3203012197/Kelas E
Halaman | 1
voucher atas keberadaanya. Hal ini dilakukan dengan menelaah jurnal akuisisi, buku besar,
dan berkas utama utang dagang untuk jumlah yang besar atau tidak biasa; (2)memeriksa
indikasi persetujuan, dengan cara memeriksa dokumen pendukung untuk kewajaran dan
keasliannya (faktur vendor, laporan penerimaan, pesanan pembelian, dan permintaan
pembelian); (3)memeriksa input transaksi, apakah dilakukan oleh vendor yang valid atau
tidak valid. Kemudian, auditor dapat melakukan pemeriksaan berkas utama vendor untuk
vendor yang tidak biasa; (4)memeriksa indikasi pembatalan; dan (5)memeriksa indikasi
adanya verifikasi internal, dengan melacak akuisisi persediaan ke dalam berkas utama
persediaan dan memeriksa aset yang tetap dibeli.
Pada proses audit transaksi pengeluaran kas, terutama untuk mencapai tujuan audit
terkait transaksi keterjadian dimana pencatatan pengeluaran kas untuk barang dan jasa yang
benar-benar diterima, auditor harus memeriksa apakah pengendalian internal kunci
perusahaan mengenai pemisahan tugas antaran utang dagang dan pemegang cek, dokumen
pendukung telah diperiksa sebelum penandatangan cek oleh pihak berwenang, penyerahan
dokumen pendukung untuk persetujuan pembayaran saat cek ditandatangani sudah dilakukan
atau tidak. Apabila pengamatan tersebut memberikan kesimpulan bahwa pengendalian
kurang/tidak efektif, maka auditor perlu melakukan pengujian pengendalian dengan:
(1)mendiskusikan dengan petugas dan mengamati aktivitasnya; dan (2)memeriksa indikasi
adanya kegiatan persetujuan. Kedua hal tersebut akan berhubungan dengan pengujian
substansif atas transaksi berupa: (1)memeriksa jurnal pengeluaran kas, buku besar, dan
berkas utama utang dagang atas jumlah transaksi yang tidak lazim; (2)melacak cek yang
dibatalkan ke jurnal akuisisi terkait dan memeriksa nama orang yang dibayar dan jumlah
yang dibayarkan; dan (3)memeriksa cek yang dibatalkan untuk otorisasi, persetujuan dari
pihak yang benar, dan pembatalan oleh bank, serta pemeriksaan dokumen pendukung sebagai
bagian dari pengujian akuisisi.
Sedangkan pada proses transaksi yang menghubungkan akun utang dagang, auditor
terlebih dahulu perlu memahami resiko bisnis klien, terutama ketika sistem dan pengaturan
perusahaan bersifat kompleks (penekanan pembelian persediaan JIT, mengefisiensikan
jalannya pertukaran informasi antara penjual dan pembeli melalui teknologi e-commerce,
perubahan seluruh aspek siklus akuisisi dan pembayaran pada banyak perusahaan). Setelah
itu, auditor menentukan salah saji yang dapat diterima dan menilai resiko bawaan. Kemudian,
pada tahap selanjutnya auditor menilai resiko pengendalian, mendesain, dan melakukan
proses pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi. Selanjutnya, auditor
Halaman| 2
melakukan prosedur analitis dengan membandingkan rasio-rasio atau total saldo di tahun
sekarang dengan tahun sebelumya untuk mengungkapkan salah saji dalam utang dagang dan
akun beban. Untuk mencapai tujuan audit terkait transaksi keterjadian, yakni dalam hal utang
dagang dalam daftar utang dagang sesuai dengan berkas utama terkait, dan totalnya sudah
ditambahkan dengan benar sesuai dengan buku besar, auditor melakukan pengujian terinci
atas perincian saldo dengan: (1)menambahkan kembali atau menggunakan komputer untuk
menentukan total daftar utang dagang; (2)penulusuran total ke buku besar; dan
(3)penelusuran masing-masing faktur vendor ke berkas utama untuk nama dan jumlahnya.
Halaman| 3