Anda di halaman 1dari 5

Nama : Heigy Mutiha Putri

NIM

: G99141029

SISTEM KESEHATAN NASIONAL


(SKN)
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Indonesia dengan memadukan berbagai upaya untuk
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga
dapat terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dengan mempertimbangkan
factor-faktor sosial, seperti: kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan,
pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran
masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalahmasalah kesehatan.
Pendekatan manajemen kesehatan merupakan kombinasi dari pendekatan
sistem, kontingensi, dan sinergi yang dinamis. Mengacu pada substansi
perkembangan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pendekatan
manajemen kesehatan, maka subsistem SKN meliputi:
1. Subsistem Upaya Kesehatan
Unsur-unsur yang terlibat dalam upaya kesehatan, antara lain:
a. Upaya Kesehatan
Meliputi upaya peningkatan kesehatan dengan langkah promotif
(promosi),

preventif

(pencegahan),

kuratif

(penyembuhan)

dan

rehabilitatif (pemulihan), baik pelayanan kesehatan konvensional


maupun pengobatan tradisional dan komplementer dengan selalu
mengutamakan keamanan dan efektifitas yang tinggi. Sasaran utama

pembangunan kesehatan antara lain: ibu, bayi, anak, usia lanjut, dan
masyarakat miskin.
b. Sumber Daya Upaya Kesehatan
Terdiri dari SDM kesehatan, biaya, sarana dan prasarana, termasuk
fasilitas pelayanan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta
manajemen dan sistem informasi kesehatan yang memadai.
c. Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan
Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan dilakukan secara
berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan
penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan
organisasi profesi dan masyarakat.

Penyelenggaraan upaya kesehatan meliputi beberapa upaya, antara lain:


a. Upaya Kesehatan Primer
Terdiri dari: 1) Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP),
merupakan pelayanan kesehatan dimana terjadi kontak pertama secara
perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan. Pelayanan ini
menekankan pada upaya kuratif dan rehabitatif tanpa mengabaikan upaya
promotif dan preventif. 2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer
(PKMP), merupakan pelayanan yang menekankan upaya promotif dan
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabitatif dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Penyelenggaraannya menjadi
tanggung

jawab

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota,

dimana

pelaksanaannya dilaksanakan oleh Puskesmas.


b. Upaya Kesehatan Sekunder
Merupakan upaya kesehatan rujukan lanjutan yang terdiri dari: 1)
Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder (PKPS), merupakan pelayanan
kesehatan spesialistik yang menerima rujukan dari pelayanan kesehatan
perorangan primer dan wajib merujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang
merujuk. Dilaksanakan oleh dokter atau dokter spesialis. 2) Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Sekunder (PKMS), menerima rujukan kesehatan

dari pelayanan kesehatan masyarakat primer dan memberikan fasilitas


sarana,

teknologi,

Penyelenggaraannya

dan

sumber

menjadi

daya

tanggung

manusia

jawab

Dinas

kesehatan.
Kesehatan

Kabupaten/Kota dan atau Provinsi.

c. Upaya Kesehatan Tersier


Terdiri dari: 1) Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT),
menerima rujukan subspesialistik dari pelayanan kesehatan di bawahnya,
dan wajib merujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang merujuk.
Dilaksanakan oleh dokter sub-spesialis atau dokter spesialis. 2) Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Tersier (PKMT), menerima rujukan kesehatan dari
pelayanan kesehatan masyarakat sekunder dan memberikan fasilitas
sarana, teknologi, sumber daya manusia kesehatan, dan rujukan
operasional.

Penyelenggaraannya

menjadi

tanggung

jawab

Dinas

Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan.

Strata upaya kesehatan:


Tingkatan
Perseorangan
Primer
(kontak Fasilitas kesehatan
pertama)
perseorangan, puskesmas,
klinik, swasta, dan
fasilitas lainnya
Sekunder
RS tipe B, C
Tersier

RS tipe A, B; praktik
dokter
subspesialis/spesialis

Masyarakat
Puskesmas, pos-pos
kesehatan, dan fasilitas
lainnya
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan
Propinsi, Departemen
Kesehatan

2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan


Tujuan dari subsistem ini adalah tersedianya dana kesehatan dalam
jumlah yang mencukupi, efektif dan efisien, teralokasi secara adil, merata
dan

bermanfaat,

tersalurkan

sesuai

kebutuhan

untuk

menjamin

terselenggaranya pembangunan kesehatan sehingga dapat meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat.

3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan


Merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan upaya pengembangan
dan pemberdayaan SDM Kesehatan, meliputi: upaya perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan SDM
kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan subsistem ini
adalah tersedianya SDM kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan,
terdistribusi secara adil dan merata serta didayagunakan secara optimal.
Sumber Daya Manusia Kesehatan meliputi tenaga kesehatan
profesi, tenaga kesehatan non profesi, serta tenaga pendukung kesehatan
lainnya.

4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan


Merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan upaya kesehatan yang
menjamin keamanan, khasiat dan manfaat, mutu sediaan farmasi (obat,
bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika), alat kesehatan, dan makanan.
Tujuan subsistem ini adalah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan
terjangkaunya farmasi, alat kesehatan, dan makanan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

5. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan


Merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan yang menghimpun
berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan
hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang
mendukung subsistem lainnya guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan.
Tujuan subsistem ini adalah terwujudnya kebijakan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti dan operasional, terselenggaranya
fungsi-fungsi administrasi kesehatan, serta didukung oleh hukum kesehatan
dan sistem informasi kesehatan.

6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat


Merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan, baik perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara
terencana, terpadu, dan berkesinambungan guna tercapainya derajat
kesehatan masyarakat. Tujuan subsistem ini adalah meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi
masalah

kesehatan

pembangunan

secara

kesehatan,

mandiri,
serta

berperan

dapat

mewujudkan pembangunan kesehatan.

menjadi

aktif

dalam

setiap

penggerak

dalam

Anda mungkin juga menyukai