusahaan

juga

umum

dimana

dapat

dipakai

selain
oleh

masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang


positip terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana
lainnya meliputi saran olahraga, saran tempat peribadatan,
poliklinik, power house, dan pos keamanan.

2.3

Operasi Penambangan

Tujuan utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan


endapan dari batuan induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di
proses pada proses selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan
penambangan selesai dan pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian
atas cadangan batugamping terlaksana (arah kemajuan penambangan dari
kontur atas ke bawah). Maka dapat dimulai kegiatan operasi penambangan.

Kegiatan

penambangan

terbagi

atas

tiga

kegiatan,

yaitu

pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga


kegiatan tersebut adalah:

1. Pembongkaran

Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara


endapan bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan setelah
pengupasan lapisan tanah penutup endapan batugamping tersebut
selesai.

Pembongkaran

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan

peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non mekanis.

13

14

Untuk

kegiatan

pembongkaran

batuan

beku

menggunakan

pemboran yang kemudian dilakukan peledakan. setelah batuan


diledakkan kemudian digusur menggunakan alat bulldozer, yang
kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan
tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap
blok tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta oleh
konsumen.

2. Pemuatan

Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan


atau

mengisikan

material

atau

endapan

bahan

galian

hasil

pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan


setelah

kegiatan

penggusuran,

pemuatan

dilakukan

dengan

menggunakan alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam alat


angkut.

Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batuan


beku

hasil

pembongkaran

kedalam

alat angkut.

Pengangkutan

dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati


langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan
setelah

membongkar

muatan

langsung

kembali

ke

lokasi

dilakukan

untuk

penambangan untuk dimuati kembali.

3.

Pengangkutan

Pengangkutan

adalah

kegiatan

yang

mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari

14

15

front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih


lanjut.

Kegiatan

pengangkutan

menggunakan Dump

Truck yang

kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses


peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung
dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan
diangkut.

15

Anda mungkin juga menyukai